Kali ini aku akan memperkenalkan kalian pada Gereja Santo Andreas di wilayah Kedoya, Jakarta Barat. Gereja terdekat dengan tempat kerja sekaligus messku sebenarnya adalah Gereja St. Andreas ini. Namun karena sama aja naek kendaraan umumnya (jauh kalo jalan), akhirnya aku lebih sering mengikuti misa di Katedral Jakarta. Waktu pertama kali ikut misa di gereja ini sebenarnya aku sudah sempat berencana membuat postingan tentang gereja ini, bahkan sudah mengambil beberapa foto. Sayangnya, foto-foto itu hilang bersama hapeku pas aku kecopetan di busway. Jadinya setelah cukup lama, baru kali ini aku sempat membuat postingan tentang gereja ini. Silakan disimak ya.
Waktu pertama kali tiba di Kedoya, bosku emang sudah memberitahuku rute ke gereja ini. Tapi tetap saja yang namanya naluri backpacker, pertama kali mencari2 gereja ini tetap aja nyasar2 ampe telat misa hahaha. Ada dua jalan masuk ke gereja ini. Pertama melalui bagian dalam perumahan Green Garden (perumahan elite tapi parahnya kalo ujan banjir terus, dalem lagi airnya). Kedua melalui Wisma Siti Mariam. Nah, dengar2 gedung pertemuan ini dibangun oleh gereja untuk para warga yang ada di sekitar gereja, jadi kayak hibah gitu. Yang menggunakannya juga bukan terbatas buat umat Katolik saja, namun semua orang juga boleh memakainya.
Kalo pengen ke gereja ini, tinggal naek aja busway jurusan Lebak Bulus, turun di halte Green Garden Kedoya. Kalo mau masuk dari Green Garden, tinggal masuk aja dari gerbang perumahanannya (deket menara Indovision) terus nanya2 aja jalannya (soalnya aku juga agak2 lupa hehehe). Kalo lewat Wisma Siti Mariam, dari jalan besar yang dilewatin busway tadi, ada jalan masuk di seberang Holland Bakery, terus masuk aja ampe Wisma Siti Mariam, abis pom bensin Shell (atau naik angkot putih kalo males jalan).
Kalo dari Wisma Siti Mariam, kita akan melewati lapangan parkir dan sebuah jembatan yang lumayan romantis (hehehe) sebelum sampai di gereja. Aku sih seringnya pake rute ini.
Gereja ini memiliki bentuk atap yang unik, meruncing di bagian tengahnya menyerupai menara.
Terus kayaknya sih ini menara loncengnya.
Aku sempat bingung dimana pintu masuknya pas pertama kali masuk. Inilah bagian dalam gereja (altarnya).
Nah, pas itu aku sempat mengikuti misa dari balkon gereja. Wah, mewah banget balkonnya. Adem banget lagi, AC-nya kenceng. Bisa kubilang gereja ini adalah gereja paling adem dan sejuk dari semua gereja yang pernah kukunjungi. Mirip2 lah suasananya ama Gereja Blok Q yang pernah kubuat postingannya juga. Sayangnya gereja Katedral yang selalu kukunjungi nggak boleh dipasangi AC, mungkin agar tidak merusak arsitektur gereja kali. Cuma dipasangi kipas angin yang walaupun disetel full, tetap aja masih bikin gerah di dalam gereja. Eh kok malah kemana-mana ngomongnya hehehe. Ini dia suasana dari atas balkon.
Dan ini balkon dilihat dari bawah. Hmm...cukup stunning juga ya gaya arsitekturnya.
Oya yang membuat gereja ini menarik adalah hiasan kaca patrinya yang modern tapi tetap indah. Memang kaca patri yang berwarna-warni bisa dibilang sebagai ciri khas gereja yang mesti ada. Kalo gereja nggak ada kaca patrinya kayaknya gimana gitu hehehe.
Itulah sekilas tentang Gereja Santo Andreas di Kedoya, Jakarta Barat. Kepengen deh mengunjungi gereja2 di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Semoga saja aku berhasil menyambangi gereja2 Katolik tersebut, apalagi yang bersejarah. Readers juga jangan khawatir sebab aku juga pasti akan membagi pengalamanku dalam postingan-postingan berikutnya. Sekian dulu ya....
No comments:
Post a Comment