Kalian
pasti nggak asing dengan novel detektif bertema cewek semisal “Girl On A Train”
dan “Gone Girl”. Nah ini dia satu lagi novel besutan penulis asal Australia
bernama Liane Moriarty yang genrenya hampir-hampir sama. Namun uniknya, novel
ini mengambil tema kehidupan emak-emak, tentu dicampur dengan misteri
pembunuhan yang seru. Apakah emak-emak di Aussy juga seganas emak-emak di
Indonesia yang nyalain sein kanan tapi beloknya ke kiri? Simak aja review novel ini.
“Big Little
Lies” merupakan novel detektif yang unik. Sebab, tidak seperti novel yang lain
dimana kita menebak siapa pelakunya, kita justru di sini disuruh menebak siapa
korbannya. Lho, kok bisa?
Novel ini
diawali dengan sebuah TK yang heboh sebab salah seorang orang tua meninggal. Di
sini diceritakan kepanikan yang melanda para ortu serta seorang detektif yang
ditugaskan mengusut kasus itu dengan menanyai para saksi. Nah, bab-bab
berikutnya justru flashback ke
kehidupan tiga emak-emak yang menyekolahkan anaknya di TK tersebut. Tiga emak
itu, walaupun cukup akrab, memiliki kepribadian yang amat berbeda. Madeline
orangnya supel dan agak selengekan, Celeste adalah sosialita yang cantik dan
anggun, dan Jane adalah ibu tunggal yang pendiam karena menyimpan trauma masa
lalu. Di ending tiap bab, plotnya maju kembali ke wawancara sang polisi
tersebut, namun identitas siapa korbannya tak pernah diungkapkan dan justru
menjadi kejutan di bab klimaksnya.
Novel yang
jalan ceritanya menebak siapa korbannya emang aneh, namun di sini hal itu amat
berhasil. Selain itu, novel ini juga bergenre komedi dan komedinya nggak
asal-asalan guys. Beberapa emang
bikin ngakak, kebanyakan karena ulah Madeline yang konyol abis. Namun tak hanya
drama misteri bercampur komedi aja, novel ini juga mengusut tema yang lebih
serius, yakni kekerasan dalam rumah tangga. Di sini dikisahkan bagaimana
kekerasan terhadap perempuan bisa memiliki dampak psikologis yang luas. Gue
yakin, penulisnya juga ingin menyebarkan awereness
tentang kekerasan terhadap perempuan yang nggak hanya berupa kekerasan fisik
saja, namun juga verbal.
Gue sangat
merekomendasikan novel ini. Dan thank
goodness, novel ini juga udah ada terjemahan bahasa Indonesianya (bisa
kalian cari di toko buku terdekat), walaupun yah, harganya agak menguras kocek
hehehe. Novel ini unik dalam berbagai hal. Pertama, novel ini bersetting di
Australia, tentu nggak banyak novel atau film yang memiliki setting yang sama.
Kedua, novel ini juga mengupas kehidupan emak-emak yang menurut gue mungkin
nggak begitu banyak menarik minat pembaca atau bernilai komersial. Namun
untunglah, konflik yang diangkat cukup relatable,
dengan kata lain emang bisa terjadi di dunia nyata. Ketiga, tentu saja seperti
layaknya sebuah novel detektif, novel ini memiliki plot twist mencengangkan yang terungkap saat klimaksnya.
Kalo kalian
males baca novelnya, kalian bisa menyaksikan serial TV yang diadaptasi dengan
judul yang sama. Pemerannya nggak main-main. Ada Reese Witherspoon sebagai
Madeline dan Nicole Kidman sebagai Celeste. Yang pasti kedua aktris itu
pastinya cocok banget memerankan karakter tersebut. Miniseri ini juga disambut
apik dan memenangkan berbagai penghargaan seperti Emmy dan Golden Globe
(terutama atas akting Nicole Kidman). Gue sendiri sih belum nonton, tapi dari
sinopsisnya, serial TV-nya nggak jauh berbeda dengan novelnya.
Akhir kata,
gue kasi nilai 4,5 tisu berdarah untuk total skor 5 tisu berdarah. Recommendable banget!
Hmm jadi tertarik baca. Penasaran sama korbannya jadinya
ReplyDeleteGue kira series ini tuh lebih ke drama emak-emak gitu :D
ReplyDelete