SUMBER GAMBAR: UNSPLASH |
Beberapa tahun yang lalu, aku biasa bekerja paruh waktu di sebuah toko video lokal di kota kecil kami. Kami bukan toko franchise besar, tetapi milik pribadi. Yah, saat itu (sebelum internet marak) toko video seperti ini biasa menjual majalah dan video porno.
Tentu saja, toko kami tidak berbeda.
Awalnya aku sedikit gugup bekerja di sana, tapi lama-lama aku terbiasa. Itu
adalah salah satu toko di mana poster-posternya menempel di kaca begitu lama hingga
memudar dan kehilangan semua warna.
Setelah aku bekerja di sana selama
beberapa waktu, salah satu rekanku yang telah bekerja di sana selama
bertahun-tahun berkata kepada aku, "Hei, apa kamu pernah melihat video
ini?" Dia menunjukkan VHS tua dengan gambar seorang gadis berseragam
sekolah di bagian depan.
Sejujurnya, aku telah melihat video
sebelumnya. Bukan isinya, tapi video itu populer di kalangan para pelanggan
yang sering meminjamnya. Aku telah melihat mereka datang dan pergi berkali-kali
sehingga aku mengingatnya dengan mudah. Aku dulu sering berpikir aneh bahwa
film porno lawas seperti itu begitu populer di kalangan para pelanggan. Lagian,
kala itu sudah zamannya DVD. Aku bertanya-tanya apakah mungkin pelanggan yang meminjamnya
itu tidak tahu cara mengoperasikan DVD?
“Oh ya, yang itu. Banyak orang yang
meminjamnya. Apakah itu terkenal?” aku bertanya.
"Benarkah?" dia berkata. “Aku
sendiri belum melihatnya. Mungkin ini adalah film hit yang belum diketahui
siapa pun. Apakah kamu ingin meminjamnya dan menontonnya bersama kapan-kapan?”
Sejujurnya, aku tidak begitu
tertarik, tapi aku pikir tidak ada salahnya untuk menonton film lama sesekali,
jadi aku setuju.
Aku pergi ke rumah rekanku dua hari
kemudian untuk menonton video yang dimaksud. Meskipun, seperti yang kuduga,
film itu sangat membosankan. Maksudku, kaset itu udah sangat tua. Ada ceritanya,
kupikir, dengan beberapa anak nakal berkelahi dan bermesraan dengan pacarnya,
tapi itu sangat tahun 80-an. Gadis itu bahkan tidak cantik dan aku tidak tahu
mengapa video ini begitu populer.
“Wow, ini bahkan lebih membosankan
dari yang kukira!” kataku dan kami mempercepatnya. Tak lama kemudian adegan itu
tiba-tiba berubah dan sesuatu di layar menarik perhatianku.
Kamera bergetar seperti kamera video
yang digenggam dengan tangan dan seorang anak laki-laki berlari dengan putus
asa, melarikan diri dari sang kameramen. Dia terlihat seperti dari Asia
Tenggara dan kakinya sudah terluka oleh sesuatu. Juru kamera menangkapnya dan
kemudian mencabiknya berkeping-keping dengan sebuah parang. Awalnya anak itu
berteriak, tetapi kemudian dia terdiam.
"Hah? Apa-apaan ini? Film
horor?” tanya rekan ku.
“Sepertinya seseorang merekam film ini
di tengah jalan,” jawabku.
"Sial! Apa-apaan? Tidak mungkin
ini nyata, kan…?”
Adegan berlanjut, kali ini berfokus
pada sisa-sisa tubuh anak yang sudah dipotong-potong. Aku tidak bisa melihatnya
lagi, jadi kami kembali mempercepatnya dan 10 menit kemudian, rekaman itu
berubah kembali ke film aslinya.
Tak satu pun dari kami tahu apa yang
harus dilakukan. "Apakah ini nyata?"
"Ini adalah film snuff sungguhan!"
Pada titik tertentu kami menyadari
bahwa pelanggan yang meminjam film ini pasti sudah mengetahuinya. Kami
mempertimbangkan untuk menelepon polisi, tetapi pada akhirnya kami tidak
melakukannya. Film itu tidak terlihat seperti direkam di Jepang dan dilihat
dari kualitas dan usia VHS itu sendiri, peristiwa itu sudah terjadi beberapa
dekade sebelumnya. Ditambah lagi, masih ada kemungkinan seseorang hanya bermain
lelucon dan merekamnya seperti film horor sungguhan.
Aku berhenti dari pekerjaanku tidak
lama setelah itu dan aku tidak tahu apa yang terjadi pada video VHS itu.
Beberapa orang datang untuk meminjamnya sebelum aku berhenti dan tidak seorang
pun pernah mengeluh tentang isi video tersebut. Sejujurnya, ada beberapa video lain
yang tampak membosankan dari cover luarnya, tetapi orang-orang rajin meminjamnya setiap minggu. Aku terlalu takut untuk memeriksa video-video itu.
Aku masih mendengar jeritan anak
laki-laki itu saat dia diserang dalam mimpi burukku, bahkan sampai sekarang.
SUMBER: KOWABANA
SUPER THANKS BUAT KARYAKARSA'ERS YANG SANGAT SPECIAL INI:
Junwesdy Sinaga
K Margaretha
Radinda dan Ananda Nur Fathur Rohman Prast
JUGA UCAPAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA KARYAKARSA-ERS UNTUK DUKUNGANNYA DI BULAN DESEMBER INI:
Rahmayanisma, Sean Noyoucannot, Noval Fadil, Muhammad Aidil Fajri, Dyah Ayu Andita Kumala, Sharnila Ilha, Dinda Laraswati Kharismariyadi, Rose, Victria Tan, Maulii Za, Syahfitri, Cacing Caripit, Rio Ali Adithia, Sekar Tandjoeng, Steven Alexandro, Yoonji Min, Dennis Bramasta, Popy Saputri, Rio Ali Adithia
pelangganmu yg patut dipertanyakan ngab
ReplyDeleteAnjir lah film geblek, yang nonton lebih geblek lagi 😖😖😖😖
ReplyDeleteyang minjam itu semuanya serial killer
ReplyDelete