Saturday, October 6, 2012

GAGAHNYA GEREJA BERGAYA ARSITEKTUR ROMANESQUE

 
440px-Maria_Laach_02
Perkembangan arsitektur gereja-gereja di Eropa memang memiliki sejarah yang panjang. Hingga kini bahkan penganut agama selain Kristen pun akan kagum melihat penampilan gereja-gereja di Eropa. Secara umum, ada empat gaya gereja di Eropa, yaitu Byzantium, Romanesque, Gotik, dan Barok. Aku pernah membahas gereja-gereja bergaya arsitektur Gotik dan Barok. Nah, kali ini aku akan membahas gereja-gereja bergaya arsitektur Romanesque. Gereja-gereja ini memiliki keunikan, yaitu bentuk bangunannya menyerupai puri atau kastil khas Eropa.
Istilah "Romanesque" pertama kali diciptakan pada tahun 1818 oleh Charles-Alexis-Adrien de Gerville untuk menggambarkan sebuah gaya arsitektur yang mendahului gaya arsitektur Gotik. Istilah ini juga dikenal dengan sebutan gaya “Roman” di Prancis, “Romanish” di Jerman, “Romanico” di Italia, dan “Romanesk” di Indonesia. Gaya ini berkembang di Eropa sejak tahun 800 (abad ke-9) hingga tahun 1100 (abad ke-12). Gaya ini kemudian lenyap (atau lebih tepatnya berevolusi) setelah munculnya gaya Gotik abad ke-12. Sesuai namanya, gaya arsitektur ini banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Romawi kuno. Berikut ini beberapa ciri khasnya.
1. Adanya Busur Lengkung
Inilah ciri utama gaya Romanesque yang membedakannya dengan gaya lain, yaitu adanya busur lengkung. Busur lengkung adalah pertemuan antara dua pilar yang membentuk busur setengah lingkaran.
Viu_de_Llevata,_Alta_Ribagora._Esglsia_de_Sta._Maria_(A-SiT_D9236)
Inilah yang membedakan gaya ini dengan gaya Yunani Kuno, Gotik, hingga gaya Islam. Gaya Yunani Kuno tidak memiliki lengkungn pada pertemuan dua pilarnya, gaya Gotik memiliki lengkung berujung lancip (pointed arch), sedangkan gaya Islam memiliki lengkung berbentuk tapal kuda (horse-shoe arch).
pilar yunaniimagesgothic archislamic arch
2. Bangunan tampak bulky (sangat besar) dan kokoh
3. Bahan bangunannya berupa potongan-potongan batu berukuran besar dan berat.
Bahan ini membuat gereja bergaya Romanesque tahan lama karena kekuatannya. Oleh sebab itu, gaya ini juga sering dimanfaatkan untuk membuat benteng dan kastil.
4. Dinding sangat tebal dan masif (padat) untuk memperkuat struktur.
5. Memiliki jendela yang berukuran kecil.
Tom14 
Hal ini bertujuan agar dinding tidak roboh apabila jendela terlalu besar. Hal ini sangat berlawanan dengan gaya Gotik yang memiliki jendela berukuran sangat besar karena adanya teknologi “flying buttressess” yang menopang dinding.
5. Adanya arcade
Arcade adalah barisan busur (arches) yang berfungsi sebagai jendela.
450px-Ang_cath_c1
Arcade yang tidak memiliki jendela (hanya dinding biasa) dan hanya berfungsi sebagai dekorasi disebut sebagai blind arcade.
617px-Duomo_di_Pisa_Front_Facade_2009
6. Adanya vault
Vault adalah langit-langit yang berbentuk melengkung. Adanya vault ini memungkinkan dibuatnya atap dari batu untuk menggantikan atap dari kayu yang mudah terbakar.
450px-Vote_en_berceau_Conques
Ada tiga jenis vault yang dikenal.
* Barrel vault, yaitu jenis vault yang paling sederhana dimana ada rusuk yang membagi langit-langit menjadi dua bagian secara horisontal.
162px-TournusTonnengewlbe
* Groin vault, dimana ada rusuk yang membagi langit-langit menjadi empat bagian secara diagonal.
161px-F08
* Ribbed vault, dimana ada rusuk yang membagi langit-langit menjadi enam bagian (dua diagonal dan satu horisontal). Ribbed vault sudah merupakan ciri khas gaya gotik.
180px-Abbaye_aux_hommes_intrieur_03
7. Fasad bagian depan umumnya “miskin” dekorasi.
8. Terdapat banyak menara, umumnya berujung lancip.
434px-Abbaye_de_Cluny,_2010_crop
Nah, berikut ini adalah beberapa contoh gereja bergaya Romanesque. Ciri khasnya jelas, yaitu dari luar terlihat seperti puri atau benteng.
Gereja St. Michael (Qingdao, Cina)
St Michael Church Qingdao
Katedral Trier (Trier, Jerman)
800px-Trier_Dom_BW_24
Biara Maria Laach (Jerman)
777px-Maria_Lach_02
Tum Collegiate Church (Polandia)
800px-Tum_kolegiata_2-2
Katedral San Lorenzo (Genoa, Italia)
482px-Cattedrale_di_San_Lorenzo_Genoa
Gereja St. Martin (Koln, Jerman)

