Monday, November 25, 2019

THE BUTTERFLY EFFECT OF CHARLES LENNOX RICHARDSON


Jenazah Charles Lennox Richardson

Dark Case kali ini akan membahas sebuah nama yang hidup pada abad ke-19 bernama Charles Lennox Richardson. Nggak pernah mendengar nama itu? Well, kalian harus mengenalnya sebab kematian seorang pedagang Inggris di Jepang pada 14 September 1862 ini akan menyebabkan efek domino yang tak terbayangkan. Insiden yang menimpanya merupakan contoh “butterfly effect” dimana sebuah peristiwa kecil yang seakan tak signifikan akan menimbulkan akibat berantai hingga menimbulkan suatu dampak akhir yang luar biasa besar, bahkan mempengaruhi nasib seluruh dunia ini.

Dear readers, inilah Dark Case kali ini.


Charles Lennox Richardson lahir pada 1834 di London. Pada tahun 1853, ia pindah ke Shanghai, China untuk mengadu nasib di sana. Ia menjadi pedagang sukses hingga akhirnya setelah mengumpulkan pundi-pundi harta yang berlimpah, ia memutuskan pensiun dan kembali ke Inggris. Dalam perjalanannya, ia memutuskan untuk mampir ke Yokohama, Jepang, untuk bertemu dengan seorang kawan lama bernama Woodthorpe Charles Clarke. Bersama teman mereka, William Marshal dan kakak iparnya, Margaret Watson Borradaile, mereka berdua memutuskan untuk berpelesir ke wilayah Kanagawa untuk melihat-lihat kuil Kawasaki Daishi.

Dan di sanalah bencana akan dimulai.

Ketika melewati Desa Namamugi, rombongan ini berpapasan dengan iring-iringan kerajaan yang membawa Pangeran Shimazu Hisamitsu, seorang daimyo dari House of Satsuma. Daimyo adalah julukan dari bawahan seorang shogun yang dianggap amat berkuasa. Rakyat jelata yang berhadapan dengan iring-iringan kerajaan tentu seharusnya menyingkir dan berhenti untuk memberi jalan, bahkan turun dari atas kudanya untuk memberi hormat. Walaupun Charles dkk adalah warga asing, namun begitulah adat istiadat setempat.

Namun alih-alih memberi hormat, Charles malah bersikukuh untuk terus menunggangi kudanya melewati iring-iringan kerajaan itu. Charles sendiri adalah pria yang keras kepala, arogan, bahkan sedikit rasis. Dia beranggapan bahwa justru penduduk asli-lah yang seharusnya menghormati pendatang Barat. Margaret berusaha memperingatkan Charles, namun ia konon dengan angkuh menjawab, “Tenang saja, aku tahu cara mengatasi orang-orang ini.”

Akibatnya tak terelakkan. Para samurai yang mengawal sang pangeran langsung menyabet Charles hingga jatuh dari kota. Seakan tak cukup, mereka kemudian menusuknya dengan pedang dan tombak yang mereka bawa. Total, tubuhnya menderita 10 luka tusukan hingga ia akhirnya tewas. Dua teman Charles kala itu juga ikut diserang, namun kode etik samurai melarang mereka untuk melukai Margaret yang seorang wanita.

Ilustrasi Numamugi Incident 

Jenazah Charles kemudian disemayamkan di Yokohama, namun kejadian itu menyulut kemarahan para ekspatriat Eropa yang bermukim di Jepang. Mereka memprotes konsulat negara mereka untuk menuntut keadilan. Pihak Inggris kemudian menuntut uang kompensasi sebesar 25 ribu dolar dari House of Satsuma dan eksekusi bagi samurai yang menghabisi nyawa Charles. Namun, tentu saja Pangeran Shimazu menolaknya.

Ketegangan antara Inggris dan Jepang kala itu akhirnya memicu Perang Anglo-Satsuma dimana pada 15-17 Agustus 1863, angkatan laut Inggris membombardir kota Kagoshima, pusat kekuasaan sang daimyo. Tujuh kapal perang yang dipimpin Sir Augustus Kuper sebagai komandan Inggris kala itu tentu saja menang telak dan mengalahkan pihak Jepang. Namun ternyata, bak sebuah plot twist, hal itu justru memicu Jepang untuk memulai “persahabatan” dengan Inggris, alih-alih memusuhi mereka.

Semenjak peristiwa itu, pihak Jepang melihat keunggulan angkatan laut Inggris serta kedigdayaan teknologi dan persenjataan yang dimiliki bangsa Barat. Mereka menyadari, bila di masa depan mereka ingin memenangkan peperangan, mereka harus mempelajari dan memanfaatkan teknologi itu. Pihak Jepang pun mengirim salah satu perwiranya dalam Perang Anglo-Satsuma tersebut, yakni pemuda bernama Togo Heihachiro untuk belajar di angkatan laut Inggris di London. Sekembalinya, ia dikenal sebagai Bapak Angkatan Laut Jepang. Salah satu prestasi terbesarnya sebagai admiral adalah memimpin kemenangan angkatan laut Jepang atas Rusia dalam Pertempuran Tsushima 1905. Di sana, angkatan laut Rusia tak mampu berkutik melawan angakatan laut Jepang yang telah direformasi dan dimodernisasi berkat pelajaran yang mereka petik pada pertempuran sebelumnya.

Ini adalah kali pertama bangsa Asia memenangkan pertempuran melawan bangsa Barat semenjak era Genghis Khan tujuh ratus tahun lalu.

Kemenangan itu membawa bangsa Jepang ke puncak kepercayaan dirinya. Rasa nasionalisme yang terpicu berkat kemenangan tersebut akhirnya membawa mereka sebagai salah satu lakon utama dalam salah satu peristiwa paling berdarah dalam sejarah dunia ini semenjak tercipta. Isoroku Yamamoto, salah satu pelaut yang bertempur dalam Pertempuran Tsushima, kemudian tercatat memimpin penyerangan ke Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 dan secara resmi memulai Perang Dunia II. Kancah peperangan akbar itu akhirnya menewaskan 85 juta orang dan diakhiri dengan serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945. Kekalahan Jepang kemudian dimanfaatkan Soekarno dan Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Charles memang bukanlah seorang pangeran berdarah biru dengan tahta adidaya seperti Franz Ferdinand. Namun ingatlah selalu nama itu, Charles Lennox Richardson, pria yang kematiannya mengubah sejarah seluruh dunia.

Sumber artikel: Quora

9 comments:

  1. Mungkin tanpa sifat 'keras kepala'nya charles, mungkin japan masih kaya mongolia/korut

    ReplyDelete
  2. hanya karena satu orang bisa merubah sejarah dunia,, secara gak langsung dia yg bikin PD II terjadi 😑😑

    ReplyDelete
  3. Jadi inget tv show The Umbrella Academy, di situ si Five kerja di lembaga yg bolak balik masa lalu - sekarang buat mempertahankan dunia, alih - alih bunuh orang penting, dia bunuh orang - orang kecil buat menjaga 'sejarah'
    Sekarang gue paham 🤣🤣👍

    ReplyDelete
  4. mungkin kalo ditarik ke belakang lagi mungkin kita bisa tau siapa tokoh yang membuat si Charles Lennox Richardson berdagang sampai ke China

    ReplyDelete
  5. kereen, 1 orang aja bisa mempengaruhi sejarah dunia

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  7. bang dave tolong bikin rekomendasi film lagi

    ReplyDelete
  8. Njir, bukannya PD 2 dimulai oleh Nazi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. blok timur dimulai dengan penyerangan pearl harbor

      Delete