Hallo guys. Kali ini gue bakal membahas acara jalan-jalan gue pas mudik ke rumah nenek gue di Kutoarjo. Kebetulan pas hari-H lebaran, sekalian mudik gue diajak ama cousin-cousin gue maen ke objek wisata yang nggak terlalu terkenal sih di perbatasan Yogya – Purworejo, tepatnya di hutan mangrove di tepi pantai Pasir Medit. Gue sih nggak terlalu excited pergi ke hutan mangrove (palingan pohon ama aer doang isinya). Tapi yah namanya diajak jalan-jalan siapa sih yang nolak. Di luar dugaan, ternyata gue menikmati banget objek wisata ini bahkan merekomendasikannya ke kalian-kalian.
Baik banget ya cousin-cousin gue ngajakin jalan-jalan hahaha. Soalnya mungkin gara-gara mereka tau gue bikin blog namanya Mengaku Backpacker makanya mereka ngajak gue travelling. Btw salah satu cousin gue tuh yang bikinin kaos MBP, namanya Aris (termasuk mahasiswa berprestasi juga di kampusnya, UNY). Cousin gue yang lain adalah Ninda, Zulfikar, dan Nando. Objek wisata mangrove ini seperti gue bilang terletak di perbatasan antara Purworejo dengan Daerah istimewa Yogyakarta, tepatnya di Kulon Progo. Lokasinya sendiri nggak terlalu jauh ama Pantai Ketawang, pantai yang jadi destinasi utama wisatawan yang berkunjung ke Kutoarjo.
Daerah ini sih kata cousin gue yang pernah ke sini, dulu nggak sebagus ini. Tapi oleh inisiatif warga setempat, hutan mangrove ini kemudian dirombak menjadi objek wisata dengan menambahkan banyak fasilitas, antara lain jalan setapak dari bambu, jembatan, dan lain-lain. Jadi selain membantu melestarikan alam, usaha mereka juga bisa menambah pundi-pundi pendapatan mereka dari sektor pariwisata. Hmmm keren ya?
Tiket masuknya murah, cukup 3 ribu saja (ditambah biaya parkir). Begitu masuk kita akan disambut gerbang ini (cousin gue numpang mejeng ya hahaha).
Tempat ini kayaknya juga cocok jadi pemancingan. Yah nyesel deh tau gitu di sini mancing sekalian hahaha.
Sayangnya suasananya panas banget, jadi kita ngadem bentar di tempat yang teduh dan adem (serta instagramable). Jalan setapaknya kayak gini nih, mengambang di atas air. Kek berasa jalan di rel kereta api.
Oya yang spesial di sini, banyak banget berkeriapan sejenis ikan yang bisa keluar ke lumpur terus jalan-jalan di darat. Nggak tau sih nama ikannya apa. Ada yang bisa bantu? Baru pertama kali gue liat kayak beginian hahaha.
Ini jembatannya. Dimodel kek jembatan gantung Golden Bridge ya hahaha. Oya, ada perahu juga yang siap mengantar kita berkeliling dengan harga yang sangat terjangkau.
Yang gue nggak sangka-sangka, ternyata hutan mangrove ini nyambung ke pantai. Yup, pantai beneran. Gue sih sempat menyangka petualangan ini bakal berakhir kayak hutan mangrove di PIK, Jakarta Utara yang ending-endingnya berujung di tepi laut (tapi bukan pantai). Yah cuman pemandangan tepi pelabuhan yang kotor dan nggak terurus. Tapi di sini, ternyata klimaksnya adalah pantai yang selain indah, juga secara mengejutkan, SEPI! Padahal itu masih dalam suasana lebaran lho dimana semua objek wisata biasanya penuh dengan lautan manusia.
*can you imagine quiet place like this at Idul Fitri holiday?*
Literally cuman ada gue ama sebutir kelapa ini haha.
Pasirnya item sayang, nggak ada romantis-romantisnya. Selain itu pantai selatan ombaknya juga terkenal gede. Tapi tetep aja, ini bonus yang mengesankan bagi gue yang semenjak dulu kepengen maen ke pantai tapi belum kesampaian.
Gue ama cousin gue numpang mejeng lagi ya.
Begitu pulang gue nemuin sandal terapung di air. Apa yang terjadi dengan pemiliknya??? *jreng jreng jreng*
Nah, sekian dulu deh liputan perjalanan gue ke hutan mangrove yang ada di wilayah Kulon progo. Semoga makin banyak ya objek wisata alam kayak gini yang nggak cuman membantu kelestarian alam, tapi juga menyokong perekonomian warganya. Dan semoga aja nggak dirusak ama anak-anak alay hahaha. Makasih sekali lagi buat cousin-cousin gue yang udah ngajak jalan-jalan :D
Akhir kata …
Yah bang, ternyata udah ke sini duluan 😭
ReplyDeletelhooo yuuki pernah ke sini juga?
Delete