Seneng aja sih ama animasinya bisa muter-muter |
Beberapa bulan ini gue bahas Fisika
terus ampe capek (salah siapa coba). Kali ini gue akan mengganti
topik sedikit dan akan membahas tentang Biologi. Tapi mungkin kalian
bertanya-tanya, kenapa sih gue jadi banting setir gini bahas sains,
padahal dulu bahas misteri dan horor. Well karena misteri dan horor
nggak sekedar soal Slenderman kasus kriminal aja guys. Misteri juga
bisa berupa misteri di alam semesta ini horor juga bisa berupa krisis
eksistensi mengetahui betapa tak berartinya diri kita di jagad raya
ini (cieeee).
Tapi alasan yang paling kuat sebenarnya
adalah seminar dari Mendikbud yang gue live streaming beberapa bulan
lalu di Youtube (diwajibin kantor sih wkwkwk). Ada beberapa sesi dan
jujur aja gue nggak ngeh ama sebagian besar materinya (yang gue inget
di sana ada Chelsea Islan ama Jerome Polin wkwkwk). Tapi ada satu
pesan yang gue inget banget di sana, yakni anjuran untuk membuat
konten pendidikan.
So here we are guys. Gue ampe ngorbanin
channel Youtube gue demi mengisi konten-konten di blog ini wkwkwk.
Karena jujur, gue lebih menikmati nulis ketimbang bikin video sih.
It's fun, but I'm more passionate in blogging.
Nah, tanpa kebanyakan curhat lagi,
inilah 10 misteri dalam Biologi yang perlu kalian tahu!
1. SIAPA ITU “LUCA”
Nenek moyangku seorang ... LUCA? |
LUCA adalah singkatan dari “Last
Universal Cellular Ancestor” (makanan apa lagi ini?). Kenapa LUCA
ini penting banget ampe gue bahas? Well, sebab dia adalah nenek
moyang dari semua kehidupan yang ada di dunia ini. What???
Tapi perlu gue peringatkan dulu ya,
postingan ini berkaitan erat dengan Teori Evolusi jadi kalo kalian
nggak percaya dengan teori tersebut, mending skip dan langsung ke
nomor 2.
Oke, sebelum gue menjelaskan lebih
lanjut tentang LUCA, gue mau membuat introduksi sedikit nih tentang
ilmu Genetika. Pastinya sering dong yang berkomentar kalo kalian
mirip dengan bapak/ibu kalian (kalo ada yang komentar mirip tetangga
malah bahaya). Kemiripan sifat itu disebabkan karena orang tua
menurunkan gen mereka pada kalian. Proses penurunan gen inilah yang
diselidiki dalam cabang ilmu Biologi yang disebut Genetika.
Nah, bagaimana kita bisa melacak nenek
moyang seluruh makhluk hidup yang ada di dunia? Melalui konsep “gen”
tersebut tentunya.
Penelitian oleh William F. Martin dan
timnya pada 2016 yang dilakukan dengan cara menganalisis 6,1 juta gen
dari seluruh makhluk hidup menemukan bahwa seluruh makhluk hidup yang
ada di dunia ini memiliki 335 gen yang sama. Makhluk yang menjadi
asal 335 gen itulah yang disebut dengan LUCA. Penelitian lanjutan
dari University of Bristol memprediksi bahwa LUCA hidup di Bumi
sekitar 4,5 juta tahun yang lalu.
Kita sendiri tak tahu seperti apa LUCA
itu, karena belum menemukan fosilnya. Namun melihat 355 gen tersebut,
para ilmuwan bisa menebak bahwa LUCA kemungkinan tinggal di dasar
laut, dekat aliran magma sehingga LUCA jelas tahan terhadap tekanan
dan panas tinggi. LUCA juga bersifat anaerob (tidak bernapas
menggunakan oksigen), termofilik (menyukai lingkungan bersuhu
ekstrim), serta mencari makan di lingkungan geotermal (panas bumi)
yang kaya akan hidrogen, karbon dioksida, dan unsur besi.
Uniknya, para ilmuwan percaya bahwa
LUCA belum tentu adalah kehidupan pertama di Bumi. LUCA memang
menurunkan semua makhluk hidup yang ada di dunia ini, namun mungkin
ada makhluk yang lebih tua ketimbang LUCA, tapi keburu punah.
