Sebuah kasus menghebohkan terjadi pada tahun 1920-an di negara bagian California Amerika Serikat. Kala itu, seorang ibu kehilangan anak semata wayangnya dan meminta bantuan kepada polisi. Namun ketika polisi kemudian menemukan sang anak, sang ibu malah dianggap menderita gangguan jiwa dan dimasukkan ke rumah sakit karena mengaku bahwa anak yang mereka bawa tersebut bukan anak yang sesungguhnya. Kasus yang aneh memang. Namun yang lebih aneh lagi, kasus tersebut kemudian diketahui berkaitan dengan sosok seorang pembunuh berantai yang beraksi tak jauh dari kota Los Angeles.
Kasus di atas sering disebut sebagai “The Wineville Chicken
Coop Murders” karena sang pelaku menyekap korban-korbannya di sebuah kandang
ayam di kota Wineville. Namun gue lebih suka menyebutnya
sebagai kasus Christine Collins karena melibatkan kegigihan seorang ibu demi
mendapatkan kembali anaknya. Tak hanya melibatkan pembunuh berantai, tapi juga
kasus kriminal ini juga menguak borok korupsi yang menggerogoti kepolisian
Amerika Serikat.
Karena cerita ini cukup rumit, maka akan gue ceritakan satu demi satu melalui sudut pandang para tokohnya.
SANFORD CLARK
Pada 1924, seorang pemuda bernama Sanford Clark
datang dari Kanada ke California, Amerika Serikat bersama dengan ayahnya untuk
bekerja kepada pada saudara sepupunya, Gordon Northcott yang kala itu memiliki sebuah ranch atau
peternakan. Selama 4 tahun ia hidup di sana hingga pada tahun 1928, kakak
perempuan yang bernama Jessie mengunjunginya dari Kanada. Namun bukannya
melihat adiknya terlihat bahagia dan tercukupi kebutuhannya di ranch tersebut,
Sanford justru terlihat amat ketakutan. Adiknya itu kemudian menceritakan suatu
rahasia di tengah malam, ketika semua orang di rumah itu telah lelap tertidur.
Rahasia itu akan membuat semua orang tercengan
dan menguak tabir misteri yang telah lama terpendam, bahkan hingga mempengaruhi
jalan hidup seorang ibu tak berdosa, puluhan kilometer jauhnya.
CHRISTINE
COLLINS
10 Maret 1928 menjadi awal penanda sebuah kasus
misteri yang menggemparkan Amerika. Seorang anak berusia 9 tahun bernama Walter
Collins diculik ketika dia pergi ke bioskop di Los Angeles, California.
Awalnya, ibunya, Christine Collins percaya bahwa suaminya-lah yang menculik
Walter. Pasalnya sang ayah sudah biasa terlibat dalam dunia kejahatan, bahkan
pernah menjadi narapidana karena perampokan bersenjata.
Hilangnya Walter menjadi berita utama.
Kepolisian Los Angeles berusaha mencari tahu keberadaannya, namun tanpa hasil.
Hal ini menyulut ketidakpercayaan masyarakat akan kinerja polisi, bahkan
membuat mereka mulai menghadapi publisitas negatif dari media massa. Hal ini
kemudian akan memicu kasus ini bergulir ke peristiwa yang tak pernah diduga
sebelumnya.
Lima bulan setelah raibnya Walter, seorang anak
laki-laki yang mengaku sebagai Walter ditemukan di negara bagian
Illinois. Kepolisian kemudian mengirimkan foto anak tersebut ke Christine, ibu Walter.
Karena kemiripannya, Christine pun meminta anak itu dibawa ke Los
Angeles. Tak hanya itu, sebagai “bukti” keberhasilan mereka, kepolisian
kemudian mengundang media massa untuk meliput acara pertemuan kembali Christine
dengan anaknya itu, yang mereka adakan secara besar-besaran demi memulihkan
publisitas mereka yang sempat tercemar akibat tak kunjung menyelesaikan kasus
menghilangnya Walter.
Namun di sinilah masalahnya.
