Monday, August 2, 2021

REVIEW SERIAL-SERIAL NETFLIX YANG RECOMMENDED BUAT KALIAN

Hallo guys, kapan itu ada yang request ke gue bahas serial-serial horor dan misteri (lupa siapa hehehe) dan kapan itu gue juga udah merekomendasiin serial berjudul “Behin Her Eyes” tapi menurut gue kok masih kurang. Karena itu kali ini gue merekomendasikan beberapa serial Netflix yang pernah gue tonton.

1. THE CHALET

Film berbahasa Prancis ini mengingatkan gue dengan serial “Harper’s Island” karena memiliki premis yang mirip, yakni acara pernikahan yang mempertemukan teman-teman lama di sebuah tempat terpencil yang akhirnya berujung pada kematian mereka satu demi satu di tangan pembunuh misterius. Gue sih nggak keberatan sih walaupun premisnya agak stereotip gitu, sebab itu salah satu genre yang paling sukai.

Serial slasher ini memiliki dua alur waktu, yakni di masa kini (acara pernikahan yang berujung kematian para tamunya satu demi satu) dan di masa lalu, yang nantinya akan menjelaskan alasan di balik pembunuhan-pembunuhan itu. Menurut gue sih serial ini cukup lumayan dan bingewatching-able banget karena cuman ada 6 episode. Gue pun sudah nebak-nebak  pelakunya “Ah, pasti dia pelakunya” tapi ternyata salah wkwkwk. Cuman sih satu hal yang perlu jadi concern adalah serial ini menjual seks banget. Ada banyak adegan ranjang dan nudity di sini (yang udah biasa bagi film dan serial asal Eropa). Bahkan ada satu adegan yang bikin gue tepok jidat, yakni pas adegan salah satu tokoh ceweknya mandi. Biasanya kan disensor ya, eh malah pas adegan ini bagian tubuh yang harusnya disensor malah sengaja disorot dan dipertontonkan dengan vulgar, haduh.

Serial asal Prancis ini gue rekomendasikan di awal karena cukup ringan dan temanya nggak seberat serial-serial berikutnya. Buat hiburan aja hehehe. Gue kasi skor 3,5 CD berdarah.


2. RETRIBUTION

Kalo pengen cari serial yang episodenya dikit tapi worth it, silakan saja saksikan serial ini. Serial asal Inggris ini cuma 4 episode dan berkisah tentang dua keluarga yang saling bermusuhan, namun pada akhirnya harus bersatu padu setelah kedua anak mereka dibunuh dan sebagai twist yang lebih mengejutkan, sang pembunuh tiba-tiba mengalami kecelakaan mobil di depan rumah mereka. Apakah yang sebenarnya terjadi?

Film  yang mengisahkan rahasia dua keluarga ini memiliki twist di endingnya yang well, either you like it or not. Tapi yang jelas, bukan twist-nya sih yang jadi perhatian gue tapi tentang temanya yang menyinggung fanatisme dalam beragama yang menurut gue ngeri juga sih.

Gue kasi miniseri ini skor 3,5 CD berdarah. Tapi beda dengan “The Chalet” tadi, serial ini bikin kita agak mikir.


3. TABULA RASA

Kalo kepengen nyari serial misteri dengan plot twist bertubi-tubi yang bikin menganga, silakan ikuti aja serial ini. Serial asal Belgia dengan 9 episode ini berkisah tentang seorang wanita yang mengalami kehilangan memori jangka pendek akibat sebuah kecelakaan. Akibatnya, ia tak bisa mengingat apa yang terjadi hari sebelumnya. Celakanya, ia dituduh berkaitan dengan kasus menghilangnya seorang pemuda. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa kaitan sang wanita dengan pemuda yang menghilang tersebut?

Serial ini memang diawali dengan amat pelan, bahkan lebih terasa seperti film drama ketimbang misteri. Namun bersabar saja, sebab di akhir episode ke-5 kita akan disuguhi dengan sebuah plot twist. Jika itu belum cukup, jangan khawatir, masih ada plot twist-plot twist lain kok di episode-episode berikutnya. Oya ada satu hal juga yang cukup unik dari serial ini. Serial ini berbahasa Flemish yang hampir-hampir mirip ama bahasa Belanda, jadi kalian mungkin akan mengenali beberapa kata yang mirip dengan bahasa Indonesia karena udah diserap dari bahasa Belanda.

