Sunday, July 11, 2021

SIAPAKAH SANG PRIA DIBALIK TOPENG BESI? INILAH “THE MAN IN THE IRON MASK”, MISTERI TERBESAR DALAM SEJARAH PRANCIS

 

Mungkin kalian pernah mendengar legenda tentang “The Man in the Iron Mask” atau “pria dibalik topeng besi” yang cukup terkenal dari Prancis. Konon pada abad ke-17, seorang pria misterius muncul di sejumlah penjara di Prancis. Narapidana itu disebut-sebut senantiasa mengenakan topeng besi untuk menyembunyikan wajah aslinya. Tak ada yang tahu siapa dia sebenarnya dan misteri senantiasa ikut menyelubunginya kemanapun ia pergi. Karena kerahasiaan sang tahanan misterius itu, banyak yang menduga bahwa pemerintah kerajaan Prancis sengaja menyembunyikan identitasnya. Bahkan ketika ia meninggal pada 1703, kabut misteri tentang siapa dia sebenarnya tak pernah tersibak dengan jelas.

Tak ada yang pernah melihat wajahnya. apalagi mengetahui nama aslinya. Karena itu, pria itupun disebut sebagai “The Man Behind the Iron Mask” atau “pria dibalik topeng besi”, walaupun sesungguhnya ia tak pernah mengenakan topeng besi, melainkan sebuah topeng yang terbuat dari beludru hitam. Namun apapun yang dikenakannya, misteri yang menyelimutinya tetaplah menarik perhatian banyak pihak, termasuk para penulis Prancis yang mengabadikannya dalam berbagai karya sastra.

Namun siapakah dia sebenarnya dan mengapa kerajaan Prancis begitu getol menyembunyikan identitasnya? Inilah kisah misteri yang menyelubungi pria di balik topeng besi ini.

Pignerol (sekarang dikenal dengan nama Pinerolo) sebuah kota di Italia dimana pria bertopeng besi pernah dikurung

Kisah tentang pria dibalik topeng besi dimulai pada bulan Juli 1669 dimana salah satu menteri dari Raja Louis XIV bernama Marquis de Louvois mengirimkan surat kepada seorang pria bernama Saint-Mars yang kala itu menjabat sebagai kepala penjara Pignerol. Pignerol adalah sebuah penjara di Italia yang kala itu masih berada bawah kekuasaan Kerajaan Prancis. Dalam surat tersebut, sang menteri menginformasikan Saint-Mars bahwa akan datang seorang narapidana bernama "Eustache Dauger" ke dalam penjaranya. Namun, banyak instruksi-instruksi nan misterius dalam surat itu yang cukup mengundang kecurigaan.

Instruksi pertama menyebutkan bahwa Saint-Mars harus mempersiapkan sebuah sel dengan pintu itu berlapis-lapis untuk tahanan tersebut, dimana apabila salah satu pintu terbuka maka pintu satunya haruslah tertutup. Hal ini bertujuan agar tak ada seorang pun bisa mendengar suara apapun dalam sel tersebut. Saint-Mars juga hanya boleh melihat sang narapidana yang bernama Dauger tersebut 1 kali sehari untuk menyediakan makanan dan apapun yang ia butuhkan. Bahkan Saint-Mars juga diperingatkan bahwa apabila Dauger berbicara lebih daripada yang diharuskan, maka ia harus segera dibunuh.

Dalam surat tersebut nama Eustache Dauger ditulis dengan tulisan tangan yang berbeda dengan tulisan tangan yang menulis keseluruhan surat tersebut. Banyak yang menduga hal ini karena surat itu ditulis oleh seorang asisten atas dikte atau perintah dari sang menteri. Setelah surat itu selesai, maka kemudian sang menteri menuliskan nama sang narapidana itu dengan cara menambahkannya ke dalam tempat kosong di dalam surat tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa nama sang tahanan begitu dijaga kerahasiaannya oleh sang menteri hingga bahkan asistennyapun tak diperbolehkan untuk mengetahui namanya.

Dauger ditangkap dan dikawal langsung oleh seorang komandan militer bernama Kapten Alexandre de Vauroy untuk dibawa ke penjara Pignerol. Sang kapten membawanya dari Calais, sebuah kota yang terletak di perbatasan antara Prancis dan Inggris. Anehnya, bahkan sang gubernur dari Calais sama sekali tak mengetahui akan penangkapan Dauger. Ditambah lagi, tak ada yang tahu bahwa Kapten Alexandre sedang membawa tahanan tersebut ke penjara di Italia. Orang-orang terdekat sang kapten hanya mengetahui bahwa ia tengah pergi untuk berburu di Belanda. Sehingga bisa disimpulkan bahwa pemerintah kerajaan Prancis yang mengutus sang kapten tengah menyembunyikan sesuatu.

