Tuesday, June 1, 2021

SEKTE CHARLES MANSON: JIKA KELUARGA CEMARA JADI PEMBUNUH BERANTAI

Charles Manson, nama itu dijamin akan membuat bergidik ngeri siapapun yang mendengarnya, terutama yang berkecimpung di bisnis hiburan Hollywood. Charles Manson dikenal sebagai musisi yang merintis karir di industri musik di Los Angeles. Bahkan lagunya sempat dicover oleh Beach Boys, sebuah grup musik papan atas kala itu. Namun Manson memiliki profesi lain: yakni menjadi pemimpin sekte sesat ...

Dan juga pembunuh berantai.

Siapa Charles Manson dan bagaimana kiprah sadisnya? Kita akan simak di Dark Case kali ini.

THE PAIN OF CREATION

Siapakah Charles Manson? Charles Manson dikenal sebagai musisi dan juga pria yang amat kharismatik. Tingginya sendiri hanya 1,57 meter dan bukanlah pria yang teramat rupawan, namun entah mengapa, ia memiliki suatu aura yang menarik para wanita, bahkan membuat semua orang seolah bertekuk di hadapannya dan mengikuti semua perintahnya. Padahal, Manson sendiri tak pernah mengenyam pendidikan resmi dan menghabiskan separuh masa mudanya di dalam penjara.

Manson dilahirkan pada 24 November 1934, dimana kala itu, ibunya Kathleen Maddox masih berusia 16 tahun. Tak ada yang tahu pasti siapa ayah Manson karena ibunya sendiri hamil di luar nikah. Namun dugaan kuat ayahnya adalah pria yang kerap dipanggil “Colonel” oleh ibunya. Nama Kolonel ini hanyalah nickname karena ayah kandungnya ini menggoda ibu Manson dengan mengatakan bahwa ia adalah seorang tentara berpangkat tinggi, namun meninggalkannya setelah Kathleen hamil. Seumur hidupnya, Manson tak pernah melihat ayahnya itu.

Kathleen kemudian menikahi seorang pria bernama William Manson, namun terbukti sebagai ibu yang tak bertanggung jawab. Ketimbang merawat anaknya seperti layaknya bunda yang welas asih, Kathleen malah sibuk mabuk-mabukan bersama kakaknya, Luther. Perilaku Kathleen yang “kurang waras” ini menyebabkan William menceraikan istrinya itu. Yang lebih parah lagi, pada 1939, Kathleen dan Luther malah tertangkap polisi atas tuduhan perampokan, sehingga Manson kecil pun terlantar.

Akibat kurangnya kasih sayang orang tua, Manson tumbuh menjadi anak berperangai kasar. Pada usia 9 tahun, ia membakar sekolah sendiri dan juga sering terlibat dalam kasus pencurian. Hal ini akhirnya membuatnya “dijebloskan” ke sekolah khusus anak-anak nakal pada usia 13 tahun. Namun di sana perilakunya makin menjadi-jadi, karena hukuman yang diberikan oleh guru-guru itu tergolong brutal, yakni memukuli dan mencambukinya apabila ia ketahuan berbuat nakal, bahkan untuk kesalahan kecil saja.

Charles Manson saat masih muda harus keluar masuk penjara

Manson kemudian kabur dan sekolah itu dan hidup di jalanan, bahkan tidur di bawah jembatan. Ia kemudian melakukan aksi kriminal pertamanya, yakni merampok sebuah pasar swalayan, namun tujuannya kala itu hanyalah untuk mencari makan. Ia kemudian mengambil uang yang kemudian digunakannya untuk menyewa tempat tinggal. Manson kemudian menghidupi dirinya dengan mencuri, namun tertangkap dan kemudian dikirim ke sebuah lembaga rehabilitasi khusus anak-anak nakal, dimana ia kemudian diperkosa dan dipukuli berkali-kali.

