UNIKNYA GEREJA-GEREJA BERARSITEKTUR ISLAM 1: SPANYOL

 

Sekilas ada yang aneh ya dengan judul di atas. Yap, secara yang namanya gereja harusnya berarsitektur Kristen dong, kok malah berarsitektur Islam? Namun dari informasi yang kudapat dari internet, gereja-gereja berarsitektur Islam banyak terdapat di Eropa, terutama di Spanyol. Ini karena Spanyol sempat lama menjadi wilayah kekuasaan kekhalifahan Muslim. Selain itu ada pula beberapa gereja di luar Spanyol yang menerapkan elemen-elemen tertentu dari arsitektur Islam, walaupun tak seluruhnya. Nah, dalam postingan ini aku akan membahas keunikan gereja-gereja tersebut.

Bukan rahasia lagi kalau wilayah kekuasaan Muslim dulu mencakup tak hanya di Timur Tengah, namun hingga Eropa, yakni wilayah semenanjung Iberia (sekarang Spanyol dan Portugal). Spanyol sempat dikuasai Muslim sejak abad ke-9. Selama 4 abad berkuasa, bangsa Muslim meninggalkan warisan berupa gaya arsitektur khas yang disebut gaya Moorish.

Kekuasaan Muslim kemudian berakhir pada abad ke-13 ketika Spanyol kembali direbut oleh kaum Katolik dalam peristiwa “Reconquista” atau “Penaklukan Kembali”. Namun sejarah perkembangan arsitektur Islam di Eropa tak berhenti di situ. Walaupun para arsitek Muslim sudah angkat kaki dari Spanyol, gaya arsitektur Moorish khas Islam terus dipelajari oleh arsitek2 Katolik dan melahirkan suatu gaya yang disebut gaya Mudejar. Gaya arsitektur ini sangat unik karena merupakan perpaduan gaya arsitektur Islam dengan Kristen. Gaya Mudejar ini kemudian diadopsi untuk membangun gereja-gereja yang banyak bertaburan di Spanyol.

Ciri khas gaya Mudejar ini sebagai berikut.

1. Batu Bata

Gaya Mudejar, seperti pendahulunya gaya Moorish, menggunakan batu bata sebagai bahan utama bangunannya. Kadang batu batanya dibuat berseling-seling.

2. Bentuk dan Letak Menara

Menara gereja bergaya Mudejar mirip dengan menara masjid, yaitu berbentuk quadrangular (bersegi genap), misalnya segi empat, enam, dan delapan. Menara ini disebut sebagai gaya Alhomad dan kini bisa dijumpai di Spanyol dan Maroko. Contoh di sebelah kiri adalah menara Majsid Agung Cordoba (sekarang Katedral Mezquita) dan sebelah kanan adaah menara gereja di Spanyol. Mirip bukan?

  

Perbedaan utama antara minaret dan menara gereja adalah letaknya. Minaret umumnya terletak terpisah dari bangunan masjid (berdiri sendiri), sedangkan menara gereja umumnya dibuat menyatu dengan bangunan gereja. Namun akibat dari pengaruh gaya Islam, banyak pula dibangun menara gereja yang terpisah dari bangunan gereja.

3. Keramik

Dinding menara biasanya dihiasi dengan piringan keramik.

4. Lengkung Tapal Kuda

Lengkung bentuk tapal kuda (horse-shoe arch) adalah ciri khas gaya Moorish yang dipatuhi oleh Gaya Mudejar. Contoh lengkung tapal kuda dapat dilihat di Mezquita (Masjid Agung Cordoba) yang kini dialihfungsikan menjadi Katedral Cordoba.

5. Ragam Hias Berpola Geometris

Adanya hiasan berupa pola geometris yang merupakan ciri khas arsitektur Islam. Pola geometris lebih disukai arsitek Muslim sebab dalam Islam ada ajaran yang melarang penggunaan motif manusia dan hewan.

Gaya Mudejar di Spanyol berkembang pesat terutama di Provinsi Aragon dan dapat ditemui di kota-kota seperti Teruel, Zaragoza, Toledo, Utebo, dan lain-lain. tak heran, gereja-gereja dan katedral di kota-kota tersebut agak mengingatkan kita pada bangunan masjid. Berikut ini adalah beberapa contohnya.

1. Basilica Our Lady of Pillar (Zaragoza)

Gereja ini dibangun antara tahun 1681-1872 dengan gaya arsitektur dominannya adalah barok. Namun pengaruh Islam sangat kentara pada gereja ini, terutama pada kubahnya yang berwarna-warni.