Pada acara tersebut, Christine menyatakan bahwa
anak laki-laki itu bukanlah anaknya.
KAPTEN
JJ JONES
Kapten JJ Jones, seorang petinggi kepolisian Los
Angeles kala itu, memiliki banyak motif “sampingan” selain demi mempertemukan
seorang ibu dengan anaknya yang telah lama hilang. Departemennya kala itu
tercoreng nama baiknya dengan skandal korupsi yang membuatnya menjadi
bulan-bulanan media serta kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Tak hanya
itu, kegagalan mereka memecahkan berbagai kasus, termasuk kasus raibnya Walter
Collins, juga membuat mereka menuai kritikan keras dari berbagai pihak.
Acara pertemuan kembali Christine dan anaknya
yang diselenggarakan secara meriah oleh polisi diharapkan mampu menghapuskan
kesan negatif yang mereka terima setelah serangkaian skandal korupsi
tersebut. Namun mengejutkan, pada acara tersebut, Christine menyatakan
bahwa anak yang ditemukan polisi bukanlah anaknya. Kapten JJ Jones, yang
juga bertanggung jawab atas kasus Walter, kemudian meminta Christine untuk
membawa pulang anak itu dan "mencobanya selama beberapa
minggu". Christine yang ragu-ragu akhirnya setuju untuk melakukannya.
Namun setelah tiga minggu berlalu, Christine
justru semakin kekeuh bahwa anak yang mereka temukan bukanlah anaknya.
Christine kembali menemui Kapten Jones dan bersikeras pada klaimnya bahwa bocah
itu bukanlah Walter. Pengakuan Christine itu tak hanya didasarkan pada
perasaan seorang ibu saja, namun Christine juga membawa catatan gigi yang
membuktikan bahwa anak itu bukanlah Walter, karena susunan giginya berbeda.
Namun bukannya berempati, Kapten Jones malah
melakukan hal tak terbayangkan. Ia malah menangkap Christine dan
menjebloskannya bangsal psikiatris di Los Angeles County Hospital, sebuah rumah
sakit jiwa di bawah "Kode 12", sebuah istilah yang digunakan untuk
memenjarakan seseorang yang dianggap “sulit” atau menyusahkan kepolisian.
Alasan mengapa Christine ditahan tentu
mengejtkan. Bukannya pintanya sebagai ibu yang kehilangan anaknya (ingat, jika
anak yang ditemukan tersebut bukan Walter, maka anaknya tersebut masih berada
di luar sana), namun justru demi menjaga “ego” dan “nama baik” kepolisian,
Christine dianggap gila karena bernai mengklaim bahwa anak yang ditemukan
polisi itu bukanlah anaknya.
ARTHUR HUTCHENS
Selama Christine ditahan di rumah sakit jiwa,
Kapten Jones menanyai bocah yang ia bawa tersebut. Ia akhirnya mengaku bahwa ia
bukanlah Walter, melainkan anak bernama Arthur Hutchens, Jr. yang berusia 12
tahun. Ia kabur dari rumahnya di Iowa karena senantiasa diperlakukan tak adil
oleh ibu tirinya dan hidup menggelandang di pinggir jalan. Ia sengaja
“menyamar” menjadi Walter setelah mendengar kasus tersebut dan menyadari bahwa
ia memiliki kemiripan dengan sang anak yang hilang. Motifnya bisa dibilang cukup
“polos”. Bukan demi alasan finansial, namun ia selalu ingin pergi ke Hollywood
untuk bertemu aktor favoritnya.
Namun ternyata pengakuan Arthur itu tak kunjung
membuat Christine dibebaskan. Barulah ketika seorang pendeta sekaligus aktivis
bernama Gustav Briegleb yang kala itu mendengar tentang kasus yang menimpa
Christine dan menajdi iba. Sang pendetapun berjuang melepaskan Christine dari
rumah sakit jiwa. Akhirnya, 10 hari setelah pengakuan Arthur, barulah Christine
dibebaskan.
