One of the best horror series I've seen! Mungkin tak banyak di antara kalian tahu
tentang serial ini, but I can assure you
this series is a hidden gem. "The Terror" terinspirasi dari kisah nyata, yakni berkisah tentang ekspedisi dua kapal penjelajah
Inggris ke Kutub Utara pada abad ke-19 yang berakhir naas. Dalam kisah nyatanya,
para pelaut tersebut terjebak dalam delusi, wabah penyakit, keputusasaan,
hingga kanibalisme ketika kapal mereka terjebak dalam es, tanpa ada jalan
keluar. Kisah nyatanya sendiri udah cukup horor, namun Netflix memberikan bumbu
supranatural, yakni mereka juga diteror sesosok monster misterius yang
membantai mereka satu demi satu.
Gue ceritain garis besarnya aja.
"The Terror" menceritakan ekspedisi dua kapal, yakni HMS Erebus dan
HMS Terror dari Inggris ke Kutub Utara. Sir John Franklin, kapten kapal Erebus,
memimpin ekspedisi tersebut, sementara kapal
Terror dikomandani oleh Kapten Francis Crozier. Hubungan kedua kapten tersebut tak begitu akur, sebab Kapten Franklin
tak merestui hubungan asmara antara
Francis dengan keponakannya, Lady Sophia.
Ketegangan antara keduanya memuncak ketika
Franklin, didorong oleh kepercayaan diri
dan kesombongannya, memutuskan bahwa kedua kapal tersebut akan melalui rute yang lebih berbahaya dan mengabaikan
peringatan Francis untuk melalui rute yang lebih aman. Akibatnya, kedua kapal
tersebut terjebak di dalam lautan es di tengah musim dingin, jauh dari
peradaban. Para kru harus bertahan hidup di
tengah kegilaan serta kepanikan yang mendera akibat wabah penyakit dan keputusasaan
yang menjerat mereka. Tak hanya itu, mereka juga diburu oleh monster kuno mengerikan
yang mendiami wilayah terlarang tersebut.
Serial ini cukup sempurna menurut
pendapat gue. Gue sendiri nggak menyangka ada banyak adegan gore dan sadis di tiap episodenya yang
bikin gue “YAAAAAY!!!” banget. Jika kalian memutuskan menyaksikan serial ini, siap-siap saja menyaksikan
adegan gory seperti otopsi, mutilasi,
hingga kanibalisme yang tak malu-malu ditampilkan di tiap episodenya. Salah
satu adegan sadis yang cukup memuaskan buat gue adalah adegan kematian Kapten
Franklin yang cukup tiba-tiba dan out of
nowhere.
Kalo boleh menilik kekurangannya,
jujur aja gue agak susah membedakan tiap tokoh di sini, soalnya ada banyak
banget dan kebanyakan gue mengenali mereka hanya dari namanya. Di sini cuma ada
satu karakter cewek, yakni seorang gadis eskimo bisu yang disebut "Lady Silence".
Jadi secara visual, terutama buat cowok, kalian nggak akan terlalu terhibur.
Apalagi hampir semua cast-nya adalah
pria-pria paruh baya yang brewokan, beda banget ama "Scream" (yang
barusan gue tonton juga) yang isinya cewek-cewek cantik dan sexy berceceran hehehe.
Namun dalam segi cerita dan juga scrip,t serial ini sangat mumpuni. Banyak
dialog keren dan bermakna dalam di sini. Penggemar gore juga pasti akan
dipuaskan, sebab monsternya amat sadis dalam mengoyak tubuh mangsanya, terutama
pada adegan klimaks di season finale-nya.
Sayangnya penampilan sang monster sendiri cukup mengecewakan. Kurang ngeri kalo
menurut gue. Apalagi sejak pertengahan season
wujud monsternya udah disibak secara gamblang, jadi mengurangi
kemisteriusannya. Secara desain juga nggak terlalu memukau (semisal jika
dibandingkan dengan penampilan monster di film Netflix "The Ritual"
yang disturbing).
Berbicara tentang script, episode-episode akhir bakalan
agak hard to watch, apalagi buat
kalian yang udah menginvestasikan waktu dan perasaan dengan tokoh-tokoh di
serial ini. Sebab hampir seluruh dari semua tokoh di film ini akan mati menggenaskan,
atau paling nggak menderita. Don’t get
attached with anyone in here. Peringatan dini: ada beberapa adegan kematian
yang mungkin traumatis buat kalian, apalagi jika itu menimpa tokoh favorit
kalian.
Secara keseluruhan, film ini cukup
layak ditonton, apalagi jika kalian punya jiwa psikopat yang haus adegan gore. Film ini juga mengulik apa yang bisa
dilakukan manusia ketika mereka terjebak, terasing jauh dari peradaban, tanpa
ada siapapun yang bisa menolong mereka. Apakah
mereka dapat mempertahankan akal
sehat mereka? Ataukah mereka akan menyerah pada kegelapan dalam diri mereka?
Gue memberi film ini nilai 4 dari
total 5 CD berdarah. Gue sendiri nggak bisa terlalu menikmati penokohannya karena
gue nggak bisa bedain para pemerannya
(padahal kalo bisa mungkin lebih kelihatan lagi karakterisasi mereka). Namun
secara keseluruhan, this series is so
damn good and has a great concept.
Dan plusnya, nggak ada adegan dewasa di
sini, yah kecuali nudity dikit
(itupun cowok).
Sangat direkomendasikan buat ditonton, guys!
Aku jg suka banget kak series the terror ini. Yuks ah lgsg gaskeun terror ke-2.. Yg tdinya aku kira masih lanjutan season 1 juga, ehh ternyata cerita baru hehe
ReplyDeletesaya juga baru bgt namatin series ini, awal awal episode boring karena alurnya lambat bgt ditambah tokohnya kebanyakan, bener2 susah bedain hehe, tp makin akhir makin intense konfliknya, suka bgt! thks anyway
ReplyDeleteSaya juga mengalami kesulitan dalam menghapal characternya tapi dialog2 bernas para kapten kepada crewnya dan juga concept2 intens para crew untuk bertahan hidup dalam keadaan yang chaotic. Last but not least, jadi lebih bersyukr apapun keadaan kita sekarang ini dibandingkan keadaan kapten dan crewnya..apakah kita akan setangguh mereka sampai sekian tahun di belantara kutub utara?
ReplyDelete