2. Katedral La Seo (Zaragoza)

Gereja ini dibangun di atas apa yang dulunya reruntuhan sebuah masjid. Gereja ini dibangun pada abad ke-12 dengan gaya arsitektur campuran Gotik dan Mudejar. Pengaruh arsitektur Islam sangat terlihat pada dekorasi dinding luarnya.

3. Gereja Paroki Santa Maria (Zaragoza)

Gereja ini dibangun pada abad ke-13 dengan gaya Gotik. Namun bagian utama yang paling menyolok dari gereja ini adalah menaranya yang berbentuk oktagonal (segi delapan) dan bergaya khas Mudejar.

4. Katedral San Pedro (Teruel)

Katedral ini dibangun pada abad ke-13. Pengaruh gaya Islam sangat nampak pada bentuk menara hingga hiasan pada langit-langitnya yang bermotif geometris. 

5. Menara San Martin (Teruel)

Menara ini dibangun pada tahun 1316 dengan gaya Mudejar. Pengaruh Islam sangat jelas terlihat pada bentuknya yang menyerupai menara masjid yang dihiasi lapisan keramik.

6. Gereja Santa Maria (Utebo)

Gereja ini dibangun dalam dua tahap, yaitu pada abad ke-16 dengan gaya Mudejar dan abad ke-18 dengan gaya Barok.

7. Gereja Santa Maria Magdalena (Zaragoza)

Gereja ini awalnya dibangun pada tahun 11 26 dengan bangunan bergaya Romanesqua. Namun kemudian pada abad ke-14, gereja ini mengalami perombakan besar-besaran menjadi bangunan bergaya Mudejar.

8. Gereja San Pablo (Zaragoza)

Gereja ini dibangun pada awal abad ke-14 dengan gaya arsitektur campuran Gotik – Mudejar. Gaya Mudejar mata kental pada bentuk menaranya.

9. Biara San Pablo (Castille-Leon)

 10. Menara San Marco (Seville)

Menara gereja San Marco didirikan pada abad ke-14 dan sengaja dibangun menyerupai menara Giralda, yaitu bekas minaret Masjid Agung Seville.

Tak hanya gereja di daratan Eropa saja, namun gereja-gereja yang dibangun di daerah jajahan Spanyol juga dibuat bergaya Mudejar. Gaya ini disebut gaya Mudejar Kolonial. Misalnya Katedral Tlaxcala di Mexico ini. Bagian atapnya dihiasi dengan motif geometris khas Islam.

Gaya Mudejar juga tampak di beberapa bangunan sekuler, misalnya pada stasiun kereta di kota Toledo ini.

Salah satu bukti pengaruh arsitektur Islam di Eropa terdapat di Venesia, Italia. Hubungan itu disebabkan adanya sejarah hubungan dagang yang panjang antara Venesia dengan Dunia Arab. Venesia memang pernah dijuluki sebagai “Bazaar Eropa” karena letaknya yang strategis di Laut Mediterania menjadikannya pusat perdagangan di Eropa. Di sinlah kebudayaan Barat dan Timur bertemu melalui interaksi para pedagang.

Ingin buktinya? Ini dia. Pertama adalah Basilika San Marco dan Gereja Santa Maria della Salute yang merupakan dua gereja paling terkenal di Venesia.

Kubah dari dua gereja ini dipercaya terinspirasi oleh kubah buatan arsitek Muslim, Mimar Sinan. Arsitek Muslim ini terkenal karena merancang salah satu masjid terindah di dunia, yaitu Masjid Sultan Ahmed atau yang lebih dikenal dengan sebutan masjid Biru di Istambul, Turki.

Namun masjid ini sebenarnya mengadopsi bentuk gereja Hagia Sophia, jadi ujung2nya balik ke arsitektur Kristen juga sih.

Kedua adalah letak menara pada kedua gereja tersebut diletakkan terpisah dengan bangunan gereja. Hal ini juga merupakan ciri khas arsitektur Islam.

Bukti lainnya adalah bentuk jendela pada Istana Doge atau Palazzo Ducale yang mengingatkan kita pada bentuk lengkung tapal kuda khas Islam. Uniknya, gaya ini dipadukan dengan gaya gotik sehingga bentuk tersebut tidak terlalu kentara.

Pengaruh Islam yang sama juga tampak pada Basilika St. Anthony Padua yang bentuk kubah, bahkan bentuk menaranya mengingatkan kita pada masjid dan minaret bergaya Turki.

Arsitektur Islam juga mewabah hingga Prancis. Buktinya ada di Katedral Le Puy yang sangat kental dengan nuansa Moorish.

Contoh lain yang lebih terlihat adalah Katedral Marseilles (Prancis).

Bahkan bagian interiornya sangat mirip dengan interior Mezquita di Cordoba (Spanyol).

Nah, unik bukan gereja-gereja tersebut? Bagaimana menurut kalian?