SUMBER: WIKIPEDIA
2. APAKAH TARDIGRADA ADALAH ALIEN?
Masih ingat adegan di film “Ant Man
and Wasp” dimana Ant Man mengecilkan tubuhnya ke Quantum Realm dan
hampir dimakan makhluk mikroskopis aneh? Makhluk itu disebut dengan
“Tardigrada” atau dijuluki pula sebagai “beruang air”.
Tardigrada adalah makhluk yang aneh, akan gue jelaskan mengapa.
Kalian tahu kan sistem klasifikasi
makhluk hidup yang diajarin di SMP dan SMA? Nah, Kingdom Hewan dibagi
menjadi banyak filum. Semisal, semua serangga, laba-laba, udang,
kepiting, kalajengking, hingga lipan masuk ke Filum Arthropoda karena
beruas-ruas. Keong, cumi-cumi, dan gurita masuk ke Filum Mollusca
karena bertubuh lunak. Manusia, ikan, beruang, kadal, dan burung
masuk Filum Chordata karena bertulang belakang. Intinya, tiap filum
hewan memiliki banyak anggota yang memiliki kesamaan ciri.
Nah, di sinilah masalahnya. Beruang air
dikategorikan ke dalam Filum Tardigrada dimana dia-lah satu-satunya
anggotanya. Tak ada hewan lain di dunia ini yang memiliki ciri sama
dengan Tardigrada, sehingga ilmuwan pun mempertanyakan asal-usulnya.
Beruang air merupakan hewan yang
teramat kecil dan hidup di air. Ia bisa ditemukan dimana saja, bahkan
di kubangan air sekalipun. Karena sifatnya herbivora, beruang air
lebih suka kongkow-kongkow di lumut yang lembap. Walaupun nggak
menutup kemungkinan, kalo bertemu makhluk yang lebih kecil,
Tardigrada bisa saja memangsanya. Tardigrada juga bisa berkembang
biak secara seksual dan aseksual, umumnya melalui cara bertelur.
Nah, membaca deskripsi di atas mungkin
kalian belum melihat keanehan ya, but be ready! Keanehan Tardigrada
dimulai dengan ketika menetas, ia langsung muncul sebagai dewasa
(nggak melalui fase anak-anak atau tahap metamorfosis dulu). Untuk
ukuran semungil benda mikroskopis, Tardigrada juga punya sistem
pencernaan yang sempurna lengkap layaknya hewan dengan tingkat
evolusi yang lebih maju. Padahal, hewan berukuran mikroskopis
biasanya memiliki sistem pencernaan yang sederhana.
Seekor beruang air |
Namun keanehan terbesar beruang air adalah pada daya tahan tubuhnya. Tardigrada sekilas “tak bisa
mati”. Ia bisa selamat dari kondisi yang ekstrim, semisal tanpa
makan sama sekali, disinari radiasi nuklir mematikan, bahkan berada
di luar angkasa. Yap, walaupun diletakkan dalam lingkungan vakum
(tanpa udara), Tardigrada tetap akan selamat. Tubuh Tardigrada akan
berubah menjadi “kertas kering” apabila dihadapkan pada kondisi
ekstrim tersebut. Sifat ini dinamakan “cryptobiosis”. Ditaruh di air
mendidih, dibekukan, ditaruh di bawah sinar X, hingga diletakkan pada
tekanan udara 6 kali tekanan udara di Bumi, Tardigrada tetap selamat.
Padahal makhluk apapun, apabila berada di kondisi ekstrim tersebut,
pastilah akan musnah.
Karena keunikannya dapat hidup di
angkasa luar sekalipun (walaupun dalam kondisi “tidur” atau
dorman) ada spekulasi liar bahwa Tardigrada sesungguhnya tidak
berasal dari Bumi. Seperti gue sebutkan tadi, tak ada satupun makhluk
Bumi yang memiliki ciri dan sifat yang sama menyerupai Tardigrada.