Sosok misterius pria di balik topeng besi

Perlu diingat bahwa Pignerol berbeda dan penjara-penjara pada umumnya, Pignerol merupakan penjara khusus yang mewadahi kaum bangsawan yang ketahuan melakukan hal memalukan bagi negaranya, berbeda dengan penjara lain yang biasanya berisi para penjahat dari kaum jelata. Karena status khususnya, penjara itu hanya memiliki beberapa tahanan saja. Tahanan yang berada di penjara tersebut antara lain adalah Count Ercole Antonio Mattioli, seorang diplomat berdarah Italia yang tertangkap mengkhianati Prancis; Nicolas Fouquet seorang pria berdarah bangsawan yang ketahuan menggelapkan keuangan raja; dan seorang bangsawan lain bernama Marquis de Lauzun yang memadu skandal asmara dengan sepupu perempuan sang raja tanpa persetujuan Raja Louis XIV.

Sebuah surat yang dituliskan Saint-Mars kepada bosnya, Marquis de Louvois, menggambarkan Dauger sebagai pria yang pendiam dan tak pernah memberikan masalah, berbeda dengan tahanan-tahanan lainnya; para bangsawan yang sulit beradaptasi dengan kondisi penjara sehingga kerap kali mengeluh dan berusaha untuk kabur

Dauger memang selalu diisolasi dari tahanan lain sehingga tak ada satupun tahanan lain yang bisa melihatnya. Namun ada satu pengecualian. Karena status mereka sebagai bangsawan, banyak dari para tahanan tersebut memiliki pelayan sendiri. Salah satunya adalah Fouquet yang memiliki pelayan bernama La Rivière yang juga salah satu tahanan di sana. Akan tetapi La Rivière sering sakit-sakitan sehingga tak selalu bisa melayani Fouquet. Saint-Mars kemudian memiliki ide agar Dauger bisa menggantikan La Rivière. Pada 1675, Marquis de Louvois memberikan persetujuan, namun dengan syarat yang ketat. Contohnya, Dauger hanya boleh melayani Fouquet hanya ketika La Rivière sedang berhalangan karena sakit. Dauger juga tidak diperbolehkan bertemu tahanan lain selain Fouquet. Dauger diizinkan melayani Fouquet karena berbeda dengan tahanan lainnya, Fouquet dihukum seumur hidup, sehingga takkan pernah bisa keluar dari penjara itu dan membeberkan tentang keberadaan Dauger kepada dunia luar.

Pada 1680 Fouquet meninggal sehingga lagi-lagi, rahasia tentang siapa sebenarnya Dauger dan seperti apa wajahnya tak pernah terbongkar. Pada 1698, Saint-Mars naik pangkat (mungkin karena kesetiaannya menjaga narapidana misterius itu) dan ditugaskan menjadi kepala penjara Bastille di Paris. Saint-Mars tak lupa memboyong Dauger dalam kepindahannya ke ibu kota Prancis tersebut.

Penjara Bastille tempat pria bertopeng besi pernah meringkuk

Namun kondisi di Bastille amatlah jauh berbeda dengan Pignerol. Bastille amatlah penuh sesak dengan para tahanan politik, sehingga Saint-Mars harus menaruhnya di sebuah sel isolasi di salah satu menara penjara tersebut. Karena kesibukannya yang berlipat ganda, Saint-Mars tak bisa memberi makan Dauger langsung dan terpaksa menugaskan bawahannya. Nah, dari para sipir bawahannya inilah muncul desas-desus bahwa sang tahanan kini mengenakan sebuah topeng dari kerudung beludru hitam.

Keberadaan tahanan yang tak pernah terlihat wajahnya inipun menimbulkan rumor tersendiri. Entah mengapa pemerintah Prancis begitu getol tak ingin identitas pria ini terbongkar hingga memasanginya topeng. Bahkan tak ada satupun yang diperbolehkan untuk bertemu dengannya, kecuali para sipir yang bertugas. Hingga akhirnya pada 1703, sang tahanan tersebut akhirnya menghembuskan napasnya yang terakhir dan dikubur dalam pemakaman sederhana.

