Tuesday, March 16, 2021

THE KINGDOM CONSPIRACY: SKANDAL-SKANDAL KERAJAAN INGGRIS YANG MENGEJUTKAN! NOMER 2 BUKAN HOAX!

 

(sumber gambar)

Keluarga kerajaan Inggris selalu saja menimbulkan sensasi. Mungkin tak salah jika Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle memutuskan keluar dari keluarga penguasa Inggris secara turun-temurun itu karena akan skandal demi skandal yang menggelayuti keluarga tersebut. Yang terbaru, season keempat dari seri drama Netflix berjudul “The Crown” yang mengulik sejarah keluarga kerajaan Inggris (tentu dengan dramatisasi) kemabali mengungkit luka lama akan kisah tragis Putri Diana. Namun tentu, itu bukan satu-satunya skandal yang pernah menimpa keluarga Inggris. Kali ini gue mengumpulkan 3 skandal kerajaan Inggris, dua tragis dan satu lagi memalukan. Tak dianya, tentu saja skandal-skandal tersebut berkaitan pula dengan Teori Konspirasi. Apa sajakah skandal-skandal tersebut? Simak saja artikelnya berikut ini!

APAKAH KEMATIAN TRAGIS PUTRI DIANA DIRENCANAKAN OLEH KELUARGA KERAJAAN INGGRIS?

Tak hanya dikenal sebagai ikon fashion, tapi Putri Diana juga dikenal berbudi baik dan berjiwa filantropis sehingga dicintai warga Inggris

(sumber gambar)

29 Juli 1981 merupakan tonggak sejarah bagi sejarah Inggris. Tercatat, pada hari itu Pangeran Charles dari Inggris, menikah dengan Putri Diana di Katedral St. Paul di London. Kala itu, pesta pernikahan yang bak kisah dongeng dilihat dan dikagumi oleh miliaran pasang mata. Putri Diana sendiri, yang kala itu berprofesi sebagai guru TK (namun perlu diingat sudah terlebih dulu memiliki darah ningrat) menikah dengan soerang pangeran pewaris tahta kerajaan Inggris. Namun rupanya, Putri Diana bukanlah sang Cinderella yang kisah hidupnya berakhir bahagia.

16 tahun kemudian, kisah tersebut terbukti berakhir tragis di sebuah terowongan di Paris, Prancis. Sebuah kecelakaan mobil yang dipicu aksi paparazzi menyebabkan kematian sang putri pada 31 Agustus 1997. Hingga kinipun, kematian Putri Diana yang dikenal sebagai sang “England Rose” masih menyisakan jejak misteri. Walaupun kematiannya sudah ditetapkan sebagai kecelakaan, namun tak sedikit pula yang berpendapat lain. Mereka menuduh keluarga Inggris bertanggung jawab atas kematiannya, bahkan sengaja membunuhnya dan merancangnya agar terlihat seperti kecelakaan biasa. Namun benarkah Teori Konspirasi tersebut? Ataukah itu hanyalah kebohongan belaka untuk memojokkan keluarga Monarki Inggris tersebut?

Buat kalian yang belum lahir saat Putri Diana meninggal, mungkin kalian takkan sadar sebesar apa pengaruh Putri Diana bagi dunia. Putri Diana kala itu tak hanya merupakan icon fashion dunia, melainkan juga dikagumi oleh jutaan bahkan miliaran perempuan yang ada di dunia. Tak hanya memiliki kecantikan memukau, Putri Diana juga dikenal memiliki jiwa filantropis yang amat tinggi. Ada sebuah insiden dimana kala ia berkunjung ke sebuah rumah sakit bagi penderita AIDS, sang putri tak malu-malu menjabat tangan seorang penderita penyakit mematikan tersebut. Kala itu, penderita AIDS memiliki stigma yang amat negatif sehingga senantiasa dikucilkan masyarakat. Masyarakat saat itu menganggap AIDS dapat menular melalui sentuhan, sehingga mereka tak berani menyentuh penderita penyakit menular seksual tersebut. Namun Putri Diana dengan berani mematahkan stigma tersebut, bahkan menunjukkan sikap welas asih pada kaum yang seringkali dianggap sebagai “pendosa” tersebut.

Tak hanya itu, kisah kehidupan rumah tangganya pun membuat banyak orang trenyuh. Pasalnya Pangeran Charles, suami Putri Diana, ternyata berselingkuh dengan mantan kekasihnya, Camilla Parker Bowles hingga akhirnya berujung pada perceraian mereka pada 1996. Hanya setahun kemudian, tragedi menyeruak dengan kematian mengejutkan sang putri di Paris.

Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa tak sedikit yang berpendapat bahwa Putri Diana sengaja dibunuh. Pertama adalah identitas kekasih Diana kala itu. Setelah bercerai dengan Pangeran Charles, Diana asyik bermesraan dengan Dodi al-Fayed, putra seorang pengusaha asal Mesir bernama Mohamed al-Fayed. Bahkan beredar rumor bahwa Putri Diana tengah mengandung anak dari “pangeran” dinasti bisnis tersebut. Tentu saja, hal ini akan dianggap aib yang amat akbar bagi kerajaan Inggris. Bahkan, jikapun Diana tak tengah mengandung, hubungannya dengan seorang pria berdarah Arab amatlah “terlarang” bagi monarki Inggris. Pasalnya, putra tertua Putri Diana bisa dipastikan akan menjadi raja Inggris berikutnya, yakni Pangeran William. Bayangkan saja jika Pangeran William diangkat menjadi raja dan ia tercatat memiliki seorang ayah tiri Muslim. Tentulah itu menjadi hal “tak biasa” bagi Kerajaan Inggris yang dianggap dapat mencoreng nama mereka, terlebih lagi jika Putri Diana sendiri akan menjadi mualaf dan berpindah ke agama Islam.


Lokasi kecelakaan yang menewaskan mendiang Putri Diana

(sumber gambar)

Namun tak hanya publik yang berpendapat demikian. Bahkan Putri Diana sendiri, pada hari-hari terakhirnya, merasa curiga bahwa Kerajaan Inggris akan berusaha membunuhnya. Ada satu kejadian yang begitu menghantuinya di masa lalu dan mengukuhkan pendapatnya bahwa kerajaan Inggris yang terlihat kalem ternyata tak segan-segan membunuh demi menyingkirkan orang-orang yang tak mereka sukai.

Alasan tersebut bernama Barry Mannakee, salah satu mantan bodyguard Putri Diana. Sejak 1984, seorang polisi bernama Barry ditugaskan melindungi sang putri dengan menjadi penjaga pribadinya. Namun kala itu, hubungan profesionalitas mereka dibayangi dengan isu bahwa Diana jatuh cinta dengan sang bodyguard karena kedekatan mereka. Istana Inggris segera memecat Barry pada 1986. Anehnya, tak begitu lama setelah dipecat, Barry tiba-tiba meninggal akibat kecelakaan misterius. Yang lebih menakutkan, kematian Barry disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, sama persis yang dialami oleh Diana. Putri Diana sendiri sebelum kematiannya menduga keras bahwa bodyguard-nya itu sengaja dibunuh oleh Kerajaan Inggris karena skandal yang hampir menghampirinya.

Setelah kematian tragis Putri Diana dan kekasihnya kala itu, secara tak terduga, Teori Konspirasi yang menyelubunginya dianggap serius oleh Mohamed al-Fayed, ayah dari Dodi al-Fayed. Bahkan, ia mengajukan laporan resmi ke Kepolisian Inggris yang mereka tanggapi serius dengan meluncurkan “Operation Paget” untuk menyelidiki tuduhan tersebut. Namun hasil dari proses investigasi tersebut menunjukkan bahwa Teori Konspirasi yang menyatakan bahwa Putri Diana dibunuh oleh Royal Family hanyalah hoax belaka. Kesimpulan itu tak terlalu mengejutkan gue, karena ya jelas, itu kan Kerajaan Inggris yang diselidiki oleh Kepolisian Inggris, jadi hasilnya pastilah membersihkan nama keluarga kerajaan tersebut.

Hingga kini, walaupun sudah ada hasil penyelidikan resmi, teori bahwa Putri Diana sesungguhnya dibunuh masihlah menguar, terutama semenjak nama Putri Diana kembali tenar setelah perilisan serial Netflix “The Crown”. Namun ada satu lagi hal yang menarik, yang mungkin berhubungan atau tidak berkaitan sama sekali dengan kasus ini. Dodi al-Fayed, kekasih Putri Diana yang terbunuh dalam kecelakaan yang menewaskan dirinya, ternyata adalah sepupu dari Jamal Khashoggi, penulis sekaligus pejuang HAM Arab Saudi yang menjadi korban asasinasi alias pembunuhan. Kebetulan?


KISAH CINTA TERLARANG PANGERAN WILLIAM YANG BERAKHIR TRAGIS

(sumber gambar)

Pangeran William dari Gloucester lahir pada 18 Desember 1941 dan sebagai cucu dari Raja George V, ia merupakan salah satu pewaris tahta Kerajaan Inggris kala itu, tepatnya di urutan keempat. Ia sendiri adalah sepupu dari Ratu Elizabeth II yang menjabat sekarang (kala itu masihlah seorang putri muda). Pangeran muda ini amatlah dikagumi dalam Kerajaan Inggris. Tak hanya rupawan (ia disebut sebagai “James Bond”-nya Keluarga Inggris karena ketampanannya), ia juga dikenal amat cerdas dan berbudi baik.

