Apa yang terbesit di benak kalian apabila gue menyebut kata “YouTuber”? Mungkin yang kebayang wajah-wajahnya Logan Paul atau Atta Halilintar, walaupun yah, memang banyak youtuber selain mereka sih yang berkualitas seperti Ann Reardon semisal. Namun siapa sangka bahwa ada pula para YouTuber yang berujung menjadi para pembunuh keji. Bahkan gua bisa mengkonfirmasi ada sekitar 4 orang YouTuber yang akhirnya menjelma menjadi psikopat. Beberapa diantaranya memang sudah memiliki akun YouTube yang sukses, tetapi beberapa di antaranya juga malah naik namanya akibat kejahatan keji mereka.
Nah, siapa sajakah mereka? Kita akan bahas dalam Dark Case kali ini.
Nasim
Najafi Aghdam: Sang Vegan Psikopat
Pada 3 April 2018 pada sekitar jam makan siang,
terjadi sebuah penembakan di markas besar YouTube di kota San Bruno,
California. Suara tembakan terdengar di kantor tersebut hingga melukai 3
orang dan menewaskan 1 orang. Bukan kebetulan mengapa penembakan tersebut
terjadi di markas salah satu media sosial terbesar di dunia itu. Sebab,
pelakunya tak lain adalah salah seorang YouTubers yang merasa kesal dengan
kebijakan-kebijakan dari perusahaan tersebut yang dianggapnya mencederai
channel-nya. Sang penembak adalah seorang wanita bernama Nasim Najafi Aghdam.
Namun siapakah dia?
Nasim adalah seorang perempuan imigran Iran
kelahiran 1979. Sebagai seorang wanita keturunan Timur Tengah, ia sangatlah
mahir berbahasa Persia, Azerbaijan, dan Turki, selain juga fasih berbahasa
Inggris. Keluarga Nasim yang telah lama tinggal di AS adalah penganut sebuah
agama bernama Baha’i, namun ia dikenal sangat kritis terhadap ajaran agamanya
sendiri dan juga ajaran Islam. Pasalnya, Nasim mengaku sebagai seorang
vegetarian fanatik dan mencela kebiasaan penganut agama lain yang diperbolehkan
memakan daging.
Untuk menyebarluaskan pahamnya sebagai seorang
vegetarian, ia pun membuka berbagai akun di media sosial, antara lain Facebook,
Telegram, dan tentu saja YouTube. Namun di antara ketiganya, channel
YouTube-nyalah yang paling mencuri perhatian dari netizen. Pasalnya,
video-video yang diunggahnya cukuplah aneh dan mengundang rasa ingin tahu.
Nasim-pun menikmati pundi-pundi pendapatan yang diraihnya dari channel-nya
tersebut.
Akan tetapi semua berubah pada tahun 2018. Kala
itu Nasim merasa sangat murka kepada YouTube dan mengaku mengalami
diskriminasi. Ia merasa bahwa jumlah views dan subscribernya semakin menurun.
Ia menuding YouTube sebagai pelaku di balik penurunan tersebut dan telah dengan
sengaja menyabotasenya. Ia juga merasa bahwa banyak kebijakan-kebijakan YouTube
merugikannya, bahkan beberapa videonya mengalami demonetisasi sehingga tidak
bisa lagi menghasilkan pundi-pundi uang semoncer dulu. Ia bahkan semakin curiga
YouTube sengaja menyensornya karena aktivismenya sebagai seorang vegan.
Nasim melampiaskan kemurkaannya dengan membeli
sebuah senjata api berupa pistol pada Januari 2018. Pada 31 Maret 2018,
keluarga Nasim melaporkan bahwa gadis itu tiba-tiba menghilang dari rumahnya.
Mengetahui betapa bencinya putri mereka pada YouTube, keluarganya takut bahwa
ia sedang menuju ke kantor media sosial tersebut untuk membalas dendam.
Laporan dari keluarganya ini ditanggapi
serius oleh pihak berwajib. Bahkan pada malam sebelum penembakan, polisi
berhasil menemukan Nasim sedang tidur di dalam mobilnya di sebuah lapangan
parkir Walmart, sekitar 40 kilometer dari markas besar YouTube. Namun kala itu
polisi tidak menganggapnya sebagai ancaman serius. Mungkin karena ia adalah
seorang wanita dewasa yang punya hak untuk meninggalkan rumahnya, polisipun kemudian
meninggalkannya sendirian tanpa perlu merasa untuk mengamankannya.
