Halo guys. Setelah lama bingitz gue nggak pernah backpackeran karena berbagai alasan, akhirnya kali ini gue menemukan cara buat jalan2 ke Eropa tanpa modal, yakni menggunakan Google Maps. Modalnya cuman wifi doang aja men (tapi usahakan jangan yang lemot). Gue bisa dibilang jarang banget menggunakan jasa Google Maps (pake peta-pun gue selalu kesasar) jadi setau gue, aplikasi Google itu hanya berfungsi untuk melihat peta 2D saja. Namun ternyata ada fasilitas Street View di sana (yang gue ketahui tanpa sengaja gara2 melihat salah satu video di Youtube). Dengan fasilitas mumpuni itu, kita bisa melihat situasi di sekeliling kita seakan-akan kita tengah menyusuri di jalan tersebut. Berikut ini gue kasih ulasannya.
Cara menggunakan Street View sangatlah mudah. Pertama masuk ke Google Maps, lalu ketik aja tempat manapun yang ingin kalian kunjungi.
Ketika sudah muncul petanya, lihat di sisi kiri atas, apakah lokasi itu disediakan fasilitas Street View. Jika ada, klik aja dan voila ... kita bisa melihat gambar tempat tersebut seakan-akan kita tengah berjalan-jalan di sana.
Bagaimana cara menavigasinya? Mudah kok. Lihat saja tanda panah besar di layar yang menunjukkan ke mana arah kalian bisa pergi. Klik aja dan kalian akan maju.
Kita bisa me-rotate arah ke manapun kita akan melihat selayaknya kita membalikkan badan atau menggerakkan kepala ke atas dan ke bawah. Caranya bisa dengan menggunakan tombol navigasi di sisi kanan bawah layar (klik aja pada kompasnya) ataupun dengan cara klik kiri kemudian menahannya sambil menggerakkan kursor ke arah manapun kita mau (gue lebih prefer cara kedua, lebih gampang).
Simbol ini menunjukkan arah kemana kita pergi. Kalo kita gerak, ikonnya juga akan bergerak mengikuti langkah kita. Jadi jika kita justru berjalan menjauhi destinasi kita, gue sarankan berbalik aja dengan me-rotate seperti yang udah gue jelaskan di atas.
Jika pengen nyasar dan menjelajah lebih jauh, balik ke peta (dengan mengklik “Back To Map” di sisi kiri bawah), lalu klik saja jalan atau objek yang ingin kalian datangi di peta. Nanti lihat di sisi kiri atas, apakah lokasi itu menyediakan fasilitas Street View (soalnya ada yang cuman foto doang, seperti kota Vienna yang ternyata mengecewakan sebab sebagian besar jalannya belum terekam Street View). Silakan saja nyasar2 di sini, semisal kalian pengen melihat laut, klik aja jalan yang paling deket ama laut, begitu.
Jika ingin berpindah ke destinasi lain, tinggal klik tanda panah di sebelah kiri atas untuk kembali memulai pencarian baru. Lalu silakan ulangin semua langkah di atas dari awal.
Fasilitas ini tentu sangat memuaskan bagi gue yang nggak kebagian dana buat jalan-jalan jauh. Tampilannya pun tak mengecewakan (walau loadingnya kadang agak lama sesuai dengan kecepatan akses internet kalian). Lokasi pertama yang gue kunjungin dengan fasilitas ini adalah kota yang paling kepengen gue datangi seumur hidup gue. Bukan London, Roma, atau Paris yang udah mainstream banget, melainkan Riga, Latvia. Gue emang dari dulu terpesona ama keindahan kota-kota kuno di Eropa Timur. Beginilah situasi kota Riga. Di sana gue menelusuri jalan-jalan di kota tua sambil hunting gereja2 kuno.
Kota berikutnya yang gue datangin lewat Google Maps adalah kota kedua yang selalu pengen gue impikan untuk gue kunjungi, yakni Talinn, Estonia. Sayang di sini gue nggak bisa mendapatkan view laut yang selalu gue impikan, namun pemandangan di alun2 kota tua sudah cukup sangat memukau. Dan gue juga baru tau kalo di Eropa juga ada kereta kelinci.
Kota berikutnya adalah Vilnius, Lithuania. Katedralnya memang nggak se-wow gereja2 lain di ibu kota-ibu kota Eropa Timur, namun peninggalan gedung2 bersejarahnya sangatlah indah. Bayangkan bisa berjalan-jalan dengan kanan kiri seperti ini ... ckckck. Sangat “Eropa” sekali.