Di sana, Manson mengembangkan sebuah teknik agar bisa lolos dari pemerkosa-pemerkosanya, yakni dengan berpura-pura gila. Cara ini rupanya berhasil menakuti lawan-lawannya, sehingga kemudian ia berusaha lari dari tempat tersebut. Di sepanjang perjalanan, ia kembali melakukan aksinya mencuri mobil dan merampok pom bensin. Akhirnya ia kembali tertangkap dan kali ini diberikan tes IQ dan ternyata hasilnya mengejutkan. Ia memiliki IQ di atas rata-rata, yakni 109 yang membuktikan sesungguhnya ia bocah yang cukup cerdas. Namun karena tak pernah mengenyam pendidikan formal, iapun tuna aksara. Pihak yang mengetesnya juga melaporkan bahwa kondisi psikologis Manson amatlah tak stabil, yakni ia agresif dan juga antisosial.

Pada 1951, Manson akhirnya dijebloskan ke balik jeruji besi dan keluar masuk penjara hingga akhirnya dibebaskan pada 1967, dimana kala itu, pada usia 32 tahun, ia telah menghabiskan separuh hidupnya mendekam di institusi khusus anak nakal dan penjara. Selama di penjara, ia sempat belajar memainkan gitar sehingga iapun pergi ke California untuk mengejar mimpinya menjadi musisi. Sifat kharismatik Manson membuat dengan cepat memiliki pengikut, kebanyakan gadis-gadis muda yang terhipnotis oleh pesonanya.

Para pengikut Manson ini kemudian dikenal dengan sebutan “Manson Family” atau keluarga Manson. Mereka umumnya tertarik masuk ke dalam “sekte” tersebut tak hanya karena kharisma Manson, namun juga gaya hidup bebas yang ia tawarkan, seperti seks bebas dan memakai obat-obatan terlarang). Anggotanya antara lain meliputi Charles 'Tex' Watson, seorang musisi dan aktor; Robert Beausoleil, musisi pula dan aktor porno; serta gadis-gadis muda bernama Susan Atkins; Linda Kasabian; Patricia Krenwinkel; dan Leslie Van Houten.

Namun perlu dicatat, keluarga Manson ain’t keluarga Cemara.


THE HOME INVASION


Ingat walaupun kharismatik, namun pikiran dan jiwa Manson sudah ternoda oleh penderitaan yang bertahun-tahun ia rasakan. Manson diduga mengidap skizofrenia dan delusional. Ia percaya bahwa sebuah perang ras (disebutnya sebagai “Helter Skelter”, judul dari sebuah lagi dari The Beatles) akan segera datang dan keluarga Manson akan menjadi pemimpin bagi mereka yang selamat dari perang tersebut. Bahkan, Manson membujuk para pengikutnya untuk memulai perang tersebut dengan melakukan pembunuhan brutal. Pada Agustus 1969, Manson melancarkan aksinya dengan penyerangan dan pembunuhan terhadap para penghuni rumah Sharon Tate dan juga pasangan suami istri Leno dan Rosemary LaBianca.

Seperti sudah gue sebutkan tadi, Manson bercita-cita menjadi musisi dan sesungguhnya juga berbakat menulis lagu. Salah satu lagu ciptaannya berjudul "Cease to Exist" kemudian dicover oleh grup musik The Beach Boys, namun liriknya diubah dan judulnya diganti menjadi "Never Learn Not to Love".Setelah itu Manson berusaha mendapatkan kontrak rekaman dengan produser bernama Terry Melcher. Namun Terry malah mengabaikan Manson yang membuatnya menjadi marah besar. 

Pada malam 8 August 1969, ia mengutus Tex Watson bersama Susan Atkins, Linda Kasabian, and Patricia Krenwinkel untuk membalas dendam atas perlakukan Terry itu dengan pergi ke rumahnya. Namun kala itu mereka tak tahu bahwa rumah yang beralamat di 10050 Cielo Drive itu bukan lagi kediaman Terry, melainkan sudah dimiliki oleh seorang sutradara tenar bernama Roman Polanski. Kala itu Roman tengah berada di Eropa untuk mengelarkan sebuah proyek, sehingga rumah itu kala itu didiami oleh istri Roman, seorang artis cantik yang bernama Sharon Tate yang tengah hamil 8,5 bulan.

Aktris cantik Sharon Tate yang menjadi korban kebrutalan keluarga Manson

Malam itu Sharon tak sendiri sebab ia tengah mengadakan pesta bersama tiga temannya: Jay Sebring, seorang penata rambut; Wojciech Frykowski, seorang penulis naskah; dan Abigail Folger, kekasih Wojciech. Sebenarnya Sharon juga mengundang rekan sesama artisnya bernama Steve McQueen dan Quincy Jones, seorang produser musik. Namun beruntungnya, mereka berdua berhalangan hadir.