Gue kasi serial ini skor yang lebih tinggi, yakni 4 CD berdarah. You can watch it, but only if you like slow burning mystery.


4. “SAFE”, “THE STRANGER”, DAN “INNOCENT”

Kenapa ketiga judul serial ini gue jadiin satu? Karena semuanya memiliki kesamaan, yakni diadaptasi dari novel Harlan Coben, seorang penulis novel misteri asal Amerika. Bedanya, “Safe” dan “The Stranger” diadaptasi di Inggris, sementara “Innocent” diadaptasi di Spanyol. Ketiganya pun memiliki jalan cerita hampir sama. Tokoh utamanya semuanya adalah pria paruh baya dengan kehidupan biasa yang mulai menghadapi misteri setelah salah satu orang tercintanya menghilang.

“Safe” menceritakan seorang dokter yang kelimpungan mencari putrinya yang tiba-tiba menghilang. Celakanya, kekasih putrinya ditemukan tewas terbunuh. Siapakah pelakunya apa kaitannya dengan menghilangnya sang putri? Oya sebagai tambahan, pemeran utama film ini adalah Michael C. Hall si pemeran Dexter.

“The Stranger” menceritakan tentang seorang pria yang tiba-tiba didatangi seorang wanita misterius yang membeberkan sebuah rahasia keluarganya. Ketika ia mengonfrontasi istrinya tentang hal tersebut dan keesokan harinya istrinya menghilang, misteri pun dimulai. Siapa sebenarnya wanita itu dan apa kaitannya dengan menghilangnya sang istri?

“Innocent” menceritakan tentang Mat, seorang pria yang bebas dari penjara dan memulai kehidupan baru. Namun kehidupannya itu porak-poranda setelah sang istri menghilang dan mereka dikejar oleh sosok misterius yang mungkin datang dari masa lalunya. Rahasia apakah yang menyebabkan mereka terbelit dalam masalah itu dan bagaimana cara mereka melepaskan diri?

Persamaan ketiganya, selain premisnya yang nyaris mirip, adalah ketiganya menawarkan plot twist cukup efektif dan mungkin nggak akan tertebak oleh kalian.

Nah dari ketiga serial ini kontras banget perbedaannya, walaupun berasal dari penulis yang sama. Garapan Inggris menurut gue, yah standar miniseri televisi lah dengan kualitas sinematografi yang nggak jelek sih, tapi yah biasa-biasa aja lah. Sedangkan versi Spanyolnya, wow, sinematrografinya bener-bener bikin serial ini seperti sebuah film layar lebar. Sinematografinya amat atmosferik, artistik, dan benar-benar kelam, mungkin karena ceritanya paling dark di antara ketiganya. Namun hal ini tidak membuat gue heran karena film ini dibesut oleh Oriol Paulo.

Well kalo gue denger nama Oriol Paulo, langsung deh gue nggak peduli itu film apa dan jalan ceritanya apa, langsung aja gue sikat karena satu ciri khas Oriol yang paling gue suka adalah: plot twist. Yup dia adalah rajanya plot twist dan semua film atau karya yang dia bikin pasti ngandalin plot twist mencengangkan. Memang, deliveri twist dari ketiga film ini Orio-lah yang paling jago. Selain itu ada hal lain yang nggak gue suka dari dua versi Inggrisnya, yakni adanya subplot yang nggak penting yang dan sama sekali nggak pengaruh ke plot utama kalo diilangin. Nggak tahu apa Harlan Coben nambahin subplot ini untuk memperdalam karakternya apa cuman biar novelnya tambah tebel aja tapi yang jelas gue amat nggak menikmati subplot-subplot ini. Beruntung, di versi Oriol Paulo subplot nggak penting semacam ini nggak ada.

Gue sarankan tonton “Safe” dan “The Strangers” jika kalian bener-bener pecinta misteri dan punya waktu luang aja. Gue kasi keduanya skor 3 CD berdarah.

