Mungkin kalian pernah mendengar legenda tentang “The Man in the Iron Mask” atau “pria dibalik topeng besi” yang cukup terkenal dari Prancis. Konon pada abad ke-17, seorang pria misterius muncul di sejumlah penjara di Prancis. Narapidana itu disebut-sebut senantiasa mengenakan topeng besi untuk menyembunyikan wajah aslinya. Tak ada yang tahu siapa dia sebenarnya dan misteri senantiasa ikut menyelubunginya kemanapun ia pergi. Karena kerahasiaan sang tahanan misterius itu, banyak yang menduga bahwa pemerintah kerajaan Prancis sengaja menyembunyikan identitasnya. Bahkan ketika ia meninggal pada 1703, kabut misteri tentang siapa dia sebenarnya tak pernah tersibak dengan jelas.
Tak ada yang pernah melihat wajahnya. apalagi
mengetahui nama aslinya. Karena itu, pria itupun disebut sebagai “The Man
Behind the Iron Mask” atau “pria dibalik topeng besi”, walaupun sesungguhnya ia
tak pernah mengenakan topeng besi, melainkan sebuah topeng yang terbuat dari
beludru hitam. Namun apapun yang dikenakannya, misteri yang menyelimutinya
tetaplah menarik perhatian banyak pihak, termasuk para penulis Prancis yang
mengabadikannya dalam berbagai karya sastra.
Namun siapakah dia sebenarnya dan mengapa kerajaan Prancis begitu getol menyembunyikan identitasnya? Inilah kisah misteri yang menyelubungi pria di balik topeng besi ini.
Pignerol (sekarang dikenal dengan nama Pinerolo) sebuah kota di Italia dimana pria bertopeng besi pernah dikurung |
Kisah tentang pria dibalik topeng besi dimulai
pada bulan Juli 1669 dimana salah satu menteri dari Raja Louis XIV bernama Marquis de Louvois mengirimkan surat kepada
seorang pria bernama Saint-Mars yang kala itu menjabat sebagai kepala penjara Pignerol.
Pignerol adalah sebuah penjara di Italia yang kala itu masih berada bawah
kekuasaan Kerajaan Prancis. Dalam surat tersebut, sang menteri menginformasikan
Saint-Mars bahwa akan datang seorang narapidana bernama "Eustache Dauger" ke dalam penjaranya. Namun, banyak instruksi-instruksi nan
misterius dalam surat itu yang cukup mengundang kecurigaan.
Instruksi pertama menyebutkan bahwa Saint-Mars harus mempersiapkan
sebuah sel dengan pintu itu berlapis-lapis untuk tahanan tersebut, dimana apabila
salah satu pintu terbuka maka pintu satunya haruslah tertutup. Hal ini
bertujuan agar tak ada seorang pun bisa mendengar suara apapun dalam sel
tersebut. Saint-Mars juga hanya boleh melihat sang narapidana yang bernama Dauger tersebut 1 kali sehari
untuk menyediakan makanan dan apapun yang ia butuhkan. Bahkan Saint-Mars juga diperingatkan bahwa
apabila Dauger berbicara lebih daripada yang diharuskan, maka ia harus segera
dibunuh.
Dalam surat tersebut nama Eustache Dauger ditulis dengan tulisan
tangan yang berbeda dengan tulisan tangan yang menulis keseluruhan surat
tersebut. Banyak yang menduga hal ini karena surat itu ditulis oleh seorang
asisten atas dikte atau perintah dari sang menteri. Setelah surat itu selesai, maka
kemudian sang menteri menuliskan nama sang narapidana itu dengan cara
menambahkannya ke dalam tempat kosong di dalam surat tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa nama sang tahanan begitu dijaga kerahasiaannya oleh sang
menteri hingga bahkan asistennyapun tak diperbolehkan untuk mengetahui namanya.
Dauger ditangkap dan dikawal langsung oleh
seorang komandan militer bernama Kapten Alexandre de
Vauroy untuk dibawa ke penjara
Pignerol. Sang kapten membawanya dari Calais, sebuah kota yang terletak di
perbatasan antara Prancis dan Inggris. Anehnya, bahkan sang gubernur dari Calais
sama sekali tak mengetahui akan penangkapan Dauger. Ditambah lagi, tak ada yang
tahu bahwa Kapten Alexandre sedang membawa tahanan tersebut ke penjara di
Italia. Orang-orang terdekat sang kapten hanya mengetahui bahwa ia tengah pergi
untuk berburu di Belanda. Sehingga bisa disimpulkan bahwa pemerintah kerajaan Prancis
yang mengutus sang kapten tengah menyembunyikan sesuatu.
