Hallo guys, udah lama ya sejak terakhir
gue review film horor. Emang gue akui sejak awal tahun 2020 gue emang
jarang banget nonton film. Yah alasannya kerjaan banyak dan gue juga
nyiapin project channel YouTube gue juga. Nah maka dari itu, pada
masa karantina Covid-19 ini gue yang kerjaannya di rumah terus
akhirnya menghabiskan waktu dengan nonton beberapa judul film. Yah,
beberapa ada yang mengecewakan. Namun tentu ada yang membuat gue amat
puas hingga gue memutuskan untuk merekomendasikannya di sini. Here we
go.
I SEE YOU (2019)
Film ini direkomendasikan oleh sesama
blogger, Ham Sama di salah satu komen review film gue. Dan emang
benar, film yang jarang didengar ini sangatlah recommended dan cukup
beda dengan film-film kebanyakan. Film ini diawali dengan penemuan
mayat seorang bocah di sebuah kota kecil, dimana diduga ini adalah
aksi pembunuhan berantai. Namun kemudian film ini berlanjut dengan
tema yang sama sekali berbeda, dimana kita diperlihatkan bahwa sang
detektif sekaligus tokoh utama di film ini tinggal di rumah yang
diduga berhantu. Gue sempat bingung, lho film ini ceritanya tentang hantu apa psikopat? Akan tetapi semua ini akan dijelaskan dengan
sebuah twist unik yang muncul di pertengahan film.
Yak, kalo soal twist, film ini memang
jagonya dan bisa gue bilang, merupakan pendekatan yang lebih “fresh”
pada genre-genre film horor yang semakin lama semakin stereotipikal.
Film yang cerdas dengan jalan cerita yang kadang “menipu” mungkin
itulah yang bisa gue jelaskan pada kalian tentang film ini tanpa
“spoiler” lebih lanjut.
ALL THE BOYS LOVE MANDY LANE (2006)
Film horor bergenre slasher ala-ala
remaja ini merupakan debut dari aktris Amber Heard. Namun sayang,
walaupun kelar sejak 2006, namun film ini baru dirilis di pasaran
pada 2013. Padahal gue yakin, seandainya saja film ini keluar lebih
awal, pastilah bakal langsung mengangkat nama Amber Heard tanpa harus
nunggu Aquaman dulu, soalnya dia emang cantik dan mempesona banget di
film ini.
Film ini menceritakan tentang Mandy
Lane (diperankan Amber Heard), seorang remaja yang memutuskan
menghabiskan liburan musim panas mereka di sebuah rumah peternakan
terpencil milik salah satu temannya. Namun liburan itu berubah
menjadi bencana ketika sesosok pembunuh misterius muncul dan mulai
menghabisi mereka satu demi satu.
Sekilas membaca sinopsisnya, terdengar
seperti sebuah film slasher pada umumnya. Dan emang, tokoh-tokoh di
film ini juga amat stereotip sekali,bahkan sama persis dengan
sindiran di film “Cabin in the Woods”, yakni hanya ada 4 tokoh
yang harus selalu ada di film slasher, yakni tokoh utama cewek yang
masih virgin dan innocent, tokoh “jock” atau “atlit” yang
atletis tapi brengsek, tokoh “nerdy” yang kikuk dan cuma jadi
“comic relief” aja, dan sosok cewek “bitchy”. Tapi di sinilah
uniknya film ini. Film ini membuat kita berpikir bahwa ini hanyalah
film slasher biasa dengan ending juga sama seperti biasanya, padahal
nggak.
Film ini cukup cerdas (atau at least
unik) di bagian endingnya dan kata beberapa orang, artistik. Walaupun
di beberapa bagian, justru ke-artistik-an film ini menurut gue amat
menganggu jalan cerita. Beberapa adegan lebih mirip video klip dan
sama sekali nggak ada kontribusinya buat plot. Jadi kelebihan film
ini bagi beberapa orang justru malah jadi kelemahannya buat gue. Tapi
nggak apa-apa, gue tetep kasi film ini skor 4 CD berdarah dan gue
yakin, kalian pasti akan amat terhibur sama akting Amber Heard di
film ini.
