Salah satu kasus yang paling menarik perhatian gue adalah kasus-kasus dimana seseorang menghilang secara misterius tanpa bisa dijelaskan penyebabnya. Termasuk salah satunya adalah kasus tentang hilangnya dua pasukan pada masa kuno yakni Legio IX Hispania dari zaman Romawi kuno pada abad ke-1 M dan pasukan Raja Cambyses II dari Persia yang menghilang dan gurun pasir Mesir pada abad ke-xx
Kedua kasus ini sangat menarik karena sering gue
dengar di film-film horor sebagai referensi akan kasus-kasus yang tak bisa
dijelaskan oleh nalar. Pasalnya kalau cuman 1 atau 2 orang yang menghilang,
pasti ada banyak penjelasan yang sesuai dengan akal sehat. Namun bagaimana apabila
ribuan dan puluhan ribu orang tiba-tiba lenyap dalam waktu yang sama tanpa adanya jejak yang bisa menjelaskan
tentang alasan mereka menghilang? Apakah yang bisa menyebabkan peristiwa
tersebut menimpa mereka?
Mari kita bahas tentang kasus hilangnya dua tentara pada masa kuno ini dalam Dark History kali ini.
PASUKAN LEGIO IX HISPANA
Menurut sumber-sumber sejarah, Legio IX Hispana
adalah sebutan bagi salah satu pasukan Kekaisaran Romawi kuno yang aktif pada
abad ke-1 SM hingga abad pertama Masehi. Terakhir, pasukan ini ditempatkan di
Inggris (pulau Britania) pada tahun 43 M untuk menghadapi pemberontakan lokal
di sana. Tetapi anehnya. setelah tahun 120 M, sama sekali tidak ada berita
apapun tentang pasukan ini. Tiba-tiba saja pasukan ini lenyap dalam catatan
bangsa Romawi yang terkenal amat rinci dan teliti dalam menuliskan risalah
sejarahnya.
Yang jelas, kasus menghilangnya pasukan Legio IX
secara misterius menjadi bahan perdebatan para sejarawan hingga kini. Romawi
bukanlah sebuah kekaisaran yang kecil, bahkan menjadi yang terkuat dalam
sejarah Eropa. Bisa dibilang tidak masuk akal jika mereka membiarkan begitu
saja salah satu pasukan elitnya menghilang tanpa jejak. Apalagi kita perlu
ingat, pasukan ini terdiri atas ribuan tentara dengan kemampuan mempertahankan
diri yang tangguh. Apakah yang menyebabkan peristiwa menghilangnya pasukan ini
secara tiba-tiba?
Mari coba kita jawab.Ilustrasi iring-iringan tentara Romawi
Sejarah Legio IX Hispana dimulai ketika pada
tahun 58 SM, Julius Caesar menjadi gubernur di Gaul (kini disebut dengan Prancis).
Ia kala itu memiliki 4 pasukan elite, yakni bernomor VII, VIII, IX, dan X. Pasukan
IX ini kembali tertulis dalam sejarah bertempur di Yunani pada 48 SM (ingat, tahun
Sebelum Masehi selalu kita hitung mundur) dan di Afrika pada 46 SM.
Seperti kita tahu, Julius Caesar kemudian
dibunuh oleh sahabatnya sendiri Brutus dan digantikan oleh anak angkatnya yang
bernama Oktavianus. Oktavianus yang berambisi menjadi kaisar kemudian tercatat menggunakan
jasa pasukan IX untuk melawan pemberontakan di Pulau Sisilia, Italia. Setelah memadamkan
pemberontakan tersebut, pasukan itu ditempatkan di Macedonia. Pasukan IX tetap
setia bertempur di sisi Oktavianus, bahkan pada tahun 31 SM tercatat mereka berani
melawan saingan sengit Oktavianus, yakni Markus Antonius yang juga adalah
kekasih dari Ratu Cleopatra dari Mesir yang sangat terkenal akan kecantikannya.