Namun nantinya, keputusan polisi ini akan
berujung pada tragedi.
Nasipun menjadi bubur. Pada 31 Maret, Nasim yang
sudah nekat kemudian melancarkan tembakan ke beberapa orang yang berada di
lapangan parkir kantor YouTube, tak peduli apakah mereka benar adalah pegawai
YouTube ataukah hanya sekedar tamu yang berkunjung. Tembakan itu menyebabkan
tiga orang terluka. Salah satunya, yakni seorang pria berusia 36 tahun, bahkan
terluka parah hingga kondisinya kritis. Akan tetapi, ia berhasil selamat. Malah
satu-satunya korban tewas kala itu adalah sang pelaku sendiri, yakin Nasim,
yang setelah penembakan itu akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.
Kisah tragis Nasim ini membuat kita mempertanyakan,
apakah benar YouTube sendiri yang telah memicu sang YouTubers ini menjadi
seorang pembunuh? Ataukah memang sejak awal Nasim sendiri memiliki kondisi
kejiwaan yang kurang stabil? Review saja videonya dari channelnya dan silakan
simpulkan sendiri.
Sumber:
Wikipedia
Trey
Sesler: Sisi Gelap Sang Mister Anime
Kasus Trey Sesler atau yang lebih dikenal dengan
Mr Anime mungkin merupakan salah satu kasus YouTubers paling tragis yang pernah
terjadi sepanjang sejarah media sosial tersebut. Kita semua sudah tahu bahwa
YouTube merupakan media sosial yang sangat digandrungi oleh kaum muda, bahkan
banyak dimanfaatkan oleh para pembuat konten untuk mengekspresikan kreativitas
mereka sekaligus mendulang rezeki dari hobi mereka tersebut.
Salah satu yang cukup sukses pada awal-awal
bermunculannya channel YouTube adalah seorang pria bernama Trey yang lebih
dikenal dengan nama channel-nya, yakni Mr Anime. Sesuai dengan namanya, ia
sangat gemar mereview berbagai macam anime dan memperoleh cukup banyak
subscriber berkat reviewnya yang dianggap informatif.
Mr Anime dikenal sebagai seorang pria yang
sangat jujur dalam beropini, berbeda dengan para YouTubers lain yang umumnya
melakukan berbagai gimmick hanya demi mendulang views, seperti semisal
melakukan reaksi palsu atau bahkan pacaran settingan atau naik kuda pakek
topeng (siapa hayoooo). Bahkan karena kesuksesannya inilah, Mr Anime dianggap
sebagai salah satu perintis channel-channel anime di YouTube.
Tetapi semua berubah ketika pada tahun 2012,
sang sosok YouTuber yang riang ini tiba-tiba berubah menjadi pria keji yang
bahkan tega menghabisi keluarganya sendiri.
Perubahan kepribadian Trey mulai terlihat ketika
ia mulai tertarik pada video-video yang disturbing. Minat awalnya kepada anime
bergeser menjadi ketertarikan akan para pembunuh berantai. Bahkan ia terlihat
menggunakan senjata api di beberapa videonya dan terlihat tengah menembaki
bangunan pada tengah malam
Akhirnya semua kegilaan Trey memuncak pada 20
Maret 2012, di mana Trey kemudian membunuh keluarganya sendiri. Pertama ia
menembak ibunya yang berada di garasi rumah kemudian menyusul menghabisi
kakaknya sendiri yang tengah tertidur. Terakhir, Ia juga menembak mati ayahnya
yang terbangun setelah mendengar suara tembakan yang menewaskan keluarganya
tersebut. Tak hanya itu, ia juga menghabisi semua hewan peliharaan di rumah tersebut
sebelum akhirnya membawa senjata api dan juga sekitar 100 amunisi ke sekolah
menengah atas Waller High School tak jauh dari rumahnya.
Ternyata selain membunuh seluruh keluarganya,
Trey juga berkeinginan untuk menghabisi sekitar 70 siswa yang kala itu berada
dalam sekolah tersebut. Selama ini ia begitu terkesima dengan para penembak
massal sekolah, serta mengidolakan Dylan Klebold dan Eric Harris, pasangan
pembantai sekolah Columbine. Bahkan alasan utamanya untuk membunuh kedua
orangtuanya adalah agar mereka tidak merasa kecewa ataupun terluka setelah
mengetahui aksi penembakan massal yang akan dilakukannya tersebut.
