Saturday, December 5, 2020

THE RISE OF THE APE: KISAH TRAGIS TRAVIS, SANG SIMPANSE

Bagaimana pendapat kalian tentang memelihara binatang eksotik? Binatang eksotik adalah sebutan bagi hewan peliharaan yang tak biasa, semisal memelihara ular, biawak, harimau (ada lho), flying fox, dan di kasus ini, simpanse. Memelihara binatang eksotis bisa didorong oleh keinginan untuk jadi “anti-mainstream”atau sekedar mengikuti mode. Semisal, ketika Harry Potter tengah naik daun, banyak fansnya memutuskan memelihara burung hantu. Begitu pula kala “Games of Thrones” trending, banyak pula para penggemarnya yang memutuskan memelihara hybrid antara serigala – anjing. Namun seberapa lucu (atau kerennya) memelihara hewan eksotis, tetap saja guys, mereka itu binatang buas yang semestinya hidup di alam liar. Kita tidak terlatih untuk menjinakkan mereka; beda dengan kucing dan anjing yang sudah didomestikasi selama ribuan tahun. Akibatnya tentu, memelihara hewan-hewan ini akan berbuntut konsekuensi serius.

Salah satu kasus yang cukup menggenaskan menimpa Travis, seorang simpanse yang dipelihara di Amerika Serikat. Awalnya, Travis dilatih untuk membintangi film dan iklan sehingga dikenal amat jinak dan penurut pada manusia. Namun sebuah tragedi merenggut semuanya ketika Travis, pada tahun 2003, mengamuk dan nyaris menewaskan seorang wanita, meninggalkannya dengan luka teramat parah hingga nyaris tak dikenali sebagai manusia.

Bagaimanakah ceritanya? Simak di Dark Case kali ini.

Gambaran kedekatan Travis dengan "ibunya", yakni Sandra Herold

Travis, sang simpanse, lahir di Missouri, Amerika Serikat pada 1995 di sebuah kebun binatang. Induknya, Suzy, tewas secara menggenaskan setelah ditembak kala berusaha melarikan diri dari kebun binatang itu. Travis kemudian “diadopsi” oleh pasangan suami istri bernama Sandra dan Jerome Herold. Mereka berdua kemudian melatih Travis “berakting” sebagai bintang acara televisi dan iklan.

Sandra dan Jerome memelihara Travis di rumah mereka di Connecticut. Bahkan, di kota mereka, Travis terkenal bak selebriti sebab kerap menemani pasangan tersebut saat pergi bekerja atau berbelanja. Travis bahkan tahu caranya memakai sabuk pengaman di dalam mobil (padahal manusia aja sering ngeyel nggak mau pakai). Travis juga bisa membuka kunci pintu, menyirami tanaman, bahkan menggunakan remote untuk menonton televisi.

Pada 2004, tragedi menimpa keluarga mereka ketika Jerome meninggal karena kanker dan anak mereka satu-satunya meninggal karena kecelakaan mobil. Hal ini membuat Sandra, yang kini sebatang kara, menjadi amat terikat secara emosional dengan Travis, bahkan menganggapnya seperti anaknya sendiri. Hal ini membuat Sandra menjadi “buta” dan tak mau menerima kenyataan bahwa seekor simpanse, seperti Travis, tak selayaknya hidup bersama manusia.

Karena dekat dengan manusia, Travis sang simpanse sudah kerap melakukan aktivitas layaknya manusia

Tragedi membuncah pada 2009. Sore itu, salah seorang teman Sandra bernama Charla Nash datang bertamu ke kediaman keluarga Herold. Namun tiba-tiba saja, ia diserang oleh Travis. Kala itu Travis mengamuk karena melihat Charla memegang salah satu mainan favoritnya. Charla sendiri bukan sosok asing bagi Travis dan simpanse itupun tak pernah menganggapnya sebagai musuh. Namun kala itu, Charla baru saja mengganti model rambutnya, sehingga kemungkinan besar Travis tak mengenalinya.

Charla langsung menjerit begitu Travis menyerangnya secara membabi buta. Mencoba menghentikan amukan itu, Sandra, sang pemilik sekaligus ibu bagi Travis, kemudian menusukkan sebilah pisau ke punggung Travis. Tak ayal, perbuatan itu justru membuat perilaku Travis semakin menjadi-jadi karena merasa dikhianati oleh wanita yang selama ini membesarkannya. Sandra mengaku, kala itu ia tak punya pilihan lain. Bahkan ia mengaku menusukkan pisau ke tubuh Travis serasa “menusukkan pisau ke hatinya sendiri”.

Melihat Travis semakin marah dan menganiaya temannya tanpa henti, Sandra akhirnya menghubungi 911. Namun pertolongan tak kunjung datang, bahkan operator 911 yang menjawab teleponnya justru menyangka ia telah bercanda. Barulah ketika Sandra berteriak histeris, “IA SEDANG MEMAKANNYA!” sang operator kemudian menyadari gentingnya situasi tersebut dan mengirimkan bantuan. Polisi, ketika tiba, tak punya pilihan lain selain menembak Travis. Terluka parah, simpanse itupun kemudian kembali ke kandang dimana dia dibesarkan, satu-satunya tempat dimana ia merasa aman.

Iapun meringkuk untuk mati di sana.


Travis kala masih kecil dan bermain di sebuah iklan. Walaupun lucu, tapi tak selayaknya binatang liar sepertinya hidup bersama manusia

Perhatian kembali tersita ke Charla yang tengah meregang nyawa. Kondisinya kala itu teramat menggenaskan karena Travis sudah mencakar bahkan mengunyah sebagian besar wajahnya. Selama 72 jam, operasi tanpa henti dilakukan oleh para ahli bedah untuk menyelamatkan nyawanya. Charla memang berhasil diselamatkan, namun wajahnya telanjur rusak parah. Para paramedis yang kala itu menangani Charla bahkan mengalami trauma hingga harus diperiksa dokter kejiwaan, penyebabnya karena begitu mengerikannya kondisi wajah Charla kala itu.

Akibat kejadian itu, Charla kehilangan hidung, mata, bibir, dan separuh tulang wajahnya. Kedua tangannya juga buntung. Tak hanya itu, bahkan otaknya mengalami kerusakan akibat ngerinya peristiwa yang ia alami. Pada 11 November 2009, Charla yang kini bisa dikatakan “tak berwajah”, diundang ke Oprah Winfrey Show dan mengundang simpati masyarakat Amerika kala itu.

Berita tentang Travis pun mengemuka di berbagai belahan dunia. Fakta-fakta lain yang selama ini terkubur pun muncul satu demi satu. Ternyata pada 1996 lalu, seorang tetangga mengaku bahwa ia pernah juga diserang oleh Travis dengan cara digigit, namun pasangan Herold yang memeliharanya kala itu tak berbuat apa-apa. Tak hanya itu, masalah serius sebenarnya sudah muncul setahun sebelum insiden naas itu. 

Pada 2003, Travis tiba-tiba melarikan diri dari dalam mobil pasangan Herold. Insiden kala itu disebabkan oleh seorang pedestrian yang membuang sesuatu ke arah mobil itu, hingga membuat Travis marah. Simpanse itu lalu membuka sabuk pengamannya sendiri dan mengejarnya. Tentu saja peristiwa itu membuat kekacauan lalu lintas tak terpelakkan. Sayang, lagi-lagi insiden itu tidak ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.


Wajah Charla kala itu rusak parah dan terlalu mengerikan untuk diperlihatkan ke publik, sehingga iapun mengenakan penutup muka seperti ini saat diwawancara

Namun apa sebenarnya yang menyebabkan amukan Travis kala itu? Toh ia sudah hidup bersama manusia selama bertahun-tahun, tapi jarang menunjukkan agresi semacam itu. Saat diotopsi, ternyata terdapat Xanax, sejenis obat penenang, dalam sirkulasi tubuhnya. Xanax rupanya merupakan obat telah diresepkan oleh dokter hewan untuk Travis yang kala itu menderita Lyme Disease (penyakit yang disebarkan oleh kutu). Namun, Xanax ternyata juga memiliki efek samping berupa halusinasi, agresi, dan mania (kemarahan). Tak pelak, itulah yang memacu agresivitas Travis yang berbuntut pada bencana dan juga kematiannya.

Pada 2010, sekitar setahun setelah peristiwa menggenaskan itu, Sandra Herold akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Banyak yang menduga, setelah ditinggal pergi suami dan anak semata wayangnya, Sandra tak mampu lagi menanggung kesedihan akan kematian Travis. Meninggalnya Sandra kala itu, seakan menjadi bab penutup tragedi yang melibatkan Travis, sang simpanse.

Bagaimana menurut kalian? Siapakah yang menurut kalian bersalah atas tragedi ini? Apakah “niat baik” keluarga Herold-lah yang menjadi pemantik petaka ini, dengan mengundang Travis, yang sebenarnya adalah binatang liar, masuk ke dalam hidup mereka? Namun bak buah simalakama pula, habitat liar para simpanse ini juga tengah mengalami kerusakan akibat perbuatan manusia, seperti pembabatan hutan dan juga perburuan liar. Bahkan, Travispun takkan memiliki rumah, apabila ia benar-benar dilepaskan ke alam liar. Yang jelas, siapapun yang semestinya bertanggung jawab, kesalahan tak selayaknya jatuh di pundak Travis. Toh dia hanya binatang yang tak kenal baik dan jahat, benar atau salah. Ia hanya terjebak di dunia beringas manusia: sejenis binatang yang mengaku berakal.


SUMBER ARTIKEL: WIKIPEDIA

SUMBER GAMBAR: YOUTUBE


11 comments:

  1. Yah, makanya ide eksodus ke planet lain digas abis2an sama peneliti, jumlah manusia di bumi ini udah kebanyakan, ngerusak alam secara langsung atau gk langsung. Klo kita bisa bikin bumi agak lega, hewan2 liar kyak si Travis ini bisa idup tenang di bumi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yah tapi yang ada kita nanti malah ngerusak alam di planet lain dong. Aliennya juga jadi korban wkwkwk

      Delete
    2. Yah, tapi kalau kita udah sampai taraf pengetahuan tinggi sih, ane harap, ane harap ya, kita udah gak sebrutal itu di planet lain. Manusia ane percaya bakalan lebih "beradab" sih klo sudah selevel itu. Gk menutup kmungkinan alien yang bisa di bilang intelegensinya setara/di atas kita bisa jadi rekan ngebangun semesta sama2 (Ceilah wkwkwkwk)


      ~~~ Venzuu ~~~

      Delete
    3. Sebenarnya bukan masalah banyaknya manusia sih, tetapi bagaimana cara manusia mengelola sumber daya alam yg masih banyak menggunakan teknologi konvensional dan bahan bakar fosil yg nimbulin masalah global warming.
      Dan yg nyumbang emisi co2 juga di dominasi sama perusahaan tertentu bukan dari seluruh co2 yg manusia hasilin.

      Delete
  2. Seorang simpanse😂😂? Jadi itu orang atau simpanse?
    Tpi btw, ini jd pelajaran berharga buat kita juga untuk tidak sembarangan memelihara hewan

    ReplyDelete
  3. Iya salfok baca "seorang simpanse" 🤭

    Ya itulah manusia mahluk serakah dan egois, habitat hewan liar dirusak, hewannya dipaksa tinggal bersama manusia dan hidup layaknya manusia. Sedih ☹️

    ReplyDelete
  4. Ini masuk ke kontennya kak nessi judge yang 'rekaman 911' partnya aku lupa. direkaman itu kedengeran banget suara simpanse teriak teriak dari ujung teleponnya sandra,waktu denger merinding banget karena sandra nya juga bener bener histeris ngeliat temennya dicabik cabik

    ReplyDelete
  5. Rekaman 911nya ada,di channel Nessie judge

    ReplyDelete
  6. Kalo gk salah aku ada baca dari artikel luar negri, sebelum beberapa jam sebelum kejadian pembunuhan yang dilakuin sama simpansenya, si travis ada ngasih simpansenya semacam pil drugs gitu sama di kasih alkohol yg ngebuat si simpansenya jadi brutal banget gitu

    ReplyDelete