Bulan November 2012 lalu, admin mengalami perubahan drastis dalam hidupnya (ceileh). Admin yang semula berdomisili di kota Solo yang penuh budaya kini terpaksa hijrah ke kota Tangerang untuk bekerja. Pasti banyak yang berpikir, jangan-jangan nih anak ngikuti Jokowi dari Solo ke Jakarta. Hahaha tapi boleh dong aku sekalian ikut Pak Jokowi ke Jakarta biar tambah maju, ya nggak. Awalnya sih aku berat meninggalkan kota kelahiranku itu, soalnya aku masih ingin mempromosikan keindahan Solo untuk para backpacker yang mampir di blogku. Tapi yah yang namanya jalan hidup diikutin aja. Untungnya aku punya kakak yang tinggal di Tangerang, jadi aku nggak blank-blank amat soal kota ini. Nah, sebagai kewajibanku sebagai orang Katolik, aku harus ke gereja tiap hari Minggu. Nah, kali ini aku akan memperkenalkan salah satu gereja megah yang ada di Tangerang, yaitu gereja Santa Helena.
Gerja Santa Helena ada di daerah Curug, Tangerang. Letak gereja ini ada di dalam perumahan dan kalau tak salah, di dekatnya ada sebuah wihara dan sekolah Buddha (omong-omong umat Buddha makin eksis aja ya di Indonesia, bikin sekolah elite dimana-mana). Nah, aku sempat shock waktu kakakku ngajak aku ke gereja ini, soalnya gereja ini adalah gereja paroki wilayah tempat kakakku tinggal (sekitaran Lippo Karawaci), tapi alamak….jauhnya bo! Nggak kayak di Solo yang kota kecil, kalau ke gereja tinggal jalan kaki (Oya buat pembaca jangan lupa baca postinganku soal Gereja Santo Antonius yang ada di Solo) . Di sini naek mobil aja makan berapa menit. Kuhitung-hitung aku bisa habisin setengah hari ke gereja walaupun misa cuma 1,5 jam gara-gara lama perjalanannya.
Gereja ini bernuansa modern. Ini dia bagian depan gereja.
Dan ini bagian dalam gereja (tentu kufoto-foto setelah misa selesai).
Uniknya di sini juga ada patung Pieta yang versi aslinya ada di Vatikan sana.
Nah, bagus kan gerejanya. Cuma yang nggak nguatin jauhnya itu lho. Oya ada lagi yang bikin gereja ini tambah mantab, yaitu warung mie ayamnya hahaha. Tiap Minggu biasanya ada umat yang berjualan segala macam makanan di dalam kompleks gereja. Maklum lah, kami umat Katolik kan dilarang makan dan minum sebelum mengikuti misa di gereja. Jadi biasanya sih seusai misa baru sempat sarapan. Nah jadilah tempat makan ini selalu diserbu. Begitu ngerasain mie ayamnya, wow mantap banget deh rasanya. Mak nyus gitu. Nendang banget mie ama kuahnya, apalagi kalo tambah pangsit, tambah yummy. Hahaha jangan-jangan besok ke gereja cuma buat makan mie ayam doang. Oya uniknya lagi di depan gereja (dekat parkiran) ada panggung kecil buat pentas drama. Mungkin aja ini buat anak-anak sekolah minggu biar tambah kreatif.
Nah, itu dia pengalamanku di Gereja Santa Helena di Tangerang. Oya, asiknya lagi di jalan pulang dari gereja ke kostku di Gading Serpong ternyata ngelewatin Mall Karawaci lho. Wah, tambah lagi nih alasan ke gereja selain kewajiban dapat bonus mie ayam sama bisa nongkrong di mall hehehe.
terima kasih infonya
ReplyDelete