Kala itu, mereka berempat tak menyadari bahwa keluarga Manson tengah mengintai mereka.

Tex dan ketiga gadis yang dibawanya, Susan, Linda, dan Patricia, tiba setelah tengah malam pada 9 Agustus 1969. Yang pertama Tex lakukan ketika tiba adalah memutus sambungan telepon rumah itu. Namun ketika mereka mengendap-endap masuk, tanpa sengaja mereka dipergoki seorang pemuda bernama Steven Parent. Tex kemudian menghabisi saksi mata itu dengan empat tembakan.

Tex kemudian masuk melalui jendela, diikuti Susan dan Patricia, sementara Linda ditugasi mengawasi dari luar. Namun Wojciech yang kala itu tengah tertidur di sofa ruang tamu, terbangun mendengar kedatangan Tex, yang kemudian segera menendangnya di kepala. Ketika ditanya siapa dia, Tex hanya menjawab: “Akulah iblis dan aku di sini untuk melakukan urusan iblis!”

Susan dan Patricia menemukan ketiga penghuni lain dan memaksa mereka ke ruang tam,u, dimana Tex kemudian mengikat Sharon. Jay memprotes perlakuan kasarnya terhadap Sharon yang tengah hamil tua, sehingga Tex kemudian menembaknya. Susan kemudian menusuk tubuh Jay tujuh kali.

Wojciech diam-diam berhasil melepaskan ikatannya dan berusaha melarikan diri dengan menyerang Susan, namun gadis itu menusuk kakinya dengan pisau. Namun Wojciech berhasil kabur sampai di teras rumah, dimana naasnya, Tex berhasil menangkapnya dan memukul kepalanya dengan pistol. Seolah tak cukup, ia juga menikamnya dan menembaknya dua kali.

Sementara itu di dalam rumah, Abigail berhasil melarikan diri dari Patricia dan kabur sampai ke kolam renang. Patricia mengejarnya sampai ke halaman hingga berhasil menjatuhkannya dan menusuknya. Tex kemudian menghabisinya dengan menusuknya sebanyak 28 kali. Wojciech sementara itu rupanya masih hidup dan berusaha merangkak di halaman, namun Tex mengakhiri nyawanya. Di tubuhnya, ditemukan 51 luka tusukan.

Sulit dipercaya, namun anak-anak muda ini, terbuang dari masyarakat, menjadi pengikut setia sekte Charles Manson, bahkan sudi membunuh deminya

Di dalam Sharon memohon kepada para penyekapnya supaya ia dibiarkan hidup hingga ia melahirkan janin dalam perutnya. Bahkan ia bersedia disandera apabila itu akan menyelamatkan nyawa bayinya. Namun Susan dan Tex malah menusuk Sharon 16 kali, hingga membunuhnya. Manson sebelumnya emminta para wanita itu untuk meninggalkan sebuah “pesan” yang berbau “penyihir”, maka Susan menuliskan kata “Pig” atau “Babi” di pintu depan menggunakan darah Sharon.

Sementara itu Linda yang berjaga di luar, mendengar teriakan para korban selama kejadian “home invasion” itu berlangsung. Hati nuraninya pun mulai meronta dan iapun mempertimbangkan kembali keputusannya bergabung dengan Keluarga Manson.

Hari berikutnya, Manson yang begitu puas dengan “pekerjaan” para keluarganya kemudian mengajak mereka berempat (Tex, Linda, Susan, dan Patricia” bersama gadis bernama Leslie Van Houten (nggak ada hubungan dengan vokalis ST-12) dan pria lain bernama Steve "Clem" Grogan untuk berkendara malam-malam. Tentu saja tujuannya untuk kembali membunuh.

Kala itu targetnya adalah rumah keluarga La Bianca yang beralamat di 3301 Waverly Drive, Los Angeles. Rumah tersebut dihuni oleh pasangan suami istri Leno dan Rosemary LaBianca. Manson lalu menurunkan Tex, Patricia, dan Leslie ke depan rumah tersebut, lalu membawa sisanya, yakni Clem, Susan, dan Linda ke rumah korban berikutnya.