Akan tetapi sebelum sempat melakukan aksinya
tersebut, tiba-tiba ia merasa menyesal dan pulang ke rumah. Kemudian, ia
mencurahkan penyesalannya denga mencorat-coret dinding rumahnya. Ia menuliskan
“Mengapa aku melakukan semua ini? Aku mencintai ibu, ayah, dan kakak
laki-lakiku. Aku merindukan mereka. Tuhan tolong ampunilah aku karena aku tak
mampu mengampuni diriku sendiri.
Tentu saja karena perbuatan sadisnya, Trey
kemudian ditangkap oleh polisi. Peristiwa penangkapan Mr Anime tersebut membuat
heboh komunitas anime di YouTube. Bahkan banyak para pemilik channel anime lain
di YouTube seperti TheLavaBuster, MagusX1, TheHardMode, BionicSlime,
TheAnimeOverviewer, TheAnimeRoom, Gigguk, dan AFF 101mengungkapkan reaksi
mereka terhadap kejahatan Trey. Mereka mengaku tak percaya bahwa Trey, seorang
YouTubers terkenal yang kalem, tega melakukan kejahatan seperti itu dan yakin
bahwa sesungguhnya Trey mengalami kelainan jiwa yang membuatnya melakukan
kejahatan tak terperikan itu.
Setelah ditangkap, Trey-pun kemudian dijatuhi
hukuman seumur hidup. Trey menerima dengan legowo hukumannya itu. Bahkan Trey
menolak apabila suatu saat ia dibebaskan bersyarat dan ingin mendekam dalam
penjara selamanya karena ia yakin bahwa ia berbahaya bagi orang-orang di
sekitarnya. Sungguh tragis memang.
Sumber:
Real Life Villains
Jared Lee Loughner: Korban Halusinasi
Sosok YouTubers lainnya dikenal sebagai pembunuh
adalah Jared Lee Loghner. Ia adalah seorang pemuda yang awalnya dikenal sebagai
pemuda kalem yang tak pernah terlibat kekerasan, bahkan begitu disukai
teman-temannya. Namun menginjak umur 18 tahun sikapnya mulai berubah.
Banyak teman-teman terdekatnya yang mengenalnya
merasa bahwa kepribadiannya mulai berbalik 180 derajat. Contohnya, Jared
dipecat dari pekerjaannya di sebuah kedai restoran karena sang manajer dan
pekerjaan lainnya merawat anjing karena dianggap “berbahaya”. Perubahan
kepribadiannya itu mulai membuatnya bermasalah di sekolah hingga iapun
dikeluarkan pada tahun 2010. Tentu begitu didepak dari sekolahnya, perilakunya
semakin menjadi-jadi. Ia kemudian
membeli senjata api dan kemudian mulai mengungkapkan bahwa dirinya adalah
anti-pemerintah. Ia juga terkenal amat membenci Gabby Giffords, seorang anggota
parlemen Amerika yang menyerukan “gun control” dan beranggapan bahwa wanita
seharusnya tak menjabat posisi tinggi di pemerintahan seperti itu.
Perubahan sikap tersebut bukanlah tidak
beralasan. Sahabat sahabatnya sendiri mengaku bahwa kehidupan Jared berubah
drastis setelah kekasihnya putus dengannya. Akibat kesedihannya itu ia mulai
mabuk-mabukan dan bahkan menggunakan narkotika seperti ganja, kokain, dan, LSD;
beberapa di antaranya adalah obat-obatan halusinogen yang mampu menyebabkan
kerusakan otak. Akibat kecanduannya inilah Jared kemudian ditolak masuk ke
dalam militer sesuai dengan impiannya sejak kecil. Hal ini tentu saja semakin
membuatnya terpuruk dan sedih hingga malah semakin terjerumus ke dalam pusaran
lingkaran setan narkotika.
Kedua orang tua Jared juga khawatir akan kondisi
anaknya tersebut. Bahkan mereka seringkali mematikan mobilnya tiap malam agar
ia tak bisa menggunakannya untuk pergi keluar. Ayahnya juga menyita semua
senjata api miliknya dan keluarganya pun meminta agar Jared mau untuk mencari
bantuan dari psikolog untuk membuatnya waras kembali. Akan tetapi Jared sudah
terlalu terobsesi dengan semua halusinasinya.