Sosok misterius pria di balik topeng besi |
Perlu diingat bahwa Pignerol berbeda dan
penjara-penjara pada umumnya, Pignerol merupakan penjara khusus yang mewadahi
kaum bangsawan yang ketahuan melakukan hal memalukan bagi negaranya, berbeda
dengan penjara lain yang biasanya berisi para penjahat dari kaum jelata. Karena
status khususnya, penjara itu hanya memiliki beberapa tahanan saja. Tahanan
yang berada di penjara tersebut antara lain adalah Count Ercole Antonio Mattioli, seorang diplomat berdarah Italia yang tertangkap mengkhianati
Prancis; Nicolas Fouquet seorang pria berdarah bangsawan yang ketahuan menggelapkan
keuangan raja; dan seorang bangsawan lain bernama Marquis de Lauzun yang memadu skandal
asmara dengan sepupu perempuan sang raja tanpa persetujuan Raja Louis XIV.
Sebuah surat yang dituliskan Saint-Mars kepada bosnya, Marquis de Louvois, menggambarkan
Dauger sebagai pria yang pendiam dan tak pernah memberikan masalah, berbeda
dengan tahanan-tahanan lainnya; para bangsawan yang sulit beradaptasi dengan
kondisi penjara sehingga kerap kali mengeluh dan berusaha untuk kabur
Dauger memang selalu diisolasi dari tahanan
lain sehingga tak ada satupun tahanan lain yang bisa melihatnya. Namun ada satu
pengecualian. Karena status mereka sebagai bangsawan, banyak dari para tahanan
tersebut memiliki pelayan sendiri. Salah satunya adalah Fouquet yang memiliki pelayan
bernama La Rivière yang juga salah satu tahanan di sana. Akan tetapi La Rivière sering sakit-sakitan
sehingga tak selalu bisa melayani Fouquet.
Saint-Mars kemudian memiliki ide
agar Dauger bisa menggantikan La Rivière. Pada 1675, Marquis de
Louvois memberikan persetujuan,
namun dengan syarat yang ketat. Contohnya, Dauger hanya boleh melayani Fouquet hanya ketika La Rivière sedang berhalangan
karena sakit. Dauger juga tidak diperbolehkan bertemu tahanan lain selain Fouquet. Dauger diizinkan melayani Fouquet karena berbeda dengan tahanan
lainnya, Fouquet dihukum seumur hidup, sehingga takkan pernah bisa keluar dari
penjara itu dan membeberkan tentang keberadaan Dauger kepada dunia luar.
Pada 1680 Fouquet
meninggal sehingga lagi-lagi, rahasia tentang siapa sebenarnya Dauger dan
seperti apa wajahnya tak pernah terbongkar. Pada 1698, Saint-Mars naik pangkat
(mungkin karena kesetiaannya menjaga narapidana misterius itu) dan ditugaskan
menjadi kepala penjara Bastille di Paris. Saint-Mars tak lupa memboyong Dauger
dalam kepindahannya ke ibu kota Prancis tersebut.
Penjara Bastille tempat pria bertopeng besi pernah meringkuk |
Namun kondisi di Bastille amatlah jauh berbeda dengan Pignerol. Bastille
amatlah penuh sesak dengan para tahanan politik, sehingga Saint-Mars harus
menaruhnya di sebuah sel isolasi di salah satu menara penjara tersebut. Karena
kesibukannya yang berlipat ganda, Saint-Mars tak bisa memberi makan Dauger
langsung dan terpaksa menugaskan bawahannya. Nah, dari para sipir bawahannya
inilah muncul desas-desus bahwa sang tahanan kini mengenakan sebuah topeng dari
kerudung beludru hitam.
Keberadaan tahanan yang tak pernah terlihat
wajahnya inipun menimbulkan rumor tersendiri. Entah mengapa pemerintah Prancis
begitu getol tak ingin identitas pria ini terbongkar hingga memasanginya
topeng. Bahkan tak ada satupun yang diperbolehkan untuk bertemu dengannya,
kecuali para sipir yang bertugas. Hingga akhirnya pada 1703, sang tahanan
tersebut akhirnya menghembuskan napasnya yang terakhir dan dikubur dalam
pemakaman sederhana.
