Tuesday, October 20, 2020

PERKEMBANGAN TERKINI KASUS “RANDONAUTICA” DAN PENEMUAN MAYAT MISTERIUS DI TIK TOK


Video Tik Tok yang berakhir dengan penemuan mayat misterius di dalam tas

Kalian pastinya masih ingat dengan salah satu kisah horor Tik Tok yang gue share bulan lalu. Cerutanya mengenai anak-anak remaja yang menjelajah bagian dermaga yang sepi berbekal sebuah app bernama Randonautica yang semestinya memandu mereka menemukan hal-hal asyik di berbagai sudut kota. Namun alih-alih merasa gembira, remaja-remaja justru menemukan sesuatu yang amat menakutkan, yakni sebuah tas berisi mayat. Penemuan mengerikan itupun mereka upload ke Tik Tok dan tentu saja, berakhir viral hingga berbagai stasiun TV kenamaan meliput berita ini. Mungkin kalian masih bertanya-tanya, bagaimanakah kelanjutan kasus ini? Siapakah mayat yang ditemukan di dalam tas itu? Dan tentu saja pertanyaan paling penting, siapa pelakunya? 

Semua akan terjawab di Dark Case kali ini.

Inilah yang spesial dari blog gue guys, yakni gue nggak hanya menyajikan kasus-kasus yang seru aja, melainkan perkembangan terkini kasusnya, apalagi jika kasusnya masih “unsolved” alias belum terpecahkan. Nah kasus kali ini terjadi di kota Seattle di negara bagian Washington (bukan ibukota Amrik Washington DC lho ya, ini beda), Amerika Serikat dan menimpa seorang Tik Tokers @ughhenry dan kawan-kawannya yang kala itu tengah mencicipi keasyikan bermain app Randonautica. 

Aplikasi besutan Joshua Lengfelder dkk ini memang tengah menanjak popularitasannya di kalangan kaum muda yang kebosanan gara-gara karantina. Setelah peraturan karantina Covid-19 sedikit dilonggarkan, para remajapun membanjiri aplikasi ini untuk memanfaatkannya berpelesir ke sekitar tempat tinggal mereka. App ini memang akan memberi petunjuk koordinat yang harus mereka kunjungi dan menjanjikan pemakainya sebuah penemuan yang “spektakuler”. Tapi siapa sangka, penemuan itu justru adalah mayat?

App itu membawa remaja-remaja tersebut ke sebuah dermaga terpencil dekat Pike's Place Market, Seattle. Di sana mereka menemukan sebuah tas dengan bau busuk menyengat menguar dari dalamnya. Beruntung para remaja itu cukup bertanggung jawab dan segera menelepon polisi. Setibanya di sana, para penegak hukum memastikan bahwa tas itu berisi sebuah mayat dan yang lebih menggenaskan lagi, tak jauh darinya ditemukan satu mayat lagi, terjejal dalam sebuah tas lain.


Foto sepasang kekasih yang menjadi korban pembunuhan dan kasusnya terpecahkan berkat video Tik Tok


Tak butuh waktu lama bagi polisi untuk memecahkan kasus tersebut. Hanya dalam jangka waktu sebulan, mereka berhasil mengidentifikasi korban dan menangkap pelakunya. Kedua korban tersebut adalah sepasang kekasih bernama Austin wenner (27 tahun) dan Jessica Lewis (35 tahun). Mereka berdua tewas ditembak dan setelah ditelusuri, merekapun memecahkan misteri tentang siapa pembunuhnya. Pelakunya tak lain adalah landlord alias pemilik rumah sewaan dimana mereka tinggal. Apa yang mendorongnya melakukan perbuatan keji tersebut? Rupanya kedua pasangan itu menunggak pembayaran uang sewa rumah mereka. Merekapun terlibat pertengkaran dan di Amrik yang hukum kepemilikan senjata apinya amat longgar, sang pemilik rumah yang bernama Michael Dudley pun menembak mereka. Yang mengejutkan, Michael, sang pelakunya, ternyata sudah sepuh. Ia sudah berusia 62 tahun dan kemungkinan besar akan menghabiskan sisa hidupnya di dalam penjara.

Tapi ada satu sisi lain yang cukup kontroversial, selain Randonautica yang menuntun mereka ke sebuah penemuan mayat serta aksi keji sang induk semang tersebut. Kontroversi lainnya menggelayuti @ughhenry sang penemu mayat yang kemudian mendapatkan banyak backlash karena mengupload video tas berisi mayat tersebut ke Tik Tok. Bahkan ada yang menyebutnya tak jauh berbeda dengan Logan Paul, sang YouTuber nista yang mengupload video berisi gambar jenazah di hutan Aokigahara, Jepang ke dalam channelnya. Mengetahui adanya kecaman tersebut, sang Tik Tokers kemudian menghapus video tersebut dari akunnya.


Logo Randonautica, sebuah app yang membawa salah satu pemakainya ke penemuan mengerikan. Amankah app ini dipakai, khususnya oleh remaja?


Namun bagaimana dengan Randonautica sendiri? Apakah kejadian penemuan mayat itu hanya kebetulan? Ataukah app itu terlalu “canggih” hingga membawa para remaja itu dalam bahaya? Well, untuk menjawabnya, kita perlu tahu kondisi dimana mayat itu ditemukan. Perlu kalian tahu bahwa negara bagian dimana mereka berada, yakni Washington, memiliki catatan kelam sebagai negara bagian di Amerika dengan jumlah pembunuh berantai terbanyak. Waduh! Tercatat dua pembunuh berantai paling terkenal dalam sejarah Amerika, yakni Ted Bundy dan Green River Killer, beraksi di negara bagian ini. Tak hanya itu, salah satu kasus yang pernah gue bahas, yakni pembunuhan atas Diana Robertson dan Mike Riemer terjadi di negara bagian ini pula. Tak heran, karena tingkat kriminalitasnya yang begitu tinggi, sampai-sampai remaja-remaja yang tengah jalan-jalan pun bisa menemukan mayat secara random.

Jadi bukanlah app Randonautica yang menyimpan sisi kelam, melainkan negara bagian dimana penemuan mayat itu terjadi. Well, sebaiknya itu menjadi pelajaran untuk terus berhati-hati, apalagi jika kita berada di sebuah tempat yang asing dan terpencil.

SUMBER: YOUTUBE (INFORM OVERLOAD), THE SUN





2 comments:

  1. Mantul, akhirnya terpecahkan juga.

    ReplyDelete
  2. Review kasus jack the ripper dong..katanya masih blm terpecahkan yak?

    ReplyDelete