Wednesday, October 21, 2020

UNSOLVED MYSTERIES PART 2: MISTERI PATRICE ENDRES DAN SANG PEMELUK ABU

 

Potret kebahagiaan Patrice Endres bersama anak semata wayangnya, sebelum keluarga mereka berkalang duka

Kasus kedua di serial dokumenter Netflix “Unsolved Mysteries” mengulik kasus raibnya seorang penata rambut bernama Patrice Endres. Tak ada yang tersisa darinya selain sekantung abu, kenangan dari sang anak, dan misteri yang hingga kini masih menggelayuti kehidupan setiap orang yang terlibat di dalamnya. Namun siapakah Patrice Endres ini dan bagaimana kisahnya?

Marilah kita simak di episode Dark Case kali ini.

Patrice Endres adalah seorang ibu yang membesarkan anak semata wayangnya, Pistol. Patrice, pada saat ia menghilang, juga masih berada dalam ikatan pernikahan dengan suaminya, Rob Endres, yang juga ayah tiri Pistol. Pada April 2004, Patrice menghilang tanpa jejak ketika tengah bekerja di sebuah salon yang dimilikinya. Tak ada saksi mata, terkecuali beberapa penduduk lokal yang melihat sebuah mobil terparkir di depan salonnya. Kasus menghilangnya Patrice menimbulkan duka mendalam di benak putranya, Pistol, terlebih lagi, karena perlakuan buruk sang ayah tiri semenjak ibunya menghilang.

Begitu Patrice lenyap tanpa jejak, Rob Endres mengganti kunci pintu agar anak tirinya, Pistol tak lagi bisa masuk ke dalam rumah. Secara “halus”, Rob berniat mengusir putra tirinya itu. Pistol, yang kala itu tengah mengalami mental breakdown akibat ibunya yang menghilang, dan kemungkinan besar tewas, akhirnya kembali ke rumah ayah kandungnya, yang sudah semenjak lama berpisah dengan dirinya dan ibunya.

Namun bukan drama keluarga ala “Cinderella” modern yang ingin gue tekankan di sini, melainkan perilaku aneh ayah Rob kala itu, yang membuat para pemirsa Unsolved Mysteries curiga bahwa ia menjadi dalang di balik menghilangnya Patrice.


Salon ini menjadi saksi bisu lenyapnya Patrice Endres. Siapakah pelakunya?

Sekitar 600 hari semenjak Patrice menghilang (kira-kira hampir dua tahun), seorang pria yang tengah mengajak anjingnya jalan-jalan di dalam hutan menemukan sesuatu yang janggal dan juga mengerikan. Tengkorak dan tulang belulang. Begitu polisi menurunkan forensik untuk menyelidikinya, dipastikan jenazah itu merupakan milik Patrice Endres.

Duka kembali membenamkan putra semata wayangnya, Pistol. Ia kini menemukan jawaban dimana ibunya selama ini berada. Tapi tentu saja, bukanlah jawaban itu yang ia inginkan. Hingga kini, pertanyaan yang sama masih menggelayuti pikirannya: siapa yang membunuh ibunya? Dan kenapa?

Yang mengejutkan, polisi kemudian mengaitkan kematian misterius sang penata rambut pada dua pembunuh berantai yang berkeliaran di area dekat dimana Patrice menghilang. Tersangka pertama adalah Jeremy Bryan Jones, seorang pemuda asal Alabama yang dikenal tampan dan charming, namun menyembunyikan kepribadian kejam sebagai psikopat. Pada 2005, Jeremy ditangkap dan didakwa atas pembunuhan tetangganya sendiri, Lisa Nichols. Tak hanya diperkosa, Lisa juga dibakar hidup-hidup di rumahnya sendiri. Tentu ini membuktikan watak keji Jeremy. Namun tak hanya itu, secara mengejutkan, Jeremy juga mengaku bahwa sepanjang 12 tahun, ia telah menghabisi tak kurang dari 15 wanita.