Berkat dukungan pasukan-pasukannya, Oktavianus akhirnya
dilantik menjadi kaisar dengan gelas Agustus. Kekuasannya begitu dikenang
rakyat Romawi hingga namanya-pun diabadikan menjadi nama bulan. Sang kaisar kemudian
mengutus Legion IX untuk bertugas di Spanyol yang kala itu disebut dengan nama Hispania.
Karena lokasi barunya inilah maka pasukan IX kemudian dijuluki Legio IX Hispana.
Peristiwa ini terjadi pada sekitar tahun 25–13 SM.
Nama pasukan IX tenggelam dalam sejarah hingga tahun 43 M, pasukan ini disebut-sebut membantu invasi Romawi untuk menguasai Inggris di bawah pimpinan Kaisar Claudius. Tetapi pasukan IX tak selamanya sukses memenangkan pertempuran. Pada tahun 82-83 M, tercatat mereka kalah dalam pertempuran di Skotlandia. Pada tahun 108 M, mereka tercatat bertempur di sebuah benteng di kota York, Inggris.
Inilah kala terakhir pasukan ini
terdengar.
Ilustrasi seragam prajurit Romawi |
Setelah tahun 108 M, tak pernah ada satu kabarpun
tentang pasukan ini. Hal ini cukup aneh karena pasukan-pasukan lain semuanya
tercatat keberadaannya. Seorang sejarawan Romawi yang sangat konsisten dalam
menulis sejarah Romawi, yakni Dio Cassius, pada tahun 210-232 M menuliskan nama
pasukan-pasukan yang dimiliki oleh kerajaan Romawi. Ia mencatat hingga 33
pasukan Romawi, dari I hingga XXXIII, terkecuali nama pasukan IX yang tak
terlihat di dalam list tersebut. Menghilangnya pasukan IX dari sejarah Romawi cukup
mengherankan dan hingga kini tak ada penjelasan yang cukup memuaskan tentang
penyebab menghilangnya pasukan tersebut.
Opini tradisional yang diterima dengan legowo oleh
kebanyakan sejarawan adalah pasukan IX dikalahkan oleh para pemberontak dari
suku Celtic di Inggris. Sosok yang dikait-kaitkan dengan menghilangnya Legio IX
ini adalah seorang ratu asal Inggris yang bernama Boudica. Kisah sang ratu ini
amatlah tragis. Boudica adalah ratu Inggris yang tak sudi tunduk pada invasi
bangsa asing semacam Romawi dan hendak memerdekakan diri. Penolakan sang ratu
ini kemudian dibalas dengan sadis oleh tentara Romawi yang kemudian menyerang
istana Boudica dan memperkosa kedua putrinya. Sang ratu yang marah besar
kemudian melakukan aksi balas dendam yang tak kalah kejam, yakni dengan membakar
kota London (kala itu disebut dengan Londinium) dan menghabisi hingga 80.000
penduduk Romawi di sana.
Namun pemberontakan sang ratu akhirnya bisa
dipadamkan dan sebagai penutup, sang ratu akhirnya memutuskan bunuh diri
ketimbang ditangkap hidup-hidup oleh para pasukan Romawi. Tak heran, karena
keberhasilan meluluhlantakkan kota London, ada dugaan yang menyebut bahwa
pasukan IX merupakan salah satu korbannya. Namun sang ratu meninggal pada tahun
60 M, jauh sebelum menghilangnya Legio IX pada tahun 108 M.
Jika bukan Boudica, siapakah yang berhasil
melenyapkan Legio IX (jika benar mereka memang lenyap dikalahkan musuh)? Yang
jelas, musuh ini, jikapun benar ada, benar-benar membuat cemas kaisar Romawi
kala itu, Hadrian. Buktinya, Hadrian membangun sebuah tembok, mirip dengan
tembok rasasa yang ada di China. Tembok itu dibangun untuk memisahkan wilayah
Romawi di Inggris dari serangan bangsa bangsa asli dari utara. Pembangunan
tembok ini dimulai pada tahun 122 M, beberapa tahun setelah menghilangnya Legio
IX, sehingga diduga ada kaitan antara pembangunan dinding ini dengan
menghilangnya legiun. Mungkin belajar dari serangan pasukan misterius yang
berhasil mengalahkan Pasukan IX, pemerintah Romawi pun memutuskan membangun
dinding untuk menghalangi mereka.
