Artikel ini disadur dari CNN:
Nona Choi, begitulah wanita itu ingin
dipanggil. Ia membuka pintu dengan cemas ketika kamar apartemennya
diketuk oleh beberapa polisi yang menanti di luar malam-malam. Mereka
menyapanya dengan sopan, kemudian mengutarakan maksud mereka
bertandang dengan menunjukkan sebuah gambar yang kemudian akan
memutar balik hidupnya.
Terpampang di layar adalah rekaman
dirinya tengah telanjang di dalam kediamannya sendiri. Rekaman itu
diambil oleh pria tak bertanggung jawab dengan kamera berteknologi
tinggi. Sang pria rupanya mengintainya bak iblis dari atap apartemen
yang berdiri di samping gedungnya.
Sialnya lagi, rekaman itu kini telah
menyebar luas melalui internet.
***
Apa yang dirasakan Choi kini dirasakan
pula oleh jutaan wanita yang tinggal di Korea Selatan. Bahkan mereka
bisa diintai di rumah mereka sendiri oleh kamera-kamera pengintai
yang disebut “molka”. Kejahatan “molka” inipun menjadi
skandal seks terbaru di Korea Selatan. Bahkan bak kisah deep web yang
selama ini hanya kita anggap sebagai creepypasta belaka, tak jarang
rekaman mereka bisa leluasa di-streaming oleh para pria berduit.
Dear readers, inilah Dark Case kali
ini.
Kecanggihan teknologi tak selamanya
diimbangi dengan kemawasan diri penggunanya. Bukannya digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan sesama, kemudahan teknologi masa kini
justru disalahgunakan demi tujuan yang nista. Kasus skandal “molka”
di Korea Selatan ini salah satu contohnya. Teknologi yang berkembang
pesat akhir-akhir ini memungkinkan untuk membuat kamera dengan ukuran
sekecil mungkin, bahkan bisa disamarkan di berbagai tempat.
Celakanya, kamera-kamera yang disebut “molka” ini kemudian
diletakkan di berbagai lokasi seperti kamar mandi atau kamar ganti
untuk mengintai tubuh perempuan.
Jangan salah, walau ukurannya kecil, tapi kualitas gambarnya bisa mencapai HD lho
Naasnya, trend “molka” ini terbukti
mengalami peningkatan drastis. Dari “hanya” 1.300-an kasus
dilaporkan pada 2011, kasus tersebut meningkat hingga lebih dari
6.000 kasus pada 2017. Skandal “Burning Sun” yang sempat
menghebohkan publik Korea karena melibatkan artis-artis K-Pop tenar
semacam Seungri, Jung Joon-Young, hingga Roy Kim juga bisa dianggap
termasuk ke ranah kasus “molka” karena melibatkan kamera-kamera
rahasia untuk merekam hubungan seks tanpa persetujuan dari sang
wanita.
Nah ini nih hal yang paling menakutkan
dari semuanya: “molka-molka” ini tak hanya dipasang di department
store saja, namun juga disembunyikan di dalam kamar hotel dimana bak
sebuah kisah creepypasta “dark web”, sebuah situs menawarkan layanan
streaming untuk mengintip para wanita yang menginap kamar-kamar hotel
tersebut. Tercatat, situs yang kini diblokir itu telanjur memiliki 4
ribu pria hidung belang sebagai subscriber yang rela merogoh kocek 44 $
(sekitar 600-an ribu rupiah) per bulan untuk “menikmati” akses
tersebut. CNN melaporkan situs itu telah memasang kamera di 30 hotel
dan penginapan di 10 kota.
Tak kalah “kreatif”, sebuah situs
bernama “Soranet” juga mendedikasikan dirinya melayani jasa
“revenge porn”. Ya, di situs itu membernya bebas mengupload
video-video [DATA EXPUNGED] untuk membalas dendam pada pacarnya.
Kebanyakan korbannya tentu saja para wanita. CNN juga melaporkan
bahwa pemilik situs porno ini sudah ditangkap.
Naasnya, ia sendiri juga seorang
wanita.
Bagaimana dengan Nona Choi sendiri
(kalo di sini mungkin namanya jadi “sebut saja Mawar” kali ya)
yang kisahnya kita ceritakan di awal? Semenjak kejadian itu, ia
menjadi ketakutan ketika keluar dari rumah. Heck, berada di rumahnya
saja ia sudah merasa tak aman. Tragisnya, ia sama sekali tak mendapat
keadilan. Pria yang mengintai dirinya tertangkap basah sedang
melakukan perbuatan bejat itu. Tapi apa yang dialaminya? Dia
diinterogasi sebentar oleh polisi, kemudian dilepaskan. Rumahnya baru
digeledah semunggu kemudian, dimana pasti semua barbuk sudah ia
singkirkan. Dan dengan berat harus kita akui, nasib yang diterima
Nona Choi ini mungkin juga dialami jutaan wanita lain di Korea
Selatan, bahkan mungkin di seluruh dunia.
Jadi semenjak kini, para wanita sudah
semestinya mulai waspada dan kaum pria-pun harus dididik bagaimana
memperlakukan wanita dengan benar dan tak melihat mereka sekedar
sebagai objek, namun sesama manusia yang juga memiliki harkat dan
martabat.
Hal-hal kaya gini nih yang mengurangi rasa tertarik gue sama korea. Well emg ga semuanya kaya gitu sih, tapi dengan up nya kasus2 kaya gini ditambah kasus2 idol yg bunuh diri karena cyberbully jadi sadar ternyata society disana juga separah itu. Pengen nangis ngebayangin nona choi :" i hope she's okay now
ReplyDeleteContoh videonya mana??no link hoax!!buahahahah
ReplyDeleteSemua negara yg terlihat baik diluarnya sebenarnya isinya lebih buruk
ReplyDeleteKok jahat sih astaga.
ReplyDeletecuma mau nambahin dikit sih, molka itu singkatan dari "mollae kamera (몰래 카메라)" yg artinya "kamera tersembunyi".
ReplyDelete