Sunday, August 8, 2021

BERLAYAR TANPA NAHKODA: MISTERI KAPAL HANTU KAZ II

Kapal Kaz II saat ditemukan terombang-ambing

Apa yang terbersit di benak kalian ketika mendengar istilah “kapal hantu”? Kapal hantu tak saja disematkan bagi kapal yang yang dinahkodai hantu seperti yang bisa kalian lihat pada film horor, namun julukan “kapal hantu" juga bisa diberikan kepada kapal manapun yang ditemukan terombang-ambing di lautan tanpa seorangpun di atasnya.

Mengapa kapal tersebut mengambang di lautan tanpa satupun kru ditemukan, ada banyak kemungkinan. Mungkin saja kapal itu terhempas badai sehingga semua orang tenggelam atau mungkin saja jadi kekerasan atau penculikan dalam kapal tersebut, meninggalkan kapal itu sebagai saksi bisu. Namun banyak pula kasus kapal hantu yang tak bisa diketahui kebenarannya. Kapal-kapal tersebut tiba-tiba ditemukan kosong tanpa penjelasan logis. Salah satu kapal hantu yang terkenal adalah kapal Mary Celeste yang menghilang pada tahun 1872.

Kasus kapal hantu tak hanya terjadi pada masa lalu saja. Di zaman modern seperti saat inipun penemuan kapal hantu masih saja terjadi. Seperti yang terjadi di Australia pada kapal bernama Kaz II. Kapal ini ditemukan terombang-ambing di lautan tanpa satupun kru di lepas laut Australia pada 20 April 2007. Kapal tersebut merupakan jenis kapal kecil yang seharusnya memiliki 3 orang nakhoda dan kru. Namun penumpangnya tak ditemukan satupun. Misteri itu menyebabkan banyak pihak menduga bahwa menghilangnya para kru tersebut bernada supranatural.

Seperti apakah kisah dari kapal ini? Kita simak saja cerita berikut ini.

Kapal Kaz II merupakan kapal jenis catamaran yaitu jenis kapal kecil dengan panjang sekitar hampir 10 meter. Kapal ini berangkat dari Pantai Airlie di Queensland, Australia pada 15 April 2007. Menurut cerita otoritas pelabuhan kala itu, kapal tersebut tengah menuju kota Townsville, Queensland, mengelilingi Australia Utara hingga ke Australia Barat. Masalah mulai muncul ketika pada 18 April, 3 hari setelah berangkat, sebuah helikopter melihat kapal tersebut terombang-ambing di dekat Great Barrier Reef yang termahsyur itu.

Merasa curiga pada tanggal 20 April, otoritas maritim kemudian mengutus tim penyelamat untuk mencari kapal tersebut. Namun ketika para tim penyelamat datang, mereka tak bisa menemukan siapapun di atas kapal. Padahal menurut catatan, kapal ini memiliki tiga penumpang, yaitu Derek Batten (56) sang pemilik kapal, serta Peter Tunstead (69) dan James Tunstead (63), tetangga Derek. Ketiganya tinggal di kota Perth, Australia Barat

Bahkan tim penyelamat tiba, mereka mengatakan kondisi di atas kapal itu bisa dianggap aneh.

Tim yang masuk ke dalam kapal itu bercerita bahwa kapal tersebut masih dalam kondisi yang sangat bagus dan bisa bekerja. Sama sekali tidak ada alasan bagi para kru untuk meninggalkan kapal itu. Para kru seolah menguap begitu saja di udara, pasalnya di atas meja masih ditemukan hidangan dan juga peralatan makan yang tersusun rapi, seakan-akan mereka tiba-tiba lenyap saat menyantap makanannya. Sebuah laptop ditemukan masih menyala, bahkan mesin kapal pun masih dalam kondisi menyala.

