Saturday, December 25, 2021

JAPANESE DARK URBAN LEGEND #1: KOTORIBAKO PART 3


Kotak itu disebut kotoribako, artinya “kotak pencuri anak”. Benda itu dibuat antara tahun 1860-an hingga tahun 1980-an dan diisi dengan mayat anak-anak yang dibunuh oleh orang tua mereka. Di masa lalu, desa ini adalah desa para “burakumin” yang selalu mengalami diskriminasi dan penganiayaan yang mengerikan.

Karena penganiayaan itu begitu mengerikan, bahkan anak-anak mereka sering dibunuh. Desa Yoshida (bukan nama sebenarnya) berada di bawah kendali keluarga Yoshida dan penganiayaan di tangan mereka sangat mengerikan. Kemudian, ketika penduduk desa memiliki anak, sangat sulit untuk membesarkan mereka, karena mereka senantiasa mendapat diskriminasi dalam mencari pekerjaan. Karena alasan ini, seringkali para penduduk desa akan membunuh anak-anak mereka … kalian mengerti apa yang aku katakan sejauh ini, bukan?

Apa Anda tahu tentang pemberontakan di Kepulauan Oki pada tahun 1860-an? Butuh waktu sekitar satu tahun untuk menekannya itu, tetapi pada saat itu salah seorang pria yang terlibat melarikan diri ke desa itu

(Perlu diingat, ketika M memberitahukan tentang namanya, anehnya namanya sama denganku, maka aku menyebut orang itu sebagai A, sama sepertiku)

A berlari sampai ke desa ini. Orang-orang desa yang sudah di bawah beban berat berpikir dia akan membawa lebih banyak masalah, maka mereka mencoba membunuhnya. Tapi kemudian A berkata kepada mereka, “Jika kalian membantuku, aku akan memberi kalian senjata untuk membalas dendam. Ketika penduduk desa bertanya kepadanya apa jenis senjatanya, dia menunjukkan sebuah kotak kecil. Sebagai balasan apabila mereka melindunginya, maka ia akan memberitahukan cara membuat kotak itu.

A kemudian memberi mereka satu syarat lagi, yakni ia ingin mereka menyerahkan kotak pertama yang mereka buat kepadanya. Jika mereka setuju, dia akan mengajari mereka cara membuatnya. Penduduk desa setuju dan A menunjukkan kepada mereka cara membuat kotak itu. Rupanya A mengatakan kepada penduduk desa bahwa setelah mereka mengetahui cara membuat kotak dan mereka berubah pikiran, mereka masih bisa memilih untuk membunuhnya. Begitulah seramnya kotak itu.

Langkah pertama adalah menyatukan beberapa potongan kayu yang rumit menjadi sebuah kotak. Ini bertujuan agar kotak ini tidak bisa dibuka dengan mudah dan juga merupakan bagian tersulit dari prosesnya. Kalian bisa melihatnya, kan? Kotak itu tampak seperti teka-teki. Selanjutnya, bagian dalam kotak diisi dengan darah binatang betina dan tutupnya dipasang sebelum darahnya mengering.

Selanjutnya adalah interiornya. Ini adalah asal usul nama “kotoribako”. Mereka memasukkan bagian-bagian tubuh anak yang telah mereka bunuh ke dalam. Apabila dari bayi yang baru lahir, mereka memasukkan tali pusar, ujung jari telunjuk hingga ruas jari pertama, serta usus yang telah direndam darahnya. Untuk anak-anak hingga tujuh tahun, mereka memasukkan ujung jari telunjuk dan usus mereka yang direndam dalam darah. Untuk anak-anak hingga usia 10 tahun mereka memasukkan ujung jari telunjuk mereka. Kemudian mereka menutup tutupnya. Jumlah anak di dalamnya menjadi nama kotak tersebut". Satu anak adalah “ippou”, dua adalah “nihou”, tiga adalah “sanpou”, empat adalah “shippou”, lima adalah “gohou”, enam adalah “roppou”, dan tujuh anak disebut “chippou”.

A menekankan bahwa mereka tidak bisa lebih tinggi dari itu. Kemudian, setiap kotak harus memiliki segel untuk menunjukkan jenis kotak apa itu. Ippou memiliki segitiga, nihou segiempat, dan seterusnya. Tapi kotak A sendiri, disebut “hakkai”, membutuhkan delapan anak di bawah usia tujuh tahun. Selain itu, ia membutuhkan seorang wanita dan anak tambahan. Dia memberi tahu penduduk desa bahwa dalam keadaan apa pun mereka tidak boleh membuat hakkai lagi.

Pasti kalian akan berpikir mana ada orang tua yang setega itu pada anak mereka, bukan? Tidak peduli seberapa keras hidup seseorang, bagaimana mungkin ada yang tidak hanya membunuh mereka Anda sendiri, tetapi kemudian memperlakukan mayat mereka seperti itu ... tapi para penduduk desa setuju dan benar-benar melakukannya. Aku tidak tahu apa motif atau keadaan mental mereka saat itu seperti apa, tetapi mereka pasti berada di bawah diskriminasi dan penganiayaan yang begitu mengerikan hingga mereka tega membunuh anak-anak mereka sendiri untuk membalas dendam.

Kemudian kotak pertama dibuat. Setiap rumah berdiskusi anak-anak mana yang harus dibunuh. Kemudian mereka melaksanakan rencana mereka.

Lalu akhirnya, hakkainya selesai.

A menjelaskan apa yang dilakukannya dengan kotak itu dan wanita serta anak yang dia minta. Yang jelas aku tak sanggup menulisnya detailnya di sini dan harus kusensor. Kotak itu merasuki dan membunuh mereka dengan sangat menyakitkan. Entah bagaimana organ dalam mereka terkoyak; bukan karena menyentuh kotak itu, namun hanya karena berada di dekatnya.

Kemudian, melihat efek kotak tepat di depan mata mereka, penduduk desa melanjutkan dengan membuat kotak mereka sendiri. Kotak pertama yang mereka buat sendiri adalah chippou. Kotak yang aku bersihkan, sebuah kotak berisi tujuh anak, menurut sejarah yang kudengar, dalam waktu kurang dari dua minggu membunuh lima belas anak dan satu wanita … betapa mengerikan. Kemudian, mereka memberikan kotak itu kepada kepala desa Yoshida untuk disimpan, dengan dalih sebuah hadiah sebagai bukti ketulusan penduduk desa. Bisa kalian duga, keluarga Yoshida kemudian ditimpa kemalangan dan pendertaan tak terperikan; para wanita dan anak-anak memuntahkan darah sebelum mereka meninggal dalam kondisi amat menggenaskan.

Kemudian, para penduduk desa dengan bangga menjelaskan apa yang terjadi pada keluarga Yoshida untuk memperingatkan mereka akan apa yang mampu mereka lakukan. Mereka juga memperingatkan mereka untuk tidak terlibat dalam urusan desa lagi. Mereka ingin dibiarkan sendiri. Mereka tidak akan memaafkan apa yang telah terjadi kepada mereka, tetapi jika mereka dibiarkan sendiri, mereka tidak akan melancarkan kutukan lagi. Jika mereka setuju, keluarga Yoshida tidak boleh lagi datang ke sana. Jika ada orang yang menentang, mereka akan sekali lagi mengeluarkan kutukan tersebut.

Kotak tadinya yang diberikan kepada Yoshida juga dikembalikan ke desa. Lalu mereka melanjutkan membuat kotak. Tak lama kemudian, ada tujuh dari mereka. Ya, mereka benar-benar membuat tujuh kotak lagi. Sulit dibayangkan  bahwa penduduk desa yang bahkan tidak bisa membaca dan menulis dapat melakukan semua ini.

Keluarga Yoshida dan desa-desa sekitarnya menyetujui persyaratan tersebut. Berita tentang apa yang terjadi tersebar, sehingga orang segera berhenti mencampuri urusan desa tersebut.

Meski begitu, penduduk desa terus membuat kotak-kotak seperti ini. A sudah keluar dari desa itu, tetapi rupanya dia juga memberi tahu mereka cara menangani kotak-kotak itu. Wanita dan anak-anak tidak diperbolehkan berada di dekat kotak-kotak itu. Kotoribako harus disimpan di tempat yang gelap dan lembab. Terakhir, kekuatan kotak akan melemah seiring berjalannya waktu. Jika, secara kebetulan, mereka tidak lagi membutuhkan kotak-kotak itu, atau mereka telah berada di luar kendali mereka, mereka harus dibawa ke kuil O untuk ditangani.

Penduduk desa terus membuat kotak selama 13 tahun. Pada tahun ketiga belas mereka membuat kotak, hingga kini mereka memiliki 16 kotak. Ada 6 ippou, 2 nihou, 5 gohou dan 3 chippou. Itu berarti sekitar 56 anak dikorbankan. Ada rumor pula tentang kotak-kotak yang gagal dibuat, jadi jumlah itu mungkin lebih tinggi.

Pada tahun ketiga belas terjadi kecelakaan. Pada saat itu semua kotak disimpan di satu tempat untuk dipantau. Kemudian peristiwa itu terjadi. Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun menyelinap masuk dan mencuri salah satunya. Bagian terburuknya, kotak itu adalah chippou. Tidak hanya itu, itu adalah chippou yang baru saja dibuat.

Kejadiannya persis seperti kotak yang ditemukan S, yang dimainkan dengan begitu riang oleh bocah itu. Berpikir dia telah menemukan mainan baru yang menarik, bocah itu kembali ke rumah dengan kotak itu. Dalam sehari, semua wanita dan anak-anak di rumahnya meninggal.

Untuk pertama kalinya, penduduk desa benar-benar merasa takut dengan kotak-kotak itu. Mereka merasakan kekuatan mereka yang sebenarnya, dan bagaimana mereka bisa kembali membantai mereka jika diabaikan. Setelah merasakan kekuatan kotoribako yang sebenarnya, mereka menyadari bahwa mereka tidak mau lagi berurusan dengan kotak itu. Peristiwa yang sama bisa terjadi lagi. Karena ketakutan, mereka memutuskan untuk membuangnya.

Setelah itu, lima perwakilan dari desa itu datang menemui leluhur keluarga kami. Mereka meminta leluhur kami untuk membuang kotak-kotak itu. Tapi kotak-kotak itu terlalu kuat, jadi harus dilemahkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan seperti yang J-san jelaskan, yakni dengan menyimpannya di berbagai keluarga selama beberapa generasi. Kemudian, setelah beberapa tahun yang disepakati berlalu, kotak-kotak itu harus dibawa kembali. Jumlah tahun dimana setiap kotak harus dipegang tergantung pada seberapa kuat kotak itu, bisa jadi 110 tahun, atau dalam kasus chippou, 140 tahun. Ada aturan bahwa mereka yang menjaga kotak-kotak itu tidak boleh lari darinya.

Kemudian, setelah jumlah tahun yang ditentukan berlalu, kotak-kotak itu akan dibawa ke kuil dan dibuang. Kakek dan kakek buyutku menangani sebagian besar kotak, terkecuali chippou, yang memiliki batas waktu terlama dan harus ditangani selama generasiku. Namun aku pikir waktu itu masihlah jauh dan aku belum memikirkannya dengan serius.

Itu semua yang aku tahu. Chippou yang aku bersihkan adalah chippou pertama yang pernah dibuat.

Kesimpulan

Sejujurnya aku bingung apakah aku harus mempublikasikannya atau tidak. Kasus ini jelas sesuatu yang tabu dan penduduk desa juga tidak ingin orang luar mengetahuinya. Tapi seperti kata M, masih ada dua kotak tersisa. Dua chippou. M mengatakan dia akan memikul tanggung jawab untuk menangani keduanya dan setelah kami mendengarkan ceritanya, kami masih memiliki banyak pertanyaan, jadi aku berpikir untuk menerbitkannya agar mendapatkan lebih banyak info.

Di awalnya aku bilang bahwa aku punya permintaan untuk kalian semua. Inilah dia.

Setelah kalian selesai membaca cerita ini, jika kalian memiliki informasi apa pun, dapatkah kalian memberi tahuku tentangnya? Aku tidak akan memberikan rincian di mana kami tinggal, ataupun nama asli kami, tetapi aku ingin tahu lebih banyak.

Setelah mendengarkan cerita M, masih banyak bagian yang tidak diketahui baik oleh M dan ayahnya. Baik S dan keluarganya, bahkan juga K, ingin tahu lebih banyak. Aku mendengar banyak cerita-cerita gaib, namun aku tak pernah mempercayainya. Baru kali ini kejadian seperti ini menimpaku. Aku sendiri tidak akan percaya pada kotak-kotak itu jika tidak melihatnya dengan mata kepalaku sendiri.

Siapa A dan dari mana asalnya?

Bagaimana A belajar membuat kotak?

Mengapa A ada di Kepulauan Oki?

Di mana kotak pertama itu, hakkai?

Apa yang terjadi dengan A setelah itu?

Apa yang A lakukan dengan hakkai?

Aku mengetahui bahwa pemerintah Kyoto mengirim tahanan ke Kepulauan Oki, jadi apakah A dan pengetahuannya tentang kotak itu berasal dari Kyoto?

Kotoribako ini juga menarik perhatianku karena aku juga memiliki keinginan untuk belajar lebih banyak tentang asal usulku. Perlu kalian tahu bahwa nenek moyang keluargaku berasal dari Kepulauan Oki, tetapi hanya itu, kami tak pernah kembali lagi ke sana dan tak tahu, siapa keluarga kami di sana. Aku tidak tahu apakah aku memiliki hubungan keluarga dengan A (karena seperti kalian tahu, bahkan namanya sama persis dengan namaku). Tentu saja keluargaku tidak tahu apa-apa tentang itu.

Apakah ada orang yang berpengalaman dalam sejarah, atau mungkin pernah melihat kata hakkai muncul dalam sejarah lokal atau cerita rakyat mereka? Kami tidak tahu apa-apa tentang asal-usul atau kotak-kotak itu atau bagaimana mereka mendapatkan namanya. Aku hanya menebak, tapi aku kira ippou dan nihou berarti 'disegel pertama' dan 'disegel kedua.' Mungkin hakkai berarti 'pembukaan kedelapan.'

Aku tidak akan mengungkapkan nama kami, terutama nama belakang ku. Aku juga menyembunyikan tempat tinggal kami dan informasi penting apa pun tentangnya. Mungkin konyol untuk meminta informasi pada kalian mengingat betapa sedikit yang telah aku berikan, aku minta maaf. Tetapi jika Anda mengetahui sesuatu, tolong beritahu aku. Aku bermaksud pergi ke perpustakaan sendiri dan meneliti tentang sejarah lokal.

Jika kalian tahu sesuatu, silakan tinggalkan pesan.


SUMBER: KOWABANA


SUPER THANKS BUAT KARYAKARSA'ERS YANG SANGAT SPECIAL INI:

Junwesdy Sinaga 

K Margaretha 

Radinda dan Ananda Nur Fathur Rohman Prast 

JUGA UCAPAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA KARYAKARSA-ERS UNTUK DUKUNGANNYA DI BULAN DESEMBER INI:

Rahmayanisma, Sean Noyoucannot, Noval Fadil, Muhammad Aidil Fajri, Dyah Ayu Andita Kumala, Sharnila Ilha, Dinda Laraswati Kharismariyadi, Rose, Victria Tan, Maulii Za, Syahfitri, Cacing Caripit, Rio Ali Adithia, Sekar Tandjoeng, Steven Alexandro, Yoonji Min, Dennis Bramasta, Popy Saputri, Rio Ali Adithia 

5 comments:

  1. Mungkinkah si A reikarnasi dari A sebelumnya? bisa jadi dia diminta bertanggung jawab atas perbuatannya dulu.

    ReplyDelete
  2. Bang, gw silent reader sejak tahun 2012. Nostalgia balik lg ke situs ini, ternyata masih upload wkwkw...

    ReplyDelete
  3. untuk urusan benda² terkutuck macam ini lebih baik segera menghubungi padepokan jujutsu, atau langsung ke gojou satoru 😂

    ReplyDelete