HAUNTED HOSPITAL: HEILSTATTEN (2018)
Film ini menjadi satu-satunya film
horor Jerman yang pernah gue saksikan selain “Dark” (tapi itu
serial sih). Kalo kalian pernah menonton film “Grave Encounters”,
jalan ceritanya tak jauh beda. Direkam dalam bentuk “found footage”
film ini menceritakan sekelompok vlogger (dua vlogger cowok khusus
channel prank dan dua vlogger cewek khusus channel make up) yang
memutuskan untuk membuat konten tentang sebuah rumah sakit berhantu
bekas NAZI yang kini terbengkalai. Seperti bisa kita tebak, ide
tersebut merupakan ide yang sangat buruk dan mereka segera menemui
nasib mengerikan, bahkan tewas satu demi satu.
Film ini memberikan sentuhan “modern”
dengan tokoh-tokoh utamanya berprofesi sebagai influencer dan
youtuber. Film ini juga memberikan sindiran dan tamparan telak buat
para pembuat konten tak berfaedah yang hanya mengejar keuntungan,
bukan kualitas. Dan yang lebih unik lagi, film ini memiliki twist
dimana jalan ceritanya ternyata sama sekali tak kita duga. Walaupun
yah, jika kita bandingkan dengan film bergenre sama, semisal
“Gonjiam: Haunted Asylum” scare di film ini terasa kurang seram.
Tapi tetap, nggak ada salahnya kalian
menontonnya untuk mengisi waktu luang, apalagi tersedia dengan gratis
di salah satu channel Youtube ini. Gue kasi skor 3,5 dari total 5 CD
berdarah. Kalian bisa menyaksikan film ini di link Youtube berikut ini, namun sayang, dubbing English-nya menurut gue kurang meyakinkan.
CONTAINMENT (2015)
Salah satu dampak tak terduga dari
wabah penyakit seperti yang melanda kita saat ini adalah makin
larisnya film-film yang bertema sama. Film-film seperti “Contagion”
dan “Outbreak” yang semula dipandang sebelah mata kini justru
meraih popularitas. Alasannya mungkin karena masyarakat ingin
memahami kondisi yang mereka hadapi saat ini. Nah salah satu film
bertema sama adalah film Inggris yang dirilis pada 2015 berjudul
“Containment”.
Film ini menceritakan Mark, seorang
“everyman” (orang biasa) yang terbangun dan menemukan dirinya
berada dalam kondisi yang amat aneh. Listrik, air, dan segala bentuk
alat komunikasi tiba-tiba mati. Tak hanya itu, pintu apartemennya
tiba-tiba “disegel” dengan lem misterius yang membuatnya tak bisa
keluar. Orang-orang dengan APD lengkap muncul di luar apartemennya,
menandakan jika sebuah wabah mematikan tengah mengintai mereka.
Ketika ia dan para tetangganya berusaha memecahkan misteri ini, ia
akan sadar bahwa ada yang lebih brutal dan menakutkan ketimbang
sebuah wabah penyakit, yakni: manusia.
Film ini secara ringkas akan gue
rangkum sebagai “film zombie yang realistis”. Lho, zombie kok
realistis? Sebab dalam kondisi panik dan tanpa jalan keluar, manusia
biasa-pun bisa berperilaku layaknya zombie, apalagi dengan kondisi
informasi yang simpang siur. Bahkan (gue spoiler dikit) kenyataannya
tidak ada satupun tokoh di film ini mati karena wabah yang katanya
menakutkan itu, namun justru mati karena dibunuh oleh tokoh lain.
Film ini sepertinya cocok ditonton pas
karantina ini untuk menunjukkan kegelisahan dan ketakutan yang bisa
mengejawantah menjadi kekerasan. Sifat “basic” manusia untuk
bertahan hidup kadang lebih menakutkan ketimbang “apa” yang
membuat mereka harus bertahan hidup. Gue kasi film ini skor 3,5 CD
berdarah, sayang gue nggak bisa kasi skor lebih tinggi karena gue
sendiri nggak begitu paham endingnya.
THE WRONG HOUSE (2012)
Lagi-lagi film bergenre unik yang
mengisahkan keterisolasian yang bisa berujung pada kekerasan dan
pembunuhan, film “The Wrong House” ini (dipasarkan juga dengan
judul “House Hunting”) cocok banget dengan kondisi karantina ini.