Bukti sejarah lain tentang keberadaan sang
tahanan misterius ini adalah surat yang ditulis Elizabeth
Charlotte yang merupakan saudari
ipar sang raja pada 1711. Kala itu sang putri mengirimkan sebuah surat pada
tantenya Sophia di Hanover, Jerman dan mengatakan bahwa ia mendengar rumor
tentang seorang tahanan misterius yang dipanggil Dauger. Bahkan ia menambahkan
fakta lain yang cukup mengejutkan, bahwa sang tahanan senantiasa ditemani oleh
dua “musketeer” (yakni sebutan bagi serdadu yang mahir bermain pedang) yang ditugaskan
untuk langsung menghabisi sang tahanan apabila ia berani melepaskan topengnya.
Keberadaan sang pria bertopeng besi inipun tentu mengundang
imajinasi bagi banyak orang yang mendengarnya. Banyak yang bertanya-tanya
mengapa identitas sang tahanan haruslah dijaga begitu ketat. Banyak buku dan
teori yang bermunculan tentang siapa sebenarnya sang pria bertopeng tersebut.
Contohnya seorang filsuf Prancis terkenal bernama Voltaire yang kala itu salah
mengidentifikasikan sang pria yang seharusnya mengenakan topeng dari beludru
hitam, namun justru menulisnya sebagai topeng besi. Nah, dari kesalahpahaman inilah
muncul sebutan “The Man Behind The Iron Mask” atau “pria dibalik topeng besi”.
Voltaire sendiri dalam bukunya mengklaim bahwa tahanan yang mengenakan topeng besi tersebut
adalah saudara tiri dari raja yang berkuasa, Louis XIV. Ia berpendapat bahwa
sang tahanan sebenarnya adalah anak haram ibu dari Louis yakni Ratu Anne, dari hasil perselingkuhannya dengan
seorang kardinal bernama Mazarin. Akan tetapi ini tidak bisa dibuktikan.
Dari Voltraire, sang filsuf Prancis terkenal, mulai berkembang teori tentang siapa sebenarnya sang pria bertopeng besi itu |
Sekitar 200 tahun kemudian dimana pada tahun
1965, seorang novelis asal Prancis bernama Marcel Pagnol mengemukakan teori lain yang mirip dengan teori
Voltaire. Ia menduga bahwa pria itu sesungguhnya memang benar saudara dari Raja
Louis XIV, namun bedanya pria tersebut adalah saudara kembar identik dari sang
raja. Itulah sebabnya mengapa ia harus mengenakan topeng dan disembunyikan dari
dunia luar, supaya nantinya ia tidak bisa merebut tahta.
Namun tak semua setuju dengan teori bombastis
tersebut. Adapun sejarawan yang menolak teori tersebut contohnya adalah Jean-Christian Petitfils
yang mengatakan bahwa pada saat ratu melahirkan, ada banyak saksi yang
melihatnya, salah satunya adalah sang raja sendiri. Namun fakta itu tak
buru-buru menampik teori tersebut. Sebab, segera setelah kelahiran sang putra (Louis
XIV), ayahnya (Louis XIII) segera mengajak semua hadirin untuk pergi berpesta di
kapel, sehingga ada kemungkinan bahwa setelah mereka pergi, sang ratu kembali
melahirkan putra kembarnya yang tertinggal di dalam rahimnya. Ini sejalan
dengan sejarah keluarga Kerajaan Prancis sendiri, yakni cukup umum terjadi
kelahiran kembar dalam dinasti kerajaan Prancis tersebut.
Sang saudara kembar ini lahir pada 1638 dan
menurut teori, dibesarkan di Pulau Jersey yang terdapat di wilayah perbatasan
antara Prancis dan Inggris. Perlu diingat bahwa ketika pertama kali sang tahanan
misterius ini muncul, ia ditangkap di kota Calais yang juga merupakan perbatasan
antara Prancis dan Inggris. Kala itu diduga adik sang raja ini, apabila benar
memang ada, kemudian berkonspirasi untuk mengkudeta saudara kembarnya, Raja
Louis XIV, hingga akhirnya ia ditangkap.
