Kasus kematian Samantha Joseph yang terjadi pada
29 Maret 2019 bukanlah kasus biasa. kala itu kasus itu begitu menghebohkan
negara bagian South Carolina di Amerika Serikat, bahkan sebuah hukum baru
diluncurkan agar kejadian yang sama tak terjadi lagi. Hal ini karena
kematiannya berkaitan dengan taksi online yang saat itu bisa dibilang sebagai
sesuatu yang baru bagi masyarakat Amerika. Bahkan bisa dibilang keberadaan
taksi online merupakan salah satu bentuk perubahan budaya yang disebabkan oleh
kemajuan teknologi.
Hanya dengan berbekal aplikasi smartphone, kita
bisa memanggil tumpangan secara online, bahkan cara pembayarannyapun sangat
mudah. Kita juga bisa mengamati kemana kita akan pergi melalui peta yang berada
diberikan di aplikasi tersebut. Tetapi ketika pertama kali muncul, belumlah ada
regulasi yang ketat tentang keberadaan taksi online, yang terbukti menjadi
masalah ketika seseorang mulai memanfaatkan kesempatan tersebut.
Yang jelas, semua berubah ketika Samantha Josephson ditemukan tewas.
Samantha Josephson lahir dan tumbuh besar di New
Jersey. Kemudian ketika ia diterima di University of South Carolina, iapun
pindah negara bagian tersebut. Ia bercita-cita menjadi seorang praktisi hukum
internasional. Yang naas, Samantha sendiri akan lulus pada tahun 2019, tepat
pada tahun kematiannya.
Pada malam kematiannya, Samantha menghabiskan
malamnya di kota Columbia bersama teman-temannya. Karena saat itu ia tengah berpesta
dan seperti kebiasaan dalam budaya Barat,
pesta tersebut melibatkan minuman beralkohol. Tak heran jika ia mabuk berat dan
akhirnya memutuskan untuk pulang dengan menggunakan jasa Uber. yakni sebuah
aplikasi taksi online yang sangat terkenal di Amerika Serikat.
Menurut rekaman CCTV, pada jam 2 lebih 9 menit malam,
sebuah mobil berwarna Chevrolet Impala hitam parkir menepi di dekat Samantha. Samantha
yang tengah mabuk berat langsung memasuki mobil itu, mengira bahwa mobil itu
tak lain adalah mobil Uber pesanannya. Teman-temannya juga membiarkannya pergi
karena merasa bahwa jemputan Samantha telah tiba dan ia akan pulang dengan
selamat.
Akan tetapi bukanlah itu yang terjadi.
Foto CCTV terakhir yang memperlihatkan Samantha memasuki mobil yang ia kira sebagai jemputan Uber-nya |
Ketika Samantha tak pernah pulang ke asramanya,
teman sekamarnya menjadi sangat khawatir dan melaporkannya ke kepolisian.
Segera polisi mengadakan penyelidikan dan hasilnya amatlah tragis. 14 jam setelah
penjemputan tersebut, mayatnya ditemukan di sebuah lapangan di kota New Zion. Tubuhnya
tak lagi bernyawa, bahkan ia menderita lebih dari 100 luka tusukan di tubuhnya. Pembunuhnya
pastilah teramat sadis, sebab luka tusukan tersebut terletak di kepala, leher,
wajah, tubuh bagian atas, hingga kaki.
Tak hanya itu, tak jauh dari lokasi jenazah Samantha
ditemukan, polisi menemukan mobil yang menjemputnya pada malam itu, yaitu
sebuah mobil Chevrolet Impala berwarna hitam. Yang mengejutkan, pengendara dan
pemilik mobil tersebut, yaitu pria bernama Nathaniel Rowland, bukanlah sama
sekali seorang pengemudi Uber!
Pada malam kejadian, Nathaniel kebetulan saja
menepikan mobilnya di dekat Samantha yang tengah menunggu mobil jemputannya.
