Thursday, September 1, 2016

RETURN FROM HIBERNATION: REVIEW 10 FILM HOROR PALING MONCER (PART 1)

 
  tag

Hallo guys ... dah lama banget ya gue nggak review film horor. Well, film-film horor ini jelas bukan film-film terbaru, namun cukup seru buat gue ulas. Ulas tuh kan kalo perutnya sakit ya gara2 banyakan makan sambel *Bang bang itu mules* Yang pasti, gue kembali dengan film-film horor favorit gue, apa lagi kalo bukan film Jepang, dan juga beberapa dari Korea, Thai, Amrik, hingga Spanyol. Disimak yaaaa ....
 
TAG (ONIGOKKO) – CUTE BUT CONFUSING
  snapshot20151128190701

Pertama kali gue kenal ama film ini gara-gara ada yang share opening film ini di grup. Awalnya sih adegan cewek-cewek SMA yang lebih mirip2 film drama sih sinematografinya. Tapi begitu “Whuuuuuzzz!!!” langsung deh gore abis 45365363474
 
 
*the best opening ever!!!*

“Tag” walaupun awalnya mengasyikkan, sebenarnya adalah film yang cukup berat. Sutradaranya aja adalah Sion Sono yang pernah didaulat untuk memproduksi film “Suicide Club”. Begitu tahu kedua film ini disutradari oleh orang yang sama, gue langsung bisa nebak kalo film ini pasti membingungkan dan nggak mudah dimengerti. Endingnya “Suicide Club” aja bikin gue garuk2 kepala dan dijamin film ini juga nggak jauh beda.

Namun yang jelas, gue menikmati sepanjang perjalanan menonton “Tag” ini (walaupun gue 100% nggak paham jalan ceritanya yang absurd banget) karena ada Reina Triendl, aktris remaja blasteran Jepang – Austria yang ...
  41065_4679544_471232

Yang ...
  161_reina_triendl_weekly_playboy_03

Yang ...
  
Reina-Triendlactor

Yang ...
  w934h48r6knn39hn

Hmmmm ...
  73_triendl_reina_sample01
*iiiiiiiiiih lagi ngambek yaaaaa” blacko-emoticon-10
Ekspresi readers: “Mulai deh kalo liat yang bening2 gini. Bang bang ... tadi niatnya mau review pilem ...” 453653634724

Oya ampek lupa mau review film hehehe. Film “Tag” ini menceritakan gadis bernama Mitsuko yang mengalami peristiwa mengerikan saat study tour bersama teman-temannya. Seisi kelasnya dibantai oleh “angin” misterius yang terus mengejarnya. Ketika ia berhasil lolos, ia malah menemukan teman-temannya masih hidup, namun seakan ditakdirkan mengalami pembantaian yang sama. Peristiwa itu terus-menerus berulang hingga membuat Mitsuko sadar bahwa ia terjebak di dunia paralel dimana semua penghuninya adalah perempuan dan berjuang menyelamatkan dirinya.

Seperti tadi gue singgung, film ini tidaklah mudah dipahami. Jadi saran gue sih sebaiknya nikmati aja wajah kece Reina, eh salah, jalan ceritanya maksudnya soalnya ada banyak adegan seru (yang melibatkan Reina tentu saja). Gue juga wajib mengacungkan jempol pada sinematografi film ini yang begitu indah. Belum lagi musical score-nya ... wuiiiih. Gue suka banget musik instrumen yang dimainkan saat si “angin” pembunuh ini beraksi. Baru kali ini dalam sejarah gue nonton film horor, gue menikmati banget musiknya. Ini mungkin film horor dengan musical score terkeren kedua sehabis film Korea “Cello” yang suara biola “Ngiiik ngiiiik”-nya jitu banget bikin suasana eerie abis.
Jika kalian garuk-garuk kepala abis liat endingnya, jangan khawatir ... gue juga sama. Setelah ngubek-ubek review para kritikus film diberbagai situs lewat google, barulah gue agak paham pesan apa yang ingin coba disampaikan Sion di film ini. Intinya bahwa di film ini, Sion ingin menyampaikan pesan feminis, bahwa di dunia yang kejam, yang bisa diandalkan adalah solidaritas sesama wanita. Don’t trust guys, girls! (ini terlihat jelas di ending, dimana setelah 1,5 jam film ini berlangsung dan akhirnya ada pemeran cowok juga, ternyta si cowok ini bukannya nolong malah mau menjerumuskan)

Kalo boleh ngasih nilai, gue cuman berani kasih score 3 aja. Walaupun jalan ceritanya membingungkan, namun film ini punya opening paling keren sepanjang sejarah gue nonton film horor (untuk ukuran film Asia, kalo film Barat sih opening paling ngeri menurut gue tetaplah “Insidious”). Dan plusnya juga, ada banyak banget wajah-wajah cewe kece yang bikin betah liatnya hihihi *ngeces* 0813

NB: adegan pas “angin pembunuh” berkeliaran konon diambil menggunakan kamera drone. Keren ya, bisa coba dipraktekkan tuh kalo kalian mau buat film horror indie.

