Saturday, October 6, 2012

PENGALAMANKU MENCARI TIKET KERETA API

lodaya-tiket 

Kereta api selalu menjadi moda transportasiku tiap kali aku berpergian jauh, terutama untuk urusan backpacker. Kalo nggak kepaksa banget (urusan hidup dan mati) aku baru memilih bus (mode transportasi paling *sial* menurutku). Nah, ternyata mencari tiket kereta api berbeda caranya dengan beberapa tahun lalu. Dulu aku masih ingat, mencari tiket ekonomi pada hari-H (bahkan sejam) sebelum berangkat tak masalah. Tapi sekarang, tiket harus dipesan jauh2 hari sebelumnya, kalo nggak dijamin keabisan. Sebenarnya kita dipermudah karena bisa pesan tiket kereta online lewat internet, tapi aku yang tiap hari buka internet cuma buat download lagu Korea akhirnya ketinggalan informasi itu. Jadilah aku diribetkan dengan urusan mencari tiket yang sangat menyesatkan dan melelahkan (padahal sebenarnya bisa dibuat gampang). Nah, silakan baca pengalamanku (baca: kebodohanku) beradaptasi dengan sistem ticketing PT KAI (yang juga *sial*) yang baru ini.

Aku masih ingat di bulan September yang sendu, aku sendiri di rumah *haiah udah langsung ke intinya saja* Saat itu aku hendak mencari tiket kereta untuk backpacking ke Kediri-Blitar. Aku udah punya rencana naek kereta apa, namun karena pengalamanku keabisan tiket waktu dulu backpacking ke Malang, akhirnya aku mencari tiket jauh-jauh hari sebelumnya. Hmm…jauh2 hari apakah itu dua bulan, satu bulan, seminggu sebelumnya …

nggak…

empat hari sebelumnya *hiaaaa tetep aja mepet*

Kata bokapku aku bisa pesan tiket lewat internet, namun karena pengalamanku yang pernah gagal mendaftar CPNS di Departemen Kehutanan gara2 koneksi internet error, firasatku mengatakan “PASTI RIBET! Mending manual aja!” Akhirnya sepulang kerja sekitar jam6an aku langsung meluncur ke Stasiun Jebres Solo yang khusus menjual tiket2 kelas ekonomi (maklum kasta sudra). Ternyata di sana loket dah tutup. Kata pak satpam, loketnya tutup sekitar jam 5 sore (padahal pas aku cari tiket ke Malang dulu, jam 8-pun masih buka, nggak tahu nih pelayanan PT KAI makin menurun).

Pak satpam yang kasihan ama wujudku yang udah kayak gembel kebingungan akhirnya menyarankan aku cari tiket di Alfamart atau Indomart (hwaaaa sejak kapan bisa beli tiket kereta di supermarket???), tapi khusus yang buka 24 jam. Saat itu, ****mart terdekat (biar nggak dikirain promosi) ada di dekat stasiun Balapan Solo. Akhirnya aku langsung meluncur ke sana. Eh, mungkin malam itu aku ditakdirkan menemui kesialan. Ternyata koneksi speedy malam itu lagi error jadi nggak bisa melayani pemesanan tiket online. Aku langsung “TIDAAAAAK” sambil menengadahkan tanganku ke langit kayak adegan di film2. Malam itu seakan-akan seluruh alam semesta berkonspirasi melawanku, nggak PT KAI, ****mart, internet speedy…heran deh! Tapi untung aja mbak-nya yang jaga ****mart lumayan manis jadi aku nggak marah2 hehehehe *gubraaaak*

Malam itu aku sempat putus asa, untunglah aku teringat lagu D’Massive “Jangan yang Murah” eh salah, “Jangan Menyerah”. Langsung deh semangatku terpompa lagi dan aku langsung meluncur pulang. Aku berencana mengambil laptopku untuk hotspotan di Ngarsopuro deket rumahku (aku nggak punya modem soalnya). Mungkin aja aku bisa pesan sendiri secara online. Namun begitu nyampek rumah:

“HUAAAAA….BATRE LAPTOPKU ABIS!!!!”