GORDON
NORTHCOTT
Kita kembali ke prolog cerita kita. Jessie, sang
kakak yang tengah mengunjungi adiknya, Sanford, dari Kanada mendengar pengakuan
mengejutkan. Sang sepupu yang memiliki ranch tersebut dan juga menjadi majikan
Sanford sesungguhnya adalah psikopat. Gordon Northcott yang baru berusia 22
tahun telah menghabisi 4 anak dan membunuh seorang pria Meksiko, serta
menyembunyikan mayat mereka di ranch tersebut. Sanford yang takut akan nyawanya
terpaksa membantu Gordon mengubur mayat-mayat itu.
Jessie tentulah kaget setengah mati, namun
beruntung ia masih bisa bersikap kalem di depan Gordon dan berjanji akan
menolong adiknya. Sepulangnya ia ke Kanada, ia langsung menghubungi pihak
berwajib yang selanjutnya menghubungi konsulat Amerika yang mengirim dua
inspektur ke sana untuk menyelidikinya.
Pada 31 Agustus 1928, dua inspektur datang
mengunjungi peternakan. Namun Gordon telah melihat mobil mereka sebelum tiba ke
peternakan. Sebelum melarikan diri Gordon menunjukkan kekejiannya dengan
memaksa Sanford untuk menghentikan mereka atau ia akan menembaknya dari balik
pepohonan dengan senapan. Selama dua jam berikutnya, Sanford berusaha
membuat sibuk kedua petugas itu, sementara, Gordon kabur. Akhirnya setelah
Sanford merasa bahwa para petugas itu dapat melindunginya, dia memberi tahu mereka
bahwa Northcott telah melarikan diri ke dalam hutan.
Gordon dan ibunya, Sarah Louise, yang juga
terlibat dalam pembunuhan-pembunuhan itu, berusaha melarikan diri ke Kanada,
tetapi ditangkap di British Columbia pada 19 September 1928. Sanford lalu bersaksi
bahwa Gordon telah menculik, menganiaya, dan membunuh tiga anak laki-laki
dengan bantuan ibunya. Clark juga bersaksi tentang pembunuhan seorang
pemuda keempat, seorang warga negara Meksiko,
Pihak berwenang yang memeriksa tanah tempat
ranch Gordon berada menemukan tiga kuburan. Akan tetapi, mengingat
kesadisan Gordon, kuburan-kuburan ini hanya potongan-potongan berisi tubuh.
Kesaksian Sanford mengakibatkan Gordon
dijatuhi hukuman mati dan Sarah Louise dipenjara seumur hidup.
Pembunuhan oleh Gordon Northcott meninggalkan
bekas luka di kota Wineville. Penduduknya begitu trauma hingga memutuskan
mengubah namakota merekadari Wineville menjadi Mira Loma demi “membuang sial”,
apalagi karena sudah beredar banyak publisitas negatif dari media massa tentang
kota mereka.
Namun apa kaitan kasus Gordon Northcott dengan
Christine Collins?
SARAH LOUISE
Kita akan mencoba masuk ke dalam pikiran seorang
pembunuh berantai. Sarah Louise, sang ibu, membeberkan kesaksian yang
mencengangkan.
Selama sidang, Sarah mengaku bahwa dia
sesungguhnya bukanlah ibu kandung Gordon, melainkan neneknya. Gordon rupanya
adalah hasil incest antara suaminya dan putri mereka. Sang ayah, Cyrus, rupanya
adlaah pria kejam dan predator seksual. Tak hanya memperkosa anak kandungnya
sendiri, ia juga melecehkan Gordon, anak sekaligus cucunya sendiri, serta tak
jarang menyiksanya. Mungkin inilah sebab Gordon berperilaku biadab, sebab
sama sekali tak ada sosok welas asih yang mengajarkan untuk berperilaku sebagai
manusia sewajarnya di dalam hidupnya.
Namun tak hanya itu pengakuan menghebohkan yang
dituturkan Sarah. Saat sedang ditahan, Sarah juga mengaku bahwa korban mereka
sesungguhnya tak hanya empat mayat yang telah ditemukan tersebut. Salah satu
korban lainnya adalah Walter Collins, putra dari Christine Collins yang berusia
sembilan tahun. Tapi Sarah kemudian menarik kembali pengakuannya itu.
Entah benar atau tidak Walter menjadi korban
kekejian Gordon. Namun pihak berwajib sendiri tak menampik bahwa korban asli
Gordon mungkin berjumlah hingga 20 anak laki-laki, tetapi tak ada satupun bukti
yang bisa mendukung spekulasi itu.
Pada 13 Februari 1929, Gordon yang masih berusia
23 tahun akhirnya dihukum mati.
CHRISTINE
COLLINS
Setelah skandal penjeblosan dirinya ke rumah
sakit jiwa berakhir, Christine-pun melanjutkan kembali tugasnya sebagai seorang
ibu untuk menemukan kembali anaknya yang hilang. Harapan Christine kembali
muncul setelah 1953, sekitar 5 tahun setelah eksekusi Gordon, seorang anak dan
orang tuanya muncul ke media dan mengatakan bahwa 7 tahun lalu, ia menjadi
korban penculikan oleh Gordon, namun berhasil lolos. Hal ini kemudian
menerbitkan harapan dalam hati Christine bahwa, entah bagaimana caranya, Walter
juga berhasil kabur dari sekapan sang psikopat itu dan kini hidup bebas, entah
di mana.
Hingga 1991, ketika Christine meninggal dunia
pada usia 78 tahun, ia masih memegang teguh harapannya itu, walaupun ia tak
pernah lagi menemukan anaknya itu.
Kisah
tragis Christine Collins menginspirasi sutradara Clint Eastwood untuk membesut
film berjudul “Changeling” pada 2008 yang dibintangi oleh Angelina Jolie.
Bahkan perannya itu membuat Angelina mendapatkan nominasi Oscar sebagai aktris
terbaik. Tak hanya itu, salah satu alur cerita “American Horror Story: Hotel”
berpusat pada Miss Evers, pelayan Hotel Cortez, yang putranya diculik pada
Halloween. Bahkan disiratkan bahwa putranya adalah salah satu korban tak
dikenal dari Gordon Northcott.
SUMBER: WIKIPEDIA
Semua yg berada disini kasian ππ para korban yg tak bersalah, Gordon yg jd korban pelecehan ayah sekaligus kakeknya, sarah Louis yg harus membesarkan cucu dan anak tiri (??) dari perselingkuhan hina suaminya, Sanford yg jd saksi dan wistle blower kasus ini, juga sang ibu Collins, yg tetep berharap sampe akhir hayat, sebuah dosa yg menghancurkan hidup banyak keluarga
ReplyDeleteKecualinya polisinya dongπ
DeleteKok gantung, Bang? Jadi masih Walter di sini gimana? Selamat kah?
ReplyDeleteYg polisi bilang, "mencobanya selama beberapa minggu", lu kata dia barang? Yg kalo gak cocok bisa ditukar... hedeh.
Yah namanya juga kisnyat alias kisah nyata
DeleteGimana ya rasanya seorang ibu yg puluhan tahun rindu anaknya yg ga jelas dimana rimba nya, Ya alloh, jadi inget mamah
ReplyDeleteperasaan gue aja apa emg itu sikap iblis si bokapnya Gordon kerasa familiar bgt ditemuin di setiap kasus kejahatan kemanusiaan yg terjadi di US yak? Maksud gue, psycho predator mcm gini emg pasti ada tapi jarang bhkn mungkin bs diitung jari sejak Indo merdeka. segila-gilanya psikopat di mari biasanya kebanyakan bermotif ilmu hitam. Gabisa bayangin anjir ngehamilin anak sendiri, eh cucunya lahir dihajar pula. udah auto jadi nasabah soliter neraka ini org.
ReplyDeleteBerawal dari dosa incest, kekerasan, penyakit mental, melebar jadi tindak kriminal dan merugikan banyak pihak π€§π€§π€§π€§π€§π€§π€§π€§π€§π€§
ReplyDelete