Tetapi ada pula yang menolak tentang keabsahan teori ini. Sebabnya pada tahun 120 M, sekitar 10 tahun setelah pasukan ini tiba-tiba menghilang, nama Pasukan IX kemudian ditemukan dalam prasasti batu, anehnya justru di Belanda sana. Tak jelas apa yang mereka lakukan di Belanda, namun bukti-bukti yang ditemukan di sana juga sangatlah sedikit sehingga diabaikan oleh kebanyakan sejarawan.
Sisa tembok Hadrian yang membelah Inggris |
Penjelasan lain yang bisa menjelaskan menghilangnya Pasukan IX ini ditemukan nun jauh di sana, yakni di Palestina. Mungkin agak susah ya menghubungkan pasukan yang hilang di Inggris dengan wilayah Timur Tengah. Namun teori ini dirasa cukup logis karena kala itu terjadi pemberontakan yang disebut dengan “Second Jewish Revolt” (Pemberontakan Yahudi Kedua) dari para penduduk Yahudi di Palestina yang menjadi provinsi Romawi pada tahun 132 M.
Ada cerita yang cukup unik mengenai
pemberontakan ini. Pemberontakan ini dipimpin oleh seorang pria bernama Simon Bar
Kokhba. Kala itu Simon dianggap sebagai sang juru penyelamat atau “mesias”.
Julukan ”Messiah” atau “Al-Masih” adalah julukan yang diberikan Islam dan
Kristen kepada Nabi Isa atau Yesus, namun tak pernah diakui keabsahannya oleh
kaum Yahudi. Justru mereka menganggap Simon-lah sang mesias yang asli. Kala itu
pemberontakan itu dipicu karena umat Yahudi menentang pembangunan sebuah kuil bagi
dewa Jupiter yang akan dibangun tepat di atas reruntuhan Kuil Yahudi Kedua (kini
adalah lokasi Masjid Al-Aqsa yang diperebutkan oleh kaum Islam dan Yahudi).
Seorang pria bernama Simon kemudian muncul dan mengaku sebagai seorang penyelamat
umat manusia yang akan mengusir pasukan Romawi dari tanah suci Yahudi.
Keberadaan Simon yang mengaku sebagai sang juru
selamat ini membuat rakyat Yahudi rela maju berperang dengan semangat membara.
Akibatnya, sekitar 580.000 penduduk Yahudi tewas dalam pemberontakan tersebut, sementara
sekitar 1000 pemukiman Yahudi dihancurkan hingga rata dengan tanah sebagai aksi
balas dendam dari pasukan Romawi. Bahkan setelah peristiwa itu, nama Israel (nama
kerajaan Yahudi yang menguasai Yerusalem) kemudian dihapuskan dari peta. Kaisar
Hadrian yang memerintah Romawi kemudian mengganti nama Israel menjadi
Palestina, Nama Palestina sendiri berasal dari variasi dari nama kuno “Filistin”,
yang yang tertulis dalam kitab suci agama Yahudi dan Kristen sebagai nama
bangsa yang mendiami wilayah tersebut sebelum kedatangan bangsa Yahudi (yang
datang setelah melarikan diri dari perbudakan oleh Firaun di Mesir dengan
bantuan Nabi Musa).