Aksi “home invasion” kedua mereka ini lebih sadis. Leno dibunuh ketika tengah tidur dengan digorok lehernya dan ditusuk dengan bayonet oleh Tex. Di ruang tidur, Rosemary berusaha melawan dengan mengayunkan lampu meja ke arah para gadis pembunuh itu. Iapun ditusuk oleh Patricia, namun karena Manson memerintahkan agar semua gadis “mencicipi bagaimana rasanya membunuh, Tex lalu menyuruh Leslie (yang baru ikut malam itu) untuk ikut menusuknya. Total, tubuh Rosemary yang tak lagi bernyawa mengalami 41 luka tusukan.

Nasib jenazah Reno lebih naas. Kata “WAR” atau “perang” disayat di perutnya. Sama seperti pembunuhan sebelumnya, mereka meninggalkan “pesan” bak Jeff The Killer. Patricia menulis kata "Rise" dan "Death to pigs" di dinding serta "Healter Skelter" di pintu kulkas menggunaan darah para korban.

Malam itu Manson sesungguhnya merencanakan satu pembantaian lagi, yakni mengutus tiga anggota lain yakni Clem, Linda, dan Susan ke rumah seorang aktor bernama Saladin Nader untuk tentu saja membunuhnya. Namun beruntung, Linda (satu-satunya anggota keluarga Manson yang masih memiliki hati nurani) menggagalkan rencana tersebut dengan membangunkan tetangga rumah tersebut, sehingga keluarga Manson itu terpaksa kabur.


THE AMERICAN ROCKER

Foto tahanan Charles Manson

Lalu bagaimana mereka tertangkap? Kasus pembunuhan terhadap Sharon Tate dan pasangan La Bianca bukanlah satu-satunya kejahatan keji yang mereka lakukan. Ada banyak pula aksi kriminal keluarga Manson lainnya, antara lain pembunuhan terhadap Bernard Crowe (seorang pedagang obat bius), Gary Hinman (seorang guru musik), dan Donald Shea (pemilik ranch atau peternakan dimana keluarga Manson tinggal). Gary Hinman dibunuh oleh Bobby Beausoleil, salah satu anggota keluarga Manson. Bobby kala itu sudah tertangkap polisi, bahkan sebelum pembunuhan terhadap Sharon Tate terjadi. Begitu polisi mengetahui kesamaan modus operandi antara kasus Sharon Tate dan La Bianca dengan Gary Hinman, maka semua terbongkarlah sudah.

Charles Manson dan “keluarga”-nya berhasil ditangkap polisi dan proses pengadilan yang panjang dan penuh sensasi pun dimulai.

Pada 24 Juli 1970, yakni pada hari pertama pengadilannya, Manson langsung membuat sensasi dengan mengukir tanda X (mirip swastika lambang NAZI) di kepalanya. Langkah ini diikuti oleh para pendukungnya: Leslie, Susan, and Patricia. Namun seperti gue singgung tadi, masih ada satu anggota sekte Manson yang masih waras, yakni Linda Kasabian. Bahkan Linda sendiri yang membantu polisi dan pengadilan untuk membongkar semua kejahatan keluarga Manson. Karena kesediaannya menjadi saksi, maka Linda-pun dibebaskan dan masuk ke dalam “Witness Protection Programme” atau program perlindungan saksi. Linda-pun hidup dalam persembunyian tanpa ada satupun yang mengetahui keberadaannya, hingga kini.

Mengapa? Well karena di luar sana, ternyata masih ada anggota keluarga Manson lain yang masih bebas dan tak segan bertindak kejam.

Contohnya, selama persidangan berlangsung, ada insiden dimana Ronald Hughes, salah satu pengacara mereka, berselisih dengan Manson. Kala itu Ronald bertugas membela Leslie dimana satu-satunya cara agar kliennya bebas kala itu adalah melimpahkan semua kesalahan pada Manson dan bersaksi melawannya, seperti yang dilakukan Linda. Hal ini tentu tak disukai para pendukung Manson sehingga iapun ditemukan tewas di salah satu taman di California dengan tubuh membusuk. Bahkan di dalam persidangan yang keramat pun, Manson berusaha menghabisi hakimnya sendiri, yakni Charles H. Order dengan sebilah pensil yang ditajamkan (buset dipikirnya dia John Wick kali ya).

