Sunday, July 18, 2021

MISTERI DIBALIK UFO – PART I: KUNJUNGAN ALIEN, KONSPIRASI NAZI JERMAN, ATAUKAH HALU SEMATA?

  

Pesawat Haunebu yang disebut-sebut sebagai UFO-nya NAZI

Setelah kemarin sempat membahas kasus “Battle ofLos Angeles”, salah satu komentar menyebutkan tentang UFO milik Nazi yang bernama Haunebu. Istilah tersebut cukup menarik sehingga gue kemudian mengatakan riset lebih lanjut lewat Google dan ternyata hasilnya cukup mencengangkan dan menurut gue cukup asyik untuk diangkat menjadi postingan.

Mungkin jika saat ini kita membahas tentang UFO maka kita akan ditertawakan. Apalagi kalo kita mengaku melihat UFO, pasti dikira sebagai orgil atau orang gila. Memang pembahasan tentang UFO jarang dianggap serius dan hanya sebatas menjadi pembahasan di kalangan pecinta Teori Konspirasi. Namun pada awal mula istilah UFO ini terdengar pada Perang Dunia II, keberadaannya dianggap serius bahkan ditangani dengan sangat seksama oleh pasukan militer Amerika Serikat.

Sekarang mungkin pembahasan tentang UFO lebih dikaitkan dengan keberadaan alien atau makhluk ekstraterrestrial pendatang dari luar angkasa. Akan tetapi ketika pertama kali muncul, masyarakat mengira bahwa penampakan UFO ini merupakan ulah Nazi Jerman sebagai senjata rahasia terbaru mereka dalam memenangkan Perang Dunia II. Tak heran, ketika pemerintah Amerika Serikat akhirnya menampik keberadaan UFO ini, banyak yang menganggapnya sebagai sebuah konspirasi untuk menyembunyikan kebenaran. Pasalnya mereka tak ingin masyarakat luas tahu UFO memang benar berasal dari luar angkasa sehingga bisa menimbulkan kehebohan publik, bahkan kolapsnya perekonomian hingga peradaban.

Namun benarkah isu UFO hanyalah guyonan semata yang tak masuk akal? Ataukah mereka memang benar adanya, mengintai dari balik awan dan berasal dari bintang-bintang? Apakah benar mereka buatan Nazi Jerman ataukah dikirim dari luar angkasa sana?

Mari coba kita jawab di postingan berseri kali ini.


CHAPTER 1: FOO FIGHTERS

Ilustrasi Foo Fighters yang kala itu diduga sebagai senjata perang milik Jerman. Benarkah nyata atau halu semata?


Pada Perang Dunia II, Jerman dikenal melakukan penelitian yang sangat gencar tentang teknologi roket. Bahkan ilmuwan-ilmuwan roket kenamaan dunia kala itu semuanya berasal dari Jerman. Salah satunya adalah seorang mantan Nazi Jerman yang akhirnya membelot ke Amerika bernama Werner von Braun. Berkat bantuannya, akhirnya NASA mampu meluncurkan pesawat ulang alik Apollo. Tanpa teknologi roket ciptaan Werner von Braun maka sukar dibayangkan Amerika Serikat mampu mendaratkan manusia ke bulan.

Kala itu pasukan Sekutu yakin bahwa Jerman tengah mengadakan penelitian tentang teknologi pesawat canggih yang mampu melayang dengan cepat hal ini. Hal ini seakan dibuktikan dengan penampakan benda-benda aneh yang melayang dengan kecepatan tinggi di langit Eropa kala PD II. Para pilot sekutu yang melihatnya menyebutnya sebagai “foo fighters”. Walaupun beberapa penampakan “foo fighters” didiskualifikasikan kebenarannya sebagai mispersepsi yang diderita para tentara yang tengah stres di tengah peperangan, namun banyak pula yang dianggap serius dan menarik perhatian para peneliti terkemuka seperti Luis Alvarez. Perlu dicatat bahwa Luis Alvarez sendiri bukanlah seorang ilmuwan abal-abal. Ia sendiri adalah fisikawan peraih hadiah Nobel sehingga perhatiannya tentang UFO ini tak bisa dianggap remeh.

Pihak intelijen Sekutu berpendapat bahwa penampakan misterius “foo fighters” di Langit Eropa tersebut merupakan pesawat-pesawat rahasia milik Jerman. Kecurigaan itu berlandaskan fakta bahwa Jerman memang telah berhasil menciptakan berbagai inovasi penerbangan seperti roket V1 dan V2 yang kala itu masih merupakan misil jarak jauh serta rudal pertama di dunia. Mereka juga berhasil mengembangkan Me 262 yang adalah pesawat jet tempur pertama di dunia. Tak hanya itu, beberapa “foo fighters” yang mereka lihat juga terlihat tengah menyerang pesawat-pesawat milik sekutu sehingga muncul kemungkinan bahwa pesawat-pesawat UFO tersebut adalah merupakan pesawat musuh.

Avrocar yang didesain insinyur Jerman ini memang mirip UFO

Ketika berita tentang UFO bocor dari kalangan militer dan diketahui oleh masyarakat luas, sempat timbul kepanikan. Bahkan sebuah surat kabar asal Italia bernama “Il Giornale d'Italia” pada tahun 1950 menuliskan artikel tentang penampakan UFO ini sebagai berita “headline”. Bahkan tak tanggung-tanggung, artikel tersebut ditulis oleh seorang profesor bernama Giuseppe Belluzzo yang juga mantan menteri Italia di bawah rezim Mussolini. Sehingga bisa disimpulkan bahwa teori tentang keberadaan UFO ini tak bisa dianggap main-main dan didiskusikan dengan hangat oleh para petinggi militer dan akademisi Eropa kala itu. Sang profesor tersebut juga setuju akan klaim bahwa UFO yang terlihat di langit Eropa itu merupakan teknologi besutan Jerman.

Bahkan ilmuwan-ilmuwan Jerman sendiri tak menampik kemungkinan tersebut. Contohnya seorang seorang Insinyur asal Jerman bernama Rudolf Schriever yang pada tahun 1965 menuturkan sebuah pengakuan yang sangat mengejutkan. Ia mengaku bahwa pada 1945 ia dan timnya dari BMW, produsen mobil yang sangat terkenal asal Jerman, melakukan penelitian untuk mengembangkan teknologi piring terbang. Setelah perang usai iapun kabur ke Cekoslovakia untuk melanjutkan penelitiannya. Di sana ia mengaku bahwa salah satu model pesawatnya dicuri dari kantornya di kota Praha, ibukota Cekoslovakia dan ia pun yakin bahwa pelaku dari pencurian tersebut adalah agen-agen rahasia dari Ceko yang hendak menggunakannya sebagai senjata rahasia.

Cerita berlanjut ketika tahun 1953, perusahaan Avro Canada mengumumkan bahwa mereka tengah mengembangkan sebuah jet berbentuk piring terbang bernama Avrocar yang mampu melaju dengan kecepatan 2.400 km per jam. Seorang insinyur Jerman bernama Georg Klein justru menertawakannya dan mengatakan bahwa teknologi seperti itu sudah lama dikembangkan di Nazi Jerman. Kala itu ia menyebut dua teknologi yang ditemukan oleh Jerman terlebih dulu, yang pertama adalah piring terbang yang diciptakan oleh seorang insinyur Jerman bernama Richard Miethe di kota Breslau di Polandia. Namun pesawat tersebut kemudian ketika disita oleh Uni Soviet ketika mereka hanya mengalahkan Jerman dan Richard sendiri kabur ke Amerika Serikat.

Uji coba Avrocar

Pesawat kedua adalah sebuah piring terbang yang dikembangkan oleh Rudolf Schriever dan Klaus Habermohl di Praha, Cekoslovakia. Pesawat itu terbuat atas sebuah kokpit bundar yang dilingkari oleh cincin yang mampu berputar. Georg sendiri mengaku bahwa ia menyaksikan pesawat itu terbang pada tanggal 14 Februari 1945 dengan ketinggian 12.400 m dalam 3 menit dan memiliki kecepatan hingga 2.200 km per jam. Namun tak ada seorangpun yang mampu membuktikan apakah pernyataan insinyur-insinyur Jerman itu benar-benar fakta ataukah hanya bualan semata.

Ketertarikan masyarakat akan UFO ini semakin membuncah ketika pada 1960, pasca PD II, dua orang penulis bernama Louis Pauwels dan Jacques Bergier menulis buku berjudul “Le Matin des Magiciens” atau "The Morning of the Magicians". Dalam buku itu mereka mengkaitkan keberadaan UFO dengan Vril Society, sebuah organisasi misterius di Berlin. Teori yang lebih mengejutkan ditawarkan oleh penulis lain bernama Jan van Helsing (nggak ada hubungannya sama pemburu vampir itu), Norbert-Jürgen Ratthofer, dan Vladimir Terziski. Ketiganya tak hanya mengaitkan UFO dengan Vril Society dan Nazi Jerman, namun juga mengklaim bahwa Nazi telah berhasil mengadakan kontak dengan ras alien dari luar angkasa yang kemudian memberi mereka informasi tentang cara membuat teknologi piring terbang. Inilah kali pertama UFO dikait-kaitkan dengan kehidupan dari luar angkasa. Mereka juga mengklaim bahwa setelah kekalahan Nazi Jerman pada akhir PD II, mereka kemudian kabur ke markas rahasia mereka di Antartika.

Namun apa kaitan Antartika dengan semua klaim mereka tentang UFO Jerman tersebut?


CHAPTER 2: THE ANTARCTIC CONSPIRACY

Kapal Schwabenland yang ditugaskan dalam misi rahasia NAZI ke Antartika

Sejak akhir abad ke-19 memang banyak negara-negara Eropa yang berlomba-lomba mengadakan penjelajahan di Antartika. Contohnya adalah Roald Amundsen asal Norwegia yang berhasil menaklukkan Antartika. Jerman pun tak mau kalah. Mereka mengadakan ekspedisi pada Desember 1938 di mana kapal bernama Schwabenland meninggalkan kota Hamburg di Jerman untuk menuju Antartika. Ekspedisi itu dikirim secara rahasia dan memiliki 33 anggota. Pada Januari 1939 mereka akhirnya tiba di Antartika, tepatnya di Queen Maud Land. Mereka kemudian mendengar mendeklarasikan wilayah tersebut sebagai milik Jerman, padahal tempat tersebut sudah lama diklaim oleh Norwegia yang sudah terlebih dahulu menaklukkan Antartika.

Namun hal tersebut sama sekali tidak menyurutkan niat Jerman untuk merebutnya. Bahkan mereka menancapkan bendera Nazi dan menamai wilayah tersebut sebagai “New Swabia” (Neuschwabenland), sesuai dengan nama kapal yang mengangkut mereka. Bendera swastika tersebut tetap berkibar hingga akhirnya ekspedisi itu meninggalkan Antartika pada tahun yang sama. Anehnya kapal tersebut tak pernah kembali dan pihak Jerman tak pernah lagi mengklaim wilayah tersebut.

Hal ini bisa dibilang sangat aneh. Mengapa Jerman tiba-tiba datang ke Antartika tanpa alasan yang jelas dan kemudian secara cepat meninggalkannya dan tak pernah kembali lagi.

Atau apakah memang benar mereka tak pernah kembali lagi?

Lokasi New Swabia di peta Antartika

Pada 1978 seorang diplomat Chile bernama Miguel Serrano yang juga adalah simpatisan Nazi menulis sebuah buku yang cukup menghebohkan. Pasalnya di buku berjudul “El Cordón Dorado: Hitlerismo Esotérico” (The Golden Thread: Esoteric Hitlerism) tersebut, ia menyebut bahwa Hitler sengaja mengutus ekspedisi itu untuk membangun sebuah markas rahasia di Antartika. Setelah kalah perang, iapun mengutus UFO-nya untuk terbang ke New Swabia dan bersembunyi di sana hingga waktu yang tepat dimana mereka akan membangkitkan “The Fourth Reich” sebagai aksi balas dendam.

Namun mengapa, jika klaim itu benar, mereka memilih Antartika sebagai markas mereka? Kita tahu bahwa tidak ada apapun di Antartika terkecuali es. Iklimnya pun juga amat ganas. Ternyata hal ini juga dikaitkan dengan Teori Konspirasi lain, yaitu “Hollow Earth”. Teori tersebut menyebutkan bahwa di Antartika terdapat sebuah lubang yang menjadi pintu gerbang menuju dunia lain yang terletak di dalam perut bumi. Teori itu juga menyebut bahwa bumi sesungguhnya berongga dan di dalam rongga itulah ada kehidupan lain di mana dinosaurus masih hidup, bahkan dihuni oleh ras lain yang lebih maju daripada manusia. Teori Konspirasi menyebut mungkin karena alasan inilah Nazi kemudian mendirikan markas rahasia disana; karena mereka berhasrat untuk dapat menembus dunia Hollow Earth dan bersembunyi di sana.

Ilustrasi Hollow Earth yang menunjukkan ada dunia lain yang tersembunyi di inti bumi

Namun ada pula teori lain yang lebih masuk akal. Akibat PD I, Jerman memang kalah perang dan mengalami kesulitan ekonomi. Salah satu pengeluaran terbesar Jerman adalah untuk mengimpor minyak yang diekstrak dari ikan paus. Pasalnya minyak tersebut kala itu sangat berguna sebagai bahan mentah untuk memproduksi margarin dan pembuatan sabun, yang merupakan kebutuhan pokok di sana. Bahkan, Jerman merupakan pengimpor minyak ikan paus terbesar kedua di dunia di mana mereka bisa mengimpor sampai 200 ribu metrik ton setiap tahun.

Pengeluaran itu dianggap terlalu bombastis sehingga tak heran jika pemerintah Jerman menginginkan agar mereka lebih mandiri dan bisa memproduksi minyak ikan paus mereka sendiri. Kalau itu produsen terbesar minyak ikan paus adalah Norwegia dan tebak darimana mereka mendapatkan suplai ikan paus? Dengan cara berburu di wilayah Antartika. Maka tak heran jika Nazi mengirim ekspedisi ke sana untuk mendirikan pos pemburuan minyak ikan paus untuk bersaing dengan Norwegia. Tapi sayang mimpi itu tak kunjung tiba tercapai karena Jerman keburu kalah perang.


CHAPTER 3: THE AMERICAN INCIDENT

Desain pesawat tempur Jerman bikinan Horten bersaudara juga dianggap memiliki kemiripan dengan UFO

Isu penampakan UFO tak hanya hinggap di Eropa sana tapi menguar sampai ke Amerika Serikat. Konon penampakan UFO pertama di benua tersebut dilontarkan oleh seorang pilot asal Amerika bernama Kenneth Arnold pada tahun 1947. Kala itu ia tengah terbang dan melihat sembilan objek yang tak dikenal tengah terbang di dekat Mount Rainier di negara bagian Washington, Amerika Serikat. Kenneth sendiri bukanlah orang sembarangan. Ia adalah pilot yang berpengalaman dengan total 9 ribu jam terbang. Kenneth menggambarkan pesawat-pesawat tersebut berbentuk pipih seperti panci penggorengan. Dari keterangannya ini, pers dengan cepat menciptakan istilah baru yakni “piring terbang” untuk menggambarkan objek misterius tersebut.

Pengakuan Kenneth tersebut dianggap serius oleh pihak Angkatan Udara Amerika Serikat, walaupun mereka kemudian berkesimpulan bahwa apa yang dilihatnya kala itu hanyalah halusinasi dari fatamorgana semata. Namun sulit dibayangkan seorang pilot profesional dan berpengalaman seperti Kenneth tak bisa membedakan antara fatamorgana dengan pesawat yang sesungguhnya. Kenneth dikenal sebagai pria yang jujur, bahkan ia sama sekali tak berniat untuk meraih popularitas dari cerita tersebut. Tercatat sejak tahun 1960, ia menolak untuk membicarakan penglihatannya tentang UFO tersebut kepada siapapun, bukti bahwa ia tak hanya mencari sensasi.

Kesaksian Kenneth disusul dengan peristiwa heboh yang terjadi di Kecksburg, Pennsylvania pada tahun 1965. Kalau ini tak hanya satu atau dua orang saksi mata saja yang melihat penampakan benda aneh di langit, namun penduduk di 6 negara bagian di wilayah Amerika Serikat hingga Kanada menjadi saksinya. Ribuan warga melaporkan bola api misterius yang terbang di angkasa. Bahkan tak hanya itu, objek tersebut diduga jatuh ke tanah, dimana warga melaporkan serpihan besi di wilayah Michigan hingga Ohio. Penduduk kota Kecksburg yang terletak 48 km selatan kota Pittsburgh (ibu kota negara bagian Pensylvania) juga melaporkan suara dentuman yang amat keras yang diikuti dengan kepulan asap berwarna biru.

Segera laporan tersebut sampai ke telinga tentara nasional Amerika Serikat. Mereka segera meluncur ke wilayah tersebut untuk menginspeksi apa yang sebenarnya terjadi. Namun kemudian tentara Amerika Serikat mengaku sama sekali tidak menemukan apapun di wilayah tersebut, berkebalikan dengan penuturan para saksi mata.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyebut bahwa yang terjadi sesungguhnya adalah meteor yang jatuh. Namun hal tersebut ditampik, justru oleh para astronom sendiri yang menyatakan bahwa mustahil fenomena tersebut adalah fenomena alami berupa meteor. Sejak kapan meteor mengeluarkan serpihan logam, apalagi asap biru? Pada 2005, NASA akhirnya merilis laporan resmi yang menyebutkan bahwa apa yang jatuh kala itu adalah sebuah satelit asal Rusia. Namun anehnya, semua laporan resmi yang ditulis oleh pihak yang menyelidiki kasus tersebut seluruhnya hilang, lenyap tanpa jejak. Maka jangan salahkan jika akhirnya bangkit kecurigaan bahwa yang jatuh pada saat itu sesungguhnya adalah UFO dan keberadaannya dirahasiakan oleh pemerintah Amerika Serikat.


CHAPTER 4: PROJECT SIGN, GRUDGE, AND BLUE BOOK

Lapoan CIA tentang penampakan UFO

Sudah gue singgung bahwa pada awal kemunculannya, banyak yang mengira bahwa kemunculan UFO adalah ulah Nazi. Namun teori itu mulai diragukan sebab setelah PD II selesai dan Jerman kalah, penampakan UFO justru semakin sering terlihat. Penampakan-penampakan ini dianggap serius oleh pemerintah Amerika Serikat kala itu yang berusaha mencari tahu darimana asal UFO tersebut. Pemerintah Amerika Serikat tak main-main hingga melancarkan berbagai penyelidikan terhadap insiden UFO yang terjadi di berbagai wilayah di Amerika. Tercatat ada tiga kali penyelidikan massal oleh pemerintah Amerika Serikat, yakni Project Sign, Project Grudge, dan Project Blue Book sejak tahun 1948, di mana masing-masing sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang mencengangkan.

Penyelidikan pertama dilakukan pada 1948 di bawah pimpinan Jenderal Nathan Farragut Twining dari Angkatan Udara Amerika Serikat. Project tersebut awalnya dinamakan “Project Saucer” (Piring Terbang), namun kemudian diganti (karena namanya terlalu kontroversial) menjadi “Project Sign” atau “Tanda”.