Tak heran, ada yang menyangka bahwa Tardigrada adalah alien dari
planet lain yang mampir ke Bumi setelah “menumpang” komet atau
meteor, lalu kebetulan jatuh ke Bumi.
Teori bahwa kehidupan di Bumi
kemungkinan berasal (atau menyebar) dari kehidupan di planet lain
disebut “Panspermia”. Benarkah spekulasi itu? Well, mungkin hanya
si beruang air mungil ini yang bisa menjawabnya.
SUMBER: WIKIPEDIA, OHIO STATE UNIVERSITY
3. SIAPAKAH ADAM DAN EVA?
Jika tadi kita mengeksplorasi Teori
Evolusi melalui penyelidikan kita tentang LUCA yang menjadi nenek
moyang seluruh makhluk hidup di Bumi, kini perjalanan kita untuk
mencari nenek moyang manusia mungkin justru berakhir biblikal.
Kisah Adam dan Hawa (Eva di Dunia
Barat) merupakan kisah yang menarik perhatian dan mengundang rasa
ingin tahu. Bahkan para ilmuwan-pun tergelitik dengan pertanyaan,
siapakah nenek moyang manusia? Penelitian tentang hal tersebut
lagi-lagi melibatkan ilmu Genetika.
Apa sih perbedaan utama antara
laki-laki dan perempuan? Jika kalian belajar tentang Genetika, tentu
jawabannya adalah kromosom Y. Ada dua jenis kromosom (bayangkan saja
kromosom itu “rumah”-nya gen) yang menentukan jenis kelamin
manusia, yakni X dan Y. Pria memiliki kromosom X dan Y, sedangkan
wanita memiliki dua kromosom X. Jadi mudah jika kita ingin menelusuri
siapa Adam, tinggal telusuri saja kromosom Y yang diturunkan oleh
laki-laki dari ayahnya, kemudian ayahnya, kemudian ayahnya lagi,
begitu seterusnya hingga kita menemukan “ayah pertama” yang
menjadi permulaan riwayat. Itulah Adam.
Untuk mengetahui siapa Eva, lebih
menantang lagi. Kita melihat di penjelasan tadi bahwa baik wanita dan
laki-laki semuanya memiliki kromosom X, jadi kita tak bisa
menggunakannya untuk melacak Eva. Ciri khas utama wanita bukan dari
kromosom X, melainkan mitokondria. Mitokondria adalah organel (organ
dalam sel) yang hanya diturunkan dari wanita. Bukan berarti laki-laki
nggak punya, tapi mitokondria dalam tubuh pria-pun hanya bisa
diwariskan dari ibunya. Dan kebetulan banget, mitokondria memiliki
DNA-nya sendiri jadi kita bisa melacak gen-nya. Dengan mitokondria
kita bisa mencari ibu dari ibu dari ibu dari ibu, seterusnya, hingga
kita tiba di ibu “pertama”. Itulah Eva.
Hasilnya?
Wesley Brown pada tahun 1982
mengumpulkan DNA mitokondria dari 21 orang dan menemukan mereka semua
memiliki nenek moyang berupa wanita yang sama yang hidup 180.000
tahun lalu. Mungkin kalian melihat sedikit “flaw” atau kelemahan
di metode tersebut. Yap, cuma ada 21 sampel. Itu sangat sedikit
dibandingkan dengan jumlah seluruh manusia di dunia. Tentu hasilnya
nggak terlalu valid dong?
Makanya percobaan itu diulangi kembali
pada tahun 1985 dengan lebih banyak sampel, 145 orang. Namun hasilnya
ternyata tak jauh berbeda. Nenek moyang dari 145 orang itu merupakan
wanita yang hidup di era yang sama, yakni antara 140.000-200.000
tahun yang lalu (perhatikan angka 180.000 hasil penelitian Wesley
begitu pas masuk di rentang waktu tersebut).
Bagaimana dengan Adam? Penelitian yang
sama dilakukan dan hasilnya, nenek moyang seluruh laki-laki di dunia
hidup antara 160.000–300.000 tahun yang lalu. Walaupun rentang
tahunnya amatlah besar, namun ilmuwan tak menolak kemungkinan bahwa
Adam dan Eva mungkin hidup di periode yang sama.