030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2_thumb132030menunderwear2_thumb132
 
CORPSE PARTY: QUITE SATISFYING

  Corpse_Party_(film)_poster

Penggemar anime horor pasti udah nggak asing lagi ama judul yang satu ini. Gue sempat liat sih anime Corpse Party dan kalo disuruh bandingin ama filmnya, gue bingung nge-judge mana yang lebih bagus. Nggak semudah itu guys, soalnya ada adegan keren di anime yang nggak nongol di filmnya dan ada pula adegan keren di film yang nggak ada di animenya. Namun overall, adaptasi live action-nya cukup faithful ama animenya.

Film yang didasarkan pada game horror ini menceritakan beberapa siswa SMA yang terjebak di sekolah mereka sendiri setelah gempa misterius terjadi. Mereka segera menyadari bahwa sekolah dimana mereka terperangkap bukanlah SMA mereka, melainkan sebuah bangunan SD dimana pembantaian mengerikan pernah terjadi puluhan tahun lalu. Satu-persatu kemudian menjadi korban balas dendam arwah penasaran yang menghantui sekolah tersebut.

Kalo gue disuruh menilai, gue akan mengatakan film ini lumayan. Dan yang pasti, gue suka banget karena endingnya sangat setia dengan ending animenya. Yup that ending ... messy AF. Bener-bener bikin gue nganga dan puas banget liat pilemnya. Nilai yang gue kasih buat pilem ini? Yup, cukup 3,5 saja karena gue merasa film ini masih bisa lebih baik lagi.

030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy2_thumb31030menunderwear2_thumb132
Salah satu alasan gue ngasi nilai pas-pasan begini karena adegan ini nggak ada 1415

maxresdefault
*damn*
 
THE FOREST – SURPRISINGLY GOOD
  The_Forest_Poster
Gue agak underestimate kalo liat pilem horor Barat (terkecuali kalo sutradaranya James Wan). Tapi karena film ini bersetting di hutan Aokigahara, Jepang, gue jadi tertarik liat film ini. Buat yang belom tahu, hutan Aokigahara disebut-sebut sebagai hutan paling angker di Jepang. Walaupun terletak di lereng Gunung Fuji yang indah dan dikeramatkan, hutan ini menyimpan cerita mengerikan. Hutan ini dikenal sebagai hutan bunuh diri karena konon masyarakat Jepang akan berbondong-bondong pergi ke hutan ini untuk mengakhiri hidup mereka.

Film ini mengisahkan Sara, seorang gadis yang tinggal di Amerika Serikat dan mendapat kabar bahwa saudari kembarnya menghilang di hutan Aokigahara, kemungkinan bunuh diri di sana. Iapun menyelidikinya dengan datang ke Jepang, namun teror mengerikan justru yang menantinya di sana.

The-Forest-Movie-1-1050x591

Secara keseluruhan, film ini lumayan. Apalagi ada adegan jump scare yang gue suka banget dan plot twist oke yang keseluruhan membuat film ini memuaskan. Walaupun gue nggak begitu suka endingnya, namun menurut gue film ini udah cukup bagus lah. Semoga saja ini bukti ya kalo para sineas Barat mulai ketularan aura film horor Jepang yang nggak terlalu menekankan pada fisik hantu atau iblis, namun justru pada teror psikologisnya. Gue kasih film ini score 4 CD berdarah.

030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2_thumb132
 

BARRACKS (SARINKAEMPEU) – REAL PLOT TWIST

  fullsizephoto569172

Beranjak ke film besutan Korea. Film “Barracks” ini bercerita tentang sekumpulan muda-mudi yang mengikuti kamp di sebuah lokasi terpencil. Namun di sana, mereka terbunuh satu demi satu karena ulah para pembina kamp tersebut. Pas gue mulai menonton film ini di salah satu stasiun TV kabel, gue mengharapkan sebuah film B-rated alias film amatir dengan plot nggak jelas, namun menghibur. Yap, gue udah pasrah cuman bakal bisa menikmati adegan slasher dan nggak begitu berharap film ini bakalan punya jalan cerita berkualitas. Soalnya sejak awal sih wajah para pembunuhnya udah ketauan dan adegan-adegannya juga nggak masuk akal.

Namun ternyata di sinilah letak kepiawaian sang sutradara yang sejak awal mengecoh kita. Kenyataannya, begitu film bergulir ke konklusinya, ternyata film ini diwarnai plot twist yang membuat gue menganga ketika terkuak. Gue bilang film ini luar biasa cerdas mengangkat hal-hal yang dianggap tabu. Adegan-adegan foreshadowing-nya begitu pas dan semua adegan nggak masuk akal (yang semula gue anggap karena skenarionya yang asal-asalan) ternyata memiliki keterkaitan dan penjelasan yang jaw-dropping 45235656543451 Kalo kita menyebut para sineas Korea sebagai rajanya plot twist, film inilah salah satu yang membuktikannya.

