CRYPTIC VILLAIN
Copyright by: Dave Cahyo
2015, SACRED HEART HOSPITAL
“Aku lupa masih ada kau, Suster Barbara Walters.”
Wanita itu tersenyum.
“Kau pemuda yang cerdas, Liu. Aku agak sukar mempercayaiku kau melewatkanku begitu saja dalam daftar tersangkamu.” Kata wanita itu dengan pistol tergenggam di tangannya, “Tapi tentu saja aku maklum. Itu pasti karena obat-obatan yang kumasukkan ke tubuhmu selama kau koma.”
“Eva sama sekali tak bersalah ...” sesal Liu.
“Ya, dia tersenyum tadi karena dia melihatku di belakangmu memegang pistol dan mengira aku akan menyelamatkannya.”
“Tapi kenapa? Apa salahku padamu?”
“Oh, kau lupa padaku, Liu?” Barbara Walters bergumam, “Coba ingat-ingat lagi.”
Kepala Liu kembali sakit. Sekilas demi sekilas percakapan terngiang di kepalanya.
“Namaku Tessa ... kakakku ada di rumah sakit jiwa ... semua ini salahmu!”
“Aku ada di sana ... aku ada di pesta yang menewaskan kakakku ...” terdengar suara Peter.
“Siapa nama anak manis ini ... oh, namanya Billy ...” kini ganti suara ibunya berdengung di kepalanya.
“Kuharap kedua anakmu bisa datang ke pesta ulang tahun Billy ... ya Jeff dan Liu takkan melewatkannya ...” suara itu ....
“Kami tinggal tepat di depan rumahmu ...”
“Namaku Barbara dan ini anakku Billy ...”
“Ya Tuhan!” Liu akhirnya teringat.
“Kau ibu Billy dan Tessa ...”
2465 AD, KAPAL GENESIS
“Jeff The Killer.” bisik Dr. Theana dengan perasaan menyesal, “Harusnya sejak awal aku tahu itu kau! Selama ini aku tak pernah mencurigaimu karena kau hanyalah anak kecil. Ternyata aku salah.”
“Kau sama sekali tak menduganya kan, Dokter?” tanya Hikaru dengan wajah meringis, “Omong-omong kau salah, aku bukan Jeff The Killer. Dan aku tidak membunuh mereka semua.”
“Apa? Lalu siapa kau?”
“Orang dulu gemetar mendengar namaku ... Slenderman,” bisiknya sambil tertawa, “Aku hanya membunuh Saffron dan Dranago. Aku bisa mengendalikan mimpi dan pikiran mereka, membuat mereka bertekuk lutut dan melakukan apapun perintahku. Tak ada yang lebih menyenangkan selain melihat mereka mati dengan menderita akibat mimpi buruk yang aku ciptakan hahaha. Lalu yang lainnya ... aku benar-benar berharap aku-lah yang menghabisi mereka, namun nyatanya aku kalah cepat.”
“Ka ... kalau begitu ... siapa pembunuh sebenarnya?”
“Kau bisa menanyakannya pada Tuhan setelah aku membunuhmu!”
Tiba-tiba sengatan laser langsung menjatuhkan Hikaru ke lantai. Dr. Theana hampir bersorak ketika melihat kemunculan Liu dan Nova.
“Kalian selamat!”
Liu menatap tubuh Hikaru yang tak lagi bernyawa di lantai.
Ini bukan pertama kalinya, pikir Liu. Ia sudah pernah melakukannya sebelumnya. Ia yakin sekali akan hal itu, walau ingatannya belum pulih benar.
Ia pernah membunuh orang sebelumnya.
2015, SACRED HEART HOSPITAL
“Homicidal Liu.” Kata Barbara, “Kurasa itu adalah nama yang cocok bagimu. Kau dari keluarga pembunuh, jadi takkan ada yang heran jika kau menjadi pembunuh juga.”
“Kau berusaha memfitnahku atas semua pembunuhan ini? Apa tujuannya? Kenapa kau tak membunuhku langsung di sini?”
Barbara tertawa, “Aku takkan membiarkanmu mati secepat itu, Liu! Kau telah menghancurkan keluargaku! Kau dan Jeff! Kau tahu stigma apa yang kudapatkan dari masyarakat setelah Tessa, putriku tertangkap sebagai pembunuh berantai? Aku kehilangan semuanya! Pekerjaanku, hidupku .... semua menyalahkanku sebagai ibu yang buruk!”