4. APA YANG MENYEBABKAN “PHOTIC
SNEEZE”?
Pernah bersin karena melihat cahaya
yang terang? Jika pernah (gue aja belum pernah) maka kalian terkena
“photic sneeze reflex”. Penyebab “bersin cahaya” ini belumlah
jelas dan menjadi salah satu misteri tak terpecahkan dalam Biologi.
Kenyataannya, sekitar 18-35% (kurang lebih sepertiga) manusia di
dunia mengalaminya.
Bersin karena sinar ini tak berbahaya,
makanya tak dianggap serius dalam Ilmu Kedokteran, walaupun tetap
saja membuat penasaran. Bagaimana mungkin kita bisa bersin karena
melihat cahaya terang? Filsuf Yunani, Aristoteles sejak tahun 350 SM
sudah mengetahui gejala ini dan mencoba memberi penjelasan logis. Ia
beranggapan ketika terkena panas, hidung akan berkeringat sehingga
memicu bersin. Namun pendapat ini disanggah oleh Francis Bacon pada
abad ke-17. Ia mengamati bahwa ketika pasiennya yang mengalami
“photic sneeze” memejamkan matanya, maka ia takkan bersin
walaupun menghadap ke matahari.
Hingga kini ilmuwan berpendapat, bahwa
bersin itu disebabkan oleh refleks dari saraf yang terdapat di antara
mata dan hidung. Namun saraf yang mana, belum ada satupun yang tahu.
SUMBER: WIKIPEDIA
5. APA PENYEBAB CAMBRIAN EXPLOSION?
Trilobite, salah satu hewan yang muncul pada masa Cambrian dan menjadi saksi Cambrian Explosion |
Salah satu “flaw” (kekurangan) dari Teori Evolusi (bahkan dianggap menjadi pembenaran kaum Creationist) adalah evolusi tak bisa menjelaskan tentang “Ledakan Cambrian”. Apa itu Ledakan Cambrian?
Teori Evolusi menyebutkan bahwa makhluk
hidup yang ada di dunia ini tak diciptakan secara tiba-tiba seperti
titah Kitab Suci, melainkan berasal dari makhluk hidup lain (purba)
yang secara perlahan-lahan berubah menjadi makhluk hidup (atau
disebut “spesies”) baru. Ingat, kata kunci dalam evolusi adalah
kata “perlahan-lahan” sehingga evolusi, menurut teori tersebut,
akan memakan waktu yang teramat lama.
Namun sebuah peristiwa yang terjadi 541
juta tahun yang lalu seolah menyanggah logika evolusi tersebut. Pada
kala itu, menurut catatan fosil yang ditemukan dari seluruh penjuru
Bumi, seluruh filum hewan yang ada di dunia ini tiba-tiba muncul pada
masa itu. Karena terjadi pada masa yang oleh para geologis disebut
Periode Cambrian, maka peristiwa itu disebut sebagai “Ledakan
Cambrian”.
Dalam periode itu, begitu banyak jenis makhluk
hidup muncul dalam waktu yang teramat singkat bagi proses evolusi
untuk berjalan (sekitar beberapa juta tahun). Sebelum Ledakan
Cambrian, sudah ada makhluk hidup. Namun bentuk mereka masihlah
sederhana dan jenisnya juga tak terlalu banyak. Namun pada masa
Cambrian, tiba-tiba saja jenis-jenis hewan itu “meledak” tak
hanya dari segi jumlah, namun juga variasinya. Tak hanya itu,
strukturnya pun menjadi semakin kompleks.
Charles Darwin sendiri pada 1859 lewat
bukunya yang mengguncang dunia “ On the Origin of Species” juga
menyatakan bahwa ia tak habis pikir dengan fosil-fosil tersebut dan
mengakui bahwa itu menjadi kelemahan utama teorinya.
Hingga saat ini, tak ada yang tahu
mengapa Ledakan Cambrian terjadi. Ada yang menyebutkan bahwa
peristiwa tersebut terjadi meningkatnya kadar oksigen di udara, namun
jawaban pastinya (beserta benar tidaknya Teori Evolusi) belum ada
yang bisa memastikan.
SUMBER: WIKIPEDIA
6. APAKAH KEHIDUPAN ALIEN
BENAR-BENAR ADA?
Pertanyaan tentang ada tidaknya alien
di luar sana bukan hanya monopoli ilmu Astronomi semata, namun juga
menjadi teka-teki yang mengganjal dalam Biologi. Oleh karena itu,
kedua disiplin itu kemudian bergabung menjadi “Astrobiologi”
yakni ilmu yang mempelajari kemungkinan kehidupan di luar planet
Bumi.
Hal pertama yang diteliti dalam
Astrobiologi adalah, apabila kehidupan alien memang ada, dimana ia
kira-kira akan ditemukan? Beruntung, Astrologi lebih luwes dalam
mendefinisikan “alien”. Jika kita mendengar kata “alien”,
mungkin yang terbersit dalam benak kita adalah UFO atau alien
berkepala besar yang cerdas (atau jika kalian sudah membaca postingan
gue yang lalu, bisa menciptakan Bola Dyson). Bukan, Astrobiologi
menganggap semua jenis kehidupan di luar Bumi (istilahnya
“ekstra-terestrial” atau “ET”), apapun bentuknya, bahkan
seekor bakteri sekalipun, sudah bisa digolongkan sebagai alien.
Lalu dimana kira-kira kita akan
menemukan alien? Nggak perlu jauh-jauh, di Tata Surya kitapun sudah
ada kandidat tempat yang mungkin dihuni alien. Kandidat pertama
adalah Europa, salah satu bulan Jupiter. Europa memang amat dingin
karena letaknya teramat jauh dari Sang Surya. Matahari-pun terlihat
temaram dari sana. Saking dinginnya, seluruh permukaan Europa adalah
es beku. Namun jangan salah, dimana ada es, berarti di situ ada air.
Danau yang membeku seperti ini masih bisa menyimpan kehidupan. Mengapa? Karena tak seluruh danau yang menjadi es, melainkan hanya permukaannya, sedangkan ikan masih bisa berenang-renang di bawah permukaannya. Ini disebabkan karena adanya anomali air SUMBER GAMBAR: UNSPLASH (Bryan Rodriguez) |
Kita mungkin dulu belajar tentang
“anomali air” dulu pas pelajaran Fisika, entah di SMP atau SMA.
Semua benda jika dipanaskan umumnya akan mengembang dan apabila
didinginkan akan menyusut. Air juga sebenarnya sama. Namun anehnya,
antara suhu 0-4 derajat Celcius, air justru bertingkah sebaliknya.
Air yang membeku justru volumenya bertambah. Anomali ini amat
bermanfaat bagi kehidupan. Kalo kalian melihat danau yang membeku di
adegan film-film Hollywood, kalian pasti melihat bahwa permukaan air
memang menjelma jadi es yang keras. Namun di bawahnya, air masih
berada dalam kondisi cair, bahkan masih bisa dipakai ikan untuk
berenang.
Ilustrasi irisan Europa, salah satu bulan Jupiter. Perhatikan warna biru di gambar tersebut adalah lautan di bawah permukaan Europa yang membeku |
Nah, ilmuwan menduga hal yang sama
terjadi dengan Europa. Permukaan satelit Jupiter yang dingin tentu
tak mendukung kehidupan, namun bagaimana dengan jauh di bawahnya?
Para ilmuwan menduga ada samudra di bawah tebalnya permukaan beku. Bahkan lautan tersebut diduga memiliki volume hingga 2-3 kali volume seluruh lautan di Bumi! Apakah ada makhluk hidup yang berenang-renang di lautan bawah tanah tersebut? Sayang, untuk mengetahuinya, kita harus menembus 30 kilometer es beku di permukaannya yang sekeras batu granit.
Tak hanya Europa, salah satu bulan
Saturnus bernama Titan juga diduga menyimpan kehidupan. Titan memang
tak memiliki air sebab suhunya saja mahabeku (minus 170 derajat
Celcius), namun pesawat Cassini–Huygens dari NASA mendeteksi ada
danau dan lautan di permukaannya. Lho, kok bisa? Lautan dan danau
tersebut ternyata terbuat dari hidrokarbon cair berupa metana dan
etana.
