Mayhem adalah sebuah band black metal asal Norwegia yang dibentuk di kota Oslo pada 1984. Lho kenapa sih gue tiba-tiba membahas tentang sebuah band mental di blog gue ini? Karena ternyata band metal ini memiliki sejarah yang amat kelam dan membuat kita geleng-geleng kepala. Pembunuhan, bunuh diri, serta berbagai aib-aib mengerikan lainnya membuat band ini memiliki reputasi sebagai salah satu band paling kontroversial di Eropa, bahkan dilarang tampil di berbagai tempat.
Band tersebut memang memiliki banyak penggemar
karena kualitas musik mereka yang dianggap breakthrough dan menarik perhatian
banyak pihak dengan selera musik “antimainstream”. Namun mereka juga dikaitkan
dengan aksi pembakaran gereja hingga aksi-aksi kekerasan lain, bahkan berujung
pada pembunuhan dari sang pemimpin band tersebut.
Seperti apakah kisah band penuh masalah ini? Kita simak dalam “Dark Case” episode kali ini.
Norwegia yang dikenal sebagai negeri yang
anteng, damai, dan adem ayem. Jarang sekali masalah dari negara tersebut (well,
kecuali Anders Breivik sih), namun
itu tidak membuat rakyatnya menjadi kalem. Ada juga sih pencinta rock yang
garang di sana. Salah satunya adalah Øystein Aarseth yang menyebut dirinya
dengan nama nickname “Euronymous”. Pada tahun 1984, ia mendirikan sebuah band
bernama “Mayhem” yang beranggotakan dirinya sebagai gitaris, Jørn Stubberud
(disebut dengan Necrobutcher) sebagai pemain bas, dan Kjetil Manheim sebagai
drumer. Mereka memberi nama band itu sesuai dengan judul lagu dari band favorit
mereka, “Venom” yang berjudul "Mayhem with Mercy". Band tersebut
dipengaruhi oleh berbagai musisi beraliran rock metal seperti Black Sabbath,
Venom, Sodom, dan lain-lain.
Awalnya mereka hanya membawakan cover lagu dari
band band favorit mereka. Namun kemudian mereka mulai memberanikan diri untuk
merilis album mereka sendiri. Karena itu, Euronymus sebagai pemimpin band
kemudian merekrut dua orang vokalis Eirik Norheim ("Messiah") dan
Sven Erik Kristiansen ("Maniac") sebagai anggota baru mereka pada 1986.
Album mereka cukup sukses. Sebanyak 1000 kopi album mereka luncurkan yang langsung terjual habis. Prestasi ini cukuplah cukuplah jarang, tak hanya bagi band dengan aliran musik yang cukup anti mainstream seperti black metal, namun juga bagi artis pendatang baru seperti mereka. Pada tahun 1993 karena kesuksesan mereka tersebut, mereka kemudian merilis ulang album tersebut dan menjualnya di sebuah toko khusus yang mereka dirikan di kota Oslo bersama “Helvete”. Nama ini merupakan bahasa Norwegia bagi neraka (“hell”).
Pada 1988 sang drumer dan salah satu vokalisnya,
Maniac, memutuskan hengkang dari grup tersebut. Mereka kemudian digantikan oleh
vokalis asal Swedia bernama Per Yngve Ohlin ("Dead") dan drumer Jan
Axel Blomberg ("Hellhammer"). Nah, kedatangan Dead inilah yang
kemudian mengubah drastis pamor band tersebut, bahkan menceburkan mereka ke
dalam ribuan masalah. Pasalnya, Dead selalu tampil tak biasa demi memuaskan penggemarnya.
Semisal, seperti namanya, ia selalu ingin tampil seperti orang mati hingga
kemudian dikenal menggunakan cat untuk mengecat wajahnya dengan warna hitam dan
putih agar mirip dengan mayat. Tak hanya itu, demi totalitas, ia kemudian
mengubur baju panggungnya kemudian menggalinya kembali untuk dipakai pada saat
konser supaya ia lebih mirip dengan zombie.
Mungkin jika itu saja tak masalah, toh namanya juga demi menghibur penggemar. Namun yang lebih parah, Dead memiliki masalah psikologis yang sangat serius sehingga ia kerap kali melukai dirinya sendiri (“cutting”) dengan pisau atau pecahan kaca, tepat di depan mata para penonton. Mereka juga menunjukkan totalitas sebagai band “pemuja setan” dengan kerap kali memenggal kepala domba ataupun babi, kemudian menancapkan kepala tersebut di sebuah pancang di depan panggung.
Salah satu rekan band tersebut menyebut bahwa Dead memiliki masalah psikologis serius. Ia berkata bahwa Dead tidak melihat dirinya sebagai manusia. Ia melihat dirinya sebagai makhluk dari dunia lain. Ia juga mengatakan sering mengalami halusinasi bahwa darah didalam pembuluh darahnya membeku dan sesungguhnya ia sudah tewas. Karena itulah ia mengambil nama “Dead” sebagai nama panggungnya.
Dead, anggota band Mayhem yang problematis |
Pada 1990, band tersebut memutuskan pindah ke sebuah
rumah tua di tengah hutan yang digunakan juga sebagai studio untuk berlatih.
Sebagai proyeknya anyarnya, mereka mulai
aktif menulis lagu untuk album terbaru mereka “De Mysteriis Dom Sathanas”. Kala
itu sang basis dari grup tersebut, yakni Necrobutcher mengatakan bahwa selama
mereka tinggal bersama di rumah itu, Dead dan Euronymous sering bertengkar.
Bahkan perseteruan mereka sempat memuncak hingga pada suatu ketika Dead menusuk
Euronymous dengan pisaunya.
Twist mengejutkan pun terjadi ketika pada 8
April 1961, Dead ditemukan tewas bunuh diri di dalam rumah tersebut. Euronymous
menemukannya tak lagi bernyawa dengan nadi teriris di pergelangan tangannya.
Tak hanya itu, sebuah luka tembakan juga terlihat menganga di kepalanya. Para anggota
band semakin yakin bahwa Dead memang melakukan bunuh diri setelah mereka
menemukan catatan yang berbunyi: “Maafkan semua darah ini. Kalian takkan pernah
mengerti ini, namun aku bukan manusia. Semuanya ini hanya sebuah mimpi dan aku
akan segera terbangun”.
Bukannya menghubungi polisi ataupun memanggil ambulans ketika menemukan kondisi Dead yang sudah berlumuran darah, namun Euronymous justru girang melihat mayat temannya ini. Bahkan ia bergegas pergi ke toko terdekat untuk membeli sebuah kamera sekali pakai dan memulai memfoto mayat temannya tersebut, bahkan menata benda-benda di sekitarnya bak sebuah sesi fotografi. Alasannya karena ia mendapatkan inspirasi untuk menggunakan foto mayat temannya itu sebagai cover album terbarunya nanti.
Perbuatan bejad Euronymous itu tentunya
menghenyakkan banyak pihak. Bahkan muncul rumor tak sedap bahwa ia juga memasak
sup dari otak Dead dan membuat kalung dari tulang-tulang tengkoraknya. Sesama
anggota band-nya jelas menampik rumor pertama, tapi mau tak mau mereka harus
membenarkan gosip kedua. Rupanya benar Euronymous memang mengolah tengkoraknya
temannya itu menjadi perhiasan “cantik”, bahkan sempat menjualnya dengan harga
3.500 dolar atau sekitar 50 juta rupiah kepada fansnya.
Rekan-rekan satu bandnya tentu shock dengan perbuatannya itu. Bahkan sang basis, Necrobutcher, yang merupakan kawan karib Euronymus dan membantunya merintis band tersebut sampai ingin membunuhnya karena jijique dengan perbuatannya.. Namun beruntung, aksinya tersebut dicegah oleh rekan satu band lainnya. Tetap, kematian Dead membuat sang basis masih trauma hingga akhirnya Necrobutcher keluar meninggalkan band tersebut.
Namun kehilangan salah satu personel perintisnya bukan berarti band tersebut mati. Pada tahun 1993 mereka kembali meluncurkan album baru di mana demi membuat cover yang sama kontroversialnya dengan cover mereka sebelumnya, Euronymus dan basisnya yang baru, Varg Vikernes berkonspirasi untuk meledakkan Katedral Nidaros, yaitu gereja utama di kota Oslo, Norwegia sebagai cover album mereka. Namun sebelum hal tersebut terjadi, sebuah plot twist dalam perjalanan karir band tersebut terjadi.
Katedral Nidaros yang hendak diledakkan grup band Mayhem demi gimmick |
Pada 10 Agustus 1993, Vikernes dengan terang-terangan membunuh Euronymus ketika ia mengunjungi apartemennya bersama dengan rekannya Snorre W. Ruch (yang juga adalah gitars baru band tersebut). Kala itu Vikernes dan Ruch pergi ke apartemen Euronymous dimana mereka mulai berkelahi. Vikernes kemudian menusuk Euronymous sehingga ia pun tewas. Yang mengejutkan, ditemukan sekitar 23 luka sayatan dalam tubuhnya, antara lain 2 di kepala, 5 di leher dan 16 di punggung.
Kesadisan pembunuhan itu tentu membuat polisi
geleng-geleng kepala. Namun Vikernes sendiri menyangkal pembunuhan itu
dilakukannya secara sengaja, melainkan mengaku bahwa ia terpaksa membunuhnya untuk
membela diri. Ia berkilah bahwa Euronymus mengundangnya ke apartemen itu karena
berniat untuk menyiksa hingga mati juga merekam aksinya itu, mungkin sebagai
sensasi untuk album terbarunya.
Namun tetap, Vikernes dijebloskan ke dalam
penjara selama 21 tahun. Walaupun ia mengaku hanya membela diri, namun reputasi
kelam band tersebut tak membuat hakim serta merta percaya. Apalagi diketahui
bahwa sebelum berkomplot untuk membakar Katedral Nidaros, Vikernes sudah
membakar 3 gereja bersejarah lainnya di Norwegia. Bahkan rekannya, Ruch, yang
kala itu hanya menunggu di bawah tangga dan sama sekali tidak mengambil bagian
atas pembunuhan Euronymus juga dihukum 8 tahun penjara.
Setelah kematian pemimpin band tersebut, pada
tahun 1994 satu-satunya anggota band yang tersisa yakni sang drumer,
Hellhammer, menarik dua rekannya yang telah meninggalkan band tersebut yakni, Maniac
dan Necrobutcher kembali bergabung membangkitkan band tersebut. Mereka juga
merekrut gitaris baru untuk menggantikan mendiang Euronymous. Kontroversi yang
dulu melanda mereka membuat banyak pihak merasa skeptis, namun nyatanya banyak
yang menanti-nantikan comeback mereka. Bahkan album baru yang mereka rilis
ternyata cukup sukses hingga mereka berhasil tampil di panggung mancanegara.
Setelah kematian Euronymus, sosok band Mayhem
memang tidaklah sekelam dulu dimana mereka seringkali ditolak tampil karena
aksi aksi panggung mereka yang melanggar norma-norma yang sepatutnya, bahkan di
negeri bebas semacam Norwegia sendiri. Namun tetap saja mereka tak bisa lepas
dari kontroversi. Contohnya ketika memasang simbol swastika di tempat latihan
mereka sehingga mereka sempat dituduh sebagai anggota Neo-Nazi.
Walaupun diselingi oleh berbagai kontroversi dan
tentangan, namun tak ada yang bisa menampik bahwa mereka merupakan sebagai
salah satu band paling bersejarah dan juga berdedikasi dalam sejarah musik
Norwegia. Walaupun dijejali kontroversi, tetap saja prestasi dan kontribusi
mereka di dalam dunia musik patutlah dihargai. Sehingga pada 2021, mereka masuk
ke dalam “Rockheim Hall of Fame” dan uniknya, menjadi satu-satunya grup band
black metal yang masuk ke dalam list bergengsi tersebut. Pada 2016, sebuah film
berjudul “Lord of Chaos” yang merupakan autobiografi band tersebut dirilis dan kembali
melontarkan popularitas grup tersebut ke pentas dunia.
SUMBER: WIKIPEDIA
Mesias kemana min?
ReplyDeletemesias membuka bank hadcore pop punk sendiri
DeleteInilah kenapa saya jadi penggemar nogizaka46 saja
ReplyDeleteMending Keyaki-nya.
DeleteBiar agak "breakthrough" gitu kayak di cerita ini :D
* Meski masih dalam batas wajar & udah rebranding jadi agak cucok lagi.
bang, bingung ama timeline tahunnya
ReplyDeleteWkwkwk harusnya 1991
DeleteBangdep o bangdep, itu si dead meninggalnya kapan, kayul binggung tau
ReplyDeleteBerkat film “Lord of Chaos” gambaran kisah mereka secara garis besar dipahami para metalhead, walaupun banyak kontroversi dan ketidakakuratan kisah tsb. Varg Vikernes sendiri sangat kesal dengan film ini karena sosok dia diperankan seorang Yahudi dan gendut katanya :D
ReplyDeleteVarg Vikernes sendiri punya kisah yg unik jg, mulai dari kehidupan dia di penjara, membuat band seorang diri, sampai kehidupan dia skrng yg sangat menentang agama mayoritas.
Yeaaah EURONYMOUS
ReplyDeletePerasaan bang Dave pernah upload cerita tentang band ini deh, apa aku Dejavu ya? 🤔
ReplyDeleteEh masa sih? Gue aja baru tau mereka ada tuh 2 bulan yang lalu
DeleteJgn2 lu dari masa depan?
Kerana mayhem lah aku mencintai blackmetal...sesuai dengan prinsip kehidupan aku, mmg ramai kenalan yg melabelkan aku seorang yg anti keagamaan....rahayu gaisss 🙏🙏🙏 🤟🏿🤘🏿
ReplyDeleteKalo gue sih setuju ama komen di atas gue lebih suka Keyakizaka46 aja :D
DeleteSetau aku Mayhem awalnya didirikan Necrobutcher sama Manheim karena mereka berdua udah kenal dari kecil lalu suatu hari saat umur 16 kalo gaksalah necro ketemu Euro dan akhirnya euro gabung di band itu. Jadi secara teknis mayhem itu bandnya Necro bukan euro.
ReplyDeleteGue masih bingung sebenarnya Dead bunuh diri di mana? Kata si orang yunani temen pena nya Euro, saat Vagge (org yunani ini) tinggal bareng mayhem di Langhus, dia nyebut kalo Dead sering menghabiskan eaktu berjam jam di kamar, di kamar dimana Dead menembak kepalanya sendiri, sementara selama ini gue taunya Dead bunuh diri di rumah di Krakstad..Apa Langhus itu berada di wilayah yg sama dg Krakstad? tp pas gw liat gmaps, langhus jarajnya 11 km dari Krakstad
ReplyDeletePernah denger Dead menancapkan paku di kepalanya? baca di reddit gambarnya disturbing
ReplyDeleteBrutal
ReplyDelete