Judul Asli: “What I Found On The SD Card”
SUMBER GAMBAR: UNSPLASH |
Ini cerita menakutkan yang kualami.
Jadi, beberapa waktu lalu aku pergi
ke sebuah department store. Aku duduk di bangku untuk merokok setelah aku
selesai berbelanja ketika aku melihat ke tempat sampah di sebelahku. Seseorang telah
membuang ponsel di dalamnya. Seharusnya aku membiarkannya di sana, tapi karena
penasaran, aku tetap mengambilnya. Sepertinya handphone itu sudah rusak, seakan
ada yang membantingnya.
“Beruntung!” Aku berpikir dan membawanya.
Betapa bodohnya aku.
Ketika aku sampai di rumah, aku menancapkan
kartu itu di laptopku. Tentu, jika kalian menemukan kartu SD tentu kalian ingin
tahu apa yang ada di dalamnya, bukan? Aku menjadi bersemangat, bertanya-tanya
apakah mungkin ada foto bugil atau apa, dan melihat ada lebih dari 100 foto di
dalamnya.
Aku membuka yang pertama. Ketika aku
mengkliknya, aku menyadari bahwa mereka sama sekali tidak menarik. Ada seorang
wanita paruh baya dan seorang gadis muda, mungkin anaknya (bukan tipeku sama sekali).
Kemudian beberapa foto tempat wisata di Tokyo, Fukuyama, dan lain-lain.
Mungkin orang tua yang mengambil
foto keluarganya dan acara jalan-jalan mereka, pikirku. Kegembiraanku hilang
begitu saja, tapi saat aku terus mengklik tombol berikutnya, sebuah foto aneh
muncul.
Foto itu adalah sebuah ruangan yang
gelap dan di tengahnya ada seorang wanita dengan rambut hitam panjang berdiri
membelakangi kamera. Antisipasi muncul dalam diriku sekali lagi. Well kalian
tahu, dia telanjang.
Bersemangat, aku mengklik foto berikutnya,
dan gadis itu melihat ke arah ini.
Tapi hanya kepalanya.
“Hah?” Aku pikir. Tubuhnya menghadap
ke arah lain, tetapi kepalanya menghadap ke sini. Seperti adegan “The Exorcist”
jika kalian ingat, tapi lebih buruk dari itu, dia tidak punya mata! Seperti, matanya
bukannya disembunyikan di balik rambutnya atau apa pun, tapi tempat di mana
matanya seharusnya berada hanyalah ada kulit halus, seperti pipi.
“Apa-apaan?” Aku pikir, tetapi aku
mengklik berikutnya lagi. Foto berikutnya gelap gulita. Begitu juga yang
berikutnya, dan yang setelah itu. Tiga foto terakhir sepenuhnya hitam, dan
hanya itu. Itu akhirnya.
Mereka ingin menakut-nakuti aku, pikirku.
Pasti ini prank belaka.
Aku memutuskan untuk tidak
memikirkannya lagi dan memformat kartu itu, tetapi segera setelah aku mengklik
'format', lampu di kamarku mati. Semuanya. Aku tinggal sendirian di sebuah
apartemen dan sealam lima tahun aku berada di sana, ini adalah pertama kalinya
hal seperti itu terjadi.
Saat itu sekitar jam 10 malam, jadi
tentu saja hari sudah gelap. Lampu laptop masih menyala, jadi paling tidak
masih ada secercah cahaya. Aku melihat ke luar dan supermarket di seberang
jalan masih menyala lampunya, jadi bukan listrik padam.
“Mungkin sekringnya?” Aku berpikir. Ketika
aku pergi ke pintu masuk untuk mengeceknya, aku mendengar suara yang datang
dari dapur. Aku membeku. Aku tinggal sendirian; seharusnya tidak ada orang lain
di sini selain aku.
Aku menarik napas dalam-dalam. Ini pasti
hanya imajinasiku. Aku pergi ke lorong. Aku menggunakan laptopku untuk
penerangan dalam kegelapan.
Srek srek srek ..
Aku mendengar sesuatu di dapur lagi.
Kedengarannya seperti suara langkah kaki yang berjalan di lantai. Itu bukan
hanya imajinasiku. Aku memang mendengar sesuatu.
Aku berteriak dan berlari ke pintu
masuk. Aku mendengar sesuatu mengejarku dari belakang. Aku menjentikkan sakelar
pemutus, hampir menangis. Lampu berkedip beberapa kali sebelum akhirnya menyala
dan aku bisa melihat lorong. Tidak ada orang di sana.
TV menderu hidup di ruangan yang
baru saja aku masuki. Dengan takut-takut aku menelusuri kembali langkahku. TV
menyala dengan volume penuh. Tapi TV-ku bahkan tidak menyala sebelum lampu mati,
dan volumenya seharusnya berada pada tingkat normal. Aku mematikannya dan
duduk, menyadari bahwa aku masih memegang laptop. Ada pesan di layar yang
memberi tahuku bahwa pemformatan telah selesai. Aku memutuskan bahwa suara dari
dapur dan langkah kaki itu pasti hanya imajinasiku.
Aku memutuskan untuk tidur, tetapi aku
masih agak takut jadi aku membiarkan lampu menyala. Aku tidak tahu berapa lama aku
tidur, tetapi pada titik tertentu aku mengalami kesulitan bernapas sehingga aku
bangun. Rasanya seperti aku akan berhenti bernapas. Aku menarik dan
mengembuskan napas beberapa kali dan hendak menyalakan lampu saat aku ingat; aku
menyalakan lampu ketika aku pergi tidur. Kenapa mereka mati?
Segera setelah aku sadar, aku
mendengar suara dari dekat.
Srek srek srek ...
Suara ini tidak datang dari dapur,
itu asalnya dari dalam ruanganku.
Srek srek srek ...
Kedengarannya seperti serangga,
mungkin kecoa atau semacamnya. Aku benci kecoak, tapi mereka tidak membuatku
takut.
Jantungku mulai berdetak sangat
cepat hingga aku pikir akan meledak. Aku berpikir untuk bangun untuk menyalakan
lampu, tetapi jika itu adalah masalah sekring lagi, aku tidak begitu suka kembali
ke sana dalam gelap seperti ini.
Aku memejamkan mataku dan mencoba
untuk kembali tidur. Tapi suara itu terus mendekat dan mendekat, dan kemudian
sesuatu menyapu wajahku. Aku langsung tahu apa itu. Itu adalah rambut. Lalu aku
mendengar sesuatu di dekat telingaku.
“Siapa
kamu?”
Suaranya amat lembut, tapi aku bisa mendengarnya.
Suara itu adalah suara seorang wanita. “Hei, harusnya aku yang bertanya seperti
itu!” pikirku, tapi aku tetap diam. Lalu aku mendengar suara srek srek srek
lagi, dan sosok itu menjauh.
Pada titik tertentu aku pasti
tertidur lagi, tetapi ketika aku bangun di pagi hari dan melihat ke cermin, aku
terkejut. Wajahku tertutup bekas luka. Aku berpikir untuk mengambil cuti dan
pergi ke rumah sakit, tetapi sebelum itu aku mengecek laptopku. Apa ini
gara-gara kartu SD itu?
Aku membuka kartu SD itu dan
meskipun aku memformatnya malam sebelumnya, datanya kembali lagi. Aku merasa
ingin menangis.
Aku tidak ingin melihatnya, tetapi aku
khawatir tentang kejadian malam sebelumnya dan kartu SD ini berkaitan. Saat aku
melihat foto-foto itu lagi, gadis tanpa mata itu masih ada di sana. Saat aku
pergi ke foto berikutnya, yang gelap gulita, aku melihat sesuatu. Aku tidak
menyadarinya sehari sebelumnya, tetapi dalam kegelapan ada sesuatu yang pucat.
