Seni kriya adalah seni yang memiliki fungsi, tidak hanya estetika saja. Sehingga seni lukis maupun seni patung tidak dapat digolongkan sebagai seni kriya, karena hanya untuk dikagumi saja. Aliran seni kriya ada beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
Art Deco
Kata “deco” pada nama Art Deco berarti dekorasi. Aliran ini cukup populer di Indonesia selama tahun 20an dan 30an. Di Bandung, kita akan melihat banyak peninggalan seni art deco, seperti Hotel Savoy. Di Jakarta pun terdapat Stasiun Kota yang berarsitektur art deco. Berikut ini adalah contoh-contoh karya seni art deco.
Art Nouveau
Dari namanya, dapat ditebak aliran ini berasal dari Perancis. Ciri khasnya adalah uliran dan motif flora yang dibuat berlebihan dan terkesan emosional, berbeda dengan motif geometris art deco yang kaku.
Bauhaus
Aliran seni ini berkembang dari sebuah sekolah seni bernama sama di Jerman. Ciri khas aliran seni ini adalah kesederhanaannya.
De Stijl
Aliran de Stijl (“The Style” dalam bahasa Inggris) berkembang di Belanda pasca-Perang Dunia I. ciri khasnya adalah bentuk yang sederhana namun dengan penggunaan warna semaksimal mungkin.
Futurisme
Seperti namanya, aliran ini menentang bentuk yang biasa-biasa saja, sehingga hasilnya terkesan futuristis bak masa depan.
postingan tentang arsitekturnya bagus-bagus...
ReplyDeleteizin copy ya mas untuk referensi saya
silakan bu,,,
Deleteterima kasih banyak atas informasinya tentang seni kriya
ReplyDeleteKurang menarik blognya
ReplyDeletekalo boleh tau sumbernya ada nggak ya ??
ReplyDelete