Fakta lain lagi, Jeremy dikenal suka berpindah-pindah. Tak ayal, korban-korban pembunuhannya berasal dari negara-negara bagian yang berbeda, mulai dari Alabama, Oklahoma, Kansas, dan Georgia. Yang menarik, Georgia, merupakan negara bagian dimana Patrice tinggal. Tak hanya itu, Jeremy sendiri juga mengaku bahwa dia membunuh seorang penata rambut di Georgia, kemungkinan besar Patrice Endres. Namun polisi tak serta-merta mempercayai kesaksiannya itu. Mengapa?

Rupanya ini adalah trik yang sering dilancarkan Jeremy untuk mendapatkan privilege yang jarang diperolehnya di penjara. Semisal, sebagai imbalan pengakuannya, ia akan mendapatkan makanan spesial yang menjadi tuntutannya, juga diperbolehkan menelepon ibunya dan kekasihnya yang berada di luar penjara. Toh, Jeremy sekarang tinggal menunggu hukuman mati, jadi berapapun banyak wanita yang ia akui telah ia bunuh takkan mengubah konsekuensi hukumannya. Selain itu, polisi juga sudah beberapa kali membuktikan bahwa kesaksiannya hanyalah kebohongan belaka.

Tapi jika bukan Jeremy, siapakah pelakunya?


Benarkah kematian Patrice Endres merupakan hasil perbuatan seorang pembunuh berantai?

Pada 2008, empat tahun semenjak kematian Patrice, sebuah kasus pembunuhan sadis lain mengguncang negara bagian Georgia. Kali ini, seorang wanita bernama Meredith Emerson ditemukan tewas dalam kondisi menggenaskan ketika ia tengah hiking di tengah hutan. Saksi mata menyebutkan bahwa ada seorang pria yang bersamanya sebelum kematiannya. Hanya dalam waktu 3 hari, polisi berhasil menangkap sang tersangka, yakni seorang pria bernama Gary Michael Hilton.

Yang mengejutkan, Gary kemudian terungkap sebagai seorang pembunuh berantai. Bahkan sebelum melenyapkan nyawa Meredith, ia sudah membunuh lima korban lainnya. Karena begitu dekatnya “wilayah operasi” Gary dengan lokasi dimana Patrice tewas, maka ada kecurigaan dari pihak polisi bahwa ia juga yang telah melenyapkan nyawa sang ibu satu anak itu. Tak hanya itu, Gary juga diketahui memiliki hobi lain yang juga cukup meresahkan, yakni merampok toko-toko, termasuk di antaranya salon. Kala Patrice lenyap, para polisi menemukan bahwa uang di dalam laci kas salon miliknya pun lenyap. Apakah ini ada hubungannya dengan kematiannya?

Jikapun benar Gary adalah sang pembunuh, maka keadilan sudah terlayani. Karena kekejiannya, sang pembunuh berantai tersebut telah meringkuk di penjara. Kini ia tinggal menanti untuk meregang nyawa kelak saat ia dihukum mati. Akan tetapi, bagaimana jika bukan? Bagaimana jika sang pembunuh sebenarnya adalah orang yang dekat dengan Patrice, kemudian mengosongkan isi kasnya agar polisi mengira itu hanya perampokan berbuntut pembunuhan?

Jika benar begitu, maka hanya satu orang dalam kehidupan Patrice Endres yang bisa membunuhnya. Yakni suaminya.