Film ini recommended banget buat kalian dan gue kasi nilai 4,5 CD berdarah.

030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy2_thumb31
 
JULIA’S EYES – TERROR FROM SPAIN

  Julia's_Eyes

Kalo Korea, Jepang, dan Thailand adalah rajanya film horor Asia, maka gue berani menyebut Spanyol sebagai rajanya horor Eropa. Masih inget kan ama film zombie “REC” yang brilian? Nah, kali ini gue akan kembali mereview film horor dari negeri matador itu. Produsernya pun nggak maen-maen, yakni Guilermo del Toro yang jelas jaminan mutunya. Gue suka banget ama sineas ini semenjak nonton “Pan Labyrinth” yang mengangkat dunia dongeng, namun justru eerie banget penggambarannya. Belum lagi serial “The Strain” yang ditulisnya juga keren banget konsepnya.

Film ini menceritakan seorang wanita bernama Julia yang menyelidiki kematian misterius saudari kembarnya (mirip-mirip ya ama konsep “The Forest, udah klise banget kayaknya). Namun penyelidikannya justru berujung pada kematian suaminya dan ia-pun menjadi buta. Putus asa dan tak berdaya akibat kebutaannya, ia sepenuhnya bergantung pada perawatnya, Ivan, tanpa sadar teror mengerikan masih mengintainya.

julia-s-eyes01

Film ini luar biasa, baik dari segi jalan cerita yang mengangkat tema yang sepertinya belum pernah diangkat sebelumnya, serta sinematografinya yang keren dan berkelas. Di sini kita seakan dituntun memasuki dunia orang buta yang kadang menakutkan, justru bukan karena bahaya yang mengintai mereka, namun karena ketidaktahuan apakah ancaman itu benar ada atau tidak.

Tak hanya itu, konklusi film ini juga menghadirkan plot twist ketika identitas sang culprit yang meneror Julia selama ini akhirnya terkuak (namun dengan syarat kalian kudu memperhatikan baik-baik tiap dialognya). Adegan yang paling gue suka pas Julia berbincang ama tuna netra di ruang ganti dan mereka (walaupun tak bisa melihat) mengatakan ada seseorang di belakangnya. Duh ngeri banget! th_110_

Singkat kata, gue kasih film ini nilai 4. Cukup memuaskan sih menurut gue.

  030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2_thumb132
 
LADDALAND – SCARY AF

  220px-Laddaland-poster

Kalian mungkin udah nonton film ini soalnya udah cukup terkenal. Film Thailand ini menceritakan sebuah keluarga yang pindah ke sebuah perumahan yang dirumorkan berhantu. Hantu-hantu tersebut tak hanya menebar ketakutan saja, namun membuat hubungan keluarga tersebut merenggang dan kurang harmonis. Mungkin ada diantara kalian yang mnganggap film ini kurang menarik, namun jujur gue malah menganggap ini adalah salah satu film horor terbaik yang pernah gue liat.

laddaland_08

Film ini memang kental memasukkan unsur drama ke dalamnya, namun dalam dosis yang cukup dan berkaitan erat dengan cerita. Gue rasa konsep film ini nggak jauh-jauh amat ama standar (atau bisa dibilang klise) film horor barat bertema rumah hantu semacam “Amityville Horror”, tentang bagaimana rasa takut bisa mempengaruhi keharmonisan sebuah rumah tangga. Drama yang mewarnai kisah horor ini justru membuat ceritanya semakin bermakna, nggak overdosis seperti film-film horor Tiongkok. Berbagai adegannya juga gue rasa cukup kreatif dan menyeramkan (adegan kulkas adalah favorit gue).

Karena itu gue nggak tanggung-tanggung buat memberikan nilai 6 CD berdarah. Hah, maksimal kan cuman ada 5 CD berdarah Bang? Well, ini membuktikan betapa gue menyukai film ini. More than perfect I think. Satu-satunya penyesalan dalam diri gue tentang film ini adalah kenapa gue nggak ngeliat ini dari dulu. It’s simply Thai horror at its best!

  030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226030menunderwear2Copy_thumb1226

Nah, demikian review film horornya guys. Eits masih ada kok part 2-nya. Disimak juga yaaaaa.

5 comments:

  1. Film jepun battle royal juga bagus dave

    ReplyDelete
  2. Aku baru nonton Ladda Land. Seremmm dan berkesan filmnya.
    Penasaran sama yang Tag :)

    ReplyDelete
  3. Barracks ... Ga nyangka lo berlangganan TV Kabel dep (shy)

    ReplyDelete
  4. Bang, udh nntn film Jeruzalem blm, review dong..

    ReplyDelete
  5. Barracks sepertinys bagus. Dari semua reviewnya bang dave cuma barracks yang buat saya tertarik dan juga rata2 udah nonton filmnya. Mau donlot tapi ragu takut ntar pemainnya ga ada yang cakep hahaha 😂

    ReplyDelete