Namun ada pula teori lain yang menyebutkan bahwa
pria dibalik topeng besi itu sesungguhnya bukanlah saudara kembar Louis XIV,
melainkan ayah kandungnya sendiri. Kala itu konon kelahiran Louis XIV cukuplah
ajaib sebab pada saat ia lahir, Raja Louis XIII telah berpisah dengan istrinya,
Ratu Anne, selama lebih dari 14 tahun. Sehingga banyak muncul rumor yang
mengatakan bahwa Louis XIV bukanlah anak kandung Louis XIII dan sebenarnya
adalah hasil perselingkuhan dari sang ratu. Siapakah ayah dari bayi itu, tak
ada yang tahu. Namun ada kemungkinan bahwa ayah kandung dari sang raja
tiba-tiba muncul kembali dengan tujuan untuk memeras Kerajaan Prancis. Tentu
saja apabila hal tersebut terungkap tak hanya akan memicu skandal yang membuat
malu Kerajaan Prancis, namun juga membuat legitimasi Raja Louis XIV menjadi
dipertanyakan. Hal ini juga menjelaskan mengapa sang tahanan diharuskan
mengenakan sebuah topeng, karena kemiripannya dengan sang raja.
Sang raja Louis XIV dimana sang pria bertopeng besi diduga adalah saudara kembarnya |
Mungkin kalian bertanya-tanya, lho kenapa kita
repot-repot berteori tentang siapa si tahanan ini, Bang? Kan jelas-jelas ia punya
nama, yakni Eustache Dauger. Memang, jika kita penasaran akan identitas asli
dari sang tahanan bertopeng itu, kita bisa menilik nama yang diberikan kepada
sang tahanan misterius. Namun gue yakinkan bahwa nama itu hanya akan berujung
pada jalan buntu.
Kalian mungkin masih ingat postingan sebelumnya
tentang Madame de Montespan dan “L’affaire des
Poisons”. Salah satu nama yang disebut-sebut terlibat dalam skandal itu adalah
pria bernama Eustache Dauger. Nah, pada tahun 1930-an, seorang sejarawan
bernama Maurice Duvivier berhasil mengetahui siapa sang pria ini sebenarnya.
Eustache Dauger adalah pria
Prancis yang kebetulan berprofesi sebagai dokter ahli bedah pada masa tersebut.
Mengapa seorang ahli bedah bisa terlibat dalam skandal berbau klenik? Karena sebagai
seorang dokter, Dauger memiliki akses kepada suplai obat-obatan yang bisa
digunakan sebagai racun
Namun ada dua hal yang ganjil apabila memang Dauger
adalah pria dibalik topeng itu. Pertama, identitas dokter ini sudah diketahui
oleh publik sehingga tak ada alasan baginya untuk menyembunyikan identitasnya, apalagi
sampai memakai topeng. Kedua, sang dokter sendiri diketahui ditahan di sebuah
penjara bernama Saint-Lazare di Paris pada tahun yang sama di mana tahanan misterius tersebut
diketahui berada di Italia, sehingga mereka tidak mungkin adalah orang yang
sama. Jelas bahwa Dauger hanyalah nama palsu yang disematkan padanya, mungkin
untuk menyamarkan kecurigaan.
Hingga ini kita hanya bisa berspekulasi, siapakah
sebenarnya sosok dibalik topeng tersebut. Identitas pria dibalik topeng besi (atau
kerudung beludru, manapun yang benar) masihlah diselubungi kabut misteri. Namun
yang jelas, walaupun kita mungkin takkan pernah mengetahui identitas aslinya,
tak bisa dipungkiri bahwa sang pria dibalik topeng besi ini begitu memukau
imajinasi publik. Terakhir, aktor ternama Leonardo DiCaprio didaulat untuk
memerankan dirinya dalam sebuah film berjudul “The Man In The Iron Mask”.
Mungkinkah suatu saat rahasia ini akan terungkap? Kita tunggu saja.
SPECIAL THANKS TO MY SUPPORTERS:
Rio Ali Adithia
Junwesdy Sinaga
Maulii Za
THANKS TO MY SUPPORTERS (12 JUNE - 12 JULY 2021)
Kurnia Rahmad , Sinyo Kulik , Adhitya Sucipto , Ciepha Ummi , Riani Azhafa , Kay Indar , Nashki 19 , Ema Rahmawati , Aulia Pratama Putri , Jefry . Sharnila Ilha
Woah daebak 👍😯
ReplyDeleteTau kisah ini karena filmnya pernah nongol di TV tengah malem, dan tentu saja Leonardo di Caprio terlihat muda, tamvan, dan mempesona... Recommended buat yg pengen nonton, soalnya ada cerita tentang four Musketeersnya juga 👌
ReplyDelete