Hallo
guys! Setelah bulan kemarin gue lebih menyoroti tentang kisah sejarah
dalam “Dark History”, maka pada bulan ini gue akan labih
berkonsentrasi pada hal yang berbeda, yakni kasus penipuan. Kasus
pertama yang akan gue bahas adalah sang “vampir wanita” dari
Silicon Valley, yakni Elizabeth Holmes.
Ketika
membicarakan tentang California, Amerika Serikat; atau lebih
terkhusus lagi di Silicon Valley, San Francisco, maka yang
terbayang-bayang adalah wajah founder-founder startup yang melegenda,
seperti Steve Jobs pendiri Apple, Mark Zuckenberg pendiri Facebook,
hingga Elon Musk pendiri SpaceX. Memang, di sanalah para entrepeneur
muda berkiprah untuk mengubah dunia. Namun kali ini, muncul satu
nama, yakni Elizabeth Holmes, yang di usianya yang amat muda, yakni
19 tahun, sudah mendirikan perusahaannya sendiri, yakni Theranos.
Dengan janjinya akan merevolusi dunia kedokteran dengan teknologi
ciptaannya, Elzabeth berhasil menjadi miliuner wanita termuda di
dunia dan sosoknya-pun dikagumi di penjuru dunia.
Namun
apa daya, ternyata semuanya merupakan kebohongan semata. Skandal
Theranos kemudian menjadi salah satu skandal penipuan terbesar di
Amerika Serikat kala itu. Bahkan, nama Theranos dan Elizabeth Holmes,
pendirinya, menjadi bersinonim dengan dua kata: “penipuan” dan juga “dusta”.