Friday, January 3, 2014

URBAN LEGEND #18: DON’T CRY

 

DON’T CRY

JANGAN MENANGIS

 

“Jangan menangis, sayang! Jangan menangis! Semuanya akan baik-baik saja,” ibuku berbisik dengan lembut kepadaku sambil mengelus rambutku.

Aku berhenti menangis sesaat dan melihat ke sekelilingku. Mereka semua ada di sana, orang tuaku, keluarga, tetangga, bahkan orang-orang yang belum pernah kulihat sebelumnya. Mereka semua berkumpul di sekitarku. Beberapa memegang tanganku yang gemetaran, sementara sisanya menatapku penuh rasa iba dan mengatakan kepadaku agar kuat. Mereka semua hadir di sini untukku. Untuk menghiburku.

Akupun mengubur kembali kepalaku ke dalam telapak tanganku dan kembali menangis, namun bukan karena sedih. Aku merasakan begitu banyak cinta dan perhatian dicurahkan kepadaku. Aku belum pernah menikmati kehangatan dan kasih sayang seperti ini sebelumnya.Semua kasih yang tulus dan kata2 yang manis ini benar2 membuatku bahagia.

Akhirnya aku tahu, memang setimpal mendorong adik kecilku dari tangga.

***

7 comments:

  1. berarti maksudnya orang-orang yang ada di sekitar si 'aku' sedang menghadiri acara pemakaman adiknya 'aku'. namun karena si aku menangis histeris (sepertinya) karena adiknya mati, maka semua orang menatapnya iba dan ibunya menyuruhnya berhenti menagis.

    jadi si 'aku' ini semacam pengen (pake banget) dapat kasih sayang yang tulus dengan cara membunuh adiknya

    Bener bukan?

    ~W

    ReplyDelete
  2. dia bunuh adiknya biar dapet perhatian

    -bjs

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kasihan, sepertinya anaknya haus akan kasih sayang *halah*

      Delete
  3. ini mah semacam riddle?

    ReplyDelete