Di foto ini Patrice terlihat berbahagia bersama suaminya, Rob. Namun ada yang menduga, Patrice sesungguhnya hendak meninggalkan Rob karena tak tahan atas perlakuannya pada anak tirinya

Selepas jenazah, atau lebih tepatnya sisa tulang belulang Patrice ditemukan, Rob Endres memperlihatkan perilaku yang teramat janggal, bahkan membuat merinding. Rob mengaku bahwa kala tengkorak Patrice ditemukan, ia kemdian mengangkatnya dan memeluknya. Tak hanya itu, ketika sisa jenazah Patrice dikremasipun, Rob juga mengaku membawa guci dimana abu Patrice tersimpan dan memeluknya ketika tidur. Perilaku posesif yang tak wajar ini membuat pemirsa curiga, apakah Rob sesungguhnya adalah psikopat dan ingin memiliki Patrice selamanya, walaupun hanya jasadnya saja?

Jika benar Rob adalah pembunuhnya, lalu apa motifnya? Ada yang menduga bahwa Patrice sesungguhnya hendak meninggalkan suaminya itu dan pergi bersama anaknya. Hubungan Rob dan anak tirinya memang tak begitu bagus. Bahkan, Pistol sendiri mengaku bahwa ayah tirinya itu membencinya karena ibunya menaruh perhatian lebih pada dirinya ketimbang pada suami barunya itu. Jelas, apabila ada konflik antara suami dan anak kandungnya, Patrice akan memilih sang anak.

Namun ada satu masalah. Rob memiliki bukti konkret bahwa ia memiliki alibi pada saat Patrice Endres menghilang. Bukti itu adalah sebuah kuitansi dari sebuah pom bensin yang membuktikan ia berada di tempat lain saat Patrice lenyap. Namun itu justru memunculkan kecurigaan baru. Pertama, apakah kalian sendiri dengan detail menyimpan nota-nota yang diberikan pada kalian? Gue aja punya beberapa nota Indomaret di kantong gue dan lebih seringnya gue membuang nota-nota atau tak memperhatikan dimana letaknya. Akan sangat sulit, semisal, jika gue tiba-tiba disuruh mencari nota spesifik pada hari atau jam tertentu. Anehnya, Rob ternyata menyimpan nota ini, seolah-olah tahu bahwa ia akan membutuhkannya.

Kedua, ketidakberadaan Rob kala Patrice menghilang bisa saja dijelaskan dengan mudah: pembunuh bayaran. Apakah Rob menyewa seseorang untuk membunuh Patrice? Ataukah seseorang yang dibayar Rob itu sebenarnya hanya disuruh untuk menakut-nakutinya, tapi tanpa sengaja berakhir menjadi pembunuhan sesungguhnya?


Saksi mata menggambarkan bahwa mereka melihat sebuah sedan biru berhenti di depan salon saat Patrice menghilang. Apa benar itu adalah orang suruhan Rob?

Entahlah, Pistol sendiri begitu yakin bahwa ayah tirinya yang menjadi dalang di balik kematian ibunya. Pemirsa Unsolved Mysteries pun sepertinya setuju, bahkan sampai melancarkan hastag #robdidit yang sempat marak di Twitter. Satu hal yang mungkin menjadi “bukti konkret” bahwa Rob terlibat dalam kasus menghilangnya Patrice sesungguhnya sudah gue sajikan. Jika kalian jeli membacanya, maka mungkin kalian sudah tahu.

Jawabannya ada di paragraf keempat di awal artikel ini.

Gue sudah menuliskan, bahwa sehari setelah Patrice menghilang, Rob melakukan sesuatu yang membuatnya layak dicurigai: ia mengganti kunci pintu masuk rumahnya. Di paragraf itu dijelaskan bahwa ia melakukannya agar Pistol, putra tirinya, tak bisa masuk ke rumah. Tapi hal itu tetap terkesan janggal.

