Monday, October 21, 2024

GUNDALA JAGAD GENI – CHAPTER 7

 


PERCIKAN

 

NB: cerita ini adalah fan fiction Gundala dari komik yang pernah terkenal pada era 80-an. Saya tak memegang hak cipta atas tokoh ini.

 

Aku terbangun dengan kepala yang amat sakit.

Di depanku terlihat percikan listrik saling menyambar. Kilatan itu biru, menunjukkan suhunya telah mencapai ribuan derajat, setara dengan permukaan matahari.

Namun aku sadar bahwa kilatan itu sama sekali tak menyambar kami.

Kami berada di dalam sebuah kandang yang terbuat dari logam metalik.

Sangkar Faraday.

Kami?

Friday, October 18, 2024

GUNDALA JAGAD GENI – CHAPTER 6

 


PERTEMPURAN PARA DEWA

 

NB: cerita ini adalah fan fiction Gundala dari komik yang pernah terkenal pada era 80-an. Saya tak memegang hak cipta atas tokoh ini.

 

Aku tak ingin menyakiti Minarti, tak pernah! Namun tubuhku ini serasa memiliki nyawanya sendiri. Seperti inikah rasanya kerasukan, saat tubuhmu dibajak untuk melakukan hal-hal yang tak kau inginkan?

Wajah Minarti berubah ngeri ketika ia melihatku mengacungkan pisau ke arahnya.

Tidak! Aku tak boleh menyakitinya!

Dengan sisa kesadaranku, aku menghujamkan pisau itu ke perutku.

Monday, October 14, 2024

GUNDALA JAGAD GENI – CHAPTER 5

 


HIPNOSIS

 

NB: cerita ini adalah fan fiction Gundala dari komik yang pernah terkenal pada era 80-an. Saya tak memegang hak cipta atas tokoh ini.

 

Pria itu. Aku merasa mengenalnya.

Aku berjalan mendekatinya untuk melihat wajahnya lebih baik. Dia sepertinya tak mendengar langkah kakiku.

Aku terkesiap melihat wajahnya. Saat itu ia tengah menuangkan cairan kimia ke dalam tabung reaksi bening.

Pemuda itu adalah aku.

Thursday, October 10, 2024

GUNDALA JAGAD GENI – CHAPTER 4

 


KRISTAL

 

NB: cerita ini adalah fan fiction Gundala dari komik yang pernah terkenal pada era 80-an. Saya tak memegang hak cipta atas tokoh ini.

 

“Aish! Apa kau tak risih tinggal di kamar seberantakan ini?” aku menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kondisi kamar Awang yang jauh dari kata rapi. Aku sudah tinggal di sini semenjak pagi dan melihat kebiasaan Awang melemparkan barang-barang seenak udelnya setelah menggunakannya.

Aku memungut beberapa barang dari lantai dan menatanya ke atas meja.

“Hei! Hei! Jangan!” cegah Awang, “Aku lebih suka begitu. Dengan begitu aku tahu dimana harus mencarinya.”

“Kau tipe orang seperti itu ya?” aku menatapnya dalam-dalam.

“Orang seperti apa maksudmu?”

“Abstrak. Pengguna otak kanan.”

“Dan kau pasti teroganisir, pengguna otak kiri.”

Kami berdua terdiam sejenak lalu tertawa terbahak-bahak.

“Astaga ... kenapa orang yang berbeda 180 derajat seperti kita bisa bertemu seperti ini.”

Sunday, October 6, 2024

GUNDALA JAGAD GENI – CHAPTER 3

 


KONSPIRASI

 

NB: cerita ini adalah fan fiction Gundala dari komik yang pernah terkenal pada era 80-an. Saya tak memegang hak cipta atas tokoh ini.

 

Iring-iringan mobil presiden masih dikelilingi oleh suara sirine yang sebenarnya bagi pria yang dijuluki RI-1 itu, merupakan hal yang mengganggu. Ia tak ingin keamanan protokoler yang mengekang seperti ini. Ia ingin seperti Gandhi yang bisa berpergian sambil melambai kepada rakyatnya, atau seperti Bunda Teresa yang bisa berjalan-jalan melihat kondisi masyarakat yang sebenarnya.

Ia benci berada di dalam mobil mewah ber-AC ini, dikelilingi kaca riben yang suram serta wajah para pengawal yang tak kalah muramnya.

Ia melihat jembatan Pasopati menjulang dengan indahnya. Kabel-kabel penopangnya bak sebuah layar yang dikembangkan, bersanding dengan langit Bandung yang biru bersih bak sebuah lukisan zaman Mooi-Indie.

Namun tiba-tiba saja, di tengah lamunannya, mobil yang ditumpanginya itu berhenti.

Thursday, October 3, 2024

GUNDALA JAGAD GENI – CHAPTER 2


GENESIS

 

NB: cerita ini adalah fan fiction Gundala dari komik yang pernah terkenal pada era 80-an. Saya tak memegang hak cipta atas tokoh ini.


DUA HARI SEBELUMNYA

“Pada awalnya hanya ada lautan. Air memenuhi muka bumi. Udara masih primitif, dipenuhi gas-gas eksotis yang melakukan reaksi kimia purba di permukaan bumi yang masih hampa dan belum berpenghuni. Sang surya masih menyiksa planet kita dengan radiasi ultraviolet yang belum tersaring karena ozon bahkan belum terformasi.”

GUNDALA: JAGAD GENI – CHAPTER 1


AMNESIA


NB: cerita ini adalah fan fiction Gundala dari komik yang pernah terkenal pada era 80-an. Saya tak memegang hak cipta atas tokoh ini.

 

AWALNYA adalah rasa sakit. Rasa sakit yang mencabik bak halilintar, menyetrum setiap nadi, setiap sel, hingga darahku bergejolak dan terasa mendidih. Halilintar inilah yang merambat di tiap impuls sarafku, menelusup hingga ke relung zirah pelindung dadaku, bahkan menguasai detak jantungku, membuatnya berpacu.

Aku ingat terakhir kali jantungku berdegup sekencang ini – bukan karena takut atau marah – tapi ketika pertama kali aku berjumpa dengan-nya. Rambut hitamnya yang menyibak, senyum manisnya yang menggelisahkan hatiku tiap malam, hingga lantunan suaranya yang hingga kini masih menggema di delapan sudut benakku.

Kenapa? Kenapa dalam saat terakhir hidupku ini, hanya ia yang ada di dalam pikiranku?

Aku terbaring di sini, menyaksikan listrik itu memercik di sekitarnya, mengisi tiap ether (bila teori itu memang benar, bahwa ada ether yang menghubungkan tiap atom di alam semesta). Namun bukan setruman itu yang membuatku merasakan sakit – aku  telah kebal terhadap semua rasa sakit – akan tetapi melihat penjahat itu menang, tertawa bengis di di depan mataku yang nyaris menutup. Menertawakan semua kegagalanku.

Sebaiknya aku mulai dari awal, mumpung aku masih memiliki sisa kekuatan untuk bercerita.

“Namaku Gundala ... dan aku bukanlah seorang pahlawan.”