Thursday, July 2, 2020

A STRANGER STAR: APAKAH BINTANG BARNARD MEMBUKTIKAN KEBERADAAN STELLAR ENGINE CLASS A?


Di sinilah lokasi Bintang Barnard yang misterius

Di postingan terdahulu gue pernah menerangkan tentang “Stellar Engine” atau “Mesin Perbintangan”. Ada 3 kelas stellar engine yang gue paparkan, yakni Class A (Skhadov Thruster), Class B (Dyson Sphere), dan Class C (Kaplan Thruster). Fungsinya pun berbeda. Stellar engine Class A dan C berfungsi untuk memindahkan bintang (berserta tata suryanya), sementara Class B digunakan untuk memanen energi bintang. Namun prinsip ketiganya sama, yakni dibangun oleh minimal Peradaban Type II (menurut Skala Kardhasev) untuk memanipulasi bintang.

Nah, mungkin ada pertanyaan di benak kalian. Apakah ada bukti mengenai keberadaan stellar engine ini, ataukah baru hipotesis semata? Gue pernah memaparkan tentang kemungkinan bukti adanya Dyson Sphere, yakni keberadaan Bintang Tabby yang misterius. Nah, apakah ada bukti juga yang menegaskan keberadaan stellar engine kelas lainnya?

Well, mungkin ada. Namanya adalah Barnard Star.


Bintang misterius itu disebut Bintang Barnard, sesuai nama penemunya, E. E. Barnard. Bintang Barnard merupakan bintang “red dwarf” (kerdil merah) di Konstelasi Ophiuncus (yang digambarkan sebagai seorang pria yang berkelahi dengan ular raksasa). Bintang Barnard merupakan bintang terdekat keempat dari Bumi setelah tiga bintang di sistem Alpha Centauri. Walaupun lokasinya dekat dengan kita, yakni hanya 6 tahun cahaya (bandingkan dengan jarak kita dengan Galaksi Andromeda yang sejauh 2,5 juta tahun cahaya), bintang ini belumlah ditemukan hingga akhir abad ke-19. Alasannya, seperti gue ungkapkan tadi, karena bintang ini termasuk “kerdil”, jadi cahayanya redup dan tidak bisa diamati dengan mata telanjang. Ukurannya saja hanya sekitar 15% ukuran Matahari.

Sebenarnya keberadaan Bintang Barnard sudah diketahui tim peneliti dari Universitas Harvard sejak 1888. Namun kala itu, bintang tersebut hanya dianggap sebagai sebutir bintang biasa dari jutaan bahkan miliaran bintang yang mengorbit di angkasa. Barulah pada 1916, astronom bernama Edward Barnard menemukan keanehan. Apa keanehannya?

Ini.


Semua bintang, termasuk Matahari, sesungguhnya bukanlah benda statis yang diam di angkasa. Matahari kita semisal, tanpa kita sadari tengah bergerak (bersama dengan Tata Surya kita) berevolusi mengitari Sagittarius A* di pusat Bima Sakti. Semua bintang di alam semesta ini juga tengah bergerak, menari di angkasa. Namun seperti kita lihat pada gambar di atas, kecepatan pergerakan Bintang Barnard jauh dari kata normal. Bahkan ilmuwan sampai menjuluki Bintang Barnard sebagai “Runaway Star”.

Dan yang lebih aneh lagi, Bintang Barnard tengah mendekati Tata Surya kita dengan kecepatan 140 kilometer per detik dan diperkirakan akan tiba sejauh 3,8 tahun cahaya dari Tata Surya kita pada tahun 11.800.

Bintang Barnard juga teramat purba. Diperkirakan umurnya mencapai 7 hingga 11 miliar tahun (sebagai catatan, umur Matahari “baru” 4,5 miliar tahun). Keanehan lainnya. Pada 1998, ilmuwan mendeteksi adanya lonjakan lidah api (stellar flare) pada permukaan Bintang Barnard. Keberadaan “stellar flare” sangatlah tidak diharapkan bisa terjadi pada bintang setua itu. Pada umumnya, “flare” semacam itu hanya bisa terjadi karena disturbansi (gangguan) berupa medan magnet yang amat kuat yang menekan plasma bintang tersebut. Hal inipun menambah kemisteriusan bintang tersebut.

Mengapa pergerakan Bintang Barnard bisa begitu cepat (paling tidak bila dibandingkan dengan bintang lain)? Mungkinkah itu hanya fenomena alam biasa? Tak ada yang tahu pasti. Namun ada teori lain yang menggugah nalar kita. Mungkinkah bintang itu bergerak dengan cepat karena ada peradaban alien Level II yang menggunakan sebuah thruster untuk memindahkannya? Keberadaan “stellar flare” juga seakan semakin meyakinkan pendapat ini, karena keberadaan thruster atau stellar engine bisa saja menimbulkan gangguan medan magnetik pada bintang tersebut.

Tapi kenapa? Apa pentingnya bintang tersebut?

Ilustrasi imajinatif exoplanet yang mengorbit Bintang Barnard. Adakah kehidupan di sana?
Pada 2018, gabungan tim astronom internasional menemukan sebuah fakta mengejutkan bahwa ada sebuah planet yang mengorbit Bintang Barnard. Sayangnya, planet tersebut tidak berada di “habitable zone” atau Zona Goldilocks bintang tersebut. Suhunya saja diperkirakan minus 170 derajat celcius, terlalu dingin bagi sebuah kehidupan untuk lestari di sana. Namun tetap saja, hal tersebut masih kemungkinan ada peradaban alien yang bisa saja bertahan di sana. Mungkinkah mereka yang bertanggung jawab atas anomali pergerakan Bintang Barnard?

Uniknya, Bintang Barnard dengan segala keanehannya begitu memukau para ilmuwan, hingga mereka pernah berencana mengunjunginya. Bintang Barnard sempat menjadi kandidat program luar angkasa Inggris pada tahun 1973-1978. Misi bertajuk “Project Daedalus” itu berusaha mengunjungi bintang terdekat dengan sebuah pesawat luar angkasa dengan kecepatan 12% kecepatan cahaya. Diperkirakan setelah 50 tahun, pesawat itu akan tiba di tata surya yang diayomi Bintang Barnard serta meneliti kehidupan di sana (jika ada). Namun sayang, karena keterbatasan teknologi kala itu, misi tersebut akhirnya dibatalkan.

Kita kini mungkin belum menemukan penjelasan atas kemisteriusan Bintang Barnard, namun suatu saat mungkin semua pertanyaa kita akan terjawab. Apabila Bintang Barnard sudah begitu dekat dengan Tata Surya, mungkin kita akan bisa mengirimkan misi ke sana.

Tapi kita harus bersabar menunggu 11 ribu tahun yang akan datang.




2 comments:

  1. Kalo menusia di jadiin tolak ukur kehidupan, mana ada kehidupan lain di seluruh jagad raya, ga bakal ada kehidupan di suhu -170 derajat heh😒 manusia aja yang lemah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul tuh padahal segala sesuatu memiliki kemungkinan 😂 pasti ada sesuatu di luar sana yang lebih dibandingkan manusia.

      Delete