Jared kemudian masuk ke sebuah universitas
dengan harapan bahwa ia akan bisa menjalani kehidupan normal. Namun nyatanya
selama kuliah disana, ia lima kali berurusan dengan polisi karena perilakunya
yang aneh. Ia juga mulai mengancam orang-orang sekitarnya, bahkan polisi menemukan
sebuah channel YouTube miliknya di mana juga mengancam seorang yang anggota
senat, Gabby Giffords.
Kala itu teman-temannya memang curiga bahwa
Jared yang itu sudah tidak stabil kondisi mentalnya juga terpengaruh dengan
berbagai teori konspirasi yang didengarnya, termasuk gerakan-gerakan anti
pemerintah. Ia juga mempercayai Teori Konspirasi bahwa peristiwa 11
September disebabkan oleh Amerika Serikat sendiri dan juga ia juga percaya
bahwa akan terjadi kiamat pada tahun
2012.
Pihak kampus kemudian mengambil keputusan untuk
mensuspensinya sementara dan meminta orangtua Jared agar mengevaluasi kejiwaan
dengan bantuan para psikolog profesional. Namun Jared tak pernah melakukannya,
bahkan lebih memilih untuk putus kuliah. Akhirnya pada 8 Januari 2011, tragedipun
menguar. Jared kala itu pergi ke sebuah toko Walmart untuk membeli senjata api.
Dalam perjalanannya, ia sempat dihentikan oleh seorang petugas polisi karena
melanggar lampu merah saat berkendara. Namun seperti kasus Nasim di atas, sang
polisi tak menganggapnya sebagai ancaman dan kembali melepaskannya. Padahal,
kala itu Jared tengah dalam perjalanan untuk menghabisi Gabby Giffords, sang
anggota dewan yang begitu dibencinya.
Pada pukul 10 pagi, ia berhasil melancarkan
aksinya dengan menembaki sang anggota dewan yang kala itu sedang mengadakan
rapat. Tak hanya itu, ia juga melukai beberapa orang yang lain yang kala itu
berada di lokasi tersebut. Dengan aksinya itu ia berhasil membunuh enam orang
dan melukai 13 lainnya.
Yang cukup menyedihkan, rupanya masih ada
setitik sisa “kemanusiawian” dalam diri Jared sebelum ia melakukan aksi
pembantaian itu. Tercatat, pada malam sebelum ia melancarkan aksi penembakan
itu, ia mengirim voice mail kepada sahabatnya dan mengatakan, "Hey Bung,
ini aku Jared. Kita memiliki banyak sekali kenangan indah. Selamat
tinggal.". Pada pagi sebelum penembakan, Jared mengupdate postingan
terakhirnya di akun media sosial lawas MySpace. Ia menulis, "Selamat
tinggal, teman-teman. Tolong jangan marah kepadaku … Selamat tinggal, aku sangat
sedih dengan kondisi negara kita saat ini. Aku dibully di sekolah. Terima
kasih!”
Jared kemudian ditangkap oleh polisi dan pada 26
Juni 2011 akhirnya dijatuhi hukuman seumur hidup. Akan tetapi mengingat kondisi
kejiwaannya yang sangatlah parah maka ia tak dijebloskan ke dalam penjara,
melainkan menghabiskan sisa hidupnya di dalam rumah sakit jiwa. Setelah
penangkapan Jared, akun YouTube-nyapun menjadi terkenal. Akun tersebut berisi
manifesto politik dan juga ancamannya bahwa ia akan melakukan penembakan
massal. Sayang, akun tersebut baru viral setelah ia melaksanakan melancarkan
aksinya tersebut.
Channelnya ini konon masih bisa kalian saksikan
di YouTube.
Sumber: Wikipedia
Randy Stair: Sang Animator Keji
Kasus pamungkas kita adalah seorang YouTuber bernama
asli Randy Stair yang lebih dikenal dengan nama persona internetnya, Andrew
Blaze. Kasus Randy menguak pada 2017 ketika membunuh tiga rekan kerjanya dalam
sebuah penembakan massal di sebuah supermarket lokal tempatnya bekerja. Setelah
melancarkan aksi tersebut, iapun membunuh dirinya sendiri. Aksi penembakan yang
dilakukannya menjadi viral termasuk channel YouTube-nya yang langsung terkenal.
Di akun YouTube-nya tersebut ia dikenal sebagai seorang animator dimana Ia
memparodikan tokoh dari serial kartun Nickelodeon berjudul “Danny Phantom”.
