Friday, October 5, 2018

REVIEW NOVEL “BIG LITTLE LIES”: DRAMA DETEKTIF ALA EMAK-EMAK


Kalian pasti nggak asing dengan novel detektif bertema cewek semisal “Girl On A Train” dan “Gone Girl”. Nah ini dia satu lagi novel besutan penulis asal Australia bernama Liane Moriarty yang genrenya hampir-hampir sama. Namun uniknya, novel ini mengambil tema kehidupan emak-emak, tentu dicampur dengan misteri pembunuhan yang seru. Apakah emak-emak di Aussy juga seganas emak-emak di Indonesia yang nyalain sein kanan tapi beloknya ke kiri? Simak aja review novel ini.


“Big Little Lies” merupakan novel detektif yang unik. Sebab, tidak seperti novel yang lain dimana kita menebak siapa pelakunya, kita justru di sini disuruh menebak siapa korbannya. Lho, kok bisa?

Novel ini diawali dengan sebuah TK yang heboh sebab salah seorang orang tua meninggal. Di sini diceritakan kepanikan yang melanda para ortu serta seorang detektif yang ditugaskan mengusut kasus itu dengan menanyai para saksi. Nah, bab-bab berikutnya justru flashback ke kehidupan tiga emak-emak yang menyekolahkan anaknya di TK tersebut. Tiga emak itu, walaupun cukup akrab, memiliki kepribadian yang amat berbeda. Madeline orangnya supel dan agak selengekan, Celeste adalah sosialita yang cantik dan anggun, dan Jane adalah ibu tunggal yang pendiam karena menyimpan trauma masa lalu. Di ending tiap bab, plotnya maju kembali ke wawancara sang polisi tersebut, namun identitas siapa korbannya tak pernah diungkapkan dan justru menjadi kejutan di bab klimaksnya.

Novel yang jalan ceritanya menebak siapa korbannya emang aneh, namun di sini hal itu amat berhasil. Selain itu, novel ini juga bergenre komedi dan komedinya nggak asal-asalan guys. Beberapa emang bikin ngakak, kebanyakan karena ulah Madeline yang konyol abis. Namun tak hanya drama misteri bercampur komedi aja, novel ini juga mengusut tema yang lebih serius, yakni kekerasan dalam rumah tangga. Di sini dikisahkan bagaimana kekerasan terhadap perempuan bisa memiliki dampak psikologis yang luas. Gue yakin, penulisnya juga ingin menyebarkan awereness tentang kekerasan terhadap perempuan yang nggak hanya berupa kekerasan fisik saja, namun juga verbal.

Gue sangat merekomendasikan novel ini. Dan thank goodness, novel ini juga udah ada terjemahan bahasa Indonesianya (bisa kalian cari di toko buku terdekat), walaupun yah, harganya agak menguras kocek hehehe. Novel ini unik dalam berbagai hal. Pertama, novel ini bersetting di Australia, tentu nggak banyak novel atau film yang memiliki setting yang sama. Kedua, novel ini juga mengupas kehidupan emak-emak yang menurut gue mungkin nggak begitu banyak menarik minat pembaca atau bernilai komersial. Namun untunglah, konflik yang diangkat cukup relatable, dengan kata lain emang bisa terjadi di dunia nyata. Ketiga, tentu saja seperti layaknya sebuah novel detektif, novel ini memiliki plot twist mencengangkan yang terungkap saat klimaksnya.

Kalo kalian males baca novelnya, kalian bisa menyaksikan serial TV yang diadaptasi dengan judul yang sama. Pemerannya nggak main-main. Ada Reese Witherspoon sebagai Madeline dan Nicole Kidman sebagai Celeste. Yang pasti kedua aktris itu pastinya cocok banget memerankan karakter tersebut. Miniseri ini juga disambut apik dan memenangkan berbagai penghargaan seperti Emmy dan Golden Globe (terutama atas akting Nicole Kidman). Gue sendiri sih belum nonton, tapi dari sinopsisnya, serial TV-nya nggak jauh berbeda dengan novelnya.

Akhir kata, gue kasi nilai 4,5 tisu berdarah untuk total skor 5 tisu berdarah. Recommendable banget!





2 comments:

  1. Hmm jadi tertarik baca. Penasaran sama korbannya jadinya

    ReplyDelete
  2. Gue kira series ini tuh lebih ke drama emak-emak gitu :D

    ReplyDelete