Wednesday, July 24, 2019

BEDAH KASUS: THE SMILING HANGED MAN



Dalam tarot ada kartu yang disebut “The Hanged Man” dan kebetulan juga, ketika gue sedang scrolling artikel sebuah OA Line yang cukup kontroversial, gue melihat sebuah bedah postingan hoax yang menampilkan sosok ini. Dia pria bernama Majid Kavousifar, seorang terpidana mati asal Iran yang mengalami eksekusi publik dengan cara digantung. Namun herannya, di detik-detik kematiannya, dia justru tersenyum dan melambai. Ini yang membuat gue tertarik mendalami ceritanya.

Pembaca, inilah bedah kasus kali ini.


Majid Kavousifar bersama dengan keponakannya Hoseein, menembak mati seorang hakim Iran bernama Masoud Ahmadi Moghaddasi pada tahun 2005. Mereka berdua sempat mencoba mencari suaka ke Kedubes Amerika di Uni Emirat Arab, namun ditolak. Karena kejahatan mereka yang dianggap sangat serius oleh pemerintah Iran, mereka berdua dihukum gantung di depan publik di Alun-Alun Teheran pada 2007.

Yang menarik, sebelum dieksekusi, Majid justru tersenyum dan terlihat bahagia. Ternyata ini disebabkan karena keponakan begitu ketakutan menjelang eksekusi mati itu. Melihat ekspresi sang keponakan, Majid memutuskan untuk menghiburnya dan membuatnya tenang dengan cara tersenyum. Tapi tentu hal itu tidak mengurungkan eksekusi mati itu dan keduanya pun dihukum gantung.

Sebelum buru-buru menghakimi mereka, marilah kita lihat alasan mengapa mereka melakukan ini. Ketika mencari informasi tentang korban mereka, Hakim Moghaddasi paling tidak terlibat dalam tiga kasus yang ternama. Pertama adalah pemenjaraan Akbar Ganji, seorang jurnalis pro-demokrasi Iran yang ditangkap karena bukunya tentang investigasi rantai pembunuhan yang terjadi pada tahun 90-an dianggap menuduh pemerintah Iran. Selepas dari penjara, beliau justru mendapat penghargaan jurnalistik internasional yang bergengsi, antara lain Golden Pen of Freedom Award, Martin Ennals Award for Human Rights Defenders, Press Freedom Award dari komunitas Canadian Journalist for Free Expression, dan John Humpfrey Freedom Award.

Hakim Moghaddasi juga terlibat dalam skandal kematian Zahra Kazemi, seorang fotografer berkebangsaan Kanada yang kala itu ditangkap karena memfoto demonstrasi yang terjadi di Teheran pada 2003. Ia tewas di dalam penjara, menurut pengakuan pemerintah Iran karena serangan stroke. Namun pihak forensik mengatakan lain. Zahra diperkosa, disiksa, dan dibunuh di dalam penjara.

Terakhir, beliau juga terlibat dalam kasus kriminilisasi blogger kritis bernama Mojtaba Saminejad yang ditangkap dan disiksa dalam penjara karena konten-konten blognya yang pro-kebebasan berekspresi dianggap menghina pemimpin Iran dan juga “menistakan nama Nabi”.

Kembali pada dua jiwa yang dieksekusi itu. Are they murderers or martyrs, who am I to judge?



6 comments: