Aku memiliki hobi backpackeran. Pernah suatu kali aku berpetualang ke sebuah desa yang terletak di kaki pegunungan. Tempatnya sangat menawan dan penduduknya juga sangat ramah terhadap pendatang sepertiku. Namun, ada satu hal yang masih mengganjal di kepalaku mengenai desa tersebut. Di sana hanya terdapat sebuah warung makan, walaupun desa tersebut memiliki banyak macam bangunan dan infrastruktur yang cukup lengkap. Bukan masalah jumlah yang mengusikku, melainkan larangan-larangan aneh yang terdapat di warung tersebut. Poin-poin yang terdapat pada larangan tersebut aneh, tidak masuk akal, dan ada yang cukup mengganggu.
Jangan habiskan seluruh makananmu, selalu sisakan beberapa sendok hidangan
di piringmu. Aku tahu ada beberapa tempat dengan budaya seperti ini. Biasanya
sisa makanan itu dibuang, tetapi di sini mereka menyimpan sisa-sisa tersebut di
kotak-kotak plastik khusus.
Jangan pernah memberi uang dengan jumlah yang pas. Selalu berikan uang
lebih agar dapat diberi kembalian.
Jangan menolak makanan kecil yang diberikan pemilik warung ketika kamu
hendak pergi. Mungkin ini semacam cendera mata. Entahlah, aku tidak yakin.
Waktu itu aku mendapat sebuah benda bulat berwarna hitam kemerahan yang rasanya
manis sekali.
Jangan pesan makanan yang mengandung telur ketika hujan. Tidak masuk akal
sekali, bukan?
Jangan tatap makananmu terlalu lama. Aku pernah melanggar pantangan ini.
Ketika aku menyantap hidanganku, entah kenapa aku seperti dapat merasakan
bagaimana makanan-makanan tersebut dicerna. Sensasi tersebut membuatku mual.
Malamnya aku bermimpi sedang berada di sebuah sistem digestif raksasa yang
mengerikan. Walaupun begitu, aku tidak yakin bahwa peristiwa ini disebabkan
oleh pantangan aneh tersebut.
Jika ada hewan yang mendekatimu, jangan beri dia makananmu. Jika bisa, usir
saja hewan itu. Katanya jika aku melanggar pantangan ini, hewan itu akan terus
mengikutiku. Tentu saja aku tidak mau diikuti kucing ceking bermata satu atau
pun burung hitam kecil dengan suara yang menyeramkan.
Terakhir, konon, ada rumor yang mengatakan bahwa warung tersebut memiliki
sejarah yang kelam. Jangan pernah ungkit-ungkit cerita itu ketika berada di
sekitar warung tersebut jika tidak ingin dirimu terperangkap selamanya di dalam
warung tersebut. Aku tidak pernah tahu apa rumor yang dimaksud. Namun, jika aku
mengingat-ingat kembali, aku selalu melihat seorang kakek-kakek tua yang
terlihat selalu memakan makanan yang sama di pojok ruangan. Mungkin memoriku
salah, tetapi kakek itu terlihat seperti tidak pernah beranjak dari bangkunya.
VOTE HERE
Masih bingung dengan hubungan telur dan hujan
ReplyDeletePoin pertama gue masih bisa nebak barangkali buat dikasih ke penunggu disitu. Sama soal hewan.
ReplyDeleteSisanya otak gue ga nyampe.
Pulang kek, ditungguin nenek di rumah ☹️
ReplyDeleteKakeknya lagi berbuka itu
ReplyDelete