Bukannya dibuat lebih lucu layaknya parodi
lainnya, ia justru membuat cerita tersebut menjadi lebih kelam. Rendy sangat
terobsesi dengan salah satu tokoh yang bernama Ember dan membuat karakter baru
di mana Ember membuat sebuah band bernama “Ember Ghost Squad” atau EGS. Di
dalam salah satu channelnya yang bernama Pioneers Production, ia mengupload 5
video yang berisi tentang parodinya tersebut. Namun isi video-video cukuplah
disturbing.
Episode pertama berjudul “Amnesia Rape”
menceritakan tentang pemerkosaan, episode ke-3 “Extinction” bercerita tentang
pembunuhan. Dalam video terakhirnya berjudul “Westborough High Massacre/Goodbye”, ia bersama para anggota EGS bernama Rachael menembaki sebuah
gedung sekolah. Ternyata Randy, sama seperti Trey Sesler, sangatlah terkesima
dengan sosok para pelaku penembakan massal sekolah Columbine.
Keinginannya menjadi seorang penembak massal
akhirnya mengejawantah ketika ia benar-benar melakukan aksinya itu dengan
menembaki rekan-rekan kerjanya di Weis Supermarket tempatnya bekerja,
menewaskan 4 orang, termasuk dirinya.
Apa yang mendorong Randy melakukan aksi kejinya
tersebut? Rupanya Randy sendiri adalah seorang transgender, dengan kata lain ia
merasa terjebak di tubuh yang berbeda. Ia merasa sebagai seorang perempuan yang
malah terjebak dalam tubuh laki-laki yang ia lampiaskan dengan kebiasaannya
untuk berpakaian seperti perempuan. Hal ini terang saja membuatnya seringkali
dibully. Akibatnya, Randy sendiri seringkali berkontemplasi untuk bunuh diri
saja.
Tak hanya itu, Randy juga dikenal amat membenci
ayahnya sendiri, bahkan sempat berkeinginan untuk membunuh ayahnya. Bahkan aksi
pembunuhan yang dilakukan Randy bisa dibilang sebagai aksi balas dendamnya
untuk membuat ayahnya menderita dan dicap sebagai ayah seorang pelaku
penembakan massal.
Hal ini tentu sangat disayangkan karena
kemampuan animasi Andrew dan juga kepribadiannya sebagai seorang YouTuber bisa
saja dimanfaatkan secara positif. Tetapi sayang, kondisi kejiwaannya serta mental
yang tidak sehat membuatnya akhirnya melakukan aksi yang terbilang sadis ini.
Kejahatan para YouTubers ini tentu saja bisa
dicegah asalkan kita lebih memperhatikan tentang kondisi mental dan kesehatan
jiwa seseorang. Sekarang bukanlah masanya lagi kesehatan jiwa dianggap sebagai
sebuah stigma negatif, bahkan diabaikan. Namun sudah saatnya kita memperlakukan
kesehatan jiwa kita sama seperti kesehatan fisik, yakni segera mencari
pertolongan apabila kita merasa ada yang tidak beres.
Sumber: Wikipedia
Tahun 2000? Perasaan Youtube baru ada sekitar tahun 2007-2008
ReplyDeleteYoutube tahun 2005
DeleteYang gambar pertama (youtuber vegan itu), kirain itu gambar 3D, taunya manusia beneran...wkwkwk
ReplyDeleteBang, video buatannya Randy Stair gak ada lagi ya?
Ada kok video2 mrk, ga cm randy stairs aja. Tapi ya cenel mrk udah ditakedown dong kan psikopat. Yg ada biasanya reupload ulang dr cenel lain
DeleteMr. Anime paling kasian hiks, dia menjalani sisa hidupnya penuh penyesalan atas pembunuhan pada ortu dan kakak yg dia sayangi, semoga kau menemukan kedamaian dan penerimaan diri:((
ReplyDeleteMasih banyak yang menganggap remeh soal kesehatan mental, kalo ada keluhan langsung disuruh mendekatkan diri kepada Tuhan :')
ReplyDeleteTrus mendekatkan diri dg tuhan beneran dg cara bundir 😢
DeleteBang itu beneran tahun 2000 apa tahun 2010?
ReplyDeleteBener emang cuma punya si loughner yang belum di take down sama youtube
ReplyDeleteWibu meresahkan 😂
ReplyDeleteTahun 2000 jadi pertanyaan.. tapi ngeri juga semuanya.
ReplyDelete