Foto hasil jepretan pesawat Cassini yang membuktikan adanya danau hidrokarbon di permukaan Titan |
Kehidupan di Bumi jelas tak mampu
bertahan di Titan. Namun uniknya, jenis kehidupan yang berbeda
mungkin saja bisa lestari di sana. Ilmuwan memperkirakan, jika benar
ada kehidupan di sana, maka makhluk-makhluk yang berkeriapan di Titan
akan bernapas dengan menghirup H2 (bukannya O2
seperti kita) dan menghembuskan metana atau CH4 (alih-alih
CO2 seperti kita). Di Bumi-pun ada lho makhluk yang
bernapas melepaskan metana, contohnya bakteri metanogen.
Saking pentingnya, Titan menjadi
prioritas NASA saat ini. Lembaga antariksa itu berencana meluncurkan
pesawat “Dragonfly” pada 2030 untuk memastikan keberadaan
kehidupan alien di sana.
Guratan misterius yang diduga sebagai fosil bakteri di sebuah meteor yang berasal dari Mars |
Namun tentu saja, jika ditanya planet
mana yang bisa saja menampung kehidupan selain di Bumi, tak ada
jawaban yang lebih menarik ketimbang Mars. Dalam sejarahnya, Mars
pernah memiliki lautan seperti di Bumi, namun sayang telah lenyap
semenjak miliaran tahun yang lalu. Pada tahun 1996, sebuah penelitian
kontroversial menyebutkan bahwa ditemukan fosil aktivitas bakteri di
meteorit bernama ALH84001 yang berasal dari Mars.
BERSAMBUNG ....
kentaaaang min
ReplyDeleteSaya terharu bang Dave meskipun terpaksa nonton siaran Mendikbud tapi akhirnya mengikuti anjuran utk bkin konten bermuatan edukasi,
ReplyDeleteCuma bang edukasi ga melulu soal sains,
Baca dark case-nya bang Dave jga ada pesan Moral yg bisa dijadiin pembelajaran,
Klo mau spesifik bisa kok bang di angkat kasus2 di dunia pendidikan dan pesan moral dari sudut pandang bang Dave..
Oia saya sebagai guru jga terharu bang Dave lebih seneng buat tulisan dripada video, setidaknya dgn membaca blog bisa membuat kita terlatih untuk membaca karena banyak anak2 Indonesia sekarang yg 'darurat membaca'
Sukses terus ya bang Dave, ditunggu tulisan2 selanjutnya
Ngomong-ngomong soal kemungkinan adanya kehidupan bawah laut di Europa, mungkin ada yang berminat membaca sebuah artikel dari scp wiki yang berjudul "The Kaiju Sea" ini: http://www.scp-wiki.net/the-kaiju-sea
ReplyDeleteArtikel itu menyebutkan bahwa ada sebuah "alternate universe" dimana bumi terdiri dari 99% lautan dalam yang dihuni banyak makhluk-makhluk laut anomali berukuran 20-500 kaki (6-152 meter). Sialnya, ada kemungkinan mereka menerobos ke universe yang lain (universe kita). Keadaan di sana sangat mengingatkan saya pada Europa. Mungkinkah makhluk-makhluk yang bersemayam di bawah lautan beku Europa adalah mereka?
And as always, terimakasih bang dave sudah mau meluangkan waktunya untuk mengedukasi kami.
Well, aku sering mengalami "Photic Sneeze".
ReplyDeleteTernyata masih banyak misteri yg belum saya tau tentang dunia ini
ReplyDeleteAdam eva adalah jonas dan martha
ReplyDeleteSumbernya dari jurnal, bang dave. Biar lebih berbobot, terpercaya
ReplyDeleteWah liat postingan IG Ada yg ngecantumin riddle lama bang Dave. ,auto berkunjung kesini . Blog yg dulu pas jaman sma jadi favorite gue dan 2 temen gue buat baca riddle Dan buat bawain cerita serem ke perkemahan osis. Bener2 dapet feel nostalgicnya
ReplyDeleteWkwkwk skrg udah jarang bgt ya riddle. Kalo mau riddle lg mending beli buku gw "dark stories riddle"😁
Deletelup yu bang dev
ReplyDelete