Barbara masih menodongkan pistol ke arah Liu, “Kini kau harus merasakannya. Saat mata orang-orang menatapmu dan menuduhmu ... Ya, Liu ... kau akan merasakan penderitaan seperti yang kurasakan.”
2465 AD, KAPAL GENESIS
“Liu ... dengarkan!” seru Dr. Theana. “Dia bukan Jeff The Killer! Hikaru bukan pelakunya!”
“Aku tahu!” Liu segera berbalik dan menodongkan senjata ke arah Nova.
Nova terkejut ketika Liu sudah menyadari semuanya.
“Kau adalah Jeff The Killer!”
2015, SACRED HEART HOSPITAL
Liu tertawa mendengar penjelasan Barbara.
Wanita itu tampak kebingungan, “Kenapa ... kenapa kau tertawa?”
“Karena kau yang akan kalah!”
Liu tiba-tiba menerjangnya. Barbara sama sekali tak mengira Liu bakal senekad itu dan meletuskan satu peluru. Namun peluru itu hanya terbang menyerempet bahu Liu. Pemuda itu segera menghantamkan tubuh Barbara ke lantai.
“Aku sudah lolos dari kedua anakmu dan Jeff The Killer yang asli! Mengapa kau berpikir aku tak bisa mengatasimu juga?” teriak Liu.
Barbara mencoba meletuskan senjatanya kembali, namun Liu berhasil mencengkeram leher wanita itu dan ...
“KREEEEEEEK!!!”
Suara keras itu menggema di rumah sakit yang sepi. Kepala Barbara terkulai lemas dengan leher patah.
2465 AD, KAPAL GENESIS
Nova hanya tersenyum. “Darimana kau tahu?”
“Ada tujuh peti cryogenic di ruangan itu dan ada tujuh nama di list yang diberikan Dr. Theana, namun hanya ada enam orang yang bangkit dari alat itu setelah tabrakan: aku, Hikaru, Icarus, Saffron, Princess Aurora, dan Nixa. Di antara yang lainnya, hanya kau yang tidak memiliki pengetahuan cukup tentang sejarah Bumi, bahkan Hikaru yang masih kecil saja mengalahkanmu. Aku berkesimpulan itu terjadi karena kau ditidurkan dalam waktu yang lama dalam peti cryogenic. Kau sama seperti aku, hanya kau dibangkitkan lebih awal untuk menjadi asisten Dr. Theana.”
“Kau cerdas, Liu.” Nova tersenyum, namun ia sama sekali tak telihat mengancam, “Tapi kau salah, aku memilih asisten Dr. Theana karena aku ingin menyelamatkan nyawa manusia. Mereka telah memutasi gen-ku, berharap bahwa itu akan menekan keinginan membunuhku. Dan mereka berhasil. Aku bukanlah Jeff The Killer. Aku adalah titisan dari Jeffrey Woods, kakakmu yang selalu kau kenal.”
Liu menatap mata Nova.
Ya, karena itulah ia selalu merasa bahwa ia mengenal Nova.
Mata itu tak salah lagi.
Itu bukan mata Jeff the Killer.
Itu adalah mata Jeffrey, kakaknya, jauh sebelum ia membunuh.
“Bukan kau ...” bisik Liu perlahan. “Tapi kalau bukan kau pelakunya, lalu siapa? Hanya ada kita di dalam kapal ini.”
“Masih ada aku.”
Seutas suara mengagetkan Liu. Ia segera menoleh, namun terlambat, daya setrum yang kuat segera melumpuhkannya. Nova dan Dr. Theana hanya bisa menganga melihat identitas pembunuh yang tak pernah mereka duga sebelumnya itu.
TO BE CONTINUED
keren bang dave
ReplyDeletedi tunggu kelanjutannya ame bukunya hehhe
Hahaha... Saya sedikit "Confused" dengan ceritanya. BTW, ceritanya sangat bagus. Apalagi tentang "Human Space" dan "Space Colonization" membuatku ingat dengan game TRANSCENDENCE. Cobalah game tersebut, mungkin anda terinspirasi. (Jika ingin dapat versi HD, anda harus mendaftar jadi member)
ReplyDeletekeren banget ceritanya dari dulu saya sama temen2 saya mesti baca cerita bang dave bareng2 loh hehe. kelanjutannya ditunggu, udah greget banget ini��
ReplyDelete