Foto berikutnya juga sama. Di bagian
tepi, warna hitam amat pekat, tapi di tengah aku bisa melihat sesuatu yang
berwarna seperti kulit. Aku mulai berpikir bahwa mungkin, mungkin saja, itu
bukan foto ruangan yang gelap. Mungkin saja rambut seseorang tengah menutupi
lensa kamera. Apa yang bisa aku lihat di tengah kegelapan mungkin adalah area
mata yang hilang dari wanita itu.
Aku bisa saja salah, tetapi saat aku
memikirkannya, aku merasa mual. Aku mengeluarkan kartu itu, memasukkannya ke
dalam jimat yang aku terima dari ibuku, dan berlari ke kuil terdekat. Aku
menguburnya di sudut halaman dan kemudian berlari pulang lagi dengan kecepatan
penuh.
Aku mengambil cuti kerja, pergi
menemui dokter kulit dan membeli obat untuk bekas luka. Aku bersantai di spa
sebentar, dan sesampainya di rumah, aku merasa bodoh karena terlalu ketakutan.
Tapi saat aku melangkah ke dalam,
dadaku mulai sakit dan telingaku juga terasa aneh. 'Hah?' Aku berpikir dan
memeriksa laptop, tetapi tentu saja kartunya tidak ada. Mungkin aku hanya
terlalu sensitif, tetapi ketika aku melihat layar, aku melihat folder New
Document yang tidak aku ingat pernah kubuat.
Aku punya firasat buruk. Seperti yang
udah kuduga, ketika aku membuka folder aku melihat foto itu. Semua dari mereka
ada di sana. Tapi, aku tidak pernah menyalinnya ke sini …
Keparat, aku tidak bisa menangani
ini lagi! Aku membawa laptopku ke toko barang bekas. Mereka agak terkejut
ketika aku meminta mereka menghancurkannya saja ketimbang menjualnya kembali.
Mereka bilang mereka bisa menghapus semua data pribadiku di dalamnya, namun
ragu bahwa itu akan berhasil.
Aku sangat takut hingga aku belum
memiliki komputer lagi sejak saat itu. Aku bahkan mengetik seluruh cerita ini menggunakan
ponsel.
Bekas luka di wajah aku hilang dan aku
berhenti mendengar suara-suara aneh. Sesekali aku menemukan rambut panjang di
sakuku, tapi yah, aku mencoba terbiasa dengannya.
Pokoknya kalian harus berhati-hati
dengan apapun yang kalian temukan, terutama jika barang itu masih berharga.
SUMBER: KOWABANA
SUPER THANKS BUAT KARYAKARSA'ERS YANG SANGAT SPECIAL INI:
Junwesdy Sinaga
K Margaretha
Radinda dan Ananda Nur Fathur Rohman Prast
JUGA UCAPAN TERIMA KASIH BUAT SEMUA KARYAKARSA-ERS UNTUK DUKUNGANNYA DI BULAN DESEMBER INI:
Rahmayanisma, Sean Noyoucannot, Noval Fadil, Muhammad Aidil Fajri, Dyah Ayu Andita Kumala, Sharnila Ilha, Dinda Laraswati Kharismariyadi, Rose, Victria Tan, Maulii Za, Syahfitri, Cacing Caripit, Rio Ali Adithia, Sekar Tandjoeng, Steven Alexandro, Yoonji Min, Dennis Bramasta, Popy Saputri, Rio Ali Adithia
mending mah share foto setannya ke grup whatsapp, dengan caption "Masalah KU adalah masalah KITA." habis itu buat voice mail nyanyi lagu kebangsaan Rusia.
ReplyDeleteBangke ππππππ
Deletepaan sih Ham
DeleteSOYUZ NERUSHIMY..
DeleteEmang Rusia kenapa?
ReplyDelete