Eksoplanet (artinya planet luar) adalah planet2 yang berada di luar tata surya kita. Planet2 ini merupakan anggota tata surya lain dan mengitari bintang induk yang berperan sebagai Matahari mereka. Hingga kini, astronom dari berbagai penjuru dunia telah menemukan 1000-an eksoplanet dan bukannya tidak mungkin, ada di antara mereka yang memiliki kondisi serupa seperti Bumi, alias memiliki kehidupan dan bisa menjadi habitat yang layak bagi manusia. Namun sebagian besar dari mereka memiliki lingkungan yang hostile (ganas) namun juga unik. Berikut ini 10 eksoplanet paling unik di luar tata surya kita.
1. Epsilon Eridani b
Perkenalkan tata surya tetangga kita, yang berarti inilah tata surya lain yang paling dekat dengan tata surya kita. Epsilon Eridani merupakan bintang yang berada dalam konstelasi Eridanus dengan jarak hanya 10 tahun cahaya dari Bumi (untuk membayangkan betapa jauhnya itu, jarak Bumi – Matahari sekitar 8 menit cahaya). Bintang ini paling tidak memiliki satu planet mengorbit di dekatnya, yakni Epsilon Eridani B yang diduga merupakan planet gas raksasa mirip Jupiter. Walaupun tergolong dekat, namun usaha manusia bila ingin mencari kehidupan di planet ini akan dipenuhi tantangan, sebab tata surya Epsilon Eridani memiliki tak hanya satu, tapi dua sabuk asteroid penuh dengan batuan melayang dengan kecepatan tinggi.
2. Osiris
Eksoplanet ini “beruntung” sebab diberi nama yang lebih familiar oleh NASA bila dibandingkan nama aslinya, yakni HD 209458 b. Planet dalam konstelasi Pegasus ini diberi nama sesuai dengan dewa dalam mitologi Mesir. Planet ini bisa dibilang sebagai “planet yang terluka” sebab saat mengorbit di dekat bintang induknya, bagian dari planet ini akan menguap seperti ekor komet dan lenyap.
Sebagian eksoplanet memiliki nama yang rumit, yakni didasarkan pada nama bintangnya (yang namanya sendiri juga rumit) kemudian diikuti huruf kecil yang melambangkan urutan planet tersebut dari bintang induknya, yakni a, b, c, d, dst. Namun ada juga planet yang secara informal diberi nama yang lebih populer, contohnya Bellerophon (dinamai sesuai tokoh mitologi Yunani yang menjinakkan pegasus, karena letak planet ini di konstelasi Pegasus) yang merupakan eksoplanet pertama yang ditemukan manusia.
3. Methuselah
Planet bernama asli PSR B1620-26b ini menyandang nama yang “biblical” untuk alasan yang tepat. Nama “Methuselah” merupakan kakek Nabi Nuh yang juga merupakan orang tertua dalam sejarah Alkitab. Planet di konstelasi Scorpio ini diduga berumur 13 milyar tahun, sedikit lebih muda ketimbang umur jagad raya ini, yakni 13,7 milyar tahun. Sebagai perbandingan, umur Matahari dan Bumi saja “hanya” 4,5 milyar tahun.
4. 91 Aquarii b
Planet ini juga unik, sebab jika kita terbangun di pagi hari di planet ini, maka kita akan melihat tak hanya satu Matahari terbit, melainkan tiga! Yup, tata surya di konstelasi Aquarius ini memang memiliki tiga bintang yang mengitari satu sama lain.
5. COROT 7 b
Berada di konstelasi Unicorn, planet ini diduga memiliki bentuk menyerupai Bumi dan memiliki lautan. Tapi jangan senang dulu, lautan yang dimaksud adalah lautan logam dan batuan cair (magma) yang menyala-nyala. Tak heran, suhu planet ini tak karuan panasnya, mencapai 1.800 derajat celcius. Planet ini juga menyandang gelar sebagai salah satu eksoplanet terkecil yang pernah ditemukan. Hmmm gue jadi ingat ama planet fiktif Crematoria di filmnya Vin diesel “Riddick”.
6. HD 189773b
Planet dalam konstelasi Vulpecula (“Rubah”) ini memang memiliki warna biru cantik mirip Bumi. Namun kondisi permukaan planet ini amatlah aneh. Suhu permukaannya yang tinggi menyebabkan partikel silikon di planet ini menguap menjadi butiran kaca cair yang kemudian akan jatuh menjadi hujan beling (pecahan kaca) yang disertai badai yang mengamuk dengan kecepatan 7.000 km/jam. Aww … terdengar tak bersahabat?
