ADA RAHASIA MENGERIKAN TERSIMPAN DI MATA AIR PANAS DI NEW ZEALAND INI!

SUMBER GAMBAR

Berkunjung ke tanah “Lord of the Rings”?

Mampirlah di sumber mata air panas di Kerosene Creek, Rotorua. Sebuah aliran sungai berair hangat dimana kau bisa mandi dan bersantai.

Ditenagai oleh energi geotermal, aliran sungai cantik ini juga dihiasi oleh air terjun setinggi 2 meter yang keindahannya memanjakan mata.

Kerosene Creek amatlah populer untuk para wisatawan manca maupun lokal. Tenang, sunyi, dan damai, silakan berendam di sini secara gratis, tak dipungut satupun biaya.

Hanya ada satu peringatan, jangan sekali-kali merendam kepalamu di bawah aliran sungai ini.

Sebab ada amuba pemakan otak berenang-renang di sini.

Yap, itulah keistimewaan Kerosene Creek di Rotorua, New Zealand. Karena lokasinya, sungai ini menjadi habitat sempurna bagi mikroorganisme mematikan bernama Naegleria fowleri yang disebut juga “amuba pemakan daging”. Pada kondisi bebas, amuba ini tak berbahaya dan hanya memakan bakteri. Namun apabila masuk ke dalam tubuh manusia, akibatnya sangat fatal!

Ketika masuk ke dalam tubuh manusia, amuba ini bisa menyebabkan penyakit yang disebut “primary amoebic meningoencephalitis”. Mikroorganisme ini biasa ditemukan di mata air panas serta danau dan danau yang mengitartinya karena sifatnya yang termofilik (menyukai suhu panas). Tak hanya di lingkungan alami, amuba ini juga bisa ditemukan berkembang biak di sekitar lingkungan perindusrian karena air limbah pabrik yang biasanya bersuhu hangat. Bahkan, amuba ini bisa berkembang di air kolam renang sekalipun apabila tidak disterilisasi dengan klorin.

Ukuran mikroba ini amatlah kecil, yakni sekitar 7-15 mikrometer (dimana 1 mikrometer setara dengan 0,001 milimeter atau seper-seribu milimeter). Namun justru ukurannya yang teramat mungil inilah yang membuatnya amat berbahaya. Perlu kalian ingat, aturan terpenting di Kerosene Creek adalah jangan merendam kepala kalian di bawah air. Apabila kalian melakukannya, maka ada kemungkinan amuba ini akan masuk melalui lubang hidung kalian. Di sana, amuba ini akan menginfeksi sistem saraf olfaktori (penciuman) kalian sehingga gejala pertama adalah kalian akan kehilangan indra penciuman kalian.

Jika di alam bebas amuba ini memangsa bakteri, yang memang menjadi makanan alaminya, di dalam tubuh manusia amuba ini malah amat doyan memakan sel saraf (neuron). Gejala penyakit amat semakin parah apabila amuba sampai di otak (karena saraf olfaktori kalian berhubungan langsung dengan otak) dimana amuba tersebut tentu akan berpesta pora memangsa sel otak kalian.

Daur hidup amuba berbahaya tersebut

SUMBER GAMBAR

Penyakit yang ditimbulkan amuba ini ternyata tak langsung mematikan. Perlu sekitar 1 hingga 9 hari hingga gejala pertama tampak setelah infeksi. Gejala awal meliputi sakit kepala, demam, dan pusing. Gejala pada tahap yang lebih parah meliputi leher kaku, rasa bingung (karena tadi, otak kita-lah yang diserang), kehilangan keseimbangan, kejang, bahkan halusinasi. Setelah dua minggu terinfeksi, maka dijamin nyawa kita akan melayang.

Penyakit ini tak bisa disembuhkan (walaupun ada obat yang bisa merawat pasien pada tahap awal) dan 95% dari pasien yang terinfeksi amuba mematikan ini bisa dipastikan tewas tak terselamatkan.

Namun tak perlu pergi ke lokasi seeksotis Selandia Baru jika kita ingin menantang nyawa bertemu dengan amuba ini. Pada 1980, di sebuah taman bermain yang dimiliki oleh Disney, seorang anak berusia 10 tahun tewas setelah terinfeksi amuba pemakan otak ini setelah berenang di sebuah kolam. Disney kala itu menyulap sebuah danau menjadi water park tanpa menyadari bahwa danau itu secara alami menjadi habitat amuba pemakan otak tersebut. Ditambah lagi kondisi musim panas yang membuat air bertambah hangat dan minimnya disinfeksi di kolam tersebut.

Bagaimana, masih ingin berendam di air hangat Kerosene Creek yang berpemandangan indah?

Sumber: Wikipedia, New Zealand, Youtube