Sebagai seorang pangeran Inggris, tentu saja semenjak muda William dibekali oleh pendidikan terbaik, bahkan lulus dari Cambridge dan Stanford, dua universitas paling terkemuka (dan termahal) di dunia. Selepas lulus, iapun mengabdi sebagai pilot Angkatan Udara Kerajaan Inggris. Tak hanya itu, ia juga pernah dikirim ke Kedutaan Besar Inggris di Tokyo untuk mengabdi pula di sana. Tak heran, sang pangeran sangat fasih berbahasa Jepang.

Di Jepang inilah, sang pangeran bertemu dengan wanita pujaannya, Zsuzsi Starkloff. Celakanya, Zsuzsi ini memliki segalanya yang tak diinginkan Royal Family. Tak hanya berasal dari kalangan rakyat jelata, Zsuzsi juga adalah keturunan Hungaria, bekerja sebagai model, bahkan berstatus janda beranak satu. Hal ini tentu membuat ilfil Kerajaan Inggris. Namun William sama sekali tak mempedulikan status Zsuzsi tersebut. Ia merasa amat cocok dengannya dan mencintainya sepenuh hati.

Keluarga Kerajaan Inggris kemudian mengutus Putri Margaret (sepupu William) ke Jepang untuk membujuk sang pangeran memutuskan pacarnya itu. Di sana Margaret berbincang-bincang dengan Zsuzsi. Setelahnya, Margaret malah berkata pada William bahwa “Aku sama sekali tak heran mengapa kau bisa jatuh cinta padanya”. Zsuzsi kala itu memang tak hanya mengandalkan kecantikannya saja, melainkan ia juga amat cerdas dan beraura menawan. Zsuzsi sendiri juga jatuh cinta pada William bukan karena statusnya sebagai salah satu pewaris tahta Inggris, namun karena terkesima pada kepribadiannya yang walaupun seorang pangeran, namun sangat mandiri dan tidak manja.

Walaupun usaha mereaka mengirim Margaret gagal dan malah membuat sang putri berpihak pada William, Kerajaan Inggris tetap kekeuh tak mengizinkan William menikah dengan seorang wanita yang mereka anggap tak jelas asal-usulnya itu (mungkin karena takut ia hendak merebut harta warisan mereka). Namun William sama sekali tak peduli. Pada 1969, ia bersikukuh untuk menikahi kekasih terlarangnya itu.

Akan tetapi tragedi demi tragedi datang beruntun, menghancurkan semua mimpi indah mereka.

(sumber gambar)

William yang kala itu bertugas di Jepang dipanggil kembali ke Inggris karena ayahnya, Duke of Gloucester, mengalami stroke. Sebagai anak berbakti, tentu saja William memutuskan pulang. Tak hanya itu, William juga memutuskan untuk putus dengan Zsuzsi. Alasannya bukan karena desakan dari keluarganya, melainkan karena seorang profesor dari Jepang kala itu mendiagnosis William menderita porphyria, sebuah penyakit genetik menurun yang diwariskan dalam keluarganya. Bahkan, konon penyakit inilah yang menyebabkan Raja George III yang berkuasa pada akhir abad ke-18 menjadi gila. Tak ingin Zsuzsi nantinya hidup menderita apabila menikah dengannya, William pun terpaksa meninggalkannya.

Pada 1972, kisah cinta negeri dongeng itu akhirnya berakhir tragis ketika Pangeran William mengalami kecelakaan saat sedang menerbangkan pesawatnya. Pada 28 Agustus 1972, pesawat yang dipilotinya jatuh.

Pangeran William-pun tewas dalam kecelakaan tersebut.

Zsuzsi yang patah hati sampai kini tak mampu move on hingga iapun hidup tanpa bercinta dan tak pernah menikah lagi di sisa umurnya.

Kisah cinta antara sang pangeran dan gadis jelata di atas memanglah tragis. Mungkin kita sendiri patut bersyukur hidup sebagai orang biasa yang hidupnya tak dipenuhi protokol ataupun kewajiban serta bebas memilih pujaan hati kita. Namun ada pula sisi unik dari tragedi ini. Pangeran Charles yang kala itu masih belia begitu mengagumi sosok pamannya hingga ketika ia dewasa dan menikah dengan Putri Diana, iapun memberinya nama sesuai nama pamannya itu, yakni Pangeran William. Beruntung, sang Pangeran William ini lebih beruntung dalam hal percintaan dan tak bernasib tragis seperti pamannya.