Charles Manson kini

Akhirnya pada awal 1971, Manson dan para anggota keluarganya dijatuhi vonis bersalah atas kejahatan mereka. Tapi kala itu, Manson masih mampu memicu kehebohan publik dengan berkata “Aku-lah iblis” (mengulangi kata Tex saat pembunuhan di rumah Sharon Tate) ketika pembacaan vonis berlangsung.

Manson sendiri sebenarnya mendapat hukuman mati atas semua kejahatannya. Namun vonis itu “diperingan” menjadi hukuman seumur hidup setelah negara bagian California tak lagi menerapkan hukuman mati. Bagaimana dengan yang lainnya? Semua anggota juga mendapat hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan dibebaskan. Susan Atkins meninggal pada 2009. Patricia dan Tex hingga sekarang masih mendekam di penjara. Bahkan Leslie, anggota termuda sekte itu, yang masih berusia 21 tahun kala mendapat vonis hukuman mati (yang kemudian diperingan menjadi seumur hidup), hingga kini masih berada di balik jeruji, menghancurkan masa mudanya sendiri.

Pada 2017, Charles Manson akhirnya meninggal karena gagal jantung. Namun sosoknya senantiasa menjadi “legenda”. Tak hanya kiprahnya sebagai pemimpin sekte dan pembunuh berantai, namun profesinya sebagai musisi juga menarik perhatian publik. Pada 1970, kala persidangannya berlangsung, kasusnya menjadi berita utama di majalah Rolling Stone yang seperti kita tahu hanya menyorot musisi-musisi terkenal. Bahkan band rok terkenal asal Amerika, Guns N' Roses memutuskan untuk merilis salah satu lagu ciptaan Manson berjudul "Look at Your Game, Girl" di salah satu album mereka. Kiprah Charles Manson juga jelas menginspirasi musisi hard-rock lainnya, yakni Marilyn Manson.

Nama Charles Manson hingga kini masih membuat merinding rakyat Amerika apabila mereka mendengarnya. Berbakat, kharismatik, dan sebenarnya juga cerdas, sayangnya ia ditempa dalam penderitaan dan pengabaian, sehingga tumbuh dan terdidik menjadi seorang tanpa empati.

Iblis yang ditempa oleh budaya.

SUMBER: WIKIPEDIA


A VERY SPECIAL THANKS TO:

Maulii Za 

Aulia Pratama Putri 

별처럼 다 우리 빛나  

Sinyo Kulik 

PJ Metlit  

Merry Lim  

Ananda Nur Fathur Rohman Prast  

Adhitya Sucipto  

Ciepha Ummi 


SPECIAL THANKS TO ALL MY SUPPORTER LAST APRIL: 

Utami, Popy Saputri . Jelita Jasmine . Adhitya Sucipto , Rahadian Pratama Putra , Marwah , Elliot Beilschmidt , Ilmiyatun Ainul Qolbi , Fitriani , Aly Fikri , Albian Ocot , Jeremy Yoppi , Steven Alexandro . Junwesdy Sinaga , Johanna Zj , Ahmad Ikhsan , Singgih Nugraha , Rahadian Pratama Putra , Radinda , Kinare Amarill , Maulii Za , Rara , Sharnila Ilha , Victria Tan , Ali Hutapea,  . Keny Leon , Rose , Marcella F . Tieya Aulia , Marwah , Dana Xylin , Paramita , Amelia Suci Wulandari , Rivandy , Syahfitri , Dyah Ayu Andita Kumala , Fitriani , Ilmiyatun Ainul Qolbi , dan Riani Azhafa 


3 comments:

  1. Itu yang ikutan aliran sesat gitu pada mikir apa dah? Udah putus asa sama hidup atau gimana? 🤔

    ReplyDelete
  2. Ga gue kelarin bacanya. Geram banget sial waktu tau artis itu dibunuh brutal banget padahal hamil.

    ReplyDelete
  3. Suatu kepercayaan atau gerakan lingkungan oleh Manson bernama ATWA (Air Trees Water Animals) punya filosofi yg cukup unik sampai System Of A Down membuat lagu dengan judul tsb.

    ReplyDelete