Hallo guys balik di review film untuk bulan ini. Kali ini gue punya banyak banget judul film yang mau gue rekomendasikan ke kalian. Beberapa film bahkan terpaksa gue masukkan ke satu nomer saking banyaknya. Review kali ini juga bakalan lebih spesial karena gue akan mengulas trilogi Fear Street, salah satu franchise film yang gue tunggu-tunggu banget di Netflix tahun ini. Seperti apa reviewnya? Simak saja di bawah ini.
1.
FEAR STREET 1994 (2021)
“Fear Street” emang salah satu judul film yang
gue tunggu-tunggu banget tahun ini. Pasalnya gue sendiri semenjak kecil udah
menjadi penggemar cerita-cerita besutan RL Stine yang menulis “Goosebumps” dan
“Fear Street”. Jika di novelnya bercerita tentang sebuah jalan di kota
Shadyside bernama Fear Street yang konon dikutuk (hence terjadi banyak kasus
pembunuhan di sana) karena ulah keluarga Fier di masa lalu yang terkenal bejat,
apakah di filmnya akan sama?
Adaptasi “Fear Street” ini dibagi menjadi 3 film
yang berlatar di masa yang berbeda, yakni 1994, 1978, dan 1666. Film pertama
menceritakan Deena, Sam, dan kawan-kawannya yang menjadi korban kejar-kejaran
pembunuh misterius setelah sebuah tragedi kecelakaan mobil.
Sebagai awal sebuah trilogi, film ini ada plus
dan tentunya ada minusnya juga. Adegan pembukanya (yang menampilkan Maya Hawke
dari “Stranger Things” sebagai bintang tamu) cukuplah seru dan pantes lah
sebagai pembuka sebuah trilogi yang tak terlupakan. Jalan ceritanya juga cukup
menarik dan “menipu”. Awalnya gue pikir ini bakalan jadi versi remajanya film
“Goosebumps”-nya Jack Black yang PG-13 banget tapi klimaksnya justru amatlah
brutal.
Cuma sayang sih, ada satu hal yang bikin gue
cukup kesel dengan film, walau jalan ceritanya sudah cukup menarik, yakni tokoh
utamanya yang sangat nggak likable buat gue, bahkan menurut gue ngalah-ngalahin
tokoh utamanya “Spiral”-nya SAW yang gue bahas di review yang lalu. Tokoh
utamanya bener-bener bikin nggak simpatik dan jelas membuat gue jadi kurang
menikmati film ini saking ngeselinnya.
Overall gue kasi film ini skor 3,5 CD berdarah.
Ada satu adegan kills yang bener-bener memorable di sini, kalo udah nonton
pasti kalian sudah tahu yang mana.
2.
FEAR STREET 1978 (2021)
Bagian kedua trilogi “Fear Street” menceritakan
flashback kisah pembantaian yang terjadi di Camp Nightwing dimana dua
bersaudari, Ziggi dan Cassie, harus bekerja sama memecahkan misteri yang
terjadi di sekitar mereka dan menghantui Shadyside selama ratusan tahun,
sembari bertahan hidup dari serangan pembunuh berantai.
Film ini (sama seperti “American Horror Story:
1984”) jelas merupakan tribute bagi film-film slasher ala-ala tahun 70-an dan
80-an. Settingnya sendiri di kamp musim panas yang diwarnai intrik para remaja.
Namun jika dibandingkan dengan seri sebelumnya, 1994, jelas part ini lebih
mumpuni. Nggak ada lagi tokoh utama yang nyebelin, digantikan oleh tokoh utama
yang relatable banget. Bahkan tokoh yang kelihatan ngeselin pun punya backstory
yang bikin trenyuh. Tokoh favorit gue jelas Ziggy yang diperankan oleh Sadie
Sink yang juga bermain di “Strangers Thing” (bahkan ada cameo dari “Stranger
Things” yang bikin ngakak walaupun sekilas).
Jelas film ini adalah entry terbaik dalam
keseluruhan trilogi ini. Cuma kali gue disuruh memberi kritik, adegan
pembunuhannya kurang sekreatif yang pertama.
Gue kasi film ini skor 4,5 CD berdarah. Gue
bener-bener enjoy banget dan gue yakin kalian juga akan menikmatinya.
3.
FEAR STREET 1666 (2021)
Penutup trilogi “Fear Street” ini akan mengajak
kita kembali ke tahun 1666 untuk mengetahui awal mula kutukan di Shadyside,
termasuk melihat latar belakang cerita Sarah Fier, tokoh paling ditakuti di
serial ini. Benarkah ia adalah seorang penyihir kejam, ataukah ada rahasia lain
yang tersimpam?