Berikutnya adalah negara impianku yang lainnya, yakni Kroasia. Sayangnya tak banyak yang bisa dilihat di ibu kotanya, Zagreb, selain katedralnya, jadi gue berpindah ke kota2 lain.
Karena gue pengen melihat panorama laut, maka gue iseng2 meng-klik kota yang ada di deket laut laut dan sampailah gue ke kota bernama Rijeka yang menghadap ke Laut Adriatik. Street view kota tersebut membawa gue ke lokasi paling eksotis di tempat tersebut, yakni panorama laut di dekat gereja kecil ini.
Kota lainnya di Kroasia yang selalu pengen gue kunjungin adalah Dubrovnik yang memiliki benteng2 kokoh di tepi laut biru.
Gue juga iseng2 berjalan di wilayah antah berantah di Kroasia dan menemukan pegunungan indah ini.
Kota lain yang gue kunjungin adalah Budapest, Hungaria. Dari dulu gue selalu kepengen melihat gedung parlemennya yang gue anggap sebagai bangunan terindah di dunia.
Kota berikutnya adalah Praha, Ceko (kali ini dah agak mainstream nih). Tentu objek pertama yang gue jelajahi adalah katedral raksasanya.
Pengalaman lain yang selalu pengen gue rasakan di Eropa adalah melewati jembatan Viaduct Milleau yang menghubungkan Spanyol dan Prancis di Pegunungan Pyrenees. Jembatan ini adalah jembatan tertinggi di dunia, jadi pastinya pemandangannya pasti memukau. Sayangnya nggak bisa nengok ke bawah haha.
Bosan di Eropa, gue mulai menjelajahi Amerika Serikat. Kota pertama yang gue incar tentu saja New York City. Gue seneng banget ngerasain bagaimana kira2 rasanya melihat langsung Katedral St. Patrick, Gedung Woolworth dan Balai Kota New York, salah tiga gedung terindah di muka bumi.
Iseng2 gue menjelajahi kota kecil bernama Milledgeville yang dulu pernah menjadi ibu kota negara bagian Georgia (kebetulan gue tau tentang kota ini karena punya sahabat pena di sana). Kota ini menyajikan panorama danau yang indah bersanding dengan rumah2 tua bergaya kolonial. Kantor pos dan gereja kecil yang ada di sana juga tak mengecewakan.
Lokasi lain yang selalu pengen gue kunjungin kalo gue berada di Amrik (amiiiiin) adalah Grand Canyon. Berkat aplikasi ini, gue jadi bisa ngerasain sekilas gimana rasanya mendaki ke sana.
Dari Amrik, gue beralih ke Tanah Suci Palestina, tepatnya di Yerusalem. Gue sebenarnya sih kepengen ngeliat Dome of Rock ama Gereja Holy Sepulchre tempat Yesus dulu disalibkan, namun sayangnya gue selalu nyasar ke gang2 sempit. Dan tiap kali gue mengincar gereja, yang ada malah pasar2 yang ada dimana-mana ini. Hmmm ... tempat ziarah tersuci agama Samawi kenapa jadi tempat jualan gini ya? Tapi tak apalah, kios2 di sini juga memiliki nilai artistik tersendiri dengan warna-warnanya yang indah.
Daaaaaaan terakhir, kota tua di Kairo. Gue aslinya pengen melihat masjid2 tua bergaya Mamluk ama Universitas Al Azhar, tapi malah kesasar (dasar, baru kali ini ada orang kesasar padahal jalan2nya di Google Maps). Gue malah beruntung menemukan gereja tua (di Mesir!) yang dijuluki Hanging Church. Nggak tau apa maksudnya, tapi gereja ini indah banget! Dan gue juga nggak nyangka bakal melihat gereja dengan kaligrafi Arab dimana-mana.
Nah, itulah sekilas pengalaman jalan-jalan virtual gue mengelilingi 4 benua hahaha *plaaaak* Sombong banget ya gue padahal jalan-jalannya baru pake Google Maps. Aplikasi ini jelas merupakan impian para backpacker. Tak hanya tempat untuk mewujudkan mimpi kalian guys, namun jika kalian memang mau mengunjungi lokasi-lokasi di berbagai penjuru dunia, kalian bisa lah memanfaatkan Street View ini buat survey tempat-tempat menarik mana yang akan kalian kunjungi. Jadi mumpung Google menawarkan fasilitas canggih ini dengan gratis, kenapa nggak kalian manfaatkan semaksimal mungkin?
No comments:
Post a Comment