SKANDAL SEKS MEMALUKAN PANGERAN ANDREW

(sumber gambar)

Pangeran Andrew adalah anak ketiga Ratu Elizabeth II, sang ratu Inggris yang menjabat sekarang. Namun Pangeran Andrew lebih dikenal bukan karena prestasinya sebagai seorang bangsawan yang filantropis dan mengayomi rakyatnya. Justru ia lebih dikenal media akibat skandal seksnya. Pangeran Andrew memang telah lama dicurigai bersahabat karib dengan Jeffrey Epstein, sang pengusaha Yahudi yang ditangkap polisi (dan “bunuh diri”) setelah bisnis “esek-esek”-nya yang melibatkan prostitusi gadis di bawah umur untuk klien-klien papan atas terbongkar.

Salah satu yang mengaku menjadi “budak seks” sang pangeran adalah seorang wanita bernama Virginia Roberts. Virginia tetep kekeuh meyakinkan publik (dan pengadilan) bahwa sang pangeran Kerajaan Inggris tersebut malah asyik bersanggama dengan dirinya kala Virginia sendiri masih di bawah umur. Hal tersebut, menurut hukum Inggris, merupakan bentuk “pedofilia” yang amatlah terlarang, bahkan di Barat yang terkenal merengkuh budaya bebas.

Tentu saja Pangeran Andrew menolak semua tuduhan itu demi menjaga nama baiknya. Ia berkilah bahwa ia memiliki “alibi”. Pada 10 Maret 2010, malam dimana Virginia menuduh sang pangeran menidurinya, Andrew mengaku ia sedang menghadiri pesta ulang tahun putrinya, Putri Beatrice. Namun celakanya, dalam wawancara yang dilakukan baru-baru ini, sang putri kandungnya itu sendiri malah mengaku sama sekali tak ingat akan pesta tersebut dan menampik alibi ayahnya tersebut.

Namun kini ada satu bukti lagi yang menggoncang media Inggris dan membuat situasi Kerajaan Inggris menjadi gonjang-ganjing dan dipenuhi prahara.

Foto tersebut adalah ini.


(sumber gambar)

Foto itu terang-terangan menunjukkan Pangeran Andrew tengah tersenyum ke arah kamera sembari melingkarkan tangannya ke pinggang seorang gadis belia yang tak lain adalah Virginia Roberts. Mungkin kalian berpikir, lho Bang belum pasti lagi kalo mereka lagi selingkuh. Siapa tahu itu cuma foto bareng fans, ya kan? Masalahnya, gesture Pangeran Andrew di foto tersebut dianggap terlalu mesra (dan mesum) mengingat ia sendiri adalah pria yang sudah beranak istri. Apalagi gadis yang di-”grepe”-nya itupun masih di bawah umur. Bahkan di Barat yang merengkuh budaya bebas sekalipun, gesture itu dianggap terlalu intim untuk dilakukan oleh sepasang laki-laki dan wanita yang konon katanya “tak saling mengenal” (menurut pengakuan Andrew).

Tak hanya itu, di belakang mereka berdiri ada sosok yang semakin mengukuhkan persahabatan Pangeran Andrew dan Jeffrey Epstein. Pasalnya, wanita tersebut adalah Ghislaine Maxwell, tangan kanan dari Jeffrey Epstein sendiri.

Foto itu seakan menjadi bukti tak terbantahkan akan keterkaitan Pangeran Andrew dengan bisnis prostitusi yang dilancarkan sang miliuner Yahudi tersebut. Bahkan, sukar disangkal lagi Pangeran Andrew mungkin adalah “pelanggan tetap” mucikari kelas kakap tersebut.

Akibat dari skandal tersebut tak bisa lagi dielakkan. Pada Mei 2020 lalu, Pangeran Andrew mengundurkan diri dari semua kegiatan kenegaraan. Namun hal ini membuat gue bertanya-tanya, mengingat Teori Konspirasi yang menyelubungi kematian Putri Diana di atas, apakah “mereka” juga memiliki keterkaitan dengan kematian misterius Jeffrey Epstein di dalam penjara?

SUMBER: INDEPENDENTHONEY NINE, NEWS



5 comments:

  1. satu lagi ratu inggris adalah manusia kadal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hah? Maksudnya gimana Hyung? 🤔

      Delete
    2. eh iya lizard man ya, konspirasi lizard yakni Mark Zuckenberg, Justin Bieber sama Billie Eilish

      Delete
  2. Sedikit banyak aku bersyukur terlahir sebagai rakyat jelata :')

    ReplyDelete
  3. oh, jadi meteor garden inspirasinya dari kisah cinta pangeran william to



    nb : yg udah tua psti tau meteor garden :v

    ReplyDelete