7. 55 Cancri e
Planet ini seperti lagu “Diamond in the Sky” milik Rihanna yang menjadi kenyataan. Mengorbit di konstelasi Cancer, planet ini kaya akan unsur karbon dimana pada suhunya yang tinggi (sekitar 2.700 derajat celcius) secara logika akan berbentuk berlian murni. Dengan kata lain, planet ini terbuat dari berlian!
8. TrES-2Bb
Planet ini mungkinlah merupakan representasi dari neraka. Planet ini memiliki warna hitam legam dan tidak memantulkan sedikitpun cahaya dari bintang induknya di konstelasi Draco. Tak hanya itu, suhu permukaannya mencapai 1.000 derajat celcius.
9. Gliese 436b
Mungkin planet yang paling aneh dalam list ini, Gliese 436b mengitari bintang induknya yang berada di konstelasi Leo dengan sangat dekat, membuat suhu planet ini membara, sekitar 440 derajat celcius. Namun anehnya, para ilmuwan menemukan air di planet ini, yang karena gaya gravitasi yang amat kuat, tak mampu menguap dan terus tertarik dan memadat di planet tersebut dalam bentuk es. Yap, es dengan suhu membara 400 derajat celcius. Silakan bayangkan sendiri.
10. Super Earth
Super Earth merupakan julukan bagi eksoplanet2 yang berada dalam habitable zone (artinya berada tidak terlalu jauh maupun terlalu dekat dengan bintang induknya sehingga bisa menyokong kehidupan), namun memiliki ukuran jauh lebih besar ketimbang Bumi. Mirip tidaknya suatu planet dengan Bumi diberi nilai yang disebut Indeks Similaritas. Semakin tinggi indeks similaritas (nilai tertinggi adalah 1), maka semakin mirip pula planet itu dengan Bumi.
Namun memiliki indeks similaritas tinggi tak berarti planet itu bisa dihuni lho. Semisal saja sebuah planet memiliki jarak yang sama dengan jarak Bumi dan Matahari sehingga indeks similaritasnya tinggi. Namun jika planet itu mengorbit bintang yang ukurannya lebih besar ketimbang Matahari kita, lingkungannya akan terlalu panas untuk kehidupan. Atau sebaliknya, jika bintang induknya lebih kecil daripada Matahari, planet itu akan mati karena membeku. Oleh karena itu, suatu planet juga dinilai indeks habilitasnya atau bisa tidaknya dihuni oleh makhluk hidup.
Berikut ini beberapa contoh Super Earth yang diduga bisa menyokong kehidupan, namun dengan habitat yang unik.
Kepler 62 e dan 62 f
Kedua planet ini teramat unik, sebab menurut penelitian, seluruh permukaannya kemungkinan besar tertutup oleh lautan. Planet ini mengitari bintang Kepler 62 yang berada di Konstelasi Lyra (“Harpa”).
Gliese 667Cc
Sama seperti 91 Aquarii b, planet ini memiliki 3 Matahari. Jika manusia mampu hidup di sana, mereka harus beradaptasi, sebab setahun di planet ini setara dengan 28 hari di Bumi. Ukuran planet ini mencapai 4,5 kali lebih besar ketimbang planet kita.
Kepler 22 b
Planet ini memiliki suhu yang lumayan kondusif, yakni 22 derajat celcius. Planet ini terletak dalam konstelasi Cygnus (“Angsa”), namun letaknya sangat jauh, yakni 600 tahun cahaya dari Bumi.
Kapteyn b
Planet ini cukup menjanjikan sebab letaknya cukup dekat dengan tata surya kita, yakni 12,8 tahun cahaya. Uniknya, umur planet ini 2,5 kali lebih tua ketimbang planet kita. Jika sejak terbentuknya saja Bumi sudah memiliki spesies dengan kecerdasan tinggi seperti manusia, bayangkan evolusi macam apa yang terjadi di planet ini. Mungkin saja eksoplanet ini memiliki peradaban yang jauh lebih tinggi (baru spekulasi).
Tau Ceti e
Inilah eksoplanet terdekat dengan Bumi, yakni “hanya” 11,9 tahun cahaya (bahkan bintangnya bisa kita lihat dari Bumi dengan mata telanjang).
Uniknya, tata surya di konstelasi Cetus (“Ikan Paus”) ini dikelilingi oleh cakram komet, sehingga komet yang berterbangan di langit mungkin akan menjadi pemandangan sehari-hari bila kita tinggal di planet ini.
HD 40307 g
Eksoplanet ini memiliki gaya gravitasi dua kali lebih besar ketimbang Bumi, jadi manusia harus bersusah payah jika mau tinggal di sana. Uniknya jika planet ini memang memiliki kehidupan, maka “manusia” yang tinggal di planet ini akan menjadi manusia super bila berada di Bumi karena gaya gravitasinya yang lebih kecil.