Notre-Dame-du-Mont-Cornadore, Saint-Nectaire (Prancis)
671px-Notre-Dame-du-Mont-Cornadore,_Saint-Nectaire
Katedral Southwell (Inggris)
Southwell,_the_Minster,_the_West_Towers,_after_Francis_Frith_-_geograph.org.uk_-_851535
Katedral Wormser (Jerman)
450px-WormserDomNordost
Biara Cerisy le Foret (Normandy, Prancis)
680px-FranceNormandieCerisyLaForetAbbaye
Katedral Speyer (Jerman)
800px-Speyer---Cathedral---South-View---(Gentry)
800px-Speyer---Cathedral---West-View---(Gentry)
Katedral Limburg (Jerman)
400px-Limburger_Dom_BW_1
D-St.Georgsdom-Limburg
Gereja St. James (Lebeny, Hungaria)
450px-Lebeny-churche1
Gereja Sainte-Gertrude (Nivelles, Belgia)
800px-00_Nivelles_-_Sainte-Gertrude_JPG1
Husaby Church (Swedia)
800px-Husaby_kyrka_20090523-04
Ják Church (Hungaria)
800px-Jkitemplom-1
Katedral Tournai (Belgia)
450px-Tournai_JPG006
Katedral Pisa (Italia)
Gereja ini adalah contoh gereja bergaya Romanesque paling terkenal. Siapapun pasti tahu Menara Pisa yang merupakan salah satu keajaiban dunia. Menara Pisa sebenarnya dirancang sebagai menara lonceng gereja ini. Bentuk gereja ini mungkin tak mirip dengan kastil atau puri, namun ciri khas berupa lengkung busur yang terdapat di fasad depan dan menaranya membuatnya digolongkan bergaya arsitektur Romanesque.
800px-Catedral_de_Pisa,_Toscana,_Itlia
Dalam perkembangannya, terlihat sekali bahwa gaya ini kemudian berevolusi menjadi gaya gotik. Perhatikan saja persamaan Katedral Lisbon di Portugal yang masih bergaya Romanesque ini dengan Katedral Notre Dame di Paris yang bergaya Gotik.
Se_de_Lisboa_Frente    1
Bentuk portal (pintu) gereja gotik pun berevolusi dari pintu gereja Romanesque. Perhatikan persamaan pintu bergaya Romanesque dan Gotik ini, yang berbeda hanya pada busurnya (busur lengkung digantikan busur lancip).
470px-Coimbra_Old_Cathedral_-_S_Velha_de_Coimbra_crop  pintu gotik  notre dame door
Bentuk menara gereja gotik juga berevolusi dari gereja Romanesque.
405px-Mairie_de_caen_030_crop    450px-St._Patrick's_Cathedral_New_York_2006-06-18
Begitu pula dengan bentuk jendela mawar (rose window) gereja Gotik juga berasal dari bentuk jendela roda (wheel window) gereja Romanesque.
562px-Verona_Zeno-cropped 
Walaupun terlihat gagah namun secara pribadi, gereja-gereja bergaya Romanesque ini memang kurang “menggigit”. Tak heran, pamor gereja-gereja ini masih kalah dengan gereja-gereja bergaya Gotik yang legendaris. Tapi maklum lah, gaya ini kan muncul lebih dulu. Tanpa gaya ini, bisa dibilang gaya Gotik takkan lahir. Tapi unik juga ya melihat suatu gaya arsitektur bisa berevolusi dari satu bentuk ke bentuk lainnya?










































































3 comments:

  1. terima kasih .dan sangat bermanfaat buat sya.
    sukses sellu

    ReplyDelete
  2. Blog yang menarik, mengingatkan saya akan Katedral di Florence , basilica ini didisain oleh Arnolfo di Cambio dan kubahnya oleh Filippo Brunelleschi. Menara loncengnya didisain oleh Giotto.
    Saya mencoba menulis blog tentang katedral ini, semoga anda juga suka: http://stenote-berkata.blogspot.hk/2018/04/florence-di-piazza-del-duomo_11.html

    ReplyDelete