Mengira bawa mobil Nathaniel adalah mobil Uber yang tengah dinanti-nantinya,
Samantha langsung naik tanpa memeriksa plat mobil itu. Padahal jika ia waspada
dan memeriksa plat mobil serta juga wajah dari sang driver, maka ia akan
mengetahui bahwa mobil itu sama sekali bukan mobil yang yang ada di aplikasi
Ubernya. Nathaniel, sang pengemudi, bukannya memperingatkan bahwa Samantha
masuk ke dalam mobil yang salah, namun justru terpikat pada kecantikan Samantha
sehingga hendak memperkosanya..
Teman-teman Samantha malam itupun sebenarnya
memiliki andil dalam kematian naas gadis tersebut. Pasalnya mereka sama sekali
tidak berniat memeriksa apakah mobil itu benar-benar adalah mobil Uber
pesanannya. Nathaniel kemudian langsung mengemudikan mobil itu ke tempat sepi
dengan Samantha yang masih mabuk di dalamnya. Apa yang terjadi malam itu di
mobil itu, gue nggak ingin membayangkannya, tapi yang jelas itu berujung pada
kematian Samantha yang tragis
Berbagai bukti tak pelak memberatkan Nathaniel,
pasalnya teman-teman korban memberi kesaksian bahwa memang benar Nathaniel yang
menjemput Samantha malam itu. Tak hanya itu, ketika ia ditangkap di dalam mobil
tersebut, ditemukan berbagai macam cairan pembersih seperti bleach yang
membuktikan bahwa nathaniel hendak membersihkan mobilnya dari segala bukti
kejahatan yang dilakukannya. Tak hanya itu, bukti memberatkan lain adalah
telepon genggam milik Samantha yang ditemukan di dalam mobil tersebut, disertai
dengan genangan darah yang cukup banyak di kursi penumpang dan juga di dalam
bagasi.
Kematian tragis Samantha Josephson memberi
banyak pelajaran, termasuk para pengguna aplikasi Uber hingga pembuat legislasi
di Amerika Serikat. Mereka tentunya sadar bahwa legislasi Amerika Serikat juga
harus mengikuti kemajuan perkembangan zaman, termasuk diantaranya penggunaan taksi online
haruslah diatur demi menjaga keamanan, tak hanya pengemudinya, namun juga para
penumpangnya.
Salah satu trik yang bisa digunakan oleh para
penumpang setelah kejadian yang menimpa Samantha adalah selalu bertanya siapa nama
sang penumpang atau sang pengemudi sebelum naik ke dalam mobil tersebut. Para penumpang
juga harus selalu senantiasa awas dan memeriksa apakah plat mobil yang yang
menjemputnya sama dengan plat mobil yang ada pada aplikasi tersebut. Mereka
juga musti mencocokkan nama dan wajah dari sang pengemudi, apakah cocok dengan
yang berada di dalam aplikasi tersebut
Jika kita kurang yakin, di Amerika sana taksi
taksi online wajib menempelkan sebuah stiker yang berisi QR Code yang bisa discan
untuk memastikan apakah driver tersebut memang benar driver taksi online.
Penyedia layanan ojol yang ada di Indonesia juga udah memiliki layanan yang
bisa men-share lokasi kita kepada orang-orang tercinta ketika kita tengah naik
ke dalam sebuah mobil. Tentu saja ada sisi positif dari kasus ini, yakni
meningkatnya keamanan bagi para penumpang maupun pengemudi taksi online. Sayang
sekali hal tersebut harus terjadi setelah kematian tragis Samantha Josephson.
SUMBER: WIKIPEDIA
Sering sih dapet ojol atau taxol beda di foto sama pas dateng, tapi alhamdulilah gak pernah ada masalah. Tetep dianter sampe tujuan dengan selamat
ReplyDeleteYa kalo. Siang dan jalanan rame sih ga gitu ngaruh. Tapi klo malem dan perjalanan sepi. Masa iya mau aja
Delete