Bukti sejarah lain tentang keberadaan sang tahanan misterius ini adalah surat yang ditulis Elizabeth Charlotte yang merupakan saudari ipar sang raja pada 1711. Kala itu sang putri mengirimkan sebuah surat pada tantenya Sophia di Hanover, Jerman dan mengatakan bahwa ia mendengar rumor tentang seorang tahanan misterius yang dipanggil Dauger. Bahkan ia menambahkan fakta lain yang cukup mengejutkan, bahwa sang tahanan senantiasa ditemani oleh dua “musketeer” (yakni sebutan bagi serdadu yang mahir bermain pedang) yang ditugaskan untuk langsung menghabisi sang tahanan apabila ia berani melepaskan topengnya.

Keberadaan sang pria bertopeng besi inipun tentu mengundang imajinasi bagi banyak orang yang mendengarnya. Banyak yang bertanya-tanya mengapa identitas sang tahanan haruslah dijaga begitu ketat. Banyak buku dan teori yang bermunculan tentang siapa sebenarnya sang pria bertopeng tersebut. Contohnya seorang filsuf Prancis terkenal bernama Voltaire yang kala itu salah mengidentifikasikan sang pria yang seharusnya mengenakan topeng dari beludru hitam, namun justru menulisnya sebagai topeng besi. Nah, dari kesalahpahaman inilah muncul sebutan “The Man Behind The Iron Mask” atau “pria dibalik topeng besi”.

Voltaire sendiri dalam bukunya mengklaim bahwa tahanan yang mengenakan topeng besi tersebut adalah saudara tiri dari raja yang berkuasa, Louis XIV. Ia berpendapat bahwa sang tahanan sebenarnya adalah anak haram ibu dari Louis yakni Ratu Anne, dari hasil perselingkuhannya dengan seorang kardinal bernama Mazarin. Akan tetapi ini tidak bisa dibuktikan.

Dari  Voltraire, sang filsuf Prancis terkenal, mulai berkembang teori tentang siapa sebenarnya sang pria bertopeng besi itu


Sekitar 200 tahun kemudian dimana pada tahun 1965, seorang novelis asal Prancis bernama Marcel Pagnol mengemukakan teori lain yang mirip dengan teori Voltaire. Ia menduga bahwa pria itu sesungguhnya memang benar saudara dari Raja Louis XIV, namun bedanya pria tersebut adalah saudara kembar identik dari sang raja. Itulah sebabnya mengapa ia harus mengenakan topeng dan disembunyikan dari dunia luar, supaya nantinya ia tidak bisa merebut tahta.

Namun tak semua setuju dengan teori bombastis tersebut. Adapun sejarawan yang menolak teori tersebut contohnya adalah Jean-Christian Petitfils yang mengatakan bahwa pada saat ratu melahirkan, ada banyak saksi yang melihatnya, salah satunya adalah sang raja sendiri. Namun fakta itu tak buru-buru menampik teori tersebut. Sebab, segera setelah kelahiran sang putra (Louis XIV), ayahnya (Louis XIII) segera mengajak semua hadirin untuk pergi berpesta di kapel, sehingga ada kemungkinan bahwa setelah mereka pergi, sang ratu kembali melahirkan putra kembarnya yang tertinggal di dalam rahimnya. Ini sejalan dengan sejarah keluarga Kerajaan Prancis sendiri, yakni cukup umum terjadi kelahiran kembar dalam dinasti kerajaan Prancis tersebut.

Sang saudara kembar ini lahir pada 1638 dan menurut teori, dibesarkan di Pulau Jersey yang terdapat di wilayah perbatasan antara Prancis dan Inggris. Perlu diingat bahwa ketika pertama kali sang tahanan misterius ini muncul, ia ditangkap di kota Calais yang juga merupakan perbatasan antara Prancis dan Inggris. Kala itu diduga adik sang raja ini, apabila benar memang ada, kemudian berkonspirasi untuk mengkudeta saudara kembarnya, Raja Louis XIV, hingga akhirnya ia ditangkap.