Bahkan laptop kesayanganku sendiri pun tega mengkhianati aku, hiks. Sialan loe laptop 1_sialan_loe!!! Akhirnya kuputuskan untuk mencari tiket pagi2 buta sebelum berangkat kerja. Tapi malam itu aku nggak bisa tidur dengan tenang karena takut tiket yang kuincar keburu habis. Jam enam pagi akhirnya aku berangkat ke kantor (padahal biasanya jam segitu baru bangun) dan mampir ke ****mart dekat Stasiun Balapan. Sesampainya di sana (setelah celingak-celinguk nyariin mbak-nya tadi malam yang ternyata udah pulang ganti shift) ternyata koneksi speedy dah lancar lagi.

Akupun memesan tiket dan sialnya lagi (yap, belum berakhir) ternyata dibutuhkan nomor KTP. Padahal beberapa hari lalu KTP-ku se-dompet2nya ilang dan belum sempat kuurus. Lebih sialnya lagi fotokopian KTP-ku (yang sebenarnya sebelum berangkat tadi udah kepikiran mau kubawa) ternyata ketinggalan di rumah. Akupun langsung menelepon bonyok di rumah untuk di-SMS-in nomor KTP-ku. Untunglah mas yang jaga ****mart tadi cukup sabar menghadapi segala kebodohanku hehehe. Akhirnya setelah setengah jam mengurus (soalnya kadang disela ama yang antri di kasir), aku berhasil mendapatkan tiket impianku. Dan hari itu aku benar2 beruntung, soalnya tiket Matarmaja yang ingin kupesan ternyata tinggal satu, bayangin TINGGAL SATU! Wah, mungkin telat sejam saja aku dah nggak kebagian tiket.

Siangnya, aku sengaja nggak lembur kerja untuk menukar kuitansi yang kudapat di ****mart dengan tiket asli di Stasiun Jebres. Aku dengan terharu menatap tiket kereta yang berhasil berada di tangan (padahal baru tiket ekonomi, kalo eksekutif gimana tuh ekspresinya). Overall, sebenarnya aku nggak begitu setuju ama kebijakan PT KAI yang satu ini. Walaupun lebih enak soalnya bisa pesan lewat internet, tapi bayangin kalo kita kebetulan ada keperluan mendadak ke luar kota, kita nggak mungkin bisa dapetin tiket segampang dulu. Lagian aku juga lebih kasian ama yang tinggal di desa2 (soalnya kan kereta api tuh angkutan rakyat) yang nggak ngerti soal internet, gimana mereka bisa pesan tiket coba? Apalagi kalo jarak rumah mereka ama stasiun jauh banget. Lagian menurutku praktik kayak gini justru menyuburkan calo.

Emang sih aturan masuk peron juga sekarang ketat banget penjagaannya (kalo nama yang tertera di tiket beda ama yang di KTP tetep nggak boleh masuk walaupun udah pegang tiket) untuk menghindari calo. Emang sih efektif, tapi abis itu aturannya diganti lagi kalo boleh mengubah nama yang tertera di tiket beberapa jam sebelum keberangkatan. Yah, itu mah ama aja *bo’ong* menurutku. Yah, emang sih kuakui PT KAI kelihatan berbenah supaya pelayanannya lebih baik, tapi aku nggak begitu setuju ama perubahan yang satu ini karena hanya menguntungkan beberapa orang dan justru lebih merugikan banyak orang.

2 comments:

  1. seingat saya kalo yang online hanya bisa dibeli 48 jam sebelum keberangkatan, bagaimana kalo kita beli di hari H di stasiun keberangkatan apa tetap tidak bisa ya?

    ReplyDelete