Sementara untuk “Innocent”, well it’s a masterpiece dan jelas lebih baik ketimbang dua kisah lainnya. Tapi perlu gue peringatkan, ceritanya cukup dark dan penuh kekerasan. Gue kasi serial ini 4 CD berdarah.


5. ASH VS EVIL DEAD

Yap, ini dia serial yang paling gue rekomendasikan ke kalian. Pasti kalian sudah tahu kan ama franchise “Evil Dead”? Nah gue sebenarnya udah tau sejak lama kalo “Evil Dead” dibikin seriesnya, tapi gue baru-baru ini baru tahu kalo ternyata serialnya ada di Netflix, jadi langsung gue sikat. Sejauh ini gue baru merampungkan 2 season dari 3 season yang ada.

Serial ini mengisahkan Ash, tokoh utama dari “Evil Dead” yang kali ini sudah menjadi pria berusia paruh baya, tapi masih nggak bertanggung jawab seperti dulu. Celakanya, ketika mabuk tanpa sadar ia membaca buku Necronomicon yang menyebabkan lepasnya setan-setan yang kemudian merasuki manusia dan membuat masalah (disebut “deadites”). Berhasilkah ia mengatasinya?

Film ini juga memperkenalkan tokoh-tokoh baru seperti Kelly dan Pablo sebagai rekan Ash dalam membasmi iblis serta Ruby sebagai tokoh antagonis. Nah pas liat yang maen Ruby ini gue sempet mikir, kok keliatannya nggak asing ya? Eh ternyata dia adalah Lucy Lawless sang pemain Xena, serial TV yang pernah ngetop tahun 1990-an dulu. Nggak heran sih soalnya Sam Raimi (sutradara “Evil Dead”) juga menjadi sutradara Xena juga. Bahkan kalo ingat-ingat dulu Bruce Campbell pernah main di Xena juga jadi tokoh pencuri (tapi lupa namanya siapa

Serial bergenre horor komedi ini masih nggak kehilangan semangat film aslinya. Episode pertama serial ini top banget soalnya disutradarai oleh Sam Raimi (untuk selanjutnya sih dia mulai lepas tangan). Di season 1 tiap episodenya hampir sama, yakni menceritakan Ash, Kelly, dan Pablo berusaha memusnahkan para “deadites” yang menimbulkan kekacauan. Pastinya aksi mereka seru banget karena para deadites ini berpenampilan mirip zombie namun amat pintar dan cepat (namanya juga kerasukan) hingga pastinya amatlah berbahaya. Episode terseru menurut gue adalah episode 6 dimana mereka berperang melawan deadites di dalam sebuah restoran.

Selain hanya menawarkan 10 episode dalam setiap seasonnya, serial ini juga berdurasi kurang dari 30 menit jadinya dijamin bingewatching-able banget. Klimaksnya juga seru menurut gue, apalagi menampilkan si ratu horor Samara Weaving (pemeran “Babysitter” dan “Ready or Not”) sebagai bintang tamu.

Season kedua, yaaah menurut gue agak menurun sih. Adegan pembukanya kurang memorable menurut gue, beda banget ama awal season pertamanya. Di season kedua ini Ash terpaksa kembali ke kota kelahirannya bersama Pablo dan  Kelly. Kini “kegoblokan” dan keegoisan Ash yang menurut gue lucu di season pertamanya mulai terlihat menyebalkan di season ini (karena menurut gue membuat banyak orang terdekatnya jadi terbunuh). Namun tetap ada ada episode-episode yang cukup mumpuni, seperti episode 3 dimana Necronomicon merasuki …, ah liat aja sendiri nanti jadi spoiler. Episode itu menurut gue terseru di sepanjang season 2, namun keseruan kembali menurun hingga naik kembali di episode di rumah sakit jiwa dan berakhir di plot twist mencengangkan di akhir episode 8. Sayangnya, finale di penghujung season ini cukup mengecewakan.

Namun tetap, jika kalian menginginkan serial yang full gore, bener-bener horor dan tegang, tapi nggak keberatan jika diselipin humor sedikit (yang kadang hit dan miss), sangat gue sarankan untuk mengikuti serial ini. Gue kasi serial ini skor 4,5 CD berdarah yang jelas recommended banget!

1 comment: