Tuesday, March 16, 2021

TEORI KONSPIRASI DENVER AIRPORT: BENARKAH BANDARA INI MENJADI MARKAS ILLUMINATI?

 

Tak ada habis-habisnya memang jika kita membahas Teori Konspirasi. Salah satu Teori Konspirasi yang ingin gue bahas kali ini mengenai sebuah bandara di Denver, Amerika Serikat. Mengapa bandara ini kita kiat-kaitkan dengan Teori Konspirasi? Sebab bandara ini disebut-sebut sebagai markas besar Illuminati. Illuminati sendiri adalah organisasi ilusif yang dicurigai mengatur perpolitikan dunia demi mewujudkan “New World Order”. Lalu mengapa bandara tersebut digadang-gadang sebagai markas organisasi terlarang itu? Apa hal tersebut hanya kabar burung semata ataukah ada bukti-bukti otentiknya?

Simak pembahasannya di Dark Case kali ini.

Denver International Airport atau disingkat dengan DIA merupakan bandara internasional modern yang terletak di kota Denver, negara bagian Colorado, Amerika Serikat. Bandara ini tak main-main, merupakan bandara terbesar di Amerika dan juga bandara terbesar kedua di dunia (di belakang King Fahd International Airport di Saudi Arabia. Dengan luas 33 ribu hektar atau 135,7 kilometer persegi, salah satu panjang lintasannya saja hampir 5 kilometer. Mengingat ukurannya, bandara raksasa ini memperkerjakan 35 ribu pegawai.

Namun tentu saja, biaya untuk membangun bandara sebesar ini tidaklah sedikit. Awalnya, ketika mulai dibangun pada 1989, dana yang digelontorkan oleh pemerintah untuk membangun bandara ini adalah 2,8 miliar dolar (setara 27,7 triliun rupiah). Namun pada akhirnya, akhirnya ketika diselesaikan pada tahun 1993 (itupun mundur 16 bulan dari rencana deadline pembukaan awal), biaya pembangunan bandara itu membengkak hingga 4,8 miliar rupiah. Nah, inilah yang kemudian memicu berkobarnya Teori Konspirasi tentang bandara ini? Darimanakah mereka mendapatkan tambahan dana sebanyak 2 miliar dolar yang jelas tak sedikit itu?

Para pendukung Teori Konspirasi menyebut, bahwa demi merampungkan megaproyek tersebut, pemerintah AS terpaksa meminta kucuran dana segar dari organisasi terkaya dan paling berkuasa di dunia, yakni Illuminati. Dan yang jelas, bantuan dana itu tidakklah sukarela, namun menuntut sebuah imbalan, yakni bandara tersebut kemudian digunakan sebagai markas organisasi misterius tersebut.

Namun adakah bukti yang mendukung teori tersebut? Well, silakan simpulkan sendiri apakah poin-poin di bawah ini cukup valid untuk membuktikan kebenaran Teori Konspirasi tersebut.


PLAKAT BERLAMBANG FREEMASON


Jika kalian berkunjung ke Jeppeson Terminal di pintu masuk selatan DIA, maka kalian akan menemukan plakat mengejutkan ini. Plakat tertanda 19 Maret 1994 merupakan plakat penghormatan bagi yang berjasa dalam pembangunan bandara ini, namun jika kalian jeli, kalian akan melihat lambang sebuah organisasi yang kerap diidentikkan dengan Teori Konspirasi, yakni Freemason. Bahkan, lambang Freemason yang terdiri atas jangka dan buku yang terbuka tersebut (melambangkan “pengetahuan”) tak malu-malu terpampang jelas di bagian tengah plakat tersebut. Tentu, hal ini mengundang spekulasi, apakah Freemason merupakan salah satu penyumbang dana bagi pembangunan bandara ini? Dan tentunya pertanyaan paling menggelitik, apakah imbalan yang akan mereka dapatkan dari donasinya tersebut?

Freemason sendiri merupakan organisasi sah yang memang benar-benar ada. Bahkan tercatat 15 presiden AS, termasuk di antaranya George Washington, pendiri negara adidaya tersebut, merupakan anggota organisasi misterius tersebut. Namun karena kerahasiaannya, organisasi elite tersebut seringkali dikaitkan dengan Teori Konspirasi. Bahkan karena anggota-anggotanya adalah orang-orang berkuasa, tak jarang merupakan pemimpin negara, maka organisasi ini seringkali disebut menguasai percaturan politik dunia. Tak heran, jika lambangnya saja tercantum jelas di plakat dedikasi bandara tersebut, apakah mereka juga memanfaatkan bandara tersebut untuk melicinkan rencana-rencana mereka?

Namun tak hanya itu. Jika kalian jeli menelitinya, kalian akan melihat tulisan “New World Airport Commision” tepat dibawah logo Freemason tersebut. Nah, kata “New World” sendiri merujuk pada ideologi Illuminati yang tadi di awal gue sebutkan, yakni “New World Order” yaitu gerakan untuk menyatukan seluruh negara di dunia menjadi satu pemerintahan yang totaliter, atau dengan kata lain, sebuah gerakan untuk menguasai seluruh dunia. Kebetulankah semata, atau ...


LANDASAN BERBENTUK SWASTIKA

Coba kalian lihat gambar bandara DIA dilihat dari atas. Mungkin samar-sama kalian akan melihat lambang yang amat terlarang (terutama bagi peradaban Eropa) yakni Swastika. Pasalnya, lambang tersebut sering diasosikan dengan NAZI serta faham fasisme Hitler. Namun ternyata, bentuk landasan bandara yang unik itu, menurut penuturan pihak bandara sendiri, memiliki tujuan tersendiri. Bentuk tersebut memungkinkan pesawat yang akan lepas landas mampu mengudara dari empat arah mata angin yang berbeda. Hal ini amat bermanfaat, terutama bila ada cuaca buruk atau hembusan angin kencang dari salah satu sisi, sehingga pesawat bisa berbelok dan mengudara dari sisi yang lain. Dan tentu saja, adanya landasan yang mengarah ke empat mata angin ini juga membuat DIA menjadi bandara terluas di dunia.

Namun tak hanya bentuk landasannya saja yang menimbulkan kontroversi.


MURAL DAN PATUNG MENYERAMKAN

Jika lambang swastika di atas belumlah cukup, maka coba kalian tilik mural berjudul “Children of the World Dream Peace” buatan seorang pelukis bernama Leo Tanguma. Judulnya sih cantik, tapi begitu melihat rupa muralnya, duh malah traumatis! Pasalnya terlihat sosok seorang tentara yang mengenakan seragam NAZI, bahkan tertera jelas lambang organisasi Jerman yang dulu membantai jutaan jiwa kaum Yahudi pada Perang Dunia II tersebut.

Tak hanya itu, di bandara ini juga terpampang karya seni yang tak kalah aneh dan menakutkan, yakni patung gargoyle. Patung yang menyerupai iblis ini tentu menimbulkan tanda tanya mengapa karya seni bertema seperti ini harus ditaruh di sebuah bandara.


PATUNG BLUCIFER

Selain mural menakutkan, karya seni lain yang membuat bulu kuduk bergidik adalah patung yang dipajang di bagian depan entrance bandara tersebut. Patung kuda berwarna biru setinggi hampir 10 meter ini memiliki nama resmi, yakni “The Blue Mustang”. Namun oleh penduduk setempat yang kerap melewati jalan di depan bandara tersebut, patung itu memiliki nickname yang menakutkan, yakni “Blucifer”, yakni akronim dari “blue” (biru) dan “Lucifer”. Lucifer sendiri merupakan nama raja iblis dalam kepercayaan umat Kristen yang mendominasi Amerika Serikat. Bukan tanpa sebab mengapa patung kuda itu disebut sebagai “iblis biru”. Alasannya terlihat saat malam, dimana ketika kegelapan menjelang, mata kuda tersebut akan menyala merah.