Gliese 581 g (Zarmina)
Apabila bisa dihuni, kehidupan di planet ini akan jauh berbeda dengan di Bumi. Penyebabnya adalah bintang yang diitarinya adalah sebuah bintang red dwarf, sebuah fase bintang yang jauh berbeda dengan Matahari. Planet yang mengitari red dwarf umumnya akan terkunci dalam “tidal lock”, artinya satu sisi planet akan tetap menghadap ke arah bintang, sementara sisi lainnya akan tetap membelakanginya. Akibatnya, satu sisi akan mengalami siang untuk selamanya dan di sisi lainnya yang ada hanyalah kegelapan abadi (tak ada pergantian siang dan malam). Selain itu, spektrum cahaya yang dipancarkan juga berbeda, memaksa tumbuhan berevolusi dengan mengganti warna daun yang hijau menjadi hitam.
BONUS:
Super Saturn
Kabar tentang penemuan planet Super Saturn ini lebih membuat gue tercengang ketimbang penemuan Super Earth. Planet bernama asli J1470b ini menghebohkan para penemunya di Universitas Leiden, Belanda sebab memiliki cincin dengan ukuran 200 kali lebih lebar ketimbang Saturnus. Menjangkau hingga diameter 120 juta kilometer, cincin ini bahkan menyebabkan bintang induknya mengalami “gerhana”. Sebagai bayangan, jika saja Saturnus memiliki cincin seperti ini, maka cincin tersebut akan tampak dari Bumi dan berukuran lebih besar ketimbang ukuran Bulan di langit. Uniknya beberapa juta tahun mendatang, cincin raksasa ini diprediksikan akan menghilang dan menurut hukum fisika akan membentuk bulan baru.
Walaupun ada beberapa eksoplanet yang tergolong “dekat”, namun kita harus bersabar jika ingin mengeksplorasinya. Teknologi manusia yang paling majupun saat ini takkan mampu menjangkaunya dalam waktu dekat. Sebagai bayangan saja, jarak antara Bumi dan Pluto sekitar 7 jam cahaya dan dapat dicapai dengan pesawat luar angkasa tercepat di dunia (bernama New Horizon) selama 11 tahun. Ingat, itu baru dalam satuan jam cahaya. Untuk menempuh 1 hari cahaya, secara kasar kita membutuhkan 37 tahun. Dan kalikan itu dengan 365 hari, maka kita memperoleh waktu yang dibutuhkan untuk mencapai jarak 1 tahun cahaya (sekitar 13.800 tahun). Dan jarak Super Earth terdekat adalah sekitar 12 tahun cahaya, jadi kalikan dengan 12 dan voila .... didapat angka 165 ribu tahun. Pokoknya selama itulah waktu yang diperlukan dengan teknologi terkini untuk mencari tahu apakah ada kehidupan di sana (dan mungkin pas kita sampai di sana, kehidupan di Bumi atau di eksoplanet tujuan itu udah keburu musnah). Hmmm ... kita perlu lubang cacing dari film Interstellar nih.
wah keren si aquarii b bintangnya ada tiga ples ada airnya lagi. kirakira manusia bisa idup di sana gak ya?
ReplyDeleteya ampun bang nyari duit ke singapur aja belum pernah apalagi nyari berlian di luar angkasa...
-AF-
Hahaha pernah nonton Interstellar? Nonton deh pas bahkan planet yg isinya air doang. Masalahnya kayak di film itu, kita gabisa hidup tanpa daratan
Deletekeren...
ReplyDelete"Evan"
11,9 tahun cahaya tu lama lo . Untuk cahaya aja 11,9 tahun . Untuk kita berapa lama ? Silahkan bayangkan
ReplyDelete10 eksoplanet bikin gue inget kalo member exo tinggal 10 (sebelum tao keluar)
ReplyDeleteHD 40307 g kayak yang di Dragon Ball ya? haha
ReplyDeleteDuhhh bikin err/?
ReplyDeleteSuka bgt ilmu ilmu beginian/? Bikin tercengang dan pastinya semakin bersyukur akan kehadiran tuhan yang uda nyiptain alam raya ini dgn begitu menakjubkannya..
keren boz kalo bisa tambah dong jangan 10 tapi lebih
ReplyDeletebisa aja pun wormhole dibuat dengan cara membuat black hole sendiri lalu kita buat white hole untuk jalan keluarnya lalu hubungkan white hole dan black hole tersebut dan ditengah tengahnya itulah ane rasa wormhole berada yang terjadi akibat dijepit ole masa yang besar
ReplyDeleteALLAH AKBAR! 2X
ReplyDeleteKUASA ALLAH SUUNGGUH LUUAAAAAAAAAAAAAAAAAS!!!