Thursday, August 4, 2016

A BURNING DESIRE: PERISTIWA KEBAKARAN PASAR KLEWER SOLO

 

1420340729422

Pas gue mindahin album ke dari hape ke komputer, gue nemu foto-foto lama gue pas meliput tentang kebakaran Pasar Klewer. Udah lama bingo sih kejadiannya, tahun 2015 kalo ga salah. Pas itu gue lagi ada di Solo jadi sekalian gue jalan-jalan pagi sambil memfoto TKP-nya. Nggak tau juga kenapa baru gue posting sekarang hahaha. Sibuk kali.

Yang jelas kabar terbakarnya Pasar Klewer ini bikin gue kaget. Soalnya pasar yang terkenal dengan batiknya ini emang salah satu landmark kota Solo. Tapi yah kondisinya memang memprihatinkan. Gue aja lho orang Solo asli tapi seumur-umur nggak pernah beli baju di sana hahaha. Menurut gue kondisinya kurang nyaman dan sempit (kurang “aman” lagi). Gue sih kalo beli batik lebih memilih ke Pasar Grosir Solo (PGS) yang nggak jauh letaknya juga dari Pasar Klewer ini *dan gue juga lebih recommend tempat ini ketimbang Pasar Klewer kalo ada sodara atau temen yang mau belanja batik*

Yah namanya juga pasar tekstil yang isinya kain semua jadi emang rawan banget kebakaran. Tapi sejak dulu masalah renovasi Pasar Klewer ini memang jadi polemik. Pemerintah termasuk masyarakat pada umumnya (termasuk gue) setuju banget kalo pasar ini direnovasi jadi lebih megah dan nyaman buat belanja. Namun rencana ini sejak dulu jadi wacana doang soalnya para pedagangnya tetep kekeuh nggak mau pasarnya direnov. Alasannya mereka khawatir omzet mereka akan turun kalo mereka pindah ke pasar darurat. Aduh, sama sekali nggak ada pemikiran jangka panjang ya mereka. Tapi ya maklumlah, namanya juga wong kecil cari rejeki. Penurunan omzet jelas berpengaruh sekali ama kehidupan mereka.

Jadi pas pasar ini terbakar, tentulah tersiar desas-desus kalo pasar ini sengaja dibakar. Yah walaupun gue nggak yakin sih pemerintah bakal sekejam itu. Pemerintahan Solo sepeninggal Jokowi masih mengutamakan hak dan kesejahteraan rakyat kok, terbukti dengan pembangunan pasar tradisional yang masih berjalan. Tapi gue malah lega pasar ini kebakar. Bukan apa-apa ya, gue simpati juga ama pedagang di sini yang kehilangan harta mereka. Tapi kalo nggak ada insiden kayak gini, sampai kapanpun pasar ini nggak akan maju. Untungnya juga nggak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Ini foto-foto sebelum dan sehabis kebakaran.

9

142034081967214203408271381420340857361

1420340746023

Itu gerbang keraton menuju alun-alun yang putih btw.

Untuk sementara, pasar dipindah ke alun-alun keraton yang biasa dipake buat Sekaten alias pasar malam (dengan harga sewa yang ‘wow”). Pasar darurat ini malah menurut gue lebih nyaman ketimbang Pasar Klewer-nya sendiri menurut gue, lebih lega dan sejuk *ya iyalah outdoor* Tapi gue bingung juga kalo musim ujan gimana hahaha. Bangunan di sana juga udah dibikin permanen, mungkin karena renovasi total Pasar Klewer bakal memakan waktu yang lama ya.

Inilah kondisi pasar darurat sekarang.

052

056

Dan ini renovasi Pasar Klewer yang masih berjalan.

060

Hmmmm ... semoga aja ya pasar ini menjadi landmark Solo lagi soalnya nggak cuman pedagang saja yang menggantungkan hidupnya pada batik, namun Pasar Klewer dan batiknya ini juga menjadi kebanggaan segenap masyarakat Solo juga.

No comments:

Post a Comment