Kenapa tiba-tiba gue bahas bangunan dari bahan batu kapur (cukup random ya). Well, akhir-akhir gue bekerja ama batu kapur dan tertarik dengan sejarahnya. Apalagi setelah gue googling, bahan ini sejak dahulu kala digunakan manusia untuk membangun landmark-landmark bersejarah. Bahkan ada yang menyebut batu kapur sebagai bahan bangunan tertua yang pernah dikenal manusia.
Batu kapur sendiri merupakan batuan sedimen yang terbuat dari sisa-sisa kerang dan hewan laut seperti koral (batu karang) dan foraminifera. Tak jarang, batuan karang ini juga mengandung fosil berusia jutaan tahun. Hmmm ... membangun struktur arsitektur dari fosil kayaknya ide yang menarik ya? Batu kapur merupakan pilihan utama manusia sejak zaman purbakala karena sifatnya yang memang sudah tersedia di alam dan relatif mudah dipotong menjadi blok-blok, serta mudah diukir menjadi hiasan yang rumit. Pada masa Medieval atau Abad Pertengahan di Eropa, banyak istana, kastil, dan gereja di Eropa yang dibangun dengan bahan ini.
Namun sayangnya banyak peninggalan bersejarah ini terancam rusak sebab walaupun batu kapur dianggap tahan lama dan cukup ‘durable’, ternyata material ini memiliki kelemahan, yakni mudah rusak oleh asam. Pada zaman kuno hal tersebut bukanlah masalah, namun pada masa dimana banyak polusi dan hujan asam seperti saat ini, tentu hal ini menjadi problem serius. Karena itu jika tak dibarengi restorasi, tentu bangunan-bangunan ini bakal rusak dimakan usia. Berikut ini 10 landmark yang dibangun dengan batu kapur atau limestone.
1. Kuil Megalitik Malta (Malta)
Kuil yang dibangun pada Zaman Prasejarah, tepatnya pada Masa Perunggu (Bronze Age) ini membuktikan bahwa batu kapur merupakan pilihan utama manusia sejak zaman purbakala untuk membangun monumen yang tak lekang dimakan waktu. Monumen dari batu kapur ini diperkirakan dibangun pada 3.300 – 2.000 SM dan diklaim sebagai bangunan tertua dalam sejarah dunia (sebelum penemuan Gobekli Tepe di Turki).
Penduduk Malta memberi nama kuil-kuil putih ini sebagai “Ggantija” karena mereka percaya kuil-kuil dibangun oleh raksasa karena batu-batunya yang amat besar. Dinding luar kuil-kuil ini dibangun dari batu kapur jenis coralline yang keras, sedangkan bagian dalamnya terbuat dari batu kapur jenis globigerina yang lebih lunak sehingga gampang diukir. Motif dekoratif di kuil purba ini masih sangat sederhana, yakni berupa spiral, namun sudah menampakkan minat nenek moyang kita terhadap seni.
2. Piramid Giza (Kairo, Mesir)
Mungkin tak banyak yang mengira bahwa salah satu Tujuh Keajaiban Dunia ini ternyata dibangun dari batu kapur. Mungkin karena letaknya di padang pasir, tak mudah membayangkan struktur ini dibangun dari fosil hewan laut. Namun buktinya, struktur ini merupakan bangunan buatan manusia yang paling awet. Terbukti sejak pembangunannya 4 ribu tahun lalu, piramid ini masih berdiri dan diramalkan akan tetap berdiri walaupun hingga ribuan tahun yang akan datang. Ini menunjukkan kekokohan dan keawetan batu kapur sebagai material penyusun bangunan dalam sejarah manusia.
3. Westminster Abbey (London, UK)
Salah satu gereja paling terkenal di kota London, Westminster Abbey sudah ada sejak abad ke-7, namun bangunan bergaya gotik yang kita lihat sekarang merupakan hasil renovasinya pada abad ke-13 oleh Raja Henry III. Sejak abad ke-11, gereja ini menjadi tempat penobatan para raja Inggris karena kesakralanannya. Tak heran, letaknya amat berdekatan dengan Istana Buckingham dan Gedung Parlemen Inggris.
Tak hanya gereja ini yang menggunakan bahan batu kapur sebagai fondasi utamanya. Berbagai landmark kota London lainnya juga dibangun dengan bahan yang sama, yakni batu kapur yang berasal dari Portland. Keberadaan batu kapur Portland sudah dikenal sebagai bahan berkualitas tinggi sejak zaman Romawi kuno. Tak heran, rakyat Inggris sangat bangga akan material asli dari negeri mereka tersebut dan menggunakannya untuk membangun landmark bersejarah mereka. Contohnya Katedral St. Paul yang dibangun oleh arsitek Charles Barry pada abad ke-19.
Sedangkan untuk Gedung Parlemen Inggris (Westminster Palace) dan Menara Big Ben-nya yang terkenal dibangun menggunakan batu kapur berwarna pasir dari Anston.
4. London Bridge (London, UK)
London Bridge (jangan keliru dengan Tower Bridge yang bisa diangkat, itu jembatan yang berbeda) pada masa Medieval jauh berbeda dengan London Bridge sekarang yang tampak “bland”. London Bridge yang asli sangatlah unik, sebab bagian atasnya dipenuhi oleh bangunan, yang walaupun terlihat keren tapi ternyata menimbulkan banyak masalah.
Jembatan London yang asli dibangun oleh Raja Henry II pada 1176 dengan lebar hanya 8 m dan panjang 270 m. Pada era Tudor (antara abad 15-17) terdapat sekitar 200 toko di jembatan ini, beberapa bahkan setinggi 7 lantai! Hal ini menyebabkan berbagai dilema (walaupun menjadi tempat wisata yang cantik), semisal jembatan menjadi rentan terhadap kebakaran. Tak hanya itu, beban pada struktur jembatan ini bertambah sehingga selama berabad-abad, jembatan ini terus-menerus memerlukan diperbaiki. Belum lagi masalah kemacetan yang menyebabkan penduduk London yang ingin menyeberangi jembatan ini memerlukan waktu 1 jam!
Hingga akhirnya pada abad ke-18, Parlemen memutuskan untuk menggusur semua bangunan di jembatan ini yang menyelesaikan semua permasalahan tersebut dengan harga yang mahal, yakni menghapus kekayaan sejarah jembatan ini.
5. The Port of Liverpool Building (Liverpool, UK)
Gedung bersejarah ini terletak di kawasan Maritime Mercantile City di Liverpool yang sudah didesignasi oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Sejarah. Bangunan ini dirancang oleh Sir Arnold Thornely and F.B. Hobbs antara tahun 1904-1907 dengan bahan utama batu kapur Portland. Keberadaan gedung ini juga menginspirasi bangunan serupa, yakni Balai Kota Belfast di Irlandia.
6. York Minster (York, UK)
Gereja setinggi 71 m ini merupakan gereja gotik Abad Pertengahan terbesar di Eropa Utara dan kedua terbesar di dunia setelah Katedral Chartres di Prancis. Gereja ini berkaitan erat dengan sejarah Inggris yang terlukis dengan jendela mawarnya atau “rose window”. Jendela ini menandai akhir Perang Mawar atau “War of The Roses” pada abad ke-15 antara House of Lancaster yang dikenal sebagai “Red Rose” dengan House of York yang dikenal sebagai “White Rose”. Perseteruan ini diakhiri di gereja ini dengan pernikahan Elizabeth dari York dengan Raja Henry VII dari Lancaster pada 1486. Wow kayak Games of Throne ya?
7. Menara Belem dan Jeronimos Monastery (Lisbon, Portugal)
Menara yang berada di wilayah Santa Maria de Belem (bukan judul telenovela ya) ini memiliki nama resmi Menara St. Vincent. Fungsi awalnya sebagai “gerbang” pelabuhan menuju ke kota Lisbon, salah satu kota tertua di dunia. Struktur menyerupai benteng ini didirikan pada abad ke-16 oleh arsitek Fransisco de Arruba . Bahan bangunan menara setinggi 30 m ini adalah batu kapur Lioz.
Sementara itu Jeronimos Monastery adalah sebuah biara yang dibangun antara abad ke-15 dan 16. Lokasi ini juga terkenal sebagai tempat persemayaman jenazah Vasco da Gama, penjelajah terkenal asal negeri ini. Bersama dengan menara Belem, bangunan ini gue masukkan ke list yang sama, sebab selain berada di kota yang sama dan dibangun dengan bahan material yang sama, juga keduanya merupakan contoh gaya arsitektur Manueline, sebuah gaya flamboyan ciri khas Portugal yang menjadi gaya peralihan antara Gotik dengan Renaissance.
8. Cape Town City Hall (Cape Town, Afrika Selatan)
Bangunan balai kota bergaya arsitektur Edwardian ini dibangun pada 1905 dari bahan batu kapur yang diimpor dari Bath, Inggris. Kekhasan batu kapur ini adalah warna “madunya”, belum lagi arsitektur bangunannya amat indah, menjadikannya salah satu balai kota paling enak dipandang mata di dunia.
9. BAPS Shri Swaminarayan Mandir (Toronto, Kanada)
Mungkin tak terbersit sedikitpun di benak kita bahwa sebuah kuil India semegah ini ternyata berdiri di Amerika Utara, namun inilah bentuk toleransi antarumat beragama di Kanada. Kuil serbaputih ini merupakan kuil Hindu terbesar di Kanada dan dibangun pada 2007 dengan bahan batu kapur Turki dikombinasikan dengan marmer Carrara dari Italia dan batu pink dari India.
10. Thomas Jefferson Memorial (Washington DC, AS)
Bangunan bergaya Palladian ini gue anggap sebagai salah satu bangunan terindah di dunia karena kesederhanaan dan keanggunannya. Memorial ini dipersembahkan untuk mengenang Thomas Jefferson, salah satu bapak pendiri negara Amerika Serikat yang juga salah satu penulis deklarasi kemerdekaan AS dan mantan presiden ketiga AS. Bangunan bergaya Neoklasik ini rampung pada 1943 dan berbahan utama marmer dan batu kapur Indiana.
Jika Inggris memiliki batu kapur Portland sebagai material kebanggaan mereka. Maka AS memiliki batu kapur Indiana sebagai jenis bahan bangunan terbaik di negeri tersebut. Batu kapur Indiana yang ditambang di Bedfort, negara bagian Indiana tersebut, juga disebut batu kapur Salem (diambil dari nama kota dimana pernah terjadi perburuan penyihir besar-besaran yang legendaris). Material ini tersusun atas fosil berusia jutaan tahun yang mengendap di Sungai Mississippi.
Berbagai notable landmark di AS yang dbangun dengan bahan ini adalah Washington National Cathedral,
Pentagon,
Lincoln Memorial (hanya pada interior dan pilarnya, sedangkan eksteriornya menggunakan marmer, yang akan gue bahas di postingan berikutnya).
Stasiun Grand Central Terminal di New York
Menara Tribune di Chicago
Dan bangunan berbahan batu kapur tertinggi di dunia (walau dicampur dengan beton dan struktur baja), yakni Menara Empire State Building di New York
BONUS
Landmark Alam
Yang namanya landmark memang tak harus bangunan buatan manusia, because God Himself is “the” architect right? Tuhan membuat berbagai landmark alam yang bahkan lebih megah dan mencengangkan mata. Beberapa landmark batuan kapur yang terkenal di seluruh dunia adalah Ha Long Bay di Vietnam,
Twelve Apostles di Australia,
serta Azure Window di Malta.
Raja Ampat sm kaya ha long bay d viet loh Kong
ReplyDeleteMungkin bukan batu kapur bun
Delete