Kali ini gue kepengen menulis tentang Paris gara-gara Tragedi Paris 14 November 2015 yang lalu. Untung saja ya gereja-gereja yang ada di kota bersejarah ini tidak menjadi korban aksi teroris. Tapi kali ini gue nggak menulis artikel untuk mengutuk serangan teroris ini *walaupun jelas gue mengutuknya dengan segenap hati* tapi gue kepengen memperkenalkan gereja-gereja indah yang tersimpan di kota Paris. Gereja-gereja ini tak hanya indah, namun juga menyimpan sejarah panjang, mulai dari kemornakian hingga prosekusi yang dialami gereja pada masa Revolusi Prancis. Berikut ini 10+ gereja terindah yang ada di Paris.
1. Cathedrale Notre Dame de Paris, Basilique Saint-Denis, dan La Sainte-Chapelle
Ketiga gereja ini gue masukkan ke dalam satu list sebab merupakan gereja-gereja gotik yang dibangun pada abad pertengahan.
Katedral Notre Dame mungkin adalah gereja paling terkenal di dunia. Katedral merupakan gereja tempat kedudukan uskup, sehingga hanya terdapat satu katedral di tiap kota. Gereja yang dibangun pada 1163-1250 ini mendapatkan keistimewaan tersebut. Katedral ini dibangun atas ambisi Maurice de Sully, uskup Paris saat itu, yang konon mendapatkan visi sebuah gereja berasitektur megah dan langsung menggambarnya di atas tanah.
Gereja Notre Dame de Paris yang artinya adalah “Our Lady of Paris” dikenal karena fasadnya yang menghadap ke barat. Dahulu, seluruh gereja Katolik dibuat menghadap ke barat karena altarnya berkiblat ke arah timur, yakni menghadap kota suci Yerusalem, tempat Yesus disalibkan dan bangkit pada hari ketiga. Karena itulah, fasad bagian barat merupakan pintu masuk utama dan dihias dengan sangat indah dengan gaya gabungan arsitektur French Gothic dan Romanesque.
Pada masa Revolusi Prancis tahun 1793 dimana kekuasaan monarki Katolik digantikan dengan sekularisme, seluruh gereja di Prancis ditutup, tak terkecuali gereja ini. Patung Bunda Maria di dalam gereja ini digantikan dengan patung Lady Liberty dan semenjak itu, gereja ini dalam kondisi memprihatinkan dan tak terurus, bahkan hendak dirubuhkan. Namun pada awal abad ke-19, penduduk Paris mulai mencintai kembali katedral ini setelah diterbitkannya novel “The Hunchback of Notre Dame” karya penulis Victor Hugo. Bahkan gereja ini kembali direstorasi ke keagungannya yang semula pada 1845 dan tetap terkenal berkat novel tersebut hingga saat ini.
Basilika St. Denis tak diayal merupakan gereja terpenting di Prancis, walaupun kepopulerannya masih kalah dengan Katedral Notre Dame. Gereja ini merupakan gereja gotik pertama di dunia dan menjadi tempat peristirahatan para raja-raja Prancis, sehingga bisa disandangkan dengan Westminster Abbey di London, Inggris.
Menurut sejarah, gereja ini dibangun di atas makam St. Denis yang merupakan uskup pertama Paris. Gereja gotik ini dibangun oleh biarawan ambisius bernama Abbot Suger pada 1136 dan silakan bayangkan, baru selesai 300 tahun kemudian pada abad ke-13. Semua raja Prancis, bahkan yang lalim, seperti Louis XVI dan permaisurinya, Marie Antoinette, yang dieksekusi saat Revolusi Prancis, juga dimakamkan secara terhormat di gereja ini.
Karena merupakan gereja gotik pertama, masih terlihat sekali unsur transisi gereja ini dari gaya pendahulunya, Romanesque, seperti terlihat dari bentuknya yang mirip benteng.