Tapi bedanya, tokoh-tokoh di film ini tidak dikarantina karena
kemauan mereka sendiri seperti kita saat ini, namun karena ulah
supranatural yang mengurung mereka di rumah berhantu.
Dua keluarga disfungsional yang selalu
bertengkar terpaksa terkurung di sebuah rumah yang hendak mereka
beli. Kecurigaan demi kecurigaan muncul hingga akhirnya mereka
menemukan bahwa semua ini bukanlah kebetulan, mereka bertanggung
jawab atas nasib naas yang dimiliki sang penghuni rumah itu sebelumnya
dan arwahnya kembali untuk membalas dendam.
Dikurung tanpa kehendak kita itu sudah
sulit, apalagi jika harus dikurung bersama orang-orang yang tidak
akur dengan kita. Bagaimana akhirnya? Apakah mereka akan bekerja sama
mencari jalan keluar? Ataukah mereka justru bermusuhan dan bersaing,
bahkan saling membunuh untuk bisa selamat?
Film ini walaupun memiliki “production
value” yang biasa-biasa (nggak terlalu artistik seperti film yang
bener-bener sinematik) namun memiliki jalan cerita yang menurut gue
cukup menarik. Banyak hal-hal tak terduga terjadi di sepanjang film
ini. Dan endingnya, ish ... ngeri banget. Gue kasi skor 3,5 untuk
film ini.
Kalian bisa menontonnya di channel Youtube berikut.
TRESSPASSERS (2019)
Last but not least, gue kasih sebuah
film yang menurut gue masterpiece dan brilian, walaupun skor Rotten
Tomatoes-nya cuman 59%. Film yang juga dikenal dengan judul "Hell is Where The Home is" ini menceritakan dua pasangan yang
memutuskan untuk menginap di sebuah rumah mewah terpencil di tengah
padang gurun di luaran Los Angeles. Namun sayang, seorang tamu
misterius datang dan mengobak-abrik malam damai mereka. Seperti bisa
kalian tebak, film ini bergenre home invasion. Tapi tetap saja, ada
yang hal yang berbeda yang membuat film ini terasa lebih fresh
ketimbang tipikal film home invasion biasa.
Ada sebuah twist (ada gue nyebutnya
plot yang tak terduga) di pertengahan film yang membuat gue menganga
dan menjadikan plot film ini bergerak ke arah yang sama sekali nggak
gue duga. Finale-nya pun alias klimaksnya amat memuaskan buat gue.
Selama bertahun-tahun gue nggak pernah sepuas ini menonton sebuah
film. Ya, ya ... gue baca banyak review jelek yang meng-underestimate
film ini, namun menurut gue, film ini tak hanya mumpuni menciptakan
suasana thriller yang tegang, namun juga twist demi twist yang
membuat film ini terasa “beda” juga membuat gue berani memasang
skor yang tinggi buat film ini.
Nggak tanggung-tanggung, gue kasi skor
5 dari 5 CD berdarah buat film ini. Nilai plus lainnya, kalian bisa
menontonnya secara gratis di Youtube lewat link ini.
SUMBER GAMBAR: IMDB
Bang lanjutin cerita bus to Magelang dong.
ReplyDeleteTumben bang Dave banyak typo nya 😋
ReplyDeletebang,film yg ada di youtube legal gk sih ? karenanya biasanya channel meng upload film itu bukan dari pihak resmi film tersebut melainkan channel biasa yg kemungkinan tidak punya lisensi untuk membagikan film tersebut, dan ya memang tidak kena copyright tapi entah bagaimana mereka mengelabui sistem youtube
ReplyDeleteEmang kagak wkwkwk
DeleteOk haunted hospital yg di Madiun ntip duyu
ReplyDeletebangdep, adain lagi artikel2 lain kayak dulu2 dong, misal ttg astronomi, top ten, riddle, fakta2 unik dll, aku kangen gaya tulisannya bangdep kalau ngbahas yg begituan hhehe. biar agak benapas juga ada selingan selain horor & crime bang hhehe..
ReplyDeletebtw aku udh ngikutin bangdep dari jaman kapan tau, sampe hampir setiap hari mampir ngecek ada update atau nda, seringnya sih silent reader, krn nth kenapa aku nda bisa komen pake hp. sorry malah curcol bang..