Tuesday, October 20, 2020

ASAL USUL KATA LESBIAN YANG MUNGKIN MEMBUAT KALIAN TERKEJUT

 



Adalah sebuah pulau bernama Lesbos di Laut Aegea, Yunani. Namanya mungkin mirip dengan salah satu kata yang hingga kini masihlah kontroversial di telinga kita. Yup, nama “Lesbos” merupakan asal-usul kata “lesbian”. Bahkan kata “lesbian” secara harfiah berarti “berasal dari Lesbos” atau “penduduk Pulau Lesbos”. Tapi mengapa pulau tersebut menjadi asal-usul kata yang teramat tabu itu?

Alkisah, salah satu penduduk Pulau Lesbos yang paling terkenal adalah seorang wanita bernama Sappho. Dipercaya lahir pada tahun 630 SM, Sappho adalah putri seorang saudagar kaya yang tinggal di pulau itu. Karena status orang tuanya, Sappho pun dihormati sebagai kalangan atas di pulau itu. Tapi bukan hanya kekayaan dan derajatnya yang tinggi yang membuatnya terkenal, Sappho dikenal sebagai salah satu penyair paling terkenal pada masa Yunani kuno. Bahkan, Sappho merupakan satu-satunya penyair wanita yang karyanya dihargai di sebuah profesi yang didominasi oleh kaum Adam kala itu. Karya sastranya (walaupun hingga kini hanya 2 puisinya yang tersisa) amat melegenda hingga namanya masihlah dikenal pada masa Abad Pertengahan atau Dark Age, ratusan tahun setelah kebudayaan Yunani kuno runtuh.

Namun sisi paling kontroversialnya adalah orientasi seksualnya yang dianggap menyimpang, yakni ia adalah seorang penyuka sesama jenis atau lesbian. Salah satu yang membuktikannya adalah legenda dimana ia memiliki seorang “putri” bernama Cleis. Lah, kalo lesbi bagaimana dia bisa punya anak? Ternyata ada istilah yang digunakan untuk menyebut anak kala itu, yakni “pais”, juga digambarkan untuk menjelaskan kekasih yang usianya lebih muda. Karena itulah banyak yang menganggap Cleis aslinya adalah kekasih Sappho. Identitas Sappho sebagai LGBT begitu melegenda hingga semua perempuan penyuka sesama jenis saat ini disebut sebagai “penduduk Pulau Lesbos” atau “lesbian”, sama seperti asal-muasalnya.

Identitas Sappho sebagai penyair legendaris tentu saja tak begitu mudah terhapus dalam sejarah, namun terbukti sejarawan Yunani kuno berusaha menyembunyikan orientasi seksualnya. Konon Sappho disebut-sebut menikah dengan pria bernama Kerkylas dari Andros. Tapi jika ditelusuri namanya, “Kerkylos” dalam bahasa Yunani kuno berarti alat kelamin pria, sedangkan “Andros”, walaupun juga nama sebuah pulau di Yunani, juga berarti “laki'-laki”, sehingga jelas klaim itu hanya merupakan lelucon.

Tak hanya itu, setelah Eropa menjadi benua Kristen (yang jelas menolak mentah-mentah homoseksualitas), Sappho “turun derajatnya” dan seringkali digambarkan sebagai seorang wanita binal dengan hasrat seks tak terbendung, bahkan seorang pelacur. Padahal jika ditilik dari cerita aslinya, Sappho lahir dari keluarga berada jadi dia tak punya alasan finansial untuk melacurkan dirinya. Tragis memang, karena dia lesbian maka otomatis dia dipandang sebagai wanita dengan kelakuan bejat dalam seluruh aspek hidupnya, padahal sesungguhnya mungkin tak begitu.

Sosok Sappho memang kontroversial, tapi masih saja diingat dalam sejarah Eropa kuno, bukan saja karena orientasi seksual yang ia tunjukkan terang-terangan, tapi karena juga prestasinya yang abadi. Dan berkat ia pulalah, pulau tempatnya tinggal kini memiliki konotasi lain yang hingga kini masih menyimpan perdebatan serta pro dan kontra.

SUMBER GAMBAR: WIKIPEDIA

SUMBER ARTIKEL: WIKIPEDIA


4 comments:

  1. Ok berikutnya kalo mau mengumpat aku cukup bilang "kerkylos!" 🤭🤭🤭


    *Watdepak, komen macam apa ini 😂

    ReplyDelete
  2. Wah kok bisa bisanya penyair sukses digambarin sebagai pelacur dan perempuan binal hanya karena orientasi seksualnya

    ReplyDelete