Namun ada pula teori lain yang menyebutkan bahwa pria dibalik topeng besi itu sesungguhnya bukanlah saudara kembar Louis XIV, melainkan ayah kandungnya sendiri. Kala itu konon kelahiran Louis XIV cukuplah ajaib sebab pada saat ia lahir, Raja Louis XIII telah berpisah dengan istrinya, Ratu Anne, selama lebih dari 14 tahun. Sehingga banyak muncul rumor yang mengatakan bahwa Louis XIV bukanlah anak kandung Louis XIII dan sebenarnya adalah hasil perselingkuhan dari sang ratu. Siapakah ayah dari bayi itu, tak ada yang tahu. Namun ada kemungkinan bahwa ayah kandung dari sang raja tiba-tiba muncul kembali dengan tujuan untuk memeras Kerajaan Prancis. Tentu saja apabila hal tersebut terungkap tak hanya akan memicu skandal yang membuat malu Kerajaan Prancis, namun juga membuat legitimasi Raja Louis XIV menjadi dipertanyakan. Hal ini juga menjelaskan mengapa sang tahanan diharuskan mengenakan sebuah topeng, karena kemiripannya dengan sang raja.

Sang raja Louis XIV dimana sang pria bertopeng besi diduga adalah saudara kembarnya

Mungkin kalian bertanya-tanya, lho kenapa kita repot-repot berteori tentang siapa si tahanan ini, Bang? Kan jelas-jelas ia punya nama, yakni Eustache Dauger. Memang, jika kita penasaran akan identitas asli dari sang tahanan bertopeng itu, kita bisa menilik nama yang diberikan kepada sang tahanan misterius. Namun gue yakinkan bahwa nama itu hanya akan berujung pada jalan buntu.

Kalian mungkin masih ingat postingan sebelumnya tentang Madame de Montespan dan “L’affaire des Poisons”. Salah satu nama yang disebut-sebut terlibat dalam skandal itu adalah pria bernama Eustache Dauger. Nah, pada tahun 1930-an, seorang sejarawan bernama Maurice Duvivier berhasil mengetahui siapa sang pria ini sebenarnya. Eustache Dauger adalah pria Prancis yang kebetulan berprofesi sebagai dokter ahli bedah pada masa tersebut. Mengapa seorang ahli bedah bisa terlibat dalam skandal berbau klenik? Karena sebagai seorang dokter, Dauger memiliki akses kepada suplai obat-obatan yang bisa digunakan sebagai racun 

Namun ada dua hal yang ganjil apabila memang Dauger adalah pria dibalik topeng itu. Pertama, identitas dokter ini sudah diketahui oleh publik sehingga tak ada alasan baginya untuk menyembunyikan identitasnya, apalagi sampai memakai topeng. Kedua, sang dokter sendiri diketahui ditahan di sebuah penjara bernama Saint-Lazare di Paris pada tahun yang sama di mana tahanan misterius tersebut diketahui berada di Italia, sehingga mereka tidak mungkin adalah orang yang sama. Jelas bahwa Dauger hanyalah nama palsu yang disematkan padanya, mungkin untuk menyamarkan kecurigaan.

Hingga ini kita hanya bisa berspekulasi, siapakah sebenarnya sosok dibalik topeng tersebut. Identitas pria dibalik topeng besi (atau kerudung beludru, manapun yang benar) masihlah diselubungi kabut misteri. Namun yang jelas, walaupun kita mungkin takkan pernah mengetahui identitas aslinya, tak bisa dipungkiri bahwa sang pria dibalik topeng besi ini begitu memukau imajinasi publik. Terakhir, aktor ternama Leonardo DiCaprio didaulat untuk memerankan dirinya dalam sebuah film berjudul “The Man In The Iron Mask”. Mungkinkah suatu saat rahasia ini akan terungkap? Kita tunggu saja.

 

SUMBER: WIKIPEDIA

 

SPECIAL THANKS TO MY SUPPORTERS:

Rio Ali Adithia 

Junwesdy Sinaga 

Maulii Za 


THANKS TO MY SUPPORTERS (12 JUNE - 12 JULY 2021)

Kurnia Rahmad , Sinyo Kulik , Adhitya Sucipto , Ciepha Ummi , Riani Azhafa , Kay Indar , Nashki 19 , Ema Rahmawati , Aulia Pratama Putri , Jefry . Sharnila Ilha 


2 comments:

  1. Tau kisah ini karena filmnya pernah nongol di TV tengah malem, dan tentu saja Leonardo di Caprio terlihat muda, tamvan, dan mempesona... Recommended buat yg pengen nonton, soalnya ada cerita tentang four Musketeersnya juga 👌

    ReplyDelete