Setelah sekitar sebulan tinggal di Tangerang, baru kali ini aku berhasil menuntaskan misiku ikut misa di Gereja Santo Laurensius. Gereja ini terletak di kawasan elite Alam Sutera, Tangerang. Awalnya sih aku nggak tahu keberadaan gereja ini. Tapi setelah dikasih tahu teman kerjaku yang juga umat paroki ini (dan lihat fotonya lewat internet) aku langsung “Wow!”. Gereja ini terbilang baru, karena baru berdiri dari 2011, tapi arsitekturnya sangat bergaya klasik seperti gereja-gereja di Eropa. Gereja ini juga konon adalah satu-satunya gereja Katolik berkubah di Jawa. Pengen liat kemegahan gereja ini? Simak aja postinganku berikut ini!
Minggu pagi aku sudah janjian dengan temanku yang tadi kuceritain untuk ikut misa bareng di Gerja Santo Laurensius. Seperti biasa lah yang namanya Jakarta, lalu lintasnya benar-benar kejam. Di Solo kalo ada orang nyebrang, sopirnya pasti akan mengalah dan memelankan kendaraannya (mungkin sambil bilang “Monggo Mas.”). Tapi di Jakarta beda. kalo ada orang nyebrang dan ngalangin jalan, ya udah lindas aja. Makanya aku suka geleng-geleng kepala ama traffic yang ada di sini hahaha.
Sialnya lagi-lagi aku telat datang ke gereja karena kupikir misanya mulai jam 9, tapi ternyata jam setengah 9 sudah mulai. Alhasil aku nggak kebagian tempat duduk di atas (gerejanya ada dua tingkat, yang bawah adalah aula), jadinya aku dan temanku terpaksa mengikuti misa di aula. Setelah misa selesai baru deh aku sempat melancarkan aksi foto-foto hahaha. Inilah bagian belakang gereja, udah kerasa kan nuansa gotiknya.
Lalu di di bagian dalam gereja.
Nah, ini nih bagian dalam kubahnya. Bagus banget kan?
Perhentian jalan salibnya juga keren banget, ukiran kayu gitu. Realistis banget lagi.
Ternyata gereja ini juga ada balkonnya. Ini dia bagian dalam gereja dilihat dari balkon.
Sayangnya, rose window gereja ini yang satunya (bukan yang di gambar ini) cantik banget (warna-warni) nggak bisa kufoto karena cahaya datang dari luar (kameraku VGA lagi).
Dan inilah bagian fasad depan gereja.
Dan ini menara loncengnya. Ada cerita unik tentang lonceng gereja ini. kata temenku, lonceng ini digerakkan secara mekanis, soalnya kalo dilihat nggak ada tali untuk membunyikan lonceng di menara ini.
Hebat banget khan gerejanya? Nggak nyangka di Tangerang ada gereja sekeren ini. Kemegahan gereja ini jadi mengingatkanku pada Gereja Santo Antonius Solo yang menjadi tempat ibadahku sejak aku kecil. Sekian dulu postinganku tentang gereja Santo Laurensius Tangerang. Misi selanjutnya adalah Katedral Jakarta hahaha…semoga sukses ya guys!
No comments:
Post a Comment