“RAHASIA
TERDALAM”
WARNING:
cerbung ini akan memuat konten dewasa
“SANTI!”
Upin
mengetuk pintu rumah itu kembali. Kini ia akan menghadapi
satu-satunya orang yang tersisa. Satu-satunya orang yang mungkin
menjadi pembunuhnya.
“Upin?”
Susanti terkejut ketika membuka pintu. “Apa yang kau lakukan lagi
di sini?”
“Bolehkah
saya masuk?” Upin mendorong pintu dan memaksa masuk. Wanita itu tak
mampu berbuat apapun untuk menghalanginya.
“Apa yang
kau lakukan? Kau bisa membangunkan Udin!” Susanti tampak panik.
Namun Upin tak peduli. Ia melenggang masuk dan melirik pintu kamar
anak itu yang kini sedikit terbuka.
“Betapa
bodohnya saya selama ini mempercayai awak, Santi!”
“A ...
apa maksudmu, Upin?”
Pemuda itu
menatapnya dengan tajam, “Fizi benar. Kita dulu sewaktu kecil
memang bersahabat. namun saya rasa pada akhirnya kita semua akan
tumbuh dewasa dan memilih jalan kita masing-masing.”
“A ...
apa yang kau katakan? Aku tak mengerti ....”
“Kak Ros
adalah ibu kami ... awak pasti sudah tahu hal itu! Apa awak juga
tahu, Kak Ros baru saja meninggal, bunuh diri?! Dan sebelum wafat,
Kak Ros sempat mengatakan sesuatu ...
***
Flashback
itu terlintas di kepala Upin. Saat ia mendengarkan kata-kata terakhir
ibunya sebelum dia menembak dirinya sendiri.
“Maafkan
Ibu Nak. Selama ini Ibu terpaksa menelantarkan salah satu dari kalian
...”
“Apa yang
Kak Ros maksud?” pikir Upin. Ia mencoba mencari tahu. Ia mencoba
mengingatnya. Satu demi satu memori dari masa yang lalu terlintas
kembali di benak Upin.
Segala
kenangan sewaktu mereka kecil, ketika kepala mereka masih plontos.
Memori
ketika mereka tumbuh dewasa.
Upin ingat
semuanya. Iapun mulai mengerti apa yang mungkin dimaksudkan oleh kak
Ros.
Ya,
semenjak dulu neneknya dan Kak Ros memang selalu lebih menyayangi
Ipin ketimbang Upin.
Upin
berusaha sekeras mungkin menjadi anak baik, namun tetap saja, mereka
menaruh perhatian lebih kepada saudara kembarnya.
Upin
akhirnya menyadari. Selama ini mungkin ia berusaha keras menjadi
seorang anak yang berbakti bukan karena ia sungguh-sungguh menyayangi
Opah dan Kak Ros.
Namun agar
mereka berdua lebih mencintainya daripada Ipin.
Rasa iri
itu ... Upin tak pernah sadar ia memilikinya ...
***
“Saat
itu, hanya itulah yang saya pikirkan. Bahwa Kak Ros menelantarkan
saya karena ia lebih menyayangi Ipin. Namun kemudian saya sadar bahwa
saya salah mengartikan perkataan Kak Ros. Bukan itu yang Kak Ros
maksudkan!”
Upin
menatap dengan tajam mata Susanti.
“Jika Kak
Ros sebagai ibu terpaksa menelantarkan salah satu dari kami, itu
hanya berarti satu hal!”
Ia kembali
menatap pintu kamar Udin yang sedikit terbuka. Ia menyadari ada
seseorang di dalam kamar, mendengarkan percakapannya dengan Susanti.
“KEMBAR
TIGA!”
Pintu
itupun semakin membuka sedikit-demi sedikit, menguakkan sosok yang
semenjak tadi berdiri di baliknya.
“Sesungguhnya
kami adalah kembar tiga!” Upin memalingkan wajahnya dari Susanti
dan menatap tajam ke arah sosok yang baru saja menampakkan dirinya
itu, “Kak Ros melahirkan tiga bayi dan dengan terpaksa ia membuang
satu anaknya karena dia hanya bisa merawat kita berdua. Dan anak
itulah, saudara kita yang Kak Ros buang, yang meninggal saat itu!
Bukan kau!!!”
Upin
menatap mata saudara kembarnya yang kini berada tepat di hadapannya.
“Benar
bukan, Ipin? Kau-lah pelakunya selama ini!”
TO BE
CONTINUED
wtf.....bang dave.... keren ππππ kaget sumpah,, omg ππππ
ReplyDeleteLah koq,,,,koq lah
ReplyDeleteKok, pendek?
ReplyDeletePerbanyak bedah kasus dong
ReplyDeleteWhoa, plot twist.
ReplyDeleteSama sekali ga kepikiran kembar tiga. Padahal udah beberapa kali mikir pelakunya Ipin dan selalu stuck di part Upin ngeliat wajah mayatnya.
Laahhh
ReplyDeletejadi siapa pelakunya ??
ReplyDeleteApin
DeleteThis comment has been removed by the author.
Deleteup dave, masih gue pantau
ReplyDeleteAraffin, Ariffin, dan Aruffin ya? π
ReplyDeleteKalo yg aktif Twitter, pasti tahu nama asli mereka.
Tidak terduga. Keren banggg. Sumpah, love banget
ReplyDeleteWhat gilaa sihhh gak kepikiran sama plot twistnya bahawasannya ada "ipin yang lain" udah nebak sih kalo pelakunya kerjasama sama susanti tapi gak nebak itu dia si ipin asli(?). Sumpah penasaran sama lanjutannya.
ReplyDeleteSemangat!
satu kata buat bang dave "GILAAA!" otak bang dave bener bener gila buat cerita! gue bener" gak kebayang anjirr! gue masih gak kebayang ada orang yg bisa buat cerita sehebat dan terstruktur kayak gini, gw yakin bang dave bakal jadi orang besar, aku udah ikutin cerita bang dave dan blognya abang dri 5 tahun yg lalu pas masih smp kelas 2, aku bener" takjub pas itu, tapi kali ini ceritanya bener" plottwist banget bang, pokoknya semoga sukses bang!!! jangan hiatus lagi :p banyak fansnya abang nungguin karya sehebat ini wkwkwkw, semangat terus bang! :D
ReplyDeleteKenapa ya banyak Blogger udah jarang ngeblog, bang Dave?
ReplyDeleteMungkin pada pindah ke youtube eaa
DeleteAnjir plot twistnya, lanjutkanlah bang dave
ReplyDeleteentah kenapa nyamanny disini
ReplyDeleteTapi yg selama ne ngerawat bayi 1 ny sapa?
ReplyDeleteSilent reader ambil absent
ReplyDelete