Gaya arsitektur Barat emang beda jauh dengan gaya arsitektur Timur (ya iyalah nenek2 hamil juga tau). Setelah kemaren aku sempat dibutakan oleh keindahan arsitektur Islam dan berpuas-puas ria di membahasnya beberapa postinganku, kali ini aku akan beralih membahas arsitrektur Barat. Nah, arsitektur Barat sebenarnya merupakan warisan dua kebudayaan maju di Eropa sana, yaitu Yunani dan Romawi. Sebagian besar bangunan bergaya Eropa yang kita kenal sebenarnya merupakan turunan dari dua gaya arsitektur tersebut. Kali ini aku akan membahas beberapa ciri yang kerap digunakan bangunan bergaya Barat yang sering terkesan angkuh itu.
Ada beberapa gaya arsitektur yang berkembang di Barat, misalnya gaya Romanesque yang banyak digunakan untuk membangun benteng dan kastil khas Eropa.
Ada pula gaya Gotik yang biasa digunakan untuk membangun gereja.
Serta gaya Byzantine yang berkembang di Eropa Timur.
Jangan lupakan ada gaya barok dengan gayanya yang berlebih-lebihan alias lebay.
Tapi gaya arsitektur Barat yang biasa kita kenal berakar dari gaya arsitektur klasik ala Romawi dan Yunani. Ciri khasnya adalah penggunaan pilar-pilar, fasad yang mewah, fisik bangunan yang megah, penggunaan kubah, dan dekorasi berupa patung serta relief manusia, hewan, dan tumbuhan. Ciri khas utama bangunan bergaya Eropa adalah pemaksimalan pilar di fasad bagian depannya yang sebenarnya meniru bentuk kuil-kuil Yunani zaman dahulu. Aku pernah dengar pendapat ahli di televisi yang bilang bahwa penggunaan pilar-pilar di depan bangunan ini adalah untuk “show off” alias pamer dan menampilkan kesan angkuh.
Fasad
Fasad adalah bagian depan atau muka suatu bangunan. Karena fasad ini adalah bagian pertama yang dilihat seseorang dari suatu bangunan, maka dalam arsitektur Eropa, fasad selalu dibuat sangat indah. Umumnya fasad bangunan bergaya menggunakan dekorasi berupa pilar-pilar.
Column (Kolom)
Adalah pilar penyangga bangunan. Pilar adalah bagian terpenting dalam arsitektur Barat.
Berdasarkan bentuk kepalanya (capital), yaitu ujung bagian atasnya, pilar dibedakan menjadi gaya.
Doria, tidak memiliki hiasan pada capital-nya
Ionia, memiliki hiasan berupa gulungan pada capital-nya.
Corynthia, memiliki hiasan berupa pola daun acanthus yang rumit.
Ada juga beberapa jenis pilar lainnya, seperti:
Composite, memiliki gaya gabungan Corynthia dan Ionia.
Solomonic, pilarnya berpilin seperti gerakan ular.
Collonade
Adalah barisan tiang (kolom) atau pilar yang dihubungkan oleh entablure pada bagian atasnya.
Apabila collonade berada di fasad depan bangunan dan menutupi pintu maka disebut portico. Di bagian belakang portico ini terdapat ruang terbuka mirip teras sebelum akhirnya bertemu dengan pintu.
Entablure
Adalah bagian horisontal yang disangga langsung oleh pilar dan menghubungkan beberapa pilar sekaligus. Tepat di atas entablure adalah pediment, yaitu bagian yang berbentuk segitiga yang menyangga atap. Entablure dari bawah ke atas dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu architrave (epistyle/lintel), frieze, dan cornice. Pada gambar ini, bagian yang dimaksud entablure adalah bagian bertuliskan Town Hall.
Perhatikan gambar berikut agar lebih jelas (obsesi dosen hehehe)
Dentil
Adalah hiasan penopang pada cornice yang berbentuk seperti jejeran gigi-gigi.
Pediment
Adalah bagian berbentuk segitiga pada muka bangunan yang menopang atap. Pada tiap sudutnya seringkali dihiasi dengan hiasan bernama acroteria, umumnya berupa patung.
Tympanum (Gable)
Adalah isi dari pediment yang biasanya dihias dengan relief.
Aedicula
Adalah jendela atau pintu yang dibuat seperti fasad rumah kecil (memiliki pediment yang disangga dua pilar).
Kubah (Dome)
Keunikan kubah Eropa yang membedakannya dengan kubah bergaya Islam adalah disangga dengan pilar-pilar dan adanya cupola atau lantern, yaitu hiasan berupa menara kecil pada pucuk kubah yang berfungsi sebagai ventilasi sekaligus tempat masuknya cahaya.
Niche
Adalah relung atau rongga pada dinding yang biasa diisi dengan patung sebagai dekorasi.
Pilaster
Adalah pilar yang tidak berdiri sendiri, namun menempel pada dinding.
Balustrade
Adalah bagian pinggiran balkon dan tangga .
Berikut ini adalah contoh bangunan yang kental dengan gaya arsitektur Barat.
Parthenon (Paris, Prancis)
Katedral Saint Paul (London, Inggris)
Museum Louvre (Paris, Prancis)
Palazzo Madama (Turin, Italia)
Les Invalides (Paris, Prancis)
Gereja Basilika Saint Peter (Vatikan, Roma)
Balai Kota Belfast (Belfast, Inggris)
Gedung Capitol (Washington DC, Amerika Serikat)
Balai Kota San Fransisco (San Fransisco, Amerika Serikat)
Gedung Parlemen Austria (Vienna, Austria)
Monumen Vittorino (Roma, Italia)
Gedung Supreme Court (Washington DC, Amerika Serikat)
Gedung Stock Exchange (Brussel, Belgia)
St. Goerge Hall (Liverpool, Inggris)
Gedung Bank Indonesia (Solo, Indonesia)
Museum Gajah (Jakarta, Indonesia)
Istana Bogor (Bogor, Indonesia)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteBangunan eropa memang identik dengan tiang nya yang gede gede ya gan ?
ReplyDeletePerumahan Baru
sebenarnya secara teknis itu namanya pilar sih, soalnya menyangga sesuatu
Deletekang ijin minta artikel + gambarnya ya buat tugas :D semoga ilmunya manfaat..
ReplyDeleteterimakasih