Pihak berwajib kemudian memeriksa semua peralatan emergency, termasuk radio dan GPS kapal itu yang ternyata masih berfungsi dengan baik. Tak ada alasan apapun bagi para kru untuk tak mampu meminta bantuan kepada pihak luar ketika mereka mengalami masalah.Bahkan jaket-jaket penyelamat masih tersimpan rapi di dalam kapal itu, sehingga tak ada alasan apapun bagi para kru untuk tiba-tiba menghilang.

Satu-satunya kerusakan pada kapal itu hanyalah salah satu layar dari kapal tersebut yang berada kondisi robek-robek. Kapal sekoci dari kapal tersebut juga menghilang, namun pihak berwajib menduga bahwa sejak awal kapal tersebut memang tidak memiliki satupun kapal sekoci.


Pada 20 April, kapal tersebut diderek ke pelabuhan Townsville untuk diperiksa apakah ada tindakan kriminal yang menyebabkan lenyapnya jiwa ketiga krunya. Kepolisian Queensland mencari dengan teliti kapal itu, namun tak menemukan adanya bukti kekerasan ataupun kejahatan di dalam kapal tersebut. Kondisi kabin kapal itu sangatlah rapi,  tidak ada bukti pertengkaran maupun perkelahian di sana. Mereka menemukan beberapa helai koran tergeletak di lantai, namun kemudian terbukti bahwa benda-benda tersebut memang jatuh ke lantai pada saat diderek.

Satu-satunya senjata tajam yang ditemukan di dalam kapal itu hanyalah beberapa pisau yang tergeletak di wastafel. Di kapal tersebut mereka juga menemukan 1 buah senjata api beserta amunisinya yang masih tersimpan rapi di bawah kasur salah satu krunya, akan tetapi tak ada bukti bahwa senjata tersebut baru saja digunakan.

Dari data GPS dari kapal tersebut, polisi menyimpulkan bahwa pagi saat kapal tersebut berangkat, kapal tersebut masih mengikuti jalur ke arah timur laut. Akan tetapi pada hari yang sama pada siang hari, GPS kapal tersebut menunjukkan bahwa kapal tersebut terombang-ambing tanpa pengemudi. Kebetulan di atas kapal itu juga terdapat sebuah kamera video yang berisi sebuah rekaman yang memperlihatkan kebahagiaan 3 krunya saat berlayar.

Rekaman terakhir menunjukkan ketiga kru itu masih hidup tanggal 15 April pada jam 10 pagi sebelum ketiganya menghilang

Diyakini bahwa James adalah yang merekam video tersebut, di mana terlihat Peter sedang duduk di samping kapal tengah memancing dan Derek diyakini tengah mengemudikan kapal. Namun perlu diingat bahwa ketiganya sama sekali tidak memakai jaket pelampung.

Merasa tidak terbantu oleh penemuan video tersebut, tim SAR kemudian mencoba mencari keberadaan ketiga pria tersebut di lautan Australia. Bahkan misi penyelamatan itu dibantu oleh Angkatan Laut Australia. Pencarian baik melalui laut dan udara menggunakan pesawat tak membuahkan hasil apapun. Bahkan mereka sampai mencari beberapa kota di sepanjang teluk tersebut, namun tak mendapatkan apa-apa. Paling tidak 2 helikopter, 6 pesawat, dan 2 kapal dikerahkan untuk mencari para korban.

Tim SAR akhirnya menyerah dan menghubungi Dr. Paul Luckin, seorang dokter sekaligus ahli di bidang survival untuk berkonsultasi. Ia mengatakan bahwa sangat mustahil bagi ketiganya masih selamat mengingat mereka sudah berada di lautan selama berhari-hari tanpa makanan dan minuman. Akhirnya pada 25 April semua misi pencarian dihentikan.

Para penumpang Kaz II


Pada 4 Agustus 2008, penyelidikanpun dimulai. Jennifer, istri dari Derek, pemilik kapal yang menghilang, mengatakan bahwa suaminya adalah pelaut yang berpengalaman dan telah mengendarai kapal selama 25 tahun. Ia juga mengaku bahwa suaminya sangat mengutamakan keamanan karena pengalamannya selama puluhan tahun berada di laut lepas. Ia menceritakan bahwa rencananya Derek hendak mengajak istrinya itu untuk pergi untuk berlibur. Namun sang istri menganggap bahwa perjalanan itu kurang aman jika mereka hanya berangkat sendiri, maka mereka mengajak 2 tetangganya, yaitu Peter dan James yang bersaudara. Perjalanan itu sudah mereka rencanakan matang-matang selama berbulan-bulan.

Namun kalian perlu ingat bahwa ingat bahwa Derek sudah berusia di atas 50 tahun dan menurut pengakuan istrinya, sering meminum obat-obatan untuk mengatasi penyakit diabetes dan juga kolesterol yang dideritanya. Bahkan sebelumnya ia juga pernah mengalami serangan jantung. Akan tetapi Jennifer percaya bahwa suaminya itu berangkat dalam keadaan sehat.

Perlu dipertimbangkan juga bahwa kapal yang dimiliki oleh Derek tersebut bukanlah kapal yang baru. Kapal tersebut pernah dimiliki oleh seorang pria bernama Graeme Douglas yang kemudian menjualnya kepada Derek. Graeme mengaku bahwa ketika dijual, kapal tersebut berada dalam kondisi. Ia kemudian membantu polisi untuk membaca peta GPS kapal itu dan membandingkan dengan rute awal yang hendak diambil oleh Derek dan kawan-kawannya tersebut. Ia terkejut menyadari bahwa rute yang diambil oleh 3 pria itu sangat berbeda jauh dengan rute awal yang sudah mereka rencanakan. Tak ada yang tahu mengapa mereka menyimpang begitu jauh dan akhirnya menghilang.

Saksi lain muncul, kali ini bernama Gavin Howland yang kala itu mengendarai sebuah kapal nelayan bernama “Jillian”. Ia bersaksi bahwa ketika tengah ia mencari ikan pada tanggal 16 April 2007, ia melihat sebuah kapal putih yang diduga sebagai Kapal Kaz II tengah berlayar sekitar 50 m dari kapalnya tersebut. Namun ia tak bisa memastikan apakah ada seseorang di atas kapal tersebut. Kala itu Gavin ingat bahwa ia merasa aneh mengapa sebuah kapal layar bisa berada di wilayah tersebut, mengingat airnya sangat dangkal dan juga penuh bebatuan karang, sehingga cukup berbahaya untuk pelayaran. Namun ia tak memperingatkan para pihak otoritas pelabuhan sebab kondisi kapal itu sangat baik dan tak terlihat dalam bahaya apapun

Pertanyaan menguar mengapa ketiganya bisa menghilang tanpa jejak ketika kapal masih menyala dalam kondisi bagus. Apa rahasia di balik menghilangnya ketika kru tersebut?

Pihak kepolisian kemudian berusaha mengambil keputusan paling logis mengesampingkan segala penjelasan berbau supranatural dan klenik tentang menghilangnya ketiga pria itu di laut lepas. Mereka menjelaskan bahwa mungkin pada tanggal 15 April 2007 sekitar pukul 10 lebih, Peter yang tengah memancing tiba-tiba terjatuh dari atas kapal. Penyebabnya kurang jelas namun para peneliti menduga bahwa salah satu kait pancingnya tersangkut ke dalam batu karang dan ketika pria itu menariknya, justru ialah yang terjatuh ke dalam air Saudaranya segera menolongnya dan melompat ke laut. Namun tentu saja kita harus mengingat keduanya adalah pria sepuh yang sudah berusia 50 tahun ke atas, sehingga mereka mungkin kelelahan dan tenggelam.

Satu-satunya orang yang berada di atas kapal adalah Derek yang tengah mengendarai kapal tersebut. Namun kapal itu masih melaju dan Derek sadar bahwa untuk menolong kedua pria tersebut, ia harus memutar balik untuk menjemput mereka. Sayangnya gerakan memutar balik yang diambil Derek terlalu curam, mungkin karena terburu-buru, sehingga kapal menjadi miring dan ia pun terjatuh ke laut. Kini semua penumpang terjatuh ke dalam laut dan tak ada satupun yang mengenakan jaket pelampung, sementara kapal terus melaju menjauh. Ketiga pria itupun diperkirakan tenggelam, mengingat ketiganya sudah berusia lansia, sedangkan kapal itu diperkirakan bergerak dengan kecepatan 28 km per jam. Terlebih lagi mengingat laporan cuaca pada saat kejadian tersebut cukup buruk, diperkirakan laut sedang bergolak dan angin bertiup kencang, menimbulkan ombak besar yang langsung menelan mereka.


Fender adalah sejenis bantalan yang ditaruh di samping kapal agar tidak berbenturan dengan kapal lain

Namun hal itu lagi-lagi ditampik, pasalnya dari rekaman James terlihat bahwa cuaca cukup bagus. Pihak yang tak setuju dengan teori tersebut bahkan menyebutkan bahwa menghilangnya ketika pria itu disengaja oleh pihak lain yang membajak kapal tersebut. Ada satu alasan mengapa ada yang mengambil kesimpulan seperti itu. Alasannya rasanya adalah “fender” kapal tersebut ditaruh di luar. Fender adalah sejenis bumper yang digunakan ditaruh di sisi kapal untuk mencegah kapal untuk berdempetan ataupun bergesekan dengan kapal yang ada di sampingnya. Fender ini biasanya dikeluarkan ketika ada kapal lain yang berlabuh di samping kapal tersebut. Sehingga logikanya,  apabila fender tersebut dikeluarkan, maka ada kapal yang lain yang tengah mendekat dan bersandar di dekat kapal tersebut.

Nah masalahnya, kapal apakah yang kala itu mengadakan kontak dengan Kaz II ketika menghilang? Apakah ketiganya diculik oleh penumpang kapal misterius tersebut? Jika kita setuju dengan teori ini, maka kitapun kembali ke pertanyaan awal. Mengapa pada saat menghilang, GPS kapal tersebut menunjukkan bahwa mereka tengah menuju ke arah yang sama sekali berbeda dengan rencana mereka sebelumnya? Apabila mereka memang diculik, pertanyaan lain mengemuka. Mengapa harta dan benda berharga di atas kapal itu tidak hilang, semisal laptop yang masih menyala.

Kita juga perlu ingat bahwa ketika kapal itu ditemukan, penyidik menemukan senjata api dalam kapal tersebut. Walaupun umum di Australia kala itu untuk bagi warga untuk menyimpan dan mempergunakan senjata api, namun ini cukuplah aneh. Untuk apa mereka membutuhkannya dalam sebuah pelayaran? Apakah mereka merasa terancam? Jika benar mereka diculik, mengapa mereka kapal tersebut masih dalam kondisi yang sangat tertata rapi dan tak ada satupun bukti-bukti perlawanan? Apakah pihak-pihak yang bertanggung jawab atas menghilangnya ketiga pria tersebut merapikan TKP seperti sedia kala? Apakah mereka pindah ke kapal lain tersebut dengan sukarela? Apakah mereka terlibat ke dalam sesuatu yang membuat mereka membutuhkan senjata api?

Yang jelas, kejadian yang menimpa kapal Kaz II ini masih belum jelas titik terangnya. Mungkin ada pihak yang puas dengan penjelasan polisi dimana ketiganya tenggelam karena sebab-sebab alami berupa kecelakaan yang naas. Namun ada pula yang mungkin masih mempertanyakan, apa sebenarnya yang terjadi pada hari itu itu pada penumpang Kapal Kaz II yang naas?

SUMBERWIKIPEDIA

2 comments:

  1. Kalo kasusnya terjadi di Indonesia udah nanya ke paranormal 🤭

    ReplyDelete