Mengapa Legio IX dicurigai lenyap akibat
pemberontakan ini? Sebab masuk akal apabila Legio IX dipanggil dari Inggris
untuk memadamkan pemberontakan tersebut. Pemberontakan tersebut juga
memusnahkan sebuah pasukan bernama Legio XXII yang dibantai habis-habisan oleh
bangsa Yahudi, jadi mungkin hal yang sama terjadi pula pada Legio IX.
Namun keraguan lagi-lagi yang menguar sebab Dio
Cassius sendiri menulis nama-nama pasukan yang bertempur kala itu, meliputi
Legio III, X, VI, XXII, II, X, V, XI, XII, dan IV. Nama Legio IX sama sekali
tak tertulis. Apakah Romawi malu pasukannya dikalahkan hingga berusaha mengubah
sejarah? Namun kekalahan Pasukan XXII jelas dituliskan dalam risalah sejarah
mereka, lalu mengapa Pasukan IX (jika benar memang dikalahkan kala itu) tidak
dituliskan?
Pertanyaan ini hingga kini masih belum bisa
dijawab. Teori bahwa Legio IX dihancurkan di Palestina juga masih diragukan
kebenarannya. Aneh memang, Romawi sama sekali menuliskan alasan apapun mengapa ribuan
tentara dalam Pasukan IX tiba-tiba lenyap bak ditelan bumi. Jumlah prajurit
dalam pasukan itupun tidak sedikit, ada sekitar 5.400 orang. Mengapa mereka
tiba-tiba menghilang, hingga kini kita hanya bisa bertanya-tanya.
PASUKAN CAMBYSES II
Kasus lenyapnya pasukan yang jauh lebih heboh ketimbang
kasus di atas adalah menghilangnya pasukan Persia utusan Raja Cambyses II pada
542 SM, atau sekitar 600 tahun sebelum Legio IX menghilang tanpa jejak. Tak tanggung-tanggung
sekitar 50.000 orang menghilang di sebuah gurun pasir di Mesir. Kala itu kisah naas
pasukan ini terekam oleh seorang sejarawan Yunani kuno bernama Herodotus. Ia
menulis tentang Raja Cambyses II yang merupakan anak tertua dari Raja Cyrus
Agung, raja termahsyur asal Mesopotamia.
Raja Cambyses kala itu ingin memperluas daerah
kekuasaannya dengan menginvasi Mesir pada tahun 525 SM. Ia berhasil mengalahkan
sang Firaun Mesir yaitu Psamtik III. Setelah menakulukkan kota Memphis di
selatan Kairo, ia kemudian merebut kota Thebes yang kini disebut dengan nama
Luxor
Setelah penaklukkannya, sang raja ingin agar ia diangkat
sebagai Firaun yang baru. Namun permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh para
pemuka agama Mesir yang disebut oleh para “Oracle” atau peramal yang memuja
kota Dewa Amon, sang Dewa Matahari. Mereka tak sudi menahbiskan seorang raja
yang berasal dari luar Mesir sebagai seorang Firaun. Penolakan tersebut berbuah
kemarahan besar bagi sang raja yang murka dan mengutus pasukannya untuk melenyapkan
para peramal tersebut.
Kala itu sang raja sedang dalam perjalanan yang
menaklukkan Ethiopia sehingga ia tak bisa ikut serta dalam pasukan tersebut.
Namun ia cukup mengutus sekitar 50.000 serdadunya untuk meluluhlantakkan kuil
Dewa Amon, tempat para Oracle itu berada, di kota Siwa yang terletak di sebuah
oasis dekat kota Thebes.
Perjalanan itu diduga menempuh perjalanan
sekitar 800 km melewati padang gurun. Menurut penjelasan logisnya, pasukan
tersebut lenyap karena mereka tak mampu beradaptasi dengan kondisi gurun yang
amatlah gerah. Walaupun para tentara tersebut adalah pria-pria tangguh namun
jika kita hitung secara matematis, mereka kira-kira membutuhkan sekitar 3 liter
air per hari untuk dapat selamat di perjalanan tersebut. Seberapa banyak itu?