Gue pernah melihat beberapa film (nggak bisa dijadiin referensi sih, tapi gue sendiri nggak punya keluarga atau kenalan yang sanak saudaranya menghilang) dimana ayah, ibu, suami, istri, atau anak yang masih tak bisa move on ketika orang tersayangnya lenyap tanpa jejak. Biasanya, mereka akan berharap bahwa orang terkasihnya tersebut masihlah hidup, bahkan setelah bertahun-tahun semenjak peristiwa menghilangnya itu. Semisal, ada ibu yang takkan pindah rumah selama bertahun-tahun, bahkan tetap menjaga kamar anaknya sama seperti dulu, untuk berjaga-jaga jika suatu ketika anaknya akan pulang. Ada pula yang tak mengunci pintu, bahkan membiarkannya terbuka tiap malam, seandainya orang yang dikasihinya itu pulang.

Bisa disimpulkan bahwa perilaku Rob yang segera mengganti kunci begitu Patrice menghilang amatkah mencurigakan. Seolah-olah Rob tahu bahwa Patrice takkan pernah kembali.


Hasil wawancara dengan kru "Unsolved Mysteries" justru semakin membuktikan bahwa Rob patut dicurigai atas kasus kematian istrinya

Tapi menurut pengamatan gue sendiri, ada beberapa hal yang sepertinya tak sesuai dengan pernyataan Rob kala wawancara, yang diam-diam melunturkan kecurigaan kita. Semisal, ia mengaku memeluk abu Patrice tiap malam dan dari penuturannya, terkesan begitu memujanya. Namun kenyataannya, kala kru yang mewawancarai Rob memintanya untuk menunjukkan abu itu, terkuak bahwa Rob malah menyimpannya di dalam sebuah lemari, dalam sebuah plastik, teronggok dalam sebuah kardus usang.

Jika penuturan Rob memang benar, bahwa ia begitu memuja abu milik Patrice seakan-akan istrinya itu masih hidup, bukannya harusnya ia menyimpannya di tempat yang lebih terjangkau dan mudah dilihat. Semisal, gue pernah melihat di beberapa film Hollywood jika ada keluarga yang menyimpan abu anggota keluarga mereka di sebuah guci yang diletakkan di atas perapian, sehingga mereka bisa senantiasa melihatnya dan merasakan keberadaannya (karena perapian biasanya menjadi feature utama di ruang tamu dan seluruh anggota keluarga biasanya berkumpul di depannya). Jika Rob menyimpan abu Patrice di dalam lemari begitu saja, apalagi dalam seonggok plastik, bukankah itu berarti ia sudah jarang melihatnya dan mempedulikannya?

Apakah penuturan Rob hanya sesuatu yang dilebih-lebihkan agar kecurigaan pemirsa tak jatuh kepadanya (mungkin agar pemirsa mengira bahwa ia selama ini masih mencintai Patrice)? Jikapun benar, apakah itu hanya bukti kerinduannya pada mendiang sang istri? Ataukah perilaku Rob menyimpan abu istrinya itu adalah perwujudan perilaku pembunuh berantai paling umum, yakni menyimpan trofi dari korbannya?

Entahlah, mungkin hanya waktu yang bisa menjawab dan memberi keadilan atas kematian Patrice Endres.

5 comments:

  1. Aku tipe orang yang nyimpen nota bang, selain buat nyatet pengeluaran, juga biar tau harga barang yang naik di belanja selanjutnya. Guruku SMP juga gitu, beliau nyimpenin segala macam nota. Nggak aku simpen secara berurutan per hari sih, tapi per bulan. Nah, yang jadi pertanyaannya, Rob nyimpen nota cuma pada hari kejadian atau emang udah kebiasaan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seriously? Nota indomaret yg beli rokok sebungkus dan minuman sebotol disimpan? Petugas auditor bank juga ngga segitu nya

      Delete
    2. Nota
      Makanan apa itu ?

      Delete
  2. Saya juga selalu simpen nota kok bang sampe kadang minta nota pom bensin. Paling kalo udah numpuk sebulan baru dibuang

    ReplyDelete
  3. Nota itu berbahaya kalo disimpal
    Forever chemical
    Bs membuat penyakit gaes
    Jgn.disimpan2
    Pegang dan buang cuci tangan

    Makasih

    ReplyDelete