Tak kalah cantik dari kedua gereja gotik di atas, walaupun ukurannya lebih mungil, adalah La Sainte-Chapelle atau Kapel Suci, yang sebenarnya merupakan kapel pribadi para raja-raja Prancis. Letaknya sendiri di dalam kompleks istana Ile de la Cite. Bangunan yang berasal dari abad ke-13 ini didirikan oleh Raja Louis IX yag juga menghiasinya dengan kaca patri yang luas dan indah.
2. Pantheon
Sekarang bangunan ini bukanlah gereja, namun tak salah jika gue masukkan ke list ini. Awalnya gereja bergaya neoklasisme ini dibangun pada 1758 oleh arsitek Jacques-Germain Soufflot untuk menghormati St. Genevieve, salah satu santa pelindung Paris. Namun karena penyelesaian gereja ini bertepatan dengan Revolusi Prancis, maka ditetapkan bahwa bangunan ini akan difungsikan sebagai mausoleum (makam agung). Bangunan ini kini menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi tokoh-tokoh besar Prancis seperti Voltaire, Rousseau, Victor Hugo, Alexandre Dumas (penulis “Three Musketeers”), Marie Curie, hingga Louis Braille. Pada 1851, seorang ahli fisika bernama Leon Foucault membuktikan bahwa bumi berotasi pada porosnya dengan menggunakan pendulum raksasa yang digantung di bawah kubah gereja ini.
3. Dome des Invalides
Secara teknis bukanlah sebuah gereja, namun sebuah kapel yang juga menjadi makam tokoh terbesar Prancis, siapa lagi kalau bukan Napoleon Bonaparte. Napoleon yang meninggal dalam pengasingannya di Pulau St. Helena pada 1815 konon hanya dimakamkan secara sederhana di “bawah bayang-bayang pohon Weeping Willow, di lembah bunga geranium.”. Pada 1840, Raja Louis-Phillipe memutuskan membawa pulang abu Kaisar Prancis tersebut kembali ke tanah airnya dan mengutus arsitek Visconti untuk membangun makam di bawah kubah kapel tersebut. Jenazah Napoleon akhirnya disemayamkan di tempat tersebut pada 1861.
4. Eglise Saint-Augustin
Gereja Katolik yang kontroversial ini dibangun pada masa kekaisaran Prancis kedua yang dipimpin oleh Napoleon III. Pada masa itu, di bawah perintah Georges-Eugène Haussmann, kota Paris dirombak besar-besaran untuk memperbaiki penampilannya, termasuk membuat jalan baru sehingga gereja ini dapat terlihat dari Arc du Triomphe. Gereja ini diarsiteki oleh Victor Baltard antara 1860 – 1868 dengan gaya eklektik yang menggabungkan elemen arsitektur Tuscan Gothic dan Romanesque. Uniknya ini adalah salah satu gereja “modern” pertama di Paris. Gereja ini adalah bangunan pertama di Paris yang menggunakan rangka baja dan organnya merupakan organ pertama yang menggunakan listrik.
5. Basilique Sainte-Clotilde
Susah dibayangkan, dengan fasadnya yang bergaya gotik ala abad pertengahan, sebenarnya gereja ini baru dibangun pada abad ke-19. Berdiri pada 1827, gereja bergaya Gothic Revival ini dirancang oleh François-Christian Gau dan konon terinspirasi oleh Katedral Cologne di Jerman. Gereja ini sesuai namanya, didedikasikan untuk St. Clotilde, istri dari Clovis, yang merupakan raja yang pertama kali mempersatukan Prancis pada pada abad ke-5.
6. Eglise Saint-Etienne-du-Mont
Gereja bergaya campuran French Gothic dan French Renaissance ini memang berbentuk unik. Pada awalnya, bangunan ini adalah biara yang dibangun di atas makam Sainte-Genevieve, santa pelindung Paris. Karena ukurannya yang terlalu kecil untuk mengakomodasi jumlah umat yang terus bertambah, arsitek Stephen Viguier kemudian membangun kembali gereja ini ke bentuknya yang sekarang. Dibangun pada tahun 1494, gereja ini baru selesai lebih dari seabad kemudian pada 1624. Keunikan gereja ini terletak pada desain tangganya yang bergaya Flamboyant Gothic.
7. L'église Sainte-Marie-Madeleine
Gereja yang dikenal singkat dengan nama La Madeleine ini memang lebih mirip sebuah kuil Yunani ketimbang sebuah gereja. Ini tak mengherankan, sebab kebalikan dengan Parthenon, bangunan yang dibangun pada 1807-1828 ini semula diperuntukkan sebagai monumen kejayaan Napoleon. Setelah jatuhnya Napoleon, Raja Louis XVIII kemudian memerintahkan bangunan bergaya neo-klasik ini dirubah menjadi sebuah gereja yang didedikasikan bagi Santa Maria Magdalena, murid perempuan Yesus. Gereja yang diarsiteki Pierre-Alexandre Vignon ini menampakkan sekali akulturasi agama Kristen ke dalam kebudayaan Eropa. Contohnya pediment yang biasanya menggambarkan kejayaan para dewa digantikan dengan figur Yesus dikelilingi malaikat.
Dan interiornya, wow!
8. Eglise de la Sainte-Trinite
Gereja Trinity ini dibangun antara 1861 – 1867 oleh arsitek Eugene-Louis Lequesne sebagai usaha Baron Haussmann saat itu untuk mempercantik Paris saat itu. Gereja bergaya baroque ini memiliki menara setinggi 63 meter dengan kubah di puncaknya.
9. Eglise de Saint-Germain-des-Pres
Gereja ini mungkin tak seindah gereja-gereja lain di list ini, namun jangan salah. Gereja merangkap biara ini mencatat sejarah sebagai gereja tertua di Paris. Gereja ini dibangun pada abad ke-6, oleh Raja Childebert I, putra dari Clovis, raja pertama Prancis, dan semenjak itu menjadi tempat peristirahatan terakhir raja-raja dari Dinasti Merovingian, para pendiri Prancis. Namun bangunan yang kita lihat tak setua itu. Bangunan aslinya, yakni Gereja St. Vincent didirikan oleh St. Germain, uskup Prancis pada 558, namun terbakar pada abad ke-9. Pada 1014 gereja ini dibangun kembali, kali ini didedikasikan kepada St. Germain.
Lokasi dimana gereja ini berdiri sejak abad pertengahan disebut sebagai “Latin Quarter” karena di sinilah berdiri Universitas Paris, dimana para mahasiswa dari segala penjuru datang dan hanya berbicara dengan bahasa “lingua franca” saat itu, yakni Latin.
10. American Cathedral of the Holy Trinity
Kenapa gereja ini dinamakan Katedral Amerika? Karena gereja ini bukanlah gereja Katolik seperti gereja-gereja lain dalam list ini, melainkan sebuah gereja Anglikan yang didirikan oleh para ekspatriat dari Amerika. Gereja bergaya Gothic Revival ini didesain oleh arsitek George Edmund Street.Uniknya, konsekrasi atau pemberkatan gereja ini bersamaan dengan pembukaan Patung Liberty, yakni pada Thanksgiving Day 25 November 1886.
BONUS
Basilique Sacré-Coeur
Mungkin lebih tampak seperti masjid ketimbang gereja, basilika ini merupakan salah satu ikon kota Paris. Berdiri pada 1919, gereja bergaya Roman-Byzantine ini berada di puncak bukit Montmarte, 400 meter di atas kota Paris, sehingga memberikan panorama lengkap keindahan kota tersebut. sesuai namanya, gereja ini dipersembahkan bagi Devosi Hati Kudus (Sacred Heart) Yesus Kristus. Gereja yang unik bukan?
Saya mohon ijin untuk mengutip yaa, terima kasih.. :)
ReplyDeleteTerima kasih atas informasinya, kebetulan saya akan ke Paris dalam waktu dekat, informasi ini sangat berguna, usul akan lebih baik bila dituliskan juga lokasinya dan stasiun MRT terdekat
ReplyDelete