Saat itu pemerintah Amerika Serikat mulai khawatir bahwa UFO-UFO itu nantinya akan mengancam keamanan nasional negara mereka. Pertama mereka mengira bahwa UFO yang terlihat tersebut adalah senjata rahasia milik Uni Soviet yang kala itu terlibat Perang Dingin dengan Amerika Serikat. Mungkin saja Uni Soviet berhasil mencuri teknologi Nazi setelah berhasil menaklukkan Jerman pada PD II. Namun pada akhir penyelidikan tersebut, Project Sign justru mengambil kesimpulan yang cukup mengejutkan, yakni bahwa penampakan-penampakan UFO tersebut bukan ulah Uni Soviet, melainkan berasal dari luar angkasa.

Dengan kata lain, alien.


Video penampakan UFO yang tertangkap kapal tempur Amerika

Kurang puas dengan hasil Project Sign yang kontroversial, pemerintah AS kemudian meluncurkan penyelidikan lain, yakni Project Grudge (nggak ngelibatin Kayako ya). Project ini disebut-sebut sebagai Project “Debunking” atau menolak hasil dari penyelidikan pertama. Project ini menyimpulkan bahwa penampakan-penampakan UFO tersebut hanyalah fenomena alami serta merupakan misinterpretasi atau kesalahpahaman dari para saksi mata.

Penyelidikan terakhir yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat disebut “Project Blue Book”. Pemerintah cukup berhati-hati dalam melakukan penyelidikan ini hingga rela memakan waktu lama, yakni sejak tahun 1952 hingga 1969, agar mereka bisa meneliti dengan seksama penampakan-penampakan UFO tersebut dan menarik kesimpulan yang benar-benar memuaskan semua pihak.

Kapten Edward J. Ruppelt, kepala dari project tersebut kemudian mengambil 3 kesimpulan:

Pertama, dari semua penampakan UFO yang tercatat di Amerika serta diselidiki dan dievaluasi oleh Angkatan Udara Amerika Serikat, disimpulkan bahwa mereka bukanlah ancaman bagi keamanan nasional.

Kedua, tak ada bukti bahwa penampakan UFO tersebut berasal dari pesawat yang memiliki teknologi tinggi, jauh daripada yang sudah dimiliki manusia.

Ketiga, tak ada bukti bahwa penampakan UFO-UFO tersebut berasal dari luar angkasa.

Hasil tersebut mungkin tak cukup memuaskan dahaga khalayak umum, namun rupanya cukup untuk memuaskan rasa ingin tahu petinggi pemerintah. Pasalnya project ini menyimpulkan bahwa UFO, jikapun ada, sama sekali tidak mengancam keberadaan militer Amerika Serikat, sehingga tak perlu dikhawatirkan dan bisa diabaikan begitu saja. Walaupun tetap saja ada plot hole dalam laporan ini. Project Blue Book menangani sekitar 12.000 lebih laporan tentang penampakan UFO. Kebanyakan bisa dijelaskan sebagai fenomena alam seperti pergerakan bintang, awan, hingga pesawat militer milik mereka sendiri. Namun mereka tak bisa menampik bahwa sekitar 701 laporan diklasifikasikan sebagai laporan yang tak bisa dijelaskan dengan akal sehat.

Kasus-kasus yang tak bisa dijelaskan tersebut akan gue paparkan di edisi berikutnya.

SUMBER: WIKIPEDIA

4 comments:

  1. Kalau dengar soal "Hollow Earth theory" jadi ingat serial novel "Tunnels" soalnya tentang itu dan mencantum konspirasi yang melibatkan Jerman pas PD2 juga di ceritanya...

    ReplyDelete
  2. Wow ada Kayako di-mention 😅😅😅

    ReplyDelete
  3. Jangan2 alien yg kita kenal itu bukanlah dari luar bumi, tapi dari dalam bumi. Entah itu dari dalam perut bumi atau dari dalam laut

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang sih ada teori kek gitu, soalnya foto UFO yg ditangkap militer Amerika kapan itu malah masuk ke dalam laut

      Delete