Pembuatnya merupakan seorang pematung bernama Luis Jiménez yang memiliki darah penduduk Native American (dulu disebut kaum “Indian” tapi jangan disebut itu lagi yaaaa soalnya misleading dan rasis) membuat patung kuda tersebut dengan tujuan baik. Kuda liar (atau “mustang”) dengan nyala mata merah menggambarkan keberanian dan nyala semangat kaum penduduk asli Amerika yang sudah mendiami Colorado sebelum pemukim kulit putih dari Eropa datang. Namun nyatanya, penampilan menyeramkan kuda tersebut malah dikait-kaitkan dengan “four horsemen of apocalypse” atau “empat penunggang kuda kiamat” yang amat ditakuti dalam kitab suci agama Kristen.

Tak hanya menyeramkan, patung “Blucifer” itu juga dianggap terkutuk. Pasalnya, saat ia tengah memahat patung tersebut, kepala patung kuda tersebut jatuh dan menimpa Luis, sang pematung hingga iapun tewas. Waduh!


BUNKER BAWAH TANAH

Nah, selain simbol-simbol terlarang yang bertebaran di atas, point inilah yang paling meyakinkan para pendukung Teori Konspirasi bahwa DIA merupakan markas Illuminati. Bandara ini tak hanya luas dalam arti areal di antara permukaan tanah saja, namun juga menyimpan rahasia di bawah tanah. Bandara ini memiliki berkilo-kilometer terowongan bawah tanah yang saking luasnya, bahkan perlu tiga hari untuk menelusurinya. Pihak bandara sendiri mengatakan bahwa terowongan itu digunakan sebagai rel kereta api bawah tanah dan juga sebagai sistem pengantaran bagasi. Sebagai bandara modern, pihak DIA mengantarkan bagasi para penumpang menggunakan terowongan bawah tanah itu alih-alih mengganggu jalur penerbangan jika diantar melalui landasan terbang.

Namun bukanlah itu yang ada di pikiran para pendukung Teori Konspirasi sebab mereka menyatakan ada saksi mata yang mengatakan bahwa selain terowongan yang memang dipakai untuk kepentingan rel subway dan sistem bagasi, masih ada terowongan-terowongan yang “tak terjamah” dan tak jelas digunakan untuk apa. Mereka berpendapat bagian-bagian “terlarang” di bawah bandara tersebut digunakan sebagai markas Illuminati. Bahkan, lebih ngeri, mereka mengatakan bahwa bukan hanya manusia yang berada di sana, melainkan makhluk-makhluk separuh manusia separuh kadal yang disebut “Reptoid” mendiami terowongan-terowongan gelap tersebut. Ras reptil tersebut bukanlah makhluk tak berakal, melainkan malah begitu cerdas hingga mengontrol perpolitikan dunia. Ada yang menyebut mereka adalah penduduk asli Bumi semenjak zaman dinosaurus sebelum manusia ada. Bahkan ada pula yang menyebut mereka alien atau berasal dari dimensi lain, wow.

Tapi benarkah Teori Konspirasi tersebut? Celakanya, pihak pengelola DIA sendiri tak menampiknya, bahkan mengomporinya sebagai bentuk marketing supaya bandara mereka makin viral. Buktinya DIA malah memiliki museum khusus Teori Konspirasi, bahkan mengadakan event “Conspiracy Month” di Bulan Oktober yang meliputi pesta kostum bertema Teori Konspirasi hingga pemutaran film bergenre alien. Hmmm ... pinter juga ya?

SUMBER: WIKIPEDIA, TRAVEL AND LEISURE, THRILLIST, INDOZONE



1 comment: