Saturday, December 25, 2021

JAPANESE DARK URBAN LEGEND #11: VHS

SUMBER GAMBAR: UNSPLASH

Beberapa tahun yang lalu, aku biasa bekerja paruh waktu di sebuah toko video lokal di kota kecil kami. Kami bukan toko franchise besar, tetapi milik pribadi. Yah, saat itu (sebelum internet marak) toko video seperti ini biasa menjual majalah dan video porno.

Tentu saja, toko kami tidak berbeda. Awalnya aku sedikit gugup bekerja di sana, tapi lama-lama aku terbiasa. Itu adalah salah satu toko di mana poster-posternya menempel di kaca begitu lama hingga memudar dan kehilangan semua warna.

Setelah aku bekerja di sana selama beberapa waktu, salah satu rekanku yang telah bekerja di sana selama bertahun-tahun berkata kepada aku, "Hei, apa kamu pernah melihat video ini?" Dia menunjukkan VHS tua dengan gambar seorang gadis berseragam sekolah di bagian depan.

Sejujurnya, aku telah melihat video sebelumnya. Bukan isinya, tapi video itu populer di kalangan para pelanggan yang sering meminjamnya. Aku telah melihat mereka datang dan pergi berkali-kali sehingga aku mengingatnya dengan mudah. Aku dulu sering berpikir aneh bahwa film porno lawas seperti itu begitu populer di kalangan para pelanggan. Lagian, kala itu sudah zamannya DVD. Aku bertanya-tanya apakah mungkin pelanggan yang meminjamnya itu tidak tahu cara mengoperasikan DVD?

“Oh ya, yang itu. Banyak orang yang meminjamnya. Apakah itu terkenal?” aku bertanya.

"Benarkah?" dia berkata. “Aku sendiri belum melihatnya. Mungkin ini adalah film hit yang belum diketahui siapa pun. Apakah kamu ingin meminjamnya dan menontonnya bersama kapan-kapan?”

Sejujurnya, aku tidak begitu tertarik, tapi aku pikir tidak ada salahnya untuk menonton film lama sesekali, jadi aku setuju.

Aku pergi ke rumah rekanku dua hari kemudian untuk menonton video yang dimaksud. Meskipun, seperti yang kuduga, film itu sangat membosankan. Maksudku, kaset itu udah sangat tua. Ada ceritanya, kupikir, dengan beberapa anak nakal berkelahi dan bermesraan dengan pacarnya, tapi itu sangat tahun 80-an. Gadis itu bahkan tidak cantik dan aku tidak tahu mengapa video ini begitu populer.

“Wow, ini bahkan lebih membosankan dari yang kukira!” kataku dan kami mempercepatnya. Tak lama kemudian adegan itu tiba-tiba berubah dan sesuatu di layar menarik perhatianku.

Kamera bergetar seperti kamera video yang digenggam dengan tangan dan seorang anak laki-laki berlari dengan putus asa, melarikan diri dari sang kameramen. Dia terlihat seperti dari Asia Tenggara dan kakinya sudah terluka oleh sesuatu. Juru kamera menangkapnya dan kemudian mencabiknya berkeping-keping dengan sebuah parang. Awalnya anak itu berteriak, tetapi kemudian dia terdiam.

"Hah? Apa-apaan ini? Film horor?” tanya rekan ku.

“Sepertinya seseorang merekam film ini di tengah jalan,” jawabku.

"Sial! Apa-apaan? Tidak mungkin ini nyata, kan…?”

Adegan berlanjut, kali ini berfokus pada sisa-sisa tubuh anak yang sudah dipotong-potong. Aku tidak bisa melihatnya lagi, jadi kami kembali mempercepatnya dan 10 menit kemudian, rekaman itu berubah kembali ke film aslinya.

Tak satu pun dari kami tahu apa yang harus dilakukan. "Apakah ini nyata?"

"Ini adalah film snuff sungguhan!"

Pada titik tertentu kami menyadari bahwa pelanggan yang meminjam film ini pasti sudah mengetahuinya. Kami mempertimbangkan untuk menelepon polisi, tetapi pada akhirnya kami tidak melakukannya. Film itu tidak terlihat seperti direkam di Jepang dan dilihat dari kualitas dan usia VHS itu sendiri, peristiwa itu sudah terjadi beberapa dekade sebelumnya. Ditambah lagi, masih ada kemungkinan seseorang hanya bermain lelucon dan merekamnya seperti film horor sungguhan.

Aku berhenti dari pekerjaanku tidak lama setelah itu dan aku tidak tahu apa yang terjadi pada video VHS itu. Beberapa orang datang untuk meminjamnya sebelum aku berhenti dan tidak seorang pun pernah mengeluh tentang isi video tersebut. Sejujurnya, ada beberapa video lain yang tampak membosankan dari cover luarnya, tetapi orang-orang rajin meminjamnya setiap minggu. Aku terlalu takut untuk memeriksa video-video itu.

Aku masih mendengar jeritan anak laki-laki itu saat dia diserang dalam mimpi burukku, bahkan sampai sekarang.

SUMBER: KOWABANA


SUPER THANKS BUAT KARYAKARSA'ERS YANG SANGAT SPECIAL INI:

Junwesdy Sinaga 

K Margaretha 

Radinda dan Ananda Nur Fathur Rohman Prast 

JUGA UCAPAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA KARYAKARSA-ERS UNTUK DUKUNGANNYA DI BULAN DESEMBER INI:

Rahmayanisma, Sean Noyoucannot, Noval Fadil, Muhammad Aidil Fajri, Dyah Ayu Andita Kumala, Sharnila Ilha, Dinda Laraswati Kharismariyadi, Rose, Victria Tan, Maulii Za, Syahfitri, Cacing Caripit, Rio Ali Adithia, Sekar Tandjoeng, Steven Alexandro, Yoonji Min, Dennis Bramasta, Popy Saputri, Rio Ali Adithia 


3 comments:

  1. pelangganmu yg patut dipertanyakan ngab

    ReplyDelete
  2. Anjir lah film geblek, yang nonton lebih geblek lagi 😖😖😖😖

    ReplyDelete
  3. yang minjam itu semuanya serial killer

    ReplyDelete