Apabila mereka berjalan sekitar 5 km per jam dan 10 jam per hari, maka mereka membutuhkan waktu sekitar 20 hari untuk tiba ke tujuan mereka. Katakanlah selama itu mereka membutuhkan air 3 liter per hari, maka 50.000 orang membutuhkan 4.500 ton air yang mustahil mereka bawa sepanjang perjalanan. Apalagi kebanyakan dari tentara tersebut adalah keturunan Persia yang mungkin masih asing dengan kondisi gurun di Mesir. Belum lagi mereka telah menyeberangi lautan pasir disebut dengan “Great Sand Sea” yang membentang dari Mesir hingga Libya.
Ada pula penjelasan supranatural bahwa lenyapnya
pasukan tersebut bukan karena kehausan dan kelaparan, melainkan akibat kutukan dewa
Mesir kuno. Dalam risalahnya Herodotus menyebut bahwa Cambyses II adalah raja
yang terlampau sombong hingga ketika ia menguasai Mesir, ia berusaha menistakan
kepercayaan penduduk Mesir dengan membunuh sapi yang dianggap suci bagi Dewa
Apis. Padahal sapi itu amat dipuja sebagai peliharaan sang Dewa sehingga tak
ada satupun yang berani untuk menyakitinya. Konon perbuatan angkuh itu dibalas
oleh dewa Mesir kuno dengan melenyapkan pasukan yang diutus oleh sang raja dalam
sebuah badai pasir yang menelan mereka hidup-hidup.
Apakah memang menghilangnya pasukan ini karena
sebab-sebab alami ataukah karena kutukan dewa? Yang jelas hingga kini tak ada
yang tahu keberadaan pasukan berjumlah 50.000 orang itu.
SUMBER: WIKIPEDIA, JAY PENNER
Wah, emang udah curiga sih asal nama Palestina dari Filistin, ternyata gitu sejarahnya. Makasih bang Dave udah nambahin ilmu 👍
ReplyDelete~~~Venzuu~~~
Iyap, meskipun menjadi nama wilayah tapi bangsa yang menghuni Palestina saat ini secara genetik adalah bangsa Arab dan tidak berhubungan sama sekali dengan bangsa Filistin yang telah musnah.
DeleteYang Legio IX sih firasatku, emang sengaja dilenyapkan. Menurut teoriku, pemimpin (ato pasukannya secara keseluruhan) berbuat kesalahan yg sangat besar dan tak termaafkan sampe namanya jadi tabu buat dibahas. Seingetku, pernah ada kejadian serupa di legenda sejarah (China kalo ga salah, ato malah Indonesia?), satu orang terkenal bener2 bikin marah raja yang berkuasa dan saking besar dosanya, nama orang itu dilarang buat diucapin ato ditulis jadi seakan2 orang tsb dianggep ga ada sama sekali.
ReplyDeleteWah boleh tuh teorinya
DeleteSetuju, mirip2 sama yg aku Pikirkan
Deleteudah ikutin mengakubackpacker dari SMP, dan sekarang udh lulus kuliah wkwkwkwk, semangat terus bg dave nulisnya
ReplyDeleteWkwk sama. Dari SMP kelas 9 ngikutin, sekarang baru aja selesai sidang. Gak kerasa emang waktu berjalan cepat.
DeleteApa mungkin pasukan Legio IX memberontak sehingga pemerintah Romawi menghilangkan nama mereka karena dianggap aib. Karena kalau kalah di medan perang masih di toleransi, tp kalau memberontak mungkin dianggap mencemarkan nama Romawi. Yah hanya teoriku berdasarkan angan2 semata, bukan analisis sungguhan ya kawan2 hehe
ReplyDeleteMenarik juga ini
ReplyDelete