Oke, lagi-lagi film ini sama sekali tak
mengecewakan. Walau gue bilang nggak sebagus 1978, namun isu-isu SJW (yang
nggak begitu gue demenin di bagian pertama) masuk dengan pas di sini. Dan
herannya, di sini gue malah bersimpati dengan tokoh Sarah Fier (padahal pas di
seri pertama gue dibikin kesel setengah mati ama pemerannya). Misterinya pun
menarik untuk diikuti dan beruntungnya, endingnya juga nggak setragis ending
bagian pertama.
Memang episode ini adalah pamungkas yang
sempurna bagi trilogi “Fear Street” walau jika lagi-lagi gue harus memberi
kritikan, gue agak kecewa sih jalan ceritanya ternyata amat berdeviasi alias
menyimpang jauh dengan versi aslinya. Di versi aslinya keluarga Fier amatlah
jahat ampe ke ubun-ubun, tapi di sini mereka malah digambarin jadi korban. Tapi
jika kalian belum pernah membaca “Fear Street” versi novel, mungkin kalian
nggak akan sekecewa gue.
Gue kasi film ini skor 4 CD berdarah. Overall
trilogi “Fear Street” ini amat cocok buat kalian penggemar horor. Jika kalian
mencari “Stranger Things” buat dewasa, maka serial ini pastinya kalian suka.
4.
SOUND OF VIOLENCE (2021)
Zaman sekarang sepertinya udah nggak mungkin
bagi kita untuk menghindari tema LGBT di film-film horor. Gue itung-itung, di
list ini aja, udah ada 4 film horor bertema lesbianisme. Yah, mungkin itu udah
menjadi fakta yang harus siap kita terima kali yeeee dan jika itu nggak
mengganggu cerita, gue sih fine fine aja.
Salah satunya adalah film ini. Film ini
menceritakan seorang gadis yang semenjak kecil tuna rungu. Namun setelah
tragedi dalam keluarganya, iapun sadar bawah ia bisa melihat suara dalam bentuk
warna-warna yang indah, asalkan suara itu berasal dari suatu tindakan
kekerasan. Akibatnya, demi mencari sensasi itu lagi, ia tak segan-segan untuk
membunuh.
Buat kalian yang suka gore semacam SAW, jelas
kalian akan terhibur dengan film ini. Apalagi adegan pembunuhannya semakin lama
semakin sadis, dan endingnya ugh. Tapi menurut gue cuma itu doang sih kelebihan
film ini. Other than that, jangan terlalu berharap apa-apa.
Gue kasi film ini skor 3,5 CD berdarah.
5.
VICIOUS FUN (2021)
Dari film horor serius kita bergeser ke film
horror comedy. Di review yang lalu gue sempat menyarankan film “Benny Loves
You” karena kekonyolan, but this movie is even better! Film ini menceritakan
premis sederhana dimana seorang pria kikuk tanpa sengaja bergabung ke sesi
curhat sekelompok pembunuh berantai dan akhirnya demi menyembunyikan rahasia
identitas mereka, iapun dikejar-kejar oleh para pembunuh berantai itu.
Tiap pembunuhnya emang punya modus operandi
sendiri-sendiri yang cukup unik dan cara membunuhnyapun sangat sadis. Namun
ingat, ini film komedi juga! Sebagai film komedi, film ini emang berhasil bikin
gue ngakak. Tapi jangan salah, pas adegan horornya mereka berhasil bikin film
ini se-gore dan sesadis mungkin. Adegan-adegan kematiannya pun sangat kreatif
dan memuaskan. Jarang banget lho film yang bisa berhasil di dua sisi, horor dan
komedi, sekalgus.
Gue kasi film ini skor 4,5 CD berdarah. Yup.
It’s that good!
6.
FOR THE SAKE OF VICIOUS (2021)
Sama seperti film ini sebelumnya, film ini
tergolong sadis, brutal, dan gore, tapi jangan harap ada setitikpun komedi di
sini. Yang ada hanyalah kisah tragis dan depresif. Film ini menceritakan
seorang perawat yang ketika tiba di rumahnya, menemukan seorang pria tengah
menyandera pria lainnya. Keduanya pun memberikan cerita dengan versi yang
berlawanan. Siapakah yang harus ia percaya?
Film ini jelas menang di satu hal: gore! Film
ini menurut gue sejenis dengan film-film semisal “Blue Ruin” yang menurut gue
cukup realis dalam hal berantemnya. Artinya tokoh utamanya bukankah sosok
“super” yang nggak bisa terluka dan selalu menang berantem, namun mereka adalah
manusia biasa yang harus bertahan hidup dalam mempertahankan dirinya, termasuk
menggunakan hal-hal di sekitar mereka sebagai senjata.
Gue kasi film ini skor 4 CD berdarah. Cuman
sayang sih, endingnya bisa gue bilang cukup tragis.
7.
THE EMPTY MAN (2020)
Film horor ini katanya cukup berhasil hingga
menjadi sebuah “cult classic”. Memang sih film ini emang cukup berkesan buat
gue, walau yah, endingnya agak-agak membingungkan.
Atmosfer film ini mirip-miirp lah dengan “The
Ring” yang pertama yang “creepy” (instead horror yang langsung ditunjukkan) dan
berkisah tentang seorang detektif yang menyelidiki kasus menghilangnya seorang
gadis dan teman-temannya setelah sang gadis diketahui bergabung dengan sebuah
cult.
Seperti gue bilang, film ini jatuhnya ke
“creepy” ketimbang horor yang blak-blakan. Uniknya, film ini terdiri atas dua
cerita dimana cerita pembukanya sekilas nggak ada hubungannya dengan kisah
utamanya, namun nantinya akan terkait. Ada twist sih di sini namun kalau
menurut gue sih twistnya agak membingungkan (dan agak nggak masuk akal) dan ini
salah satu poin minus dari gue sih.
Gue kasi film ini skor 3,5 CD berdarah. Jika
kalian mencari film yang sisi menakutkannya datang dari jalan ceritanya
sendiri, bukan dari sekedar disuguhi jumpscare mengagetkan, maka film ini jelas
untuk kalian.
8.
SÉANCE (2021)
Oke, pertama gue mau curhat dulu. Pas masa-masa
90-an dan 2000-an sempet booming film-film slasher remaja seperti “Scream”, I
Know What You Did Last Summer”, “Urban Legend”, dan sebagainya yang memiliki
keunikan, semisal menghadirkan twist berupa identitas pembunuhnya yang
sama sekali tak tertebak. Nah, film-film jenis seperti itu udah jarang banget
ya, slasher zaman sekarang biasanya lebih ke home invasion atau sosok
psikopatnya udah diketahui identitasnya. Terakhir, film slasher besutan
akhir-akhir ini yang memiliki tema serupa adalah “Initiation” yang gue nikmatin
banget.
Nah kebetulan gue nemu satu lagi film slasher
bertema serupa, yakni film ini. Film ini menceritakan sekelompok gadis-gadis
dari sekolah elite yang suatu malam mengadakan upacara “séance” atau
pemanggilan arwah setelah salah satu teman mereka tewas. Namun sayang, séance
itu berujung pada kematian mereka satu demi satu. Ada rahasia apakah di balik
kematian mereka?
Film ini bisa gue bilang “cheesy” banget, bahkan
intrik antar remajanya sinetron banget. Walaupun pembunuhnya sebenarnya udah
tertebak, tapi perlu gue akui at least mereka mencoba untuk kreatif.
Satu-satunya hal yang “wow” dari film ini adalah adegan kematian di klimaksnya.
Gue kasi film ini skor 3 CD berdarah. Lumayan
lah jika kalian pecinta slasher.
9.
SUPERDEEP (2021)
Akhir-akhir ini gue lagi hobi banget nonton film
bertema eco-horror. Film-film berjenis “cinta lingkungan” ini menceritakan
tentang dampak mengerikan apabila kita merusak atau menganggu lingkungan, jadi
banyak deh pesan moralnya. Musuhnya juga bukan manusia, melainkan alam itu
sendiri. Nah ada beberapa nih film-film eco-horror yang ingin gue tawarkan.
Kita mulai dengan “Superdeep”.
Film Rusia ini menceritakan sekelompok tim penyelamat
yang turun ke lubang Kola Superdeep Borehole (lubang terdalam di dunia yang
dibuat oleh Uni Soviet) karena tim ilmuwan yang berada dalam lubang itu
diserang oleh sesuatu yang mengerikan. Bayangin aja “Alien” tapi terjadinya di
gua, seperti inilah film ini. Film ini juga agak mengingatkan gue ama “The
Thing” karena filmnya bukan ke gory tapi lebih ke bahasa Jawa-nya “nggilani”
alias menjijikkan.
Selain desain makhluknya yang “huek” banget,
film ini juga punya jalan cerita yang nggak bisa ditebak. Gue kasi film ini
skor 4 CD berdarah.
Film-film eco-horror lainnya yang mau gue
rekomendasiin:
THE
LAST WINTER (2006)
Film ini bercerita tentang kru pengeboran minyak
yang tewas satu demi satu saat terisolasi di kutub utara. Pesan moral film ini
tentang menjaga lingkungan sih udah jelas. Overall, it’s a decent eco horror
flick with a touch of Lovecraftian horror.
GAIA
(2021)
Film asal Afrika Selatan ini menceritakan
seorang petugas hutan yang tersesat dan harus berhadapan dengan sosok misterius
yang mengintainya yang jelas bukan manusia. Film ini ngingetin gue banget ama
“Annihilation” karena “keindahannya”. Liat aja deh buat tahu apa maksudnya
hehehe.
UNEARTH
(2021)
Film ini lebih ke drama keluarga sih ketimbang
horor, menceritakan dua keluarga yang berseteru karena salah satunya ingin
menjual tanah mereka ke perusahaan pengeboran minyak yang jelas akan merusak
alam. Sayang, film ini kayanya lebh condong ke drama (ada lesbinya lagi) dan
sisi horornya baru muncul pas klimaks aja, jadi silakan dijadikan petimbangan
kalian.
IN
THE EARTH (2021)
Film ini menceritakan seorang ilmuwan ditemani
seorang ranger (penjaga hutan) yang tiba-tiba diserang sosok misterius dan
menghadapi rahasia menakutkan di dalam hutan itu. Film ini sih menurut gue
bukan untuk semua orang karena jalan ceritanya memang membingungkan, proses
pembuatannya pun dilakukan pas pandemi 2020 makanya mungkin terkesan kurang
maksimal. Namun satu hal yang menjadi keunggulan film ini: adegan gore-nya yang
dijamin bikin mengernyit.
Keempat film di atas gue berikan skor yang sama,
yakni 3,5 CD berdarah. Silakan aja pilih!
10.
NEW MUTANTS (2021)
Pasti kalian (terutama yang penggemar X-Men)
udah dengar dong tentang masalah yang menimpa film ini. Film ini terlibat dalam
yang namanya “development hell”, istilah bagi film yang terus-menerus gagal
dirilis karena berbagai faktor. Film ini sesungguhnya sudah kelar sejak 2017
tapi malah baru dirilis tahun 2021 ini (dah telat tauk X-Men udah BUBAR!). Gue
lihat skornya pun cuma 37% di Rotten Tomatoes, belum lagi rilisnya pas masih
pandemi jadinya nggak balik modal, kek udah jatuh ketimpa tangga.
Tapi setelah gue liat, bukannya kecewa tapi gue
malah impressed ama film ini. Kenapa? Karena film ini menampakkan sisi
dekonstruksi dari film-film superhero pada umumnya. Dengan kekuatan super,
bukannya menjadi pahlawan, namun logikanya kita malah bisa melukai dan membunuh
orang-orang tercinta di sekitar kita, apalagi jika kita belum bisa menguasai
kekuatan kita. Nah, inilah jalan utama cerita ini, tentang seorang psikolog
yang mengumpulkan para mutan-mutan muda yang memiliki trauma masa lalu.
Nggak hanya jalan cerita dan karakterisasinya
menarik diikutin (dan tadi, juga real), ada pula plot twist yang cukup mengena
di pertengahan cerita. Desain para mutannya (walaupun mereka nggak pakai kostum
superhero) menurut gue keren. Gue kasi film ini skor 4 CD berdarah. Semoga aja
deh film-film superhero ke depannya digarap dengan tema lebih dark seperti ini,
ketimbang banyak guyonannya kayak film-film Marvel.
Oya, film ini juga ada lesbinya hehehe.
Eh aku udah nonton the new mutant ini ntah dr kapan, tnt baru keluar 2021
ReplyDeleteBtw kirain bakal bahas mansion webtun itu xixix
Kalo cuma nonton fear street 1978 sama 1666 doang kira" tetep nyambung ga bang?
ReplyDeleteNyambung sih nyambung cm kayaknya krg seru deh dan bakalan lebih paham jalan ceritanya
DeleteOh ny god, fear street ada film nya? Wow penasaran. BTW, penulis buku nya Bapa RL Stine udah meninggal, terus diizinkan ga ya sama beliau dari alam baka? Minta royalti ga ya?
ReplyDeleteEits RL Stine masih hidup kaleeeee...
DeleteKena mandela effect jgn2 lu wkwkwk
Kirain aku doang yang ngerasa sebel dan kurang suka sama si Deena ini di fear street 1994. Dia kya yg egois gitu gak sih? Jadi ga suka!
ReplyDeletePaling seru emang yang di camp nightwing. Sampe aku ngeship ziggy & nick goode, dan ngarep banget mereka bakal balikan di series lanjutannya pas udah dewasa. Tapi ternyataaaaa....
Emg ngeselin bgt ampe pengen jambak wkwkwk
DeleteNew Mutant bagus filmnya, apalagi ada mbak